Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Edward dan Sesil
siang yang berganti malam kini udara sejuk pun mulai terasa oleh Sesil yang kini sedang berjalan kaki menelusuri pinggir jalan yang hendak pulang karna seharian ini dia menunggu Sam yang masih belum sadarkan diri
" Ya ampun kenapa gak ada bis atau angkutan umum yang lewat ? Ini udah jam 10 lagi, gara gara aku ketiduran di rumah sakit tadi, tapi kasian Pak Sam tidak ada keluarga nya yang mendampingi nya, ternyata pak Sam juga sama kaya aku yang tidak punya siapa-siapa " gumam batin Sesil yang terlihat begitu murung di sepanjang perjalanan nya.
Jarak rumah Sesil yang masih cukup jauh namun tidak mematahkan semangat Sesil untuk pulang berjalan kaki, ,Namun baru saja iya berjalan beberapa meter kini langkahnya terhenti karna terlihat sosok pria yang sedang menelpon dan marah marah hingga Sesil terdiam sejenak karna takut untuk melewati sosok pria itu .
" Apa!!? Sampai kapan gue sabar ? udah 3 tahun loh gue sabar sama Lo! Sekarang Lo masih nyuruh gue sabar ? gue udah ngikutin semua kemauan Lo, apapun gue lakuin untuk Lo hahhh!!! " ucap sosok pria itu yang terlihat begitu emosi
" ya ampun kenapa orang itu? Aku takut melewati nya " gumam batin Sesil yang masih berdiri memperhatikan sosok pria yang tak jauh dari tempat ia berdiri
" Demi kita apa?!! Lo harus inget anak itu gue yang rawat dari umur 3 tahun, gue bapaknya,gue gak terima anak gue juga harus Lo jadikan senjata, gue gak mau tau pokonya bulan depan Lo harus selesaikan semua ini " kembali ucap sosok pria itu yang masih terlihat begitu emosi hingga mematikan ponselnya
" Sialan dia, dia pikir gue bakal terima terus kemauannya" kembali ucap sosok pria itu dan tak sengaja melihat Sesil yang berdiri memperhatikan nya
" hey apa yang kau lakukan disana ? " tanya pria itu terhadap Sesil
Sesil yang sadr dirinya ketahuan berdiri memperhatikan pria itu pun tersadar hingga ia kebingungan untuk menjawabnya
" Astaghfirullah, maaf Saya- saya- Saya hanya mau lewat Om " sahut Sesil yang mencoba memberanikan diri untuk melalui sosok pria tersebut.
" Tunggu!! Ngapain kamu cewek keluar malam malam ? " kembali tanya sosok pria itu
" Anu Om, Saya dari rumah sakit, permisi ya numpang lewat " kembali sahut Sesil yang masih berusaha melewati sosok pria itu.
" hey tunggu!! " ucap sosok pria itu yang menarik pelan tangan Sesil
" kenapa om ? " tanya Sesil yang menarik perlahan tangannya
" tenang aja gue bukan orang jahat, gue juga punya anak cewek, kenalin gue Edward " ucap sosok pria itu yang mengenalnya dirinya
" iya Om aku Sesil " sahut Sesil yang mencoba terpaksa untuk tetap tersenyum ramah
" Ayok gue antar Lo pulang, kebetulan motor gue di sebrang sana,Gue khawatir seorang gadis jalan kaki malam malam, kalo ada orang jahat gimana? " kembali tanya Edward yang menawarkan tumpangan pada Sesil
" Tidak perlu Om, saya sudah terbiasa pulang jalan kaki sendiri, terimakasih ya om " ucap Sesil yang menolak tumpangan Edward
" Sudah kah, ayok ikut, gue gak bakal ngapa ngapain Lo ko, gue bukan orang jahat " kembali ucap Edward yang kini iya berhasil menarik tangan Sesil untuk ikut bersama agar aman
Sesil yang tertarik tangan nya oleh Edward tentunya gadis bertubuh mungil itu patuh dan mengikuti langkah Edward menuju motor nya, Namun entah mengapa rasanya batin Sesil tak percaya dengan apa yang di katakan oleh pria asing yang baru saja ia temui itu,ingin sekali rasanya Sesil berusaha menolak tapi sisi lain ia pun takut pada pria itu