"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulih
Saat Erlangga dan teman-temannya masih di dalam ruang santai di apartemen milik pemuda itu, Reina dan Lena kini duduk di balkon apartemen tersebut.
"apa keadaan mu sekarang sudah membaik??". Tanya Lena memulai perbincangan.
"yah aku sudah baik-baik saja saat ini. Aku juga sudah memberikan surat pengunduran diri ku. Aku tidak ingin berhubungan dengan Arga lagi". Jawab Reina dengan tenang sambil menikmati pemandangan langit yang cukup teduh hari ini.
Lena bersyukur jika sahabat nya ini sudah berhenti mengejar Arga. Jika dulu mungkin Lena akan berfikir hal tersebut mustahil. Menyuruh Reina menyerah adalah hal yang tak mungkin di lakukan oleh wanita bertubuh Gemoy ini waktu dulu.
Namun sekarang tingkat kebucinan rein sudah lenyap. Arga sudah memberikan pengalaman hidup yang cukup membuat nya takut. Penolakan dan juga makian serta tamparan lalu yang terakhir hampir di perkosa. Semua itu membuat Reina lelah.
"syukur lah akhir kau sadar dan membuka mata mu".
Reina tersenyum samar saat Lena mengatakan hal tersebut. Sahabat nya ini memang pendukung nomor satu dalam hal menjauhkan diri nya dari Arga. Dulu masa kuliah Lena selalu menasehati Reina tentang prilaku Arga terhadap nya tapi Reina menolak semua kenyataan itu.
"Reino sejak semalam terus menanyakan keberadaan mu. Dia khawatir tentang keadaan mu". Ucap Lena yang membuat Reina menoleh ke arah wanita itu.
Reina tidak ingin Abang nya tau jika dia sedang dalam pemulihan trauma yang disebabkan oleh kejadian tiga hari lalu. Jika Reino tau kemungkinan pria itu pasti akan mengamuk dan Reina tidak ingin hal itu terjadi.
"dia belum tau kan kejadian itu?". Tanya Reina yang sedikit takut jika abang nya curiga.
"aku merasa dia belum tau tapi mau sampai kapan kamu sembunyikan masalah ini. Cepat atau lambat keluarga mu pasti tau alasan kamu keluar dari perusahaan Arga. Dan juga dari yang ku dengar pria bernama Anderson itu menarik seluruh investasi nya dari perusahaan Arga". Jelas Lena lagi yang membuat Reina semakin khawatir.
Kejadian waktu itu ternyata berembes kemana-mana.
"bagaimana kau tau berita itu?". Tanya Reina yang penasaran dengan apa yang sekarang menimpa perusahaan milik Arga.
"aku tau dari Reino. Dia penasaran dengan alasan dari investor dari Prancis itu yang menarik semua investasi nya dengan alasan yang tidak jelas. Arga sekarang sedang kewalahan menghadapi masalah ini namun dia terlihat tidak peduli dengan penarikan kembali kerja sama itu walaupun harus menghadapi kerugian yang cukup besar".
Reina terdiam sejenak setelah mendengar hal tersebut. Dan memikirkan kembali tentang yang sudah terjadi.
"andai saja Arga tidak mengubah jadwal nya dan andai saja dia tidak terlalu keras kepada ku. Mungkin kejadian ini tidak terjadi. Walaupun puncak masalah nya karena Arga bukan kah aku juga ambil peran dalam hal itu. Aku terlalu larut dalam pekerjaan dan tanggung jawab yang ada. Jika saja aku tidak datang sendirian mungkin hal ini tidak akan terjadi". Ucap Reina dengan nada pelan entah kenapa merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi.
"hey!!. Jangan menyalahkan diri mu sendiri. Kejadian ini puncak nya karena Arga dan Tasya. Jika saja mereka tidak berkencan di jam kerja tidak mungkin kejadian menyeramkan itu terjadi. Atau aku malah berfikir jika Arga sengaja mengirim mu ke sana hanya untuk membuat mu berhenti menggangu nya!!".
Pernyataan dari Lena semakin membuat Reina terdiam dan berfikir tentang semua hal tersebut. Apa yang di katakan Lena ad benar nya. Selama bekerja di perusahaan Arga sebagai sekretaris nya, pria itu memang selalu menindas Reina dengan semua pekerjaan yang tak masuk akal.
Pernah juga Arga menyuruh nya berdiri hingga empat jam hanya karna dia kalah tender. Reina saat itu Reina yang memakai heels rendah membuat kaki nya sakit dan bahkan meninggalkan luka ringan tapi untung saja Erlangga tidak mengetahui nya. Jika tidak mungkin mereka akan berkelahi lagi.
Ternyata Arga begitu kejam terhadap nya. Padahal. Reina hanya menyukai pria itu. Bahkan tak pernah terbesit di pikiran nya untuk mengganggu dengan melewati batas hingga menyiksa.
"sudah.. Tidak perlu di pikirkan. Biarkan saja pria itu menanggung semua masalah yang dia buat!!. Bagaimana kalo kita pergi keluar menikmati hari. Aku akan mentraktir mu ramen kesukaan mu!!. Bukan kah kau mengatakan jika makan ramen itu semua masalah mu terangkat dan terasa ringan".
Ajakan dari Lena membuat Reina tersenyum. Calon kakak ipar nya ini memang selalu mempunyai cara untuk membuat nya merasa lebih baik.
"baiklah. lagi pula aku juga sudah lama tidak merasakan ramen pedas. Aku akan bersiap-siap". Ucap Reina yang segera bangkit dari kursi dan berjalan ke arah kamar.
Untung saja Erlangga sudah mempersiapkan pakaian untuk nya. Jadi dia tidak perlu repot-repot untuk mengambil baju di rumah.
Setelah beberapa menit Reina sudah siap dengan pakaian kasual nya. Hoodie kebesaran di padukan dengan celana kargo dan sepatu sport berwarna putih.
Sebelum pergi Reina masuk ke dalam ruang santai di mana Erlangga dan teman-temannya sedang terduduk dengan laptop mereka masing-masing. Entah apa yang sedang mereka kerja kan. Keempat orang itu terlihat serius termasuk Erlangga.
"Lang.. Aku pamit keluar sama Lena ya".
Suara Reina memecah keheningan di ruangan tersebut. Erlangga berhenti mengetik sesuatu di keyboard nya dan yang lain nya menatap ke arah Reina.
Erlangga bangkit dari duduk nya dan menghampiri calon istri nya itu.
"mau ke mana??". Tanya pemuda itu dengan lembut.
"mau makan ramen". Jawab Reina dengan singkat.
"ya udah.. Kalo ada apa-apa kabari aku segera ya. Ingat jangan terlalu dekat sama orang asing. Dan jangan makan makan terlalu pedas".
Ucapan Erlangga itu sudah seperti seorang pria dewasa menasihati gadis muda. Padahal di sini posisi nya Reina lah yang lebih tua dari pemuda tersebut.
Tak hanya Reina, empat teman Erlangga hanya terdiam dengan mulut terbuka mendengar ucapan Erlangga dan melihat aksinya yang mengecup kening Reina dengan sayang.
"hais!! Kenapa kau mencium ku di depan orang ramai.. Tidak kah kau malu?". kesal Reina saat ini menjadi tontonan para pemuda yang sedang duduk bahkan masih memakai seragam sekolah mereka.
"abaikan saja mereka sayang.. Ya sudah.. Pergi lah.. Nanti jangan pulang terlalu malam".
Reina segera pergi dengan wajah kesal dan menahan malu. Erlangga memang tidak pernah memikirkan sekitar nya jika sudah berurusan dengan Reina calon istri nya ini.
Setelah Reina keluar dari ruangan itu, keempat orang itu memekikkan kata-kata ejekan untuk Erlangga.
"lu benar-benar ahli nya dalam merayu ya bro!! Salut gue!! Pemuda sekelas Erlangga Tirta Bhaskara yang di kenal sebagai pemuda dingin malah terlihat konyol di depan mbak Reina!!". ucap Darren yang mengejek Erlangga dengan terkekeh kecil.
"lu semua pada nggak tau aja. Erlangga adalah seorang pengajar cinta sejati. Sejak duduk di bangku SMP. Dia bahkan menjebak mbak Reina agar mau menikahi nya". Sambung Desta yang semakin membuat tiga orang itu ricuh tertawa.
"wah gila!! Parah lu". Sambung salah seorang pemuda yang di bawa Darren bernama Jason Lim.
"tapi wajar sih kalo Erlangga klepek-klepek. Lihat mbak Reina cantik gitu. Kalo saja mbak Reina jomblo mungkin udah gue kejar jadi cewek gue!!". Ujar satu pria nya yang satu nya lagi bernama Brian Dexter.
"jangan pernah berpikir untuk merebut Reina ku!!".
Mendengar hal itu mereka tertawa melihat wajah kesal Erlangga.
"tenang bro.. Gue bukan teman makan teman. Hahaha".
mungkin kah tabungan bayi