Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XIII
\~ Kediaman Lorenzo \~
Saat ini mereka tengah menikmati makan malam dengan tenang hingga Jhon pun memulai percakapan.
“Dad bisa kita bicara nanti?” Tanya Agatha
“Bisa, setelah makan nanti kamu susul daddy di ruang kerja” ucap Jhon
“Baik daddy”
Wanda penasaran apa yang akan mereka bicarakan, sedangkan Dita menjadi keringat dingin ia takut kalau Agatha akan membongkar rahasianya.
Setelah menyelesaikan makan malam semua kembali ke aktivitasnya masing-masing, Agatha yang kembali ke kamar mengambil sesuatu dan bergegas ke ruang kerja Jhon.
Tok..
Tok..
Agatha pun masuk setelah mendengar suara dari dalam ruangan.
“Ini daddy”
Agatha meletakkan smartphonenya di meja kerja Jhon, melihat smartphone itu ia pun mengambilnya dan memutar rekaman yang ada di dalam layar.
“Sebenarnya waktu itu Dita datang menyuruh saya mengubah nilai kamu yang nilai sempurna menjadi hancur dan nilai dia yang hancur menjadi nilai hampir sempurna”
“Saya menolak lalu dia mengancam saya dengan sebuah video syur saya,dia juga memberikan saya uang jadinya saya tergiur dan melakukan itu semua”
Rekaman itu berhenti, wajah Jhon mengeras, suara bergemelatuk akibat gesekan dari giginya.
“Daddy.. minta.. maaf” sambil menunduk
“Aku harap daddy bisa mencari tau terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu” ucap Agatha dingin dirinya sudah bukan yang dulu lagi.
Agatha pun keluar dari ruangan Jhon dan kembali ke kamarnya.
#Pov Jhon
“Ternyata aku keliru..” gumam Jhon
Aku mengingat kembali hari itu ketika mengetahui nilai ujiannya hancur, aku pikir itu karena pacarnya yang memberikan dampak buruk bagi Agatha jadi aku langsung percaya tanpa mencari tau.
“Tangan ini..” Jhon melihat telapak tangannya yang bergetar
“Aku menamparnya dengan sekuat tenaga”
“Bagaimana bisa” air mata yang tidak bisa ia tahan ia begitu kecewa pada dirinya sendiri
“Wajar jika waktu itu dia bilang benci padaku”
Sambil meramas rambutnya dengan kedua tangannya ia terisak mengingat ia berjanji akan melindungi Agatha nyatanya dia sendiri yang mengecewakan anaknya.
#Pov End
“Halo dad” ucap Dita
“…”
“Baik dad”
Dita berjalan keluar dari kamarnya sambil meramas tangannya yang basah akibat keringat.
Tok..
Tok..
“Ada apa daddy panggil Dita” tanya Dita dengan ragu
“Kamu mau jujur sendiri sama daddy atau tidak?”
“Ma-maksud daddy apa?”
Jhon pun memutarkan rekaman kepala sekolah padanya. Seketika Dita menjadi pucat benar dugaannya tadi, Dita semakin meremas tangannya.
“Da-daddy ini tidak seperti itu” ucap Dita gugup
“Kamu mau alasan apa lagi dengan bukti ini?”
“Hikss.. daddy kepala sekolah memfitnah ku”
“Fitnah kamu bagaimana?” Tanya Jhon
“Aku mengetahui bahwa dia selingkuh dengan salah satu guru dan dia mengancam ku untuk tidak membongkar rahasianya” dengan derai air matanya
“Jadi semua ini kelakuan kepala sekolah?”
“Kepala sekolah tau bahwa aku dan kak Agatha sudah jarang bersama bahkan kak Agatha cuek pada ku maka dari itu kepala sekolah melakukan ini semua”
“Lalu kenapa saat pembagian hasil ujian kamu tidak mengatakannya?” Tanya Jhon kembali
“It-u karena aku kira aku memang mendapatkan nilai ku dengan hasil ku sendiri daddy”
Mendengar penjelasan Dita, ia pun mulai goyah untuk percaya apa yang dikatakan kepala sekolah lewat rekaman itu. Jhon yang takut mengulang kesalahan yang tidak percaya pada anaknya akhirnya percaya pada Dita.
“Kalau begitu besok daddy akan bertemu dengan kepala sekolah besok”
“Tidak usah daddy, soalnya kepala sekolah udah dipenjara karena korupsi”
Jhon mengangguk dan akhirnya percaya pada penjelasan Dita. Setelah itu Dita kembali ke kamarnya dan tersenyum sinis. Saat menuju kamarnya, Dita berpapasan dengan Agatha.
“Kamu pikir dengan kamu mengadu aku akan dihukum?” Ucap Dita
“Kamu dihukum atau tidak bukan urusan ku, aku hanya menyampaikan kebenaran” balas Agatha
“Ahah kebenaran? Kebenarannya adalah aku tidak bersalah”
Lalu Dita pun melangkah meninggalkan Agatha sendirian.
“Apa daddy masih tidak percaya padaku?” Batin Agatha
\~
“Karena Agatha mendapatkan peringkat satu maka daddy akan kabulkan satu permintaan sesuai janji daddy” ucap Jhon
Dita meremas sendoknya menahan amarah, ia berfikir seharusnya ia yang mendapatkan permintaan itu.
“Aku belum memikirkannya” jawab Agatha cuek
“Kalau begitu jika kamu sudah memikirkan permintaanmu katakan langsung pada daddy”
Agatha hanya mengangguk cuek karena ia tidak terlalu peduli hal itu. Acara sarapan pun berlangsung dengan tenang karena tidak ada yang berbicara setelah itu.
“Daddy berangkat dulu” ucap Jhon
“Hmm.. nanti pulang sekolah kamu ke kantor daddy ada yang ingin daddy sampaikan” lanjut Jhon
“Baik daddy” jawab Agatha
Jhon pun pergi meninggalkan Agatha dan Dita di halaman Mansion, saat hendak menaiki mobil tangan Agatha dicekal oleh Dita.
“Apa yang mau daddy sampaikan sma kamu?” Tanya Dita penasaran
“Ikut campur banget”
Tangan Dita ia hempaskan dengan kasar lalu masuk ke dalam mobil. Dita yang merasa kesal pun menarik rambut Agatha kembali keluar.
“Akkhh..” jeritan Agatha
Saat sudah keluar dari mobil Dita pun melepas tarikannya dan langsung menampar Agatha.
“Berani kamu sama aku haa…”
Plakk..
Darah segar keluar dari bibir kiri Agatha
Bukk..
“Sekali lagi kamu berani tampar aku, akan ku buat kamu menanggungnya 10 kali lipat” tegas Agatha
Bukk..
Plakk..
Pukulan bertubi-tubi mulai dari tonjokan, tendangan dan tamparan Dita terima.
“Ada apa ini..” teriak Wanda dari dalam rumah
“Agatha kamu apa-apaan” ucap Wanda dengan mata melotot
“Kalau masih mau tinggal disini, jangan berani sentuh aku” ucap Agatha dan langsung pergi
Wanda pun membantu Dita bangun untuk segera masuk mengobati lukanya.
\~
“Selamat pagi zeyeng” ucap Nina
Belum juga Agatha menjawab Nina kembali heboh dengan rentetan pertanyaan.
“Kamu kenapa Tha, ini muka kamu kenapa, kamu jatuh, atau dipukul, bilang Tha jangan diam aja”
“Gimana mau bicara kamu aja nanya kayak kereta tidak putus-putus” jawab Agatha
“Hehe.. sorry, jadi kamu kenapa?”
“Si Dita nampar aku” jawab santai Agatha
“Whaaatt..” suara Dita yang melengking membuat Agatha kaget
“Nin pelan-pelan aja sih”
“Sorry.. refleks, jadi kamu balas kan?” Tanya Nina lagi
Agatha hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Nina. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan masing-masing guru sudah masuk ke kelasnya, mereka pun mulai belajar.
Setelah belajar selama beberapa jam, bel istirahat pun berbunyi, Agatha dan Nina pun langsung ke kantin mengisi lambungnya.
“Kamu pesan apa Tha?”
“Kita pesan sama-sama aja, kan lagi sepi” ucap Agatha
“Yah udah ayok..”
Setelah memesan mereka pun mencari tempat dan duduk. Sambil sesekali bercerita sampai makanan mereka habis. Setengah jam kemudian bel masuk pun kembali berbunyi Agatha dan Nina kembali ke kelas mereka.
“Tha kamu tau kenapa Dita gak masuk sekolah?” Tanya Jeffry saat melihat Agatha di gerbang sekolah
“Gak tau” jawab Agatha cuek
Agatha pun pergi setelah supir menjemputnya. Dan tujuan selanjutnya adalah The Enzo Company.
“Selamat siang kak” ucap Agatha pada
resepsionis
“Kayak pernah liat, tapi dimana yah?” Batin Susan
“Siang adek, ada yang bisa dibantu?” Ucap Susan
“Mau ke ruangan CEO kak” jawab Agatha
“Maaf dek, ada perlu apa sebelumnya, apakah sudah buat janji?”
“Sudah kak CEOnya langsung telfon saya”
Mata Susan pun melebar lalu kembali menormalkan ekspresinya. Baik tunggu sebentar yah.
“Halo pak Ricky”
“Ya, ada apa?” Jawab Ricky
“Ada anak sekolah yang mencari Tuan Jhon pak”
“Tunggu saya kesana”
Setelah mematikan telepon, Susan pun menyuruh Agatha untuk menunggu di ruang tunggu. Tak lama kemudian Ricky muncul dan menyapa Agatha.
“Ahh aku ingat, dia anaknya pak Ricky”
“Mari non” Ricky dan Agatha pun menuju ruangan Jhon
Setelah masuk keruangan Jhon Agatha pun duduk menunggu sang daddy menyelesaikan pekerjaannya.
“Kamu mau merayakan ulang tahun ke 17 tahun dimana?” Tanya Jhon
“Aku ikut daddy saja”
“Daddy baru saja membeli kapal pesiar apakah kamu mau merayakannya disana?”
“Terserah daddy”
“Baiklah, khusus ulang tahun kamu diacarakan di kapal pesiar”
“Selain itu daddy juga ingin memberitahu kamu sesuatu”
Setelah itu ia menelepon asistennya tak lama kemudian seseorang pria parubaya masuk.
“Selamat siang Tuan Jhon”
“Selamat siang pak Robert” sambil mereka bersalaman
“Agatha, ini pak Robert, dia pengacara daddy”
“Pak Robert ini anak semata wayang saya, Agatha”
Mereka pun saling berjabat tangan dan menyapa satu sama lain.
“Begini pak Robert sesuai permintaan saya dan istri saya dulu, semua aset saya akan saya serahkan ke anak saya Agatha Lorenzo sebagai pewaris satu-satunya” ucap Robert
“Baik pak saya akan mencatat semuanya” balas Pak Robert
“Dan Agatha akan menerima semua warisannya ketika ia sudah menyelesaikan kuliahnya”
“Baik pak, apakah ada lagi?”
“Daddy bagaimana dengan Dita, apakah daddy tidak memberikannya?” Tanya Dita
“Itu tergantung kamu jika sudah menerima warisan, karena yang berhak atas warisan itu cuma kamu”
To be continued..
Hay hay semua
Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa komen dan likenya 😍
