Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13_ pertengkaran
Laura sedang menemani Ella bermain di ruang tamu. kaki Laura sudah sembuh total. Jadi sekarang dia sudah mampu berjalan dengan sempurna.
Laura terkejut, kala tiba tiba Anjeli menghampiri mereka. Anjeli menatap angkuh pada Laura.
" follow me!" ujar Anjeli tegas lalu segera pergi dari sana.
Laura menatap Ella yang juga menatap dirinya. Raut wajah Ella langsung berubah setiap melihat mommy nya. dia takut pada mommy nya sendiri.
" kakak Kesana dulu ya? kamu jangan kemana mana" ujar Laura.
Ella hanya mengangguk patuh. lalu Laura segera menyusul Anjeli yang saat ini sudah berada di ruang keluarga.
Sepi, tidak ada siapapun di sana selain Anjeli yang sedang duduk di sofa singel. Laura berdiri di depan Anjeli dengan sedikit menunduk sopan.
Anjeli berdiri dan mendekati Laura. tiba tiba, dengan gerakan cepat dan kuat. Anjeli mengakat tangannya dan menampar pipi Laura dengan keras.
Plak!
Suara tamparan terdengar nyaring di ruangan itu. Laura terkejut, refleks dia memegang pipinya dan menatap tajam Anjeli.
" apa yang kamu lakukan pada suami ku? kamu menggoda nya haa?! " ujar Anjeli marah.
" apa maksud anda?" tanya Laura tidak kalah berani. Bahkan dia tidak takut sama sekali.
" tidak perlu berpura pura bodoh! aku tahu semuanya. kamu merayu suami ku kan? kamu bertingkah sok baik di depan suami ku!"
Semalam, Anjeli dan Grayson terlibat perdebatan. Grayson tiba tiba minta cerai dan membandingkannya dengan Laura. Grayson mengatakan Anjeli tidak becus jadi ibu, Laura lebih cocok jadi ibunya Ella.
" kalo iyaa memang nya kenapa? " tanya Laura bersedekap dada menatap tajam Anjeli tanpa rasa takut sama sekali.
" berani kamu saya? Ingat! kamu hanya Baby Sister nya Gabriella. jangan berharap kamu akan menjadi nyonya Sterling!" ujar Anjeli semakin Murka.
" oh ya?" ujar Laura tertawa sinis" bagaimana kalo harapan aku itu menjadi kenyataan? Dan kau! Wanita akan di singkirkan " ujar Laura menunjuk ke arah Anjeli dengan telunjuk nya tepat di wajah Anjeli.
Dari pintu ruangan keluarga. Ada Ella yang menguping. Saat melihat pertengkaran yang semakin memanas. Ella berlari menghampiri pelayan.
" bibi, tolong telpon Daddy sekarang" ujar Ella.
" baik, sebentar non" ujar bibi itu lalu mengambil ponselnya dan mencari nomor tuan nya untuk di hubungi.
tidak butuh waktu lama, panggilan Lansung tersambung. Grayson memang gercep jika mendapatkan panggilan dari rumah. dia takut terjadi sesuatu pada putrinya.
" Daddy, mommy memarahi kakak Laura. Daddy harus pulang sekarang, Ella tidak mau kak laura terluka" ujar Ella sambil menangis. dia takut melihat ibunya bertengkar dengan Laura. Dia tahu ibunya adalah wanita kasar.
" Daddy akan pulang sekarang. Ella jangan dekat dekat dengan mommy dan kak Laura dulu ya? Tunggu Daddy pulang" ujar Grayson cemas.
" oke Daddy " jawab Ella.
Panggilan pun berakhir. Ella mengembalikan ponsel milik pelayan itu. Ella tidak berani kembali dia takut.
Sedangkan di ruang keluarga, perdebatan semakin panas karna tidak ada yang ingin mengalah. Mereka berdua sama sama keras.
" dasar gadis miskin tidak tahu di Untung. seharusnya kamu berterimakasih karena saya telah menerima mu kerja disini. bukan malah menjadi pelakor" ujar Anjeli.
" oh tentu saja, aku sangat berteriak pada mu karena telah memperkerjakan ku. Dengan begini saja dapat mengenal tuan Grayson. pria yang baik yang sangat menyayangi anaknya " ujar Laura" aku kasihan pada tuan Grayson, kenapa nasib nya malang sekali karena mendapatkan istri murahan seperti mu yang tidak cukup satu batang "
" kamu...!" sentak Anjeli hendak menampar Laura kembali. namun Laura dapat menahan tangan Anjeli tepat waktu.
Laura menghempas kasar tangan Anjeli. lalu detik berikutnya dia melayangkan satu tamparan di pipi Anjeli dengan keras. Ini sebagai balasan tamparan tadi.
" dengar baik baik anjeli! aku tidak pernah ingin merebut suami mu. Tapi karena kau bersikap seperti ini pada ku. aku jadi ingin berfikir ulang tentang tawaran tuan Grayson" ujar Laura tegas.
" dasar gadis miskin tidak tahu diri! kamu pikir Grayson beneran menyukai mu!! Jangan mimpi!!" sentak Anjeli.
" ANJELI!! " bentak Grayson marah. Matanya menatap tajam anjeli. Tatapan tajam seperti elang yang siap menerkam mangsanya.
" sayang, kamu sudah pulang" ujar anjeli dengan lembut menutupi rasa takut dan keterkejutan nya.
" ikut aku" ujar Grayson menarik kasar tangan Anjeli membawa Anjeli ke kamar.
Begitu Anjeli dan Grayson pergi. Ella lansung masuk bersama dengan pelayan tadi. Ella terlihat khawatir dan matanya sembab karena habis menangis.
" kakak tidak papa? Apa mommy melukai kakak?" tanya Ella dengan mata berkaca-kaca.
Laura tersenyum lalu berlutut untuk menyamakan tinggi badannya dengan Ella.
" tidak papa sayang, kakak baik baik saja" ujar Laura lembut lalu mengusap pipi Ella penuh kasih sayang.
Ella memeluk Laura dengan erat. Dia sangat takut tadi. Ella adalah orang yang sering menerima sikap kasar Anjeli.
Sedangkan di kamar. Grayson marah besar. dia tidak dapat lagi menahan emosi nya. tangan besar dan kekar milik nya mencekik anjeli hingga anjeli kesusahan bernafas.
" aku sudah memperingatkan mu Anjeli, tapi kamu tidak pernah berubah" ujar Grayson tajam " kamu terus bertingkah menguji kesabaran ku!!"
" ma...af... A...ku..."
Brak
Uhuk uhuk
Tubuh anjeli di banting ke lantai yang keras. Anjeli terbatuk-batuk memegang lehernya yang terasa sangat sakit. Wajahnya memerah karena sempat kekurangan oksigen. Anjeli menghirup udara dengan rakus.
" ingat anjeli, aku menikahi mu untuk membalas Budi Kendra. aku membiarkanmu berselingkuh dan bermain di belakang ku Sampai membawa pria ini kesini bukan karena aku tidak tahu atau karena aku terlalu mencintaimu. itu semua karena aku tidak pernah mencintai mu" ujar Grayson tajam menusuk relung hati Anjeli.
Anjeli pikir, Grayson tidak tahu apa apa. dia pikir Grayson sudah mencintai nya setelah mereka menikah selama 3 tahun. namun ternyata dia salah, Grayson tetap lah Grayson yang tidak bisa di bodohi.
" maafkan aku Grayson. aku khilaf. aku benar benar minta maaf. aku tidak akan mengulanginya lagi" mohon anjeli.
Grayson berjalan mendekat. dia mencengkram dagu Anjali dengan kasar hingga membuat Anjeli kesakitan.
" dengar Anjeli, aku bukan pria baik yang memiliki banyak pintu maaf" ujar Grayson " maafku sudah habis. Dan semua nya kau sia siakan"
Anjeli mengeleng keras sambil menangis" tidak Grayson, tolong maafkan aku. aku adalah ibu kandungnya Gabriella. kamu tega pada ku? Gabriella tidak akan bisa hidup tanpa ku. aku adalah ibunya " ujar Anjeli memohon.
Grayson tertawa sinis meledek Anjeli. dia melepaskan dagu Anjeli lalu berdiri tegak.
" kau pikir siapa yang meminta ku untuk berhubungan dengan Laura? kau pikir Laura yang datang pada ku dan meminta untuk menjadi selingkuhan ku?" tanya Grayson " tidak Anjeli, Laura tidak pernah meminta nya. Ella lah yang memintanya langsung pada ku dan Laura "
Anjeli mengeleng menolak untuk percaya. tidak mungkin, tidak mungkin anak kandung nya sendiri melakukan itu. Itu mustahil!