 
                            Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.
Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerah
Waktu sudah menunjukan hampir jam sepuluh malam kurang sedikit. Di sana di dalam sebuah rumah, nampak seorang anak muda terbaring tanpa busana di atas kasur yang tergeletak di depan sebuah televisi. Pemuda itu terdiam dengan mata menerawang langit-langit ruangan tempat dia berada.
Pikiran anak muda itu berkelana, mengingat kembali adegan yang baru saja dia lakukan. Dis tidak pernah menyangka kalau detik ini hidupnya baru saja melewati batas, tidak seperti yang telah dia rencanakan sebelum menginjak usia dewasa
Kamal, nama anak muda itu, dulu selalu berkata, hanya akan berhubungan ranjang dengan wanita, yang telah sah menjadi istrinya.
Namun, sayangnya niat itu harus dia ingkari, karena tak mampu menolak godaan dari wanita cantik yang sudah memiliki status sebagai istri pria lain.
Kamal masih tidak menyangka, dengan mudah melepas status perjakanya kepada wanita cantik yang baru dia kenal dalam dua hari ini. sungguh, ini salah satu jalan hidup yang tak terduga dan tidak pernah terbayangkan sekalipun di dalam pikirannya.
"Kamu sih belum mandi apa, Mal?" tanya wanita yang saat ini terbaring di sisi kanan tubuh Kamal. "Kok bau ketiakmu asem banget," ucap wanita yang sedari tadi mengendus dan menghirup aroma khas yang keluar dari bagian tubuh Kamal yang berbulu cukup lebat.
"Belum, Mbak," jawab Kamal sambil cengengesan "Sejak kemarin malam, pulang dari sini, aku belum sempat mandi."
"Ih, jorok," ucap Mbak Salma tapi dia kembali menghirup aroma yang katanya bau asam. "Tapi baunya enak banget sih, sudah lama aku tidak mencium bau ketiak seenak ini."
Kamal lantas tersenyum. Matanya sesekali melirik tangan Mbak Salma yang sedang menggenggam dan mengusap bagian tubuh Kamal, yang terletak di bawah perutnya.
"Emang kamu sering mencium ketiak cowok lain ya, Mbak?" tanya Kamal.
"Nggak lah," jawab Salma. "Selain suamiku, nggak ada lagi ketiak cowok,byang pernah aku cium setelah aku menikah. Ini juga pertama kalinya aku tidur dengan cowok lain."
"Serius, mbak?" tanya Kamal agak tidak percaya.
"Serius," jawab Salma nampak begitu yakin sampai dia berani membalas tatapan Kamal. "Dari dulu aku tuh nggak pernah kepikiran untuk tidur dengan cowok lain selain suamiku. Tapi setelah berbagai informasi yang aku terima, juga setelah aku ketemu kamu, aku malah menyerah dengan prinsipku itu." wanita itu lantas meletakan kepalanya di dada Kamal.
Kamal pun tersenyum senang, meski dalam hatinya, Kamal cukup bingung. Entah dia bangga atau bagaimana dengan kejadian ini, Kamal tidak tahu. Yang pasti Kamal sadar kalau ini sudah terjadi dan Kamal sangat menikmatinya.
Kamal menoleh dan tangannya bergerak meraih jaket yang tergeletak di atas lantai. Dia lalu merogoh sisi jaketnya dan mengambil bungkus rokok. Karena cukup kesulitan, Kamal pun minta ijin untuk duduk buat menikmati sebatang rokok.
Kini Kamal duduk di tepi kasur sedangkan Salma memeluk Kamal dari belakang dengan kedua tangan terus memainkan milik Kamal yang dihiasi bulu lebat.
"Kamu pakai resep apa sih, Mal? kok punya kamu bisa segede ini?" tanya Salma sambil terus mengusap milik kamal yang agak menegang.
Kamal kembali tersenyum. Dalam hatinya dia sangat bangga karena terbukti, bukan hanya dia saja yang memuji kalau milik dia termasuk ukuran besar dan panjang.
"Ya nggak ada resep apa-apa. Mbak, udah dari sononya kaya gitu." jawab Kamal. "Tadi waktu punyaku muncrat di mulut kamu, rasnaya gimana, Mbak?" anak muda itu bertanya kala teringat akan kejadian pertama kali milik Kamal dinikmati pakai mulutnya Salma. Karena merasakan kenikmatan yang baru pertama kali dirasakan, milik Kamal sampai menyemburkan cairan putih kental di saat miliknya berada di dalam mulut lawan mainnya.
"Ya nggak ada rasa apa-apa," jawab Salma. "Tapi lumayan enak sih."
"Nggak jijik, Mbak?"
"Ya nggak lah, udah biasa aku main punya suamiku kaya gitu," jawab Salma jujur. "Kalau lagi males masuk ke dalam lubangku ya, paling benih suamiku dimasukin ke mulut atau ditumpahkan ke wajah."
Mendengar hall itu Kamal sampai menggelengkan kepalanya. "Tapi tadi saat punyaku nyembur di dalam rahim, pasti aman kan, Mbak?"
Wanita yang sedari tadi mengendus aroma tubuh Kamal lantas mencebikan bibirnya. "Kenapa? Kamu takut aku hamil terus kamu akan kabur?"
"Bukan begitu," Bantah kamal lalu dia menyesap rokoknya sejenak. "Masalahnya keadaan kita beda, Mbak. Kecuali kalau Mbak Salma belum nikah, pasti ceritanya bakalan lain lagi."
Salma kembali tersenyum dan dia kembali menghirup aroma tubuh Kamal dalam-dalam. "Aman kok, Sayang. Kan aku tadi udah bilang, aku pakai alat pencegah kehamilan," jawabnya. "Berarti kamu nggak masalah kalau istri kamu nanti usianya lebih tua dari kamu?"
"Ya nggak masalah, Mbak, yang penting jangan ketuaan," balas Kamal. "Emang kamu sekarang usianya berapa, Mbak?"
"Sebentar lagi usiaku menginjak angka dua puluh enam, gimana? Ketuaan ya?"
"Nggak lah," jawab Kamal. "Malah kelihatan masih muda banget," ujarnya. "Aku malah mikirnya usia kamu masih sekitar dua puluh tigaan gitu. Berarti kamu nikah umur berapa, Mbak?"
"Dua puluh tiga," jawab Salma. "aku udah nikah hampir tiga tahun dan sayangnya aku belum dikasih keturunan."
"Kalau belum dikasih keturunan, terus kenapa kamu menggunakan alat pencegah kehamilan?" Kamal kali ini nampak heran.
"Ini permintaan suamiku," jawab salma. "Soalnya suamiku belum mau punya anak sebelum dia benar-benar sesesai dengan kontrak kerjanya."
"Oh..." jawab Kamal. "Mbak, nanti aku boleh numpang mandi di sini nggak?"
"Boleh dong, Sayang," jawab Salma antusias. "Gimana kalau kita mandi bareng. kebetulan aku juga belum mandi."
Dengan tersenyum lebar, Kamal pun mengiyakan. Mereka kembali ngobrol hingga akhirnya mereka sepakat untuk melakukan ronde kedua, kemudian mandi bersama.
Hingga pukul dua dini hari, Kamal baru saja bisa pulang. Begitu sampai di dalam kamarnya, anak muda itu kembali membayangkan perbuatan yang baru saja dia lakukan dan Kamal terlihat sangat senang.
"Tenyata seenak itu main bareng sama wanita," gumamnya. "Kalau begitu, aku nggak perlu main sama tangan lagi dong. Kan Mbak salma sudah menawarkan, kalu kepengin tinggal ngajak dia aja."
Karena rasa lelah dan kantuk yang mendera, Kamal pun akhirnya terlelap dengan senyum yang masih menghiasi bibirnya.
Sementara itu di sisi lain, jauh dari tempat Kamal berada, nampak dua sosok manusia sedang berbincang.
"Ini foto siapa?" tanya salah satu dari mereka sambil menatap layar ponsel.
"Itu penjual martabak," jawab sosok yang lain.
"Gila! penjual martabak seganteng ini?"
Sosok si pemilik ponsel lantas tersenyum. "Maka itu, aku mengincarnya."
"Aa akamu yakin, bisa mendapatkannya?"
"Tentu," sosok itu nampak sangat percaya diri. "Aku akan cari kelemahan dia dan aku juga akan menggunakan uangku untuk menjeratnya." Sosok itu pun tersenyum jahat.
lanjut thor 🙏
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.
Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌
Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆