Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling peluk
Seminggu berlalu sejak Lily meminjam ponsel bi Narti Lily masih belum kunjung mendapatkan jawaban dari Xeni.
Lily selalu menelpon Xeni sampai berulang-ulang bahkan dia rutin mengirimi pesan pada Xeni tapi tak satupun pesan yang Lily kirimkan mendapatkan balasan dari Xeni.
"Xeni, apa benar kamu sudah melupakan aku?" gumam Lily merasa bingung dengan hubungan yang dia jalankan sekarang.
Lily berstatus seorang istri, tapi dia tidak merasa menjadi istri bahkan Lily di tinggalkan sehari setelah pernikahan nya.
Ragu-ragu Lily menelpon Xeni lagi tentunya dengan harapan mendapatkan kejelasan akan hubungan mereka.
Dan ya lagi-lagi tak ada jawaban dari apa yang Lily lakukan, Xeni tak mengangkat telpon nya begitupun pesan dari nya.
Tok.. tok..
"Non" panggil bi Narti.
Lily yang membuka pintu.
"Iya, kenapa bi?" tanya Lily.
"Di panggil tuan katanya" ucap bi Narti.
"Papa nya dimana?" tanya Lily.
"Di kamar nya non" balas bi Narti lagi.
Dan saat mendengar nama kamar Lily seketika gugup.
Wajahnya terlihat takut karena mengingat kembali kejadian satu Minggu yang lalu.
"Mau apa Papa menyuruh aku ke kamar nya, jangan-jangan Papa mau__" Lily menggelengkan kepalanya.
"Apa yang aku pikirkan, Papa pasti tidak akan melakukan hal itu" Lily menampik pikiran aneh nya.
Lalu Lily pun mengikat rambutnya asal dan pergi ke kamar James.
Tok..tok..
"Pa" panggil Lily pelan.
"Masuk!" terdengar suara James.
Lily membuka pintunya dan saat pintu terbuka terlihat lah James yang sedang duduk di atas ranjang.
Lily ragu untuk masuk ke dalam kamar nya melihat James yang duduk di ranjang itu mengingatkan Lily akan dirinya yang pernah di jual ibu tirinya dan hampir kehilangan kesucian nya.
"Pa" panggil Lily masih belum mau masuk.
James mengadahkan pandangan nya dan melihat ke arah Lily yang masih di ambang pintu.
"Masuk lah" titah James.
"Em, bisakah Papa mengatakan nya sekarang?" ucap Lily pelan.
"Mengatakan apa?" tanya James berdiri.
"Itu kata bi Narti Papa mau bicara sama aku" cicit Lily semakin pelan.
James mendekati Lily membuat Lily perlahan mundur karena takut.
"Bicara yang keras" kata James.
"Papa mau bicara apa?" Lily mengulang pertanyaan nya saat James menghentikan langkahnya.
James melihat Lily dan dia membawa Lily ke kamar nya membuat Lily tentu sangat kaget dan syok dengan sikap James yang terang-terangan.
"Pa!" Lily sedikit menekan panggilan itu.
"Xeni memberikan ini pada mu" ucap James memberikan amplop putih pada Lily.
Lily melihat ke arah James lalu melihat amplop di tangan nya.
"Ini tiket pesawat?" Lily begitu senang.
"Iya, Xeni meminta mu pergi ke Belanda" jelas James.
Wajah Lily seketika ceria, meski dia tidak tau Xeni di sana setia atau tidak padanya tapi Lily tetap senang karena dia bisa bertemu citanya.
"Makasih Pa" Lily tak bisa menyembunyikan rasa senang nya.
Dan James yang melihat itu entah kenapa merasa sedikit tersentuh, dia biasanya hanya melihat air mata atau wajah takut di wajah Lily, dan sekarang James melihat Lily yang terlihat sangat bersemangat.
"Kenapa aku merasa tidak ikhlas membiarkan dia pergi, sadar James dia bukan gadis lajang dia menantu mu" batin James mencoba mengendalikan perasaan anehnya.
Sedangkan Lily dia yang senang tiba-tiba memeluk James, dan itu dia lakukan reflek tanpa di buat-buat.
Dan tanpa Lily sadari hal itu membangkitkan perasaan aneh pada diri James, terlihat dari James yang membalas pelukan itu.
"Sekali lagi makasih Pa" Lily mengulang ucapan nya.
"Ya" balas James singkat.
Dan mendengar suara James seketika membuat Lily tersadar dengan apa yang dia lakukan, Lily mengadahkan pandangan nya ke atas dan wajah mereka seketika bertatapan.
Lily dan James saling menatap dengan waktu yang lama, entah apa yang ada di pikiran keduanya tapi hanya Lily dan James yang tau.
"Kenapa Papa terlihat lebih tampan jika sedekat ini" batin Lily pikiran nya mulai ngaco.
"Tuan makanan nya sudah__" ucap bi Narti seketika di buat bungkam dengan apa yang dia lihat.
Bagaimana tidak bi Narti melihat Lily dan James yang saling tatap-tatapan dan tangan mereka saling memeluk juga.
Sadar dengan apa yang mereka lakukan Lily dan James seketika melepaskan pelukan nya dan keduanya terlihat salah tingkah.
"Maaf" Lily merasa malu karena dia yang memeluk James duluan.
James tak menjawab dan Lily yang malu langsung memilih keluar, bi Narti melihat Lily yang berjalan terburu-buru menuruni tangga.
Dan..
Brugkkk !
Lily jatuh dari tangga.
"Non!" teriak bi Narti syok.
James mendengar suara teriakan bi Narti keluar dari kamarnya, dan alangkah kagetnya dia melihat Lily yang pingsan di lantai utama.
"Apa yang terjadi?" tanya James buru-buru menuruni tangga.
Bi Narti langsung menjelaskan jika Lily jatuh dari tangga, James langsung menyuruh bi Narti menelpon dokter sedangkan dia membawa Lily ke kamar tamu.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏