Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13. Flashback part 2
"bagaimana kalau kita menikahkan Zulaikha dan Defin?"
Ayah Hendra dan Rasyid langsung melihat ke arah Diana, mereka tidak menyangka kalau wanita itu akan berkata seperti itu.
"kenapa? tidak masalahkan?" ucapnya lagi dengan yakin.
Ayah Hendra memikirkan apa yang diucapkan wanita itu, memang ada benarnya menikahkan anaknya dan Defin. Dia juga sudah tahu tentang sifat dan karakter lelaki itu walau hanya beberapa kali bertemu dengannya.
Lain hal dengan Rasyid yang saat ini menatap tajam pada sang istri, dia terlihat tidak setuju dengan apa yang dikatakan Diana.
"sebenarnya aku memang ingin menitipkan kedua anakku pada kalian, tapi aku pikir itu pasti akan merepotkan,"
"merepotkan apa sih Hen? kita ini saudara, tidak ada kata-kata merepotkan di antara kita," potong Rasyid, dia tidak suka kalau sahabatnya itu masih merasa segan padanya.
"tapi, apa tidak papa kalau Defin menikah dengan Zulaikha?" tanya Ayah Hendra, dia sedikit ragu dengan apa yang sedang mereka bicarakan.
"tidak apa-apa, mereka jugakan sudah saling kenal. Jadi tidak akan susah untuk menjalin ikatan pernikahan," jelas Diana lagi, dia meyakinkan kalau semua pasti baik-baik saja.
"Zulaikha hanya wanita biasa, dia bahkan hanya lulusan DIII ilmu komputer, dia sangat jauh berbeda dari Defin," ucap Ayah Hendra, dia takut kalau Defin tidak mau menerima sang putri.
"astaghfirullah, kenapa kamu bicara seperti itu? memangnya kau anggap apa kami ini?" ucap Rasyid dengan nada meninggi, dia tidak suka dengan ucapan temannya yang seakan mengukur perbedaan derajat di antara mereka.
"bukan begitu, aku hanya tidak ingin kalau Defin menolak kehadiran Zulaikha. Dia laki-laki terpelajar dan sukses, pasti banyak gadis lain yang lebih baik dari putriku," ucapnya lemah, dia merasa kalau anaknya tidak pantas untuk bersanding dengan Defin.
"jangan menghina putrimu seperti itu Hen! dia adalah wanita yang baik dan shaleha, dia wanita yang selalu menjaga akhlaknya. Dia wanita yang selalu menundukkan pandangannya, dia wanita yang selalu menjaga dirinya dari napsu dunia. Sungguh beruntung seorang lelaki yang menjadi suaminya," ujar Diana, dia kenal betul bagaimana sifat dan karakter Zulaikha.
Ayah Hendra terdiam, dia menyesal dengan apa yang sudah dia ucapkan. Sesungguhnya dialah orang yang paling tahu bagaimana luar dalamnya Zulaikha, putrinya itu benar-benar memiliki hati yang baik dan akhlak yang mulia.
"maafkan Ayah nak, maafkan Ayah yang telah membandingkanmu dengan orang lain," Ayah Hendra benar-benar merasa menyesal.
"jadi bagaimana? apa kita akan merencanakan pernikahan mereka?" tanya Diana, dia sudah sangat senang jika wanita seperti Zulaikha menjadi menantunya.
"lebih baik kalian bicarakan dulu dengan Defin, jika dia menerima Zulaikha, maka aku juga akan menerima pernikahan ini," Ayah Hendra memilih jalan aman, sebuah pernikahan memang harus dibicarakan baik-baik oleh calon mempelai.
Akhirnya mereka memutuskan untuk membicarakan hal ini pada Defin.
***
Keesokan harinya, Diana dan Rasyid pamit pulang saat Zulaikha sudah tiba di rumah sakit. Zulaikha mengucapkan banyak terima kasih untuk kebaikan yang telah mereka lakukan.
"Bu, apa Defin bersedia untuk menikah dengan Zulaikha? Ibu tau sendirikan kalau dia sudah punya kekasih!" ucap Rasyid dalam perjalanan menuju rumahnya, dia tidak yakin kalau putranya mau dinikahkan dengan Zulaikha.
"Zulaikha lebih baik dari wanita itu Yah, Defin pasti setuju," Diana mencoba untuk meyakinkan suaminya.
"cinta tidak memandang semua itu Bu! Defin bahkan melawan kita demi kekasihnya, apalagi sekarang! akan jadi seperti apa dia kalau kita memintanya untuk menikah dengan Zulaikha?" tekan Rasyid, anaknya benar-benar sudah cinta mati dengan kekasihnya.
"waktu Yah, biarkan waktu yang menjawabnya. Ibu yakin kalau Defin akan mencintai Zulaikha seiring berjalannya waktu. Apalagi kalau mereka menikah, mereka akan banyak menghabiskan waktu bersama-sama," jelas Diana, sementara Rasyid terlihat memikirkan apa yang istrinya itu katakan.
"kita akan membujuknya Yah," Diana kembali meyakinkan suaminya untuk menikahkan Defin dengan Zulaikha.
Rasyid memilih menyerah, dia juga sebenarnya sangat setuju dengan pernikahan itu. Namun dia takut dengan reaksi sang anak.
"kelembutan dan kebaikan Zulaikha pasti akan meluluhkan hati Defin, aku yakin," gumam Diana kemudian.
Mereka memang tidak setuju dengan wanita yang menjadi kekasih Defin, wanita itu adalah seorang model yang selalu memakai pakaian seksi. Bahkan wanita itu pernah menggunakan bra dan segitiga saja untuk berpose disebuah majalah, sungguh pemandangan yang sangat mereka benci.
Setelah sampai di rumah, Rasyid dan istrinya segera mencari di mana Defin berada. Lalu mereka melihat Defin sedang duduk di taman samping rumah.
"Ibu, Ayah! kenapa baru pulang?" tanya Defin, dia yang semalam tidak menemukan orangtuanya menjadi panik.
"kami menunggu Hendra dirumah sakit," jawab Rasyid dengan jujur.
Defin kembali memeriksa laporan yang ada ditangannya.
"Defin, ada yang ingin kami bicarakan!" ucap Raysid dengan ragu-ragu. Defin hanya menganggukkan kepalanya untuk membalas apa yang diucapkan sang Ayah.
"Defin, Ibu dan Ayah ingin kalau kau menikah dengan Zulaikha,"
"apa?" teriak Defin sembari berdiri.
Diana dan Rasyid saling pandang, mereka sudah bisa menebak reaksi yang dari putranya itu.
"nak, Zulaikha adalah wanita yang baik, dia juga memiliki akhlak yang mulia," jelas sang ibu.
"tidak! kenapa aku harus menikahinya?" tanya Defin dengan tajam.
"karna kami ingin memiliki menantu yang baik dan soleha seperti Zulaikha," ucap Diana dengan sendu.
"aku tidak mau! aku sudah punya kekasih Bu, dan aku sangat mencintanya," Defin mengucapkannya dengan tegas.
"cinta seperti apa yang mau maksudkan Defin? wanita itu saja tidak bisa menjaga diri, bagaimana mungkin dia bisa menjaga cintamu," seru Diana lagi.
"sudahlah Bu, aku tidak ingin menikah dengan orang lain!" tegasnya membuat kedua orangtuanya memandangnya dengan kecewa.
"Ibu tidak pernah meminta apapun darimu nak, Ibu dan Ayah cuma ingin yang terbaik untukmu," Diana terisak saat mendengar apa yang Defin ucapkan.
Kemudian Rasyid menceritakan tentang kondisi Ayah Zulaikha yang saat ini semakin kritis, dia juga menceritakan tentang permintaan terakhirnya yang ingin melihat pernikahan sang putri.
Namun Defin terus menolak, dia lalu meninggalkan kedua orangtuanya yang menatapnya penuh kecewa.
Setelah beberapa hari berlalu, Diana masih terus memaksa Defin untuk menikah dengan Zulaikha. Sampai membuat putranya itu marah.
"kita sudah banyak berhutang budi dengan keluarga mereka nak, seenggaknya sekarang kita harus membalas nya kan," seru Papa Rasyid.
Defin terus menolak apa yang orangtuanya inginkan, sampai suatu ketika kedua orangtuanya membencinya dan tidak ingin lagi berbicara dengannya.
Akhirnya Defin menuruti apa yang orangtuanya inginkan, namun Defin meminta syarat pada mereka agar pernikahannya dan Zulaikha terjadi.
"aku ingin menikah siri dengan kekasihku!"
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!