Asisten CEO Ditubuh Menantu Lemah

Hani dan asistennya tiba di lobi, keluar dari lift dan menaiki sebuah mobil yang telah disiapkan oleh sang asisten. 

Mobil melaju menuju Rumah Sakit tempat amal akan dilakukan, dan dalam perjalanan, Hani tiba-tiba saja melihat toko bunga sehingga Dia menyuruh sopir untuk menghentikan mobil lalu mereka membeli bunga krisan yang melambangkan harapan akan kesehatan. 

Setumpuk bunga dimasukkan ke bagasi lalu mobil kembali melaju menuju rumah sakit. 

Saat tiba di rumah sakit, mereka memasuki pintu samping rumah sakit yang langsung menuju tempat aula pertemuan acara amal diadakan. 

Bersama sang sopir, Vina membawa bunga krisan yang disiapkan oleh Hani, melewati para wartawan yang menunggu di depan pintu untuk mengambil gambar. 

"Nona, bukankah kau yang terlibat skandal dengan Clara dan ibu mertuanya?" Salah seorang wartawan bertanya pada Hani ketika mengenali wajah Hani

Sebelumnya saat berita skandal perseteruan tersebut di rilis, para wartawan sudah berusaha mencari tahu identitas Hani, Namun karena selama ini Hani hanya terkurung di kediaman keluarga Aruna, maka tidak ada satupun petunjuk yang mereka dapatkan. 

Namun, Ini adalah sebuah keberuntungan saat mereka benar benar bertemu dengan korban. 

Honi menatap wartawan yang bertanya padanya lalu mengulurkan tangannya mengambil setangkai bunga krisan dari tangan asistennya dan memberikan bunga krisan itu pada sang wartawan sambil tersenyum, "Aku harap kau sehat senantiasa," kata Hani membuat sang wartawan yang merupakan seorang pria tersenyum malu-malu, tentu saja karena tak menyangka dia akan mendapat hadiah bunga krisan yang melambangkan kesehatan. 

"Jadi kau benar-benar perempuan yang ada di dalam video?" Wartawan lain bertanya, diikuti para wartawan lainnya yang mengharapkan jawaban dari Hani. 

"Pihak kami sudah memasukkan tuntutan lewat pengadilan, harap semuanya menunggu untuk kelanjutannya," ucap Hani. 

Seorang perempuan yang sebelumnya ditugaskan oleh mmm untuk membela istri dan menantunya di acara amal tersebut kini menatap Hani dan bertanya, "Apa kau benar-benar korban dari video yang beredar itu atau hanya berpura-pura menjadi korban untuk mencari sensasi? Keluarga Aruna adalah keluarga yang besar, banyak orang berusaha menggunakan nama mereka untuk meningkatkan pamor."

Hari tertawa kecil mendengar pertanyaan itu, "Apa kau sudah menonton videonya?" Tanya Hani dengan nada tegas menatap Sang Perempuan. 

"Ten,,, tentu saja," jawab Sang Perempuan saat ia melihat orang-orang mulai menatapnya. 

"Kalau orang bijak yang melihatnya, mereka pasti bisa menyimpulkannya dengan baik, sedangkan jika orang itu adalah orang-orang di pihak keluarga Aruna, mereka pasti akan melihat hal sebaliknya," kata Hani bersamaan dengan sebuah mobil lain yang akhirnya tiba di ujung tangga. 

Semua orang tidak melihat mobil itu, semuanya fokus pada Hani, Tetapi Hani yang mengenali mobil itu kemudian berbalik menatap ke arah mobil dan melihat Clara bersama ibu mertuanya turun dari mobil. 

"Itu Clara bersama ibu mertuanya!" Seru salah seorang wartawan saat ia mengikuti tatapan Hani membuat para wartawan menatap ke arah dua perempuan yang baru saja muncul.

Para wartawan yang haus akan berita pun langsung bergerak mendekati Clara dan ibu mertuanya untuk mendapat informasi, sementara Hani memilih melanjutkan langkahnya memasuki aula rumah sakit. 

"Mereka datang dengan pakaian serba putih, benar-benar ingin membersihkan citranya!" Komentar sang asisten yang melangkah di samping Hani. 

"Orang-orang yang kita atur, kau menyiapkannya bukan?" Tanya Hani. 

"Tentu saja! Aku bahkan menyiapkan lebih dari 10 orang, telur-telur busuk yang dipilih juga yang tentunya sudah memiliki ulat, bagus untuk mereka berdua!" Ucap sang asisten menahan tawanya. 

"Bagus," Hani mengganggukan kepalanya, tentu saja karena dia telah lama bekerja sama dengan keluarga Aruna sehingga dia tahu jelas taktik mereka. 

Perempuan yang tadi bertanya pada Hani juga dengan mudah ditebak oleh Hani sebagai suruhan dari keluarga Aruna untuk melakukan sesuatu, tapi tentu saja Hani membuat rencana yang jauh lebih baik untuk mereka dengan meniru rencana Keluarga Aruna itu sendiri. 

Ini adalah sebuah keberuntungan ketika dia hidup untuk yang kedua kalinya! Informasi dari masa lalu adalah kartu yang begitu penting!

'Aku akan menggunakan seluruh cara licik keluarga Aruna yang selama ini mereka gunakan untuk menghancurkan mereka,' kata Hani dalam hati dengan senyuman yang begitu puas melangkahkan kaki jenjangnya.

@@@... Insting otor itu mah...