Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 : Apakah Kamu Percaya Padaku, Zoe?
Frisca tak bisa menghubungi Valeri setelahnya. Ponselnya langsung tak aktif setelah dia memberitahu tentang kiriman video lain ke email Valeri. Saking gugup dan takutnya, Frisca meminta Frank menghubungi Jeriko untuk mengecek kondisi Valeri. Dan melalui Hiro, Frank menghubungi Jeriko dan menceritakan kejadian tersebut.
Jeriko yang sedang berada di ruang kerja di villa itu langsung berjalan ke lantai dua dan mengetuk pelan kamar Valeri. Namun karena tak ada jawaban, Jeriko membuka perlahan kamar Valeri. Dan betapa terkejutnya dia melihat Valeri sedang menangis sambil memeluk lututnya. Bahkan rambutnya masih basah dan belum sempat dia keringkan. Sementara ponselnya tergeletak dengan layar pecah karena jatuh.
Jeriko berjalan cepat dan berjongkok di samping gadis itu. “Zoe? Astaga….”
Dia memeluk tubuh gadis itu dan membiarkan gadis itu menangis di pelukannya. Jeriko mengusap pelan punggung Valeri hanya supaya gadis di pelukannya itu tenang. Sampai beberapa waktu kemudian, Valeri cukup tenang dia menarik dirinya dari pelukan Jeriko.
“Email!” ucapnya
Jeriko mengangguk pelan, “Email kenapa?”
Dengan masih terisak, “Video lagi! Di emailku!”
Jeriko langsung paham maksud Valeri. Pelaku itu pasti sudah mengirimkan video lain pada Valeri untuk semakin menekannya. Jeriko masih mengusap lembut lengan Valeri.
“Iko, aku harus gimana?” tanyanya sambil terisak
Jeriko menghembuskan nafasnya, lalu tangannya menangkup wajah cantik itu. “Video apa kali ini?”
“Mandi juga. Tapi berbeda dengan yang sebelumnya. Yang ini aku sedang berendam di bathup” ucapnya
Jeriko mengangguk pelan, lalu dia membantu Valeri bangkit berdiri. Jeriko melingkarkan tangannya setengah memeluk tubuh Valeri dan menuntunnya berjalan ke meja rias yang ada di kamar itu. Setelah berhasil duduk disana, Jeriko mengambil luaran gaun tidur yang masih tergeletak di ranjang, lalu memakaikan di tubuh Valeri.
“Kita keringkan dulu rambutmu. Kamu bisa sakit jika rambutmu basah terlalu lama begini” ucap Jeriko sambil tangannya dengan telaten mengambil hairdryer dan mulai menyalakannya.
Valeri masih terisak kecil, tapi dia sudah cukup tenang dan cukup terkejut dengan perlakuan Jeriko padanya. Dia tak menyangka jika pria itu akan membantunya bahkan sampai dengan telaten membantunya mengeringkan rambutnya.
Tak ada percakapan diantara keduanya, sampai Jeriko selesai mengeringkan rambut Valeri. Dan sebelum ada percakapan, ponsel Jeriko berdering dan dia melihat video call dari adiknya. Dia segera menggeser tombol hijau dan menjauhkan ponselnya, sehingga menampilkan wajahnya dengan latar belakang kamar yang ditempati Valeri.
“Kak?” sapa Clara
Senyum lembut terbit di wajah Jeriko, “Hey, apa kabar?”
“Baik. Kak, apakah kamu masih sangat sibuk?” tanya Clara
Jeriko menaikkan alisnya, “Kenapa memangnya? Ada yang kamu butuhkan?”
Clara menggeleng, “Daddy mengusulkan untuk kita liburan bersama, sekalian merayakan semuanya. Mommy juga sudah jauh lebih sehat. Apakah kamu bisa meluangkan waktu?”
Jeriko melirik Valeri yang menatapnya melalui kaca rias dalam diam. Pasalnya penyanyi cantik itu tak dapat mengerti pembicaraan Jeriko dan adiknya, karena mereka berbicara dalam Bahasa Indonesia. Yang Valeri tau hanya yang menghubungi adalah seorang wanita, dan ekspresi Jeriko yang berubah lembut.
“Kemana?” tanya Jeriko
“Korsel? Cia ingin ikut, tapi dia ada kerjaan di Jeju Island, jadi dia menyarankan kita liburan disana, sekalian dia bisa kerja. Apakah kamu bisa ikut?” tanya Clara
Jeriko mempertimbangkannya lalu dia menggeleng kecil, “Bagaimana kalau kalian pergi duluan aja. Sepertinya aku belum bisa ikut Mima, lagipula nanti setelah masalahmu dengan kakek Wijaya sudah clear kan aku harus pulang Indonesia cukup lama untuk memerankan sosok kekasih barumu?”
Clara mengerucutkan bibirnya, “Nggak seru. Aku pengen ada semua kak. Ya? Mumpung semua bisa ikut loh. Bahkan Finn dan Freya juga akan ikut. Aunty Eca juga bisa loh. Opa sama oma juga. Bahkan mommy mengajak aunty Sally juga. Ya kak?” rengek Clara
Jeriko menghembuskan nafasnya pasrah, lalu dia mengangguk, “Baiklah. Kakak atur dulu pekerjaan kakak. Kapan kalian berangkat?”
Wajah Clara berubah cerah dan dia langsung berseru senang, yang membuat kepala Kaylee menyembul di belakang bahu Clara dan menyengir bahagia.
“Kami berangkat besok kak! Kau sudah berjanji untuk ikut! Jangan mengingkarinya!” ancam Clara
Jeriko tersenyum dan mengangguk, “Apakah kamu keberatan jika kakak mengajak seseorang?”
Clara mengerutkan keningnya, lalu menoleh pada Kaylee yang juga mengedikkan bahunya, “Cewek?” tanyanya
Jeriko mengangguk pelan.
Clara langsung menaikkan alisnya, “Pacar kakak?”
Jeriko menggeleng, “Bukan. Itu pun belum tentu dia mau. Kalau dia mau dan bisa, apakah kamu tidak keberatan?”
Clara menoleh pada Kaylee lagi lalu keduanya mengangguk dengan senyum lebar, “Tentu saja kak! Ajak aja, sekalian bisa dikenalkan ke mommy dan daddy kan!” godanya
Jeriko mengerutkan keningnya dan menggeleng, “Baiklah kalau begitu kakak selesaikan pekerjaan kakak, biar besok bisa berangkat”
Clara mengangguk dan berpamitan pada Jeriko.
Setelah memutuskan video call itu, Jeriko menatap Valeri yang menatapnya dengan pandangan bertanya.
“Dia adikku yang kuceritakan baru ditemukan setelah hilang dari dia lahir.” Ucap Jeriko
Valeri mengangguk dan tersenyum, “Oh kukira kekasihmu. Aku takut dia salah paham”
Jeriko mendengus, “Aku tak punya kekasih”
Valeri tampak menaikkan alisnya, “Pria tampan dan mapan sepertimu tak memiliki kekasih? Apakah kamu sedang membual? Lalu siapa suara perempuan yang lainnya tadi?”
Jeriko terkekeh mendengar pertanyaan Valeri, “Dia adik sepupuku. Aku memiliki tiga adik sepupu perempuan dan dua sepupu lelaki.”
Valeri mengangguk lagi, “Baiklah. Lalu bagaimana sekarang?”
Jeriko berdehem, “Apakah kamu masih ada pekerjaan Zoe?”
Valeri menaikkan alisnya lagi, “Di Miami maksudmu?” yang dijawab dengan anggukan oleh Jeriko.
Valeri mengangguk, “Besok terakhir. Aku ada pemotretan, kalau shooting iklannya sudah selesai. Ada apa?”
Jeriko menghembuskan nafasnya, “Apakah kamu mau berlibur? Bukankah beberapa waktu ini begitu berat untukmu?”
Valeri mengerutkan keningnya, “Berlibur? Denganmu?”
Jeriko tersenyum dan mengangguk, “Begini saja, aku akan menjawab semua pertanyaan dan penasaranmu tentang kekasihmu Arthur Calvin jika kamu mau ikut liburan denganku dan keluargaku ke Korea Selatan?”
Valeri diam. Dia sedang mempertimbangkan banyak hal. Kenapa tiba-tiba Jeriko mengajaknya liburan bersama keluarganya. Dan kenapa dia yang awalnya menolak untuk mengatakan tentang keburukan Arthur kini bersedia mengatakannya.
“Aku tak akan berbuat apapun Zoe! Kau bisa mengajak manajer dan asistenmu! Bahkan aku akan menanggung semua keperluanmu disana, karena memang aku yang mengajakmu! Aku hanya menawarkan liburan, kamu sepertinya perlu melarikan diri dari semua hiruk pikuk ini” ucap Jeriko lagi
Valeri menghembuskan nafasnya, mungkin Jeriko benar. Dengan berita perselingkuhan yang dilakukan Arthur Calvin di belakangnya, lalu semua terror yang diterima oleh Valeri, belum semua berita yang simpang siur di dunia maya, dan semakin berkobar tak tentu arah karena netizen terus menuangkan bensin dan angin berkobar semakin tak jelas, membuatnya tertekan. Bahkan ayah dan ibunya sudah sangat khawatir padanya.
Perlahan Valeri mengangguk, lalu matanya menatap Jeriko, “Apakah semua keluargamu ikut?”
Jeriko mengangguk pelan, “Ya, bahkan semua bibi dan pamanku ikut. Ini adalah liburan terbesar pertama bagi kami. Kembalinya Mima membuat seluruh keluargaku bahagia. Jadi jangan khawatir, aku tak akan macam-macam”
Valeri terkekeh pelan, “Kalau begitu aku akan membiarkan Frank dan Frisca libur. Apakah kamu keberatan jika aku hanya sendiri?”
Jeriko tersenyum dan mengangguk, tangannya terulur mengusap lembut kepala Valeri, “Aku janji kau tak akan pernah kesepian. Sepupuku semua cerewet, kau pasti kewalahan dengan mereka”
Valeri terkekeh dan mengangguk, “Terima kasih”
Jeriko mengangguk, “Tidurlah. Aku akan berusaha mencari siapa penerormu. Jadi tenang dan beristirahatlah”
Valeri mengangguk, “Ponselku rusak. Bisakah kamu memberitahu asistenku untuk menyiapkan semua barangku, dan kita akan bertemu di lokasi besok. Dan tolong minta Frank membelikanku ponsel baru”
Jeriko mengangguk lagi “Akan kulakukan. Sekarang istirahatlah”
Valeri mengangguk dan bangkit lalu berjalan ke ranjangnya. Tapi saat Jeriko berbalik, dia mencekal tangan Jeriko.
“Tunggu!” ucapnya. Valeri berlari ke nakas dan mencari kertas serta bolpoin di tas tangannya. Dia lalu menuliskan sesuatu dan segera berbalik dan menatap Jeriko. Lalu dia menyerahkan kertas itu.
“Itu email dan passwordku. Aku percaya padamu. Tolong cari dan lacak siapa pengirimnya.” Ucap Valeri lirih sambil menundukkan kepalanya
Jeriko tertegun namun tetap mengambil kertas itu. Dia menghembuskan nafasnya panjang lalu mengangguk pelan, “Terima kasih sudah percaya. Aku akan melakukan yang terbaik.”
Valeri mengangguk pelan, “Terima kasih”
Jeriko lalu berbalik dan Valeri membiarkan kali ini.
bikin penasaran ..