NovelToon NovelToon
Mari Kita Menikah! Tapi...

Mari Kita Menikah! Tapi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: CatVelvet

"Mulai sekarang, kau bekerja sebagai istriku," tegas Gyan Adriansyah kepada istrinya, Jasmine.

Nasib sial tengah menimpa sang gadis cantik yang terkenal sebagai bunga desa. Mulai dari beredarnya video syur yang menampilkan siluet mirip dirinya dengan calon tunangan. Terungkapnya perselingkuhan, hingga dijadikan tumbal untuk menanggung hutang ayahnya pada pria tua.

Namun, ditengah peliknya masalah yang terjadi. Takdir kembali mempertemukan dirinya dengan musuh bebuyutannya semasa kecil dengan menawarkan pernikahan kontrak. Jasmine tak punya pilihan yang lebih baik daripada harus menikahi pria tua.

Akan seperti apakah pernikahan mereka? Gyan yang ia kenal dulu telah berubah drastis. Ditambah lagi harus menghadapi ibu mertua yang sangat membencinya sejak lama.

Yuk simak keseruan ^⁠_⁠^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CatVelvet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Beri aku jawaban

Di rumah makan, 'Dynamite Steak House'.

“Berikan aku jawaban sekarang Jasmine. Atau aku akan melupakan kesepakatan ini. Jangan terlalu lama mengulur waktu,” tegas Gyan dengan tajam pada gadis dihadapannya.

Ya, saat ini mereka sedang berada disebuah tempat makan, steak house terdekat. Sambil menunggu pesanan makan tiba. Gyan memulai percakapan langsung ke intinya.

“Bukannya kau sendiri yang bilang, kalau aku bebas menjawabnya saat aku siap?“

“Ya, itu kemarin. Sekarang beda.“

Dasar plin-plan! Gerutu Jasmine dalam hati.

Jasmine merenung sejenak memikirkan apakah keputusannya sudah benar-benar yakin?

Aku tidak bisa kehilangan rumah serta tanah perkebunan yang ku beli susah payah. Walaupun itu bukanlah tanah yang luas. Tapi tetap saja, jika hasil dari keringat sendiri pasti akan sangat membanggakan.

Lalu? Aku juga tidak bisa membayangkan hidup dengan laki-laki tua brengsek itu. Itu menjijikkan. Lebih baik mati daripada menikah dengannya.

Dan satu lagi… jika aku menikah dengan pria ini. Meski rasanya lebih baik dan menguntungkan. Tapi… itu artinya aku harus siap menghadapi Bu Vivian lagi. Ini sudah lama sekali. Tapi aku masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana terakhir kali berhadapan dengannya. Mana mungkin aku bisa lupa. Mungkinkah aku bisa mengatasinya?

Ada secercah keraguan melalui kerutan di keningnya yang tergambar jelas. Beberapa tahun yang lalu. Ada hal yang menjadi rahasia antara dirinya dengan Bu Vivian yang tak diketahui oleh Gyan.

“Aku punya pertanyaan?“ tanya Jasmine ragu-ragu.

“Silahkan.“

“Bagaimana jika… ibumu tak setuju? Apa yang akan kau lakukan?“

Ah… pertanyaan yang menarik. Batin Gyan sambil menyeringai.

Gyan terdiam saat melihat waitress menghampiri meja mereka dan meletakkan makanan pesanan mereka. Setelah waitress itu menjauh. Gyan mempersilahkan Jasmine untuk menyantap makanannya.

“Jawab dulu!” perintah Jasmine memaksa.

Gyan justru memotong steak di piringnya dan menyodorkan potongan yang sudah ditusuk garpu dihadapan Jasmine. Hal itu membuat Jasmine cukup terkejut dan bingung.

“Aku nggak mau!” tolaknya.

“Kalau kamu memang sungguh-sungguh menerima tawaran menikah denganku. Seharusnya kamu belajar dari sekarang agar terlihat benar-benar seperti ingin menjadi istriku. Bagaimana aku bisa membelamu dihadapan ibuku jika kau saja tak terlihat seperti mencintaiku?“

Deg!

Eh? Iya juga ya? Jasmine tak menyangkal perkataan Gyan ada benarnya. Tapi ini agak… membuatku canggung. Haruskah seperti ini?

Gyan kembali menarik tangannya dan memakan potongan daging itu sendiri. “Kalau nggak mau ya sudah! Dasar aneh, mana mungkin aku membelamu jika kau saja bersikap seperti ini? Siapa pun yang melihat juga sudah pasti tau kalau ini adalah pernikahan palsu yang diadakan secara terpaksa. Lupakan saja kesepakatannya dan bersenang-senanglah dengan si tua brengsek itu.“

Ehhh??

“Jangan! Jangan ingat-ingat si brengsek itu. Menjijikan! Aku akan berusaha keras mulai sekarang!“

Gyan yang asyik menyantap tampak tak peduli. “Aku bukan tipe orang yang mudah percaya dengan kata-kata. Tapi tindakan.“

Jasmine menggigit bibir bawahnya dengan kesal menatap sinis pria menyebalkan dihadapannya.

Haruskah aku memperlakukannya seperti kekasih sungguhan?? Menyebalkan sekali. Padahal dulu dia begitu culun. Kenapa sekarang dia… akh! Aku tidak punya pilihan! Ini semua demi diriku dan juga keluargaku!

“Akan ku lakukan!“

Gyan menanggapi dengan santai dan senyuman meremehkan menatap Jasmine. “Ya… ya… cobalah lakukan sesuatu untukku. Pasti sulit bagimu untuk berpura-pura. Aku rasa tidak ada yang bisa kau lakukan sekarang,” Gyan tersenyum sinis sambil mengunyah makanannya.

Tingkahnya sangat menguji kesabaran Jasmine. Sejujurnya dia juga bingung. Harus memulai dan berbuat apa. Sedangkan pria di hadapannya juga berkata benar, bahwa dirinya juga kesulitan berpura-pura layaknya calon istri yang mencintai suaminya.

Duk.

Gyan meletakkan piringnya dihadapan Jasmine. Dan ekspresi gadis itu pun bertanya-tanya.

“Suapi aku,” pintanya singkat.

Jasmine menggigit bibirnya menahan kesal. Jelas sekali bahwa dia sedang diuji oleh pria dihadapannya. Entah bisikan apa yang tiba-tiba muncul dari dalam hati Jasmine.

Sudahlah Jasmine jangan marah. Kau harus sabar. Anggap saja kau sedang melawan monster. Kau yang ditaklukkan atau kau yang menaklukkan? Jangan mau kalah.

Baiklah. Jangan kalah. Batin Jasmine menyemangati diri.

Jasmine mulai memotong daging dan menyodorkan potongan daging pada mulut menyebalkan dihadapannya sambil berusaha tersenyum manis. Tak dapat dipungkiri jika tangannya agak gemetar karena gugup. Ia tak bisa lagi melihat Gyan yang dulunya lemah dan culun. Gyan yang ada di hadapannya ini adalah Gyan yang berbeda.

Gyan menerima suapan itu dengan senang hati. Sejujurnya ia berusaha keras menahan tawa melihat senyum terpaksa gadis dihadapannya. Senyuman yang justru terlihat aneh saat dipaksakan. Dan tentu saja. Ia juga melihat dengan jelas bahwa cukup canggung bagi gadis itu hingga membuat tangannya gemetar.

Menyenangkan sekali balas dendam dengan mengerjainya seperti ini.

Gyan tersenyum puas. “Mulai sekarang panggil aku 'sayang'.“

Brak, Jasmine menggebrak meja namun tak begitu keras. Masih dengan menggenggam pisau dan garpu.

“Ada apa?“ tanya Gyan dengan santai sambil mengunyah menatapnya. “Calon istriku nggak mau manggil suaminya dengan sebutan 'sayang'?“

Sabar Jasmine sabar… ingat! Demi orang-orang yang kamu sayangi.

Jasmine menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan. Mengatur kembali ekspresinya yang kacau.

“Apa harus begitu?“ tanyanya dengan berusaha setenang mungkin.

“Ya, tentu saja. Sepertinya kita harus sering meluangkan waktu berdua agar mulai terbiasa. Tapi kita tak punya banyak waktu. Maka dari itu berusaha-lah lebih keras. Ibu ku mati-matian menjodohkan ku dengan wanita-wanita kenalannya. Jangan sampai posisi sebagai 'istri' itu direbut oleh orang lain. Itu adalah kesempatan mu satu-satunya agar masalahmu juga menemukan jalan keluar. Jadi, yakinkan ibuku bahwa kau benar-benar mencintaiku dan serius ingin hidup bersamaku. Apa kau bisa, sayang?“ imbuhnya sambil menyeringai.

Katakan padaku bahwa kau bisa, Jasmine. Batin Gyan.

Pernyataan itu tiba-tiba saja membuat genggaman erat pada sendok garpu Jasmine melemah. Kenyataan bahwa tantangannya jauh lebih berat ternyata membuatnya kembali goyah. Ia bisa menebak sikap Bu Vivian. Ia pasti tidak akan menyerah begitu saja. Seseorang wanita cantik pengusaha sukses. Anggun dan berkelas. Dulu, saat pertama kali melihatnya saja, dirinya seakan melihat perbedaan kasta yang jauh berbeda bagai langit dan bumi.

Sudah pasti wanita-wanita yang akan dijodohkan pada putranya adalah wanita-wanita high class mendekati sempurna. Baik dalam penampilan, pendidikan, dan juga latar belakang keluarganya. Sedangkan dirinya… sangatlah jauh untuk dibandingkan. Apakah bisa? Jika bukan Gyan yang membantunya menyelesaikan masalahnya. Lantas siapa? Mengingat dirinya juga tak punya kenalan yang bisa membantu meminjamkan uang untuk mengatasi hutang-hutang ayah. Tekad Jasmine menjadi goyah. Antara lanjut atau mundur. Tetapi mundur juga bukan jalan terbaik.

“Aku…” ucap Jasmine ragu-ragu.

Gyan mulai resah melihat gadis dihadapannya menyatakan keragu-raguan yang terasa berat. Matanya tak bisa lepas menatap gadis itu dengan tatapan tajam

Tiba-tiba suara seorang wanita memecah suasana diantara mereka.

“Loh Gyan? Bener kan, kamu Gyan?“

***

Waktu menunjukkan pukul 00:17. Gyan baru memasuki kediamannya setelah memarkirkan mobil miliknya sambil menenteng jasnya. Saat langkahnya memasuki ruang tamu. Sosok penampakan seseorang sedang duduk di sofa cukup mengejutkan.

“Mama? Kenapa mama tiba-tiba kesini tanpa mengabari? Ini sudah larut loh.“

Bu Vivian tampak sedang duduk di sofa dengan nyaman sendirian sambil meminum secangkir teh chamomile. Masih dengan pakaian formalnya.

“Habis darimana kamu?“ tanya Bu Vivian datar dengan tatapan mengintimidasi.

“Steak house,” jawab Gyan dengan jujur. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang mama ketahui tentangnya.

Mengingat pertemuan tanpa sengaja yang terjadi di steak house dengan gadis yang bernama 'Anne'. Dia mengaku bahwa dia adalah kenalan ibunya.

Gyan duduk di hadapan ibunya sambil melepas satu persatu kancing vest-nya (rompi tanpa lengan) dan melepasnya. Kemudian dilanjutkan dengan melepas kancing tangan serta melonggarkan dasinya.

“Apa mama datang bersama papa?“

“Tidak” jawabnya singkat.

“Baiklah…” Gyan menghela napas panjang dan menatap sang ibunda dengan tatapan serius. “Kalau gitu, apa yang membawa mama kemari sendirian di waktu yang sudah larut ini?“

***

1
Roxanne MA
yuk bantu ramein karya ku jugaa💖
Roxanne MA
akhirnya up jugaa
ARM
oke kak siyap 👍🏻
ARM
Terima kasih banyak kak🙏🏻 btw aku masih pemula, banyak kesalahan yg perlu ku koreksi 🙏🏻☺️
Roxanne MA
lanjut thor
Roxanne MA
baru awalan bab sudah sebagus inii
riniasyifa
Semangat terus berkarya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!