NovelToon NovelToon
Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Pernikahan rahasia
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kau Hancurkan Hatiku, Jangan Salahkan aku kalau aku menghancurkan Keluargamu lewat ayahmu....

Itulah janji yang diucapkan seorang gadis cantik bernama Joana Alexandra saat dirinya diselingkuhi oleh kekasihnya dan adik tirinya sendiri.

Penasaran ceritanya???? Yuk kepo-in.....

Happy reading....😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Ternyata Orang Itu Bram

"Mi?' panggil seseorang, membuat kedua perempuan dengan perbedaan usia cukup jauh menoleh ke sumber suara.

Mata Bram terbelalak lebar saat melihat Jo juga ada di sana. Begitupun dengan Joanna, dia tidak menyangka seseorang yang kata Rossa akan datang adalah Bram.  Sejenak mereka sama-sama terdiam dalam keterkejutan.

"Pih, sini?" Rosa melambaikan tangannya ke arah sang suami.

Bram mendekat, lalu ikut duduk di samping sang istri.

"Jo, kamu belum kenal suami Tante kan? Belum kenal papanya Kevin?" cerocos Rossa, "Ini papanya Kevin. Suami Tante. Namanya Om Bram." katanya.

Bram tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya canggung.

Jo tersenyum kecut. Saking terkejutnya, dia sampai beberapa kali menenggak air minum saking gugupnya.

"Pih-- Ini loh Joanna," Rossa memperkenalkan Jo pada suaminya.

"Dia---mantan pacar Kevin," lanjut Rossa sambil tersenyum.

Mendengar kata mantan pacar  Kevin, Bram sampai terbatuk-batuk menelan ludahnya sendiri saking terkejutnya.

"Mantan pacar?' gumamnya.

Sementara Joanna agak khawatir melihat reaksi Bram yang terkejut.

Bagaimana dia tak ketar-ketir, Jo hanya menjelaskan pada Bram kalau dirinya dan Karin bersaudara. Jo tidak menjelaskan soal dirinya adalah mantan kekasih Kevin.

"Iya. Mantan pacar. Sebelum dengan Karin, Jo ini pacarnya Kevin. Tapi mereka sudah putus. Mami juga kaget, kok mereka bisa putus?" Kata Rossa nampak terlihat heran.

"Kenapa kamu dan Kevin bisa sampai putus, Sayang?" matanya menatap ke arah Jo dengan tatapan intimidasi.

"Emm, anu... itu?' Jo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung bagaimana harus menjelaskan. Lalu ia melirik ke arah Bram, yang ternyata sedang menatapnya tajam.

"Kami sudah tidak ada kecocokan, Tan. Makanya kami putus?" jawab Jo terbata, sambil menundukkan pandangan. Kini fokusnya pada makanan Jepang yang tersaji di atas meja.

"Oh, sayang sekali. Bukankah kamu dan Kevin berpacaran sudah 1 tahun lebih ya?" kata Rossa sambil menyuap irisan sushi-nya.

Jo tersenyum tipis, ia pun buru-buru menyuap makanannya ke mulut.

Mati aku....

Om Bram akhirnya tau,.gue mantan pacar anaknya....

"Saat Kevin membawa perempuan lain ke pesta perusahaan, makanya tante bingung," carocos perempuan itu mengulas senyum, "Bukan kamu yang dibawa Kevin. Tapi perempuan lain. Tante cukup sedih, karena kamu dan Kevin malah putus. Padahal Tante sangat berharap kamu jadi menantu Tante?" Rossa menekan kata menantu pada kalimatnya.

Uhuk...Uhuk....Uhuk....

Mendengar itu tentu saja Bram langsung tersedak saat menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Ih, papi.... kok bisa sampai tersedak? Hati-hati, Pih?" Rossa buru-buru menyodorkan air ke suaminya. Bram langsung menenggak minuman yang disodorkan sang istri hingga tandas.

"Nggak apa-apa kan, Pi?"

"Iya, Mih. Nggak apa-apa."

Jo pun ikut menegang, tapi dia bisa menguasai perasaan tegangnya di depan Rossa dan suaminya.

"Makasih, Mi," kata Bram mengucapkan terima kasih karena Rossa membantu mengusap punggungnya. Ia tersenyum manis sekali pada istrinya.

"Ini Pih, makan udonnya. Berkuah. Kesukaan papi,"

Bram hanya mengangguk pelan. Rasa lapar yang dibawa saat keluar dari kantor, tiba-tiba menguap begitu saja.

"Sekarang, kamu sibuk apa?" tanya Rossa lagi menatap lembut.

"Cuman sibuk kerja, Tan." Kata Jo, menyuap tempura udangnya besar-besar ke mulutnya.

"Oh," sahut Rossa membulatkan bibir, "Tapi tante suka dengan semangat kerja kamu?" katanya tersenyum hangat.

"Kamu masih kerja jadi pramugari kan?"

"Iya, masih, Tan. Dua hari yang lalu baru pulang dari Malaysia,"jawab Jo, mengulum senyum.

"Wow, keren. Jadi kayaknya enak banget ya jadi pramugari? Pengen ke luar negeri, gratis,"gelak Rossa, bercanda.

"Hehe, Tante bisa aja. Tapi.... banyak resikonya, Tan,"

"Oya? Apa tuh resikonya?"

"Nyawa, Tan," jawab Jo terkekeh.

"Ah, kamu ini. Do'anya ya yang bagus-bagus dong?"

Jo pun tertawa lepas.

"Oya, kalau Tante boleh tahu, pilotnya ganteng-ganteng nggak?" tanya Rossa kepo.

"Ganteng-ganteng sih," jawab Jo sambil melirik ke arah Bram. Pria itu nampak tidak perduli.

"Wah, pasti kamu senang ya? Bisa cuci mata setiap hari?"canda Rossa.

"Lumayanlah, Tan. Makanya aku senang dengan pekerjaanku," jawab Jo.

"Sayang, buka mulutnya.,...? Aaaaa?" Bram menyuruh istrinya membuka mulut, lalu ia menyuapi istrinya dengan penuh perhatian di depan Jo.

"Ih, papi, ada Jo. Malu tau, Pih?" kata Rossa malu-malu. Tapi mulutnya terbuka juga menerima suapan dari sang suami.

"Kamu dari tadi ngobrol terus, kapan makannya?"protes sang suami.

Rossa pun tertawa riang.

"Iya, ini ku makan," kata Rossa menyuap makanannya ke mulut.

Sorot mata Jo tertuju pada sepasang suami istri yang asyik berbagi suapan di depannya. Bibirnya mengerucut, jantungnya berdebar tak karuan. Dalam diam, rasa panas menjalar dari dada hingga ke ujung kepala, tanda cemburu yang membara tak tertahankan. Tangan yang dingin terkepal erat, mencoba meredam gejolak yang mengguncang sanubari.

Jo menggenggam erat-erat sumpitnya sambil memperhatikan mereka.

Drrttt ...

Sedang sibuk mengamati sepasang suami istri di depannya yang sedang romantis saling menyuapkan makanan. Tiba-tiba, ponselnya berdering keras memecah kesunyian. Keterkejutan seketika melonjak dalam dadanya, namun dengan cepat dia menenangkan diri dan mengangkat telepon itu dengan sedikit kerutan di keningnya.

"Bentar, Tan. Aku angkat telepon dulu?" katanya sambil meraih ponsel di atas meja.

"Iya, silakan!" Rossa mempersilahkan Jo mengangkat panggilan teleponnya.

"Ya, Hallo."

"Dimana?" Jo nampak celingukan mencari keberadaan seseorang. Begitu tatapan matanya melihat seseorang, ia pun langsung melambaikan tangan ke orang tersebut.

"Oya, gue udah lihat elo. Sama siapa?"

"Oke. Gue ke sana?" kata Jo buru-buru menutup panggilannya.

"Tante, Om, maaf sebelumnya. Itu ada teman aku. Sepertinya aku harus pergi," kata Jo dengan sopan.

"Dimana?"

"Itu, Tante, di sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah pintu luar restoran Jepang. Rosa dan Bram pun menoleh. Di depan pintu, tampak seorang pria berpakaian rapi yang berdiri gagah. Bram mengalihkan pandangan, sesuatu di dalam hatinya terasa tidak nyaman, ada rasa tidak nyaman yang mulai mengusik.

"Eh, kenapa nggak diajak makan bareng aja?"

"Maaf banget, Tan. Kami ada urusan penting. Jadi.... nggak bisa." Kata Jo memberikan alasan.

"Oh gitu...?"

"Tante, terima kasih untuk traktirannya hari ini. Lain kali, aku yang akan traktir Tante. Sekali lagi terima kasih banyak ya, Tante. Aku pergi dulu! Bye?" kata Jo berpamitan dengan sopan.

Sementara Bram tidak memutus tatapan tajamnya ke arah pria itu.

"Jangan-jangan itu pacar barunya Jo?" celetuk Rosa membuyarkan lamunan suaminya.

Bram sedikit terperanjat, namun ia menunjukkan sikap acuh, pura-pura tidak peduli. Padahal di dalam hati ia begitu penasaran dengan pria yang membersamai istri keduanya itu.

Siapa pria yang bersama Joana? Apa pacar nya?

Ah, nggak mungkin. Joanna sudah ku peringatkan waktu itu untuk tidak dekat dengan laki-laki lain.

Lalu, pria itu siapa?

-

-

Di pojok gelap basemen Nagoya mall, dalam keremangan yang hanya disinari lampu dari dalam mobil, Jo terduduk di mobil tersebut yang di parkir terpisah dari keramaian. Tangannya yang gemetar mengetuk-ngetuk stir mobil dengan irama tidak teratur, mencerminkan kekacauan yang ia rasakan. Matanya yang sayu menatap lurus ke depan, seolah mencoba memahami setiap kata yang baru saja dilontarkan oleh teman seorang detektif swasta tersebut. Napasnya terdengar berat, seakan tiap tarikan napas membawa beban pikiran yang baru saja meluap.

"Jadi, kecelakaan nyokap gue itu karena memang disengaja?" tanyanya,, suaranya tercekat oleh keingintahuan yang besar.

"Iya, Jo. Itu dari informasi yang gue dapetin. Mobil yang dikendarai nyokap lo, sengaja dirusak pada bagian remnya. Membuat rem tidak berfungsi. Kecelakaan itu dibuat seolah-olah seperti kecelakaan murni, tapi faktanya kecelakaan itu memang disengaja," kata pria bernama Rey, salah satu teman Jo yang berprofesi sebagai detektif swasta.

"Jika memang itu kecelakaan yang disengaja, seharusnya pada saat polisi menemukan mobilnya, mereka bisa tahu kalau mobil itu memang sengaja dirusak remnya. Tapi kenapa sama sekali tidak ada laporan apapun?"

"Itulah yang sedang gue selidiki. Gue harus cari tahu surat kabar yang memberitakan berita itu. Dan gue mengalami kesulitan, kejadian ini sudah berlangsung lama, Jo. Jadi elo kudu sabar?"

Jo menarik napas dalam-dalam, "Please, Rey. Cari informasi sebanyak-banyaknya. Gue harus tahu siapa yang melakukan ini. Gue harus membuat mereka membayar untuk apa yang mereka lakukan pada nyokap gue. Elo bisa kan, Rey?""

Rey mengangguk, "Gue akan berusaha, Jo. Gue tidak akan berhenti sampai gue menemukan apa yang sebenarnya terjadi."

Joanna mengangguk, rahangnya masih mengeras, "Thanks, Rey. Elo emang temen gue. Gue percaya sama elo."

Rey meletakkan tangan di bahu Jo, "Gue ada di sini untuk membantu, Jo. Kita akan menemukan kebenaran bersama."

TBC....

Komen, komen, komen....

1
mbok Darmi
wah bisa jadi mama jo sengaja dibunuh biar perusahaan dikuasai papa jo, pertengkaran hebat mereka pasti papa jo selingkuh, ayo jo selidiki dan kasih pembalasan ke papa lucknut mu
Siti Zaid
Author lanjut..tak puas membaca..satu episode🤭
Umi Kolifah
walaupun hamil jangan mau balikan sama Bram Jo, bikin mereka menyesal se menyesalnya, bangkit Jo , goooo
up tiap hari dong kak makin seru nich/Smile//Smile//Smile/
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Galuh Setya
wah jo hamidun ni, mau gak hamidun gimana, digempur terus ma bram.

thor buat jo bangkit n bisa buktiin kl mm nya emang dicelakai ma istri barunya bpknya. dan jo bisa bangkit n sukses walaupun ada anak bram. n buat bram n anaknya menyesal udah ninggalin jo
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
mbok Darmi
tolong jangan bikin jo hamil anak bram cukup buat jo untuk bangkit dan bisa membuktikan kepada bram dan keluarga nya yg sudah merendahkan harga diri jo
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Zaid
Author..update setiap hari ya...cerita nya makin seru...setiap hari tertunggu2 lanjutan nya🤗
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Sholikhah Sholikhah
Jo hamil kayaknya
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Umi Kolifah
semangat Jo. cari bukti yang kuat tentang kematian ibu kamu, dan balas semua orang yang telah menyakiti kamu
Sonya Nada Atika
aku berharap klrg rosa hancur thor...
Siti Zaid
Author lanjut makin seru nih..semoga jo tabah dan sabar menghadapi ujian hidup...,🥺
Jue
Dari awal lagi aku sudah nampak sikap Bram yang tidak tegas lebih banyak ke arah Rossa semoga suatu hari Bram tidak kembali di persatukan dengan Joana kerana lelaki lemah sikap sungguh tak berbaloi di pertahankan dan jangan pulak ada zuriat yang hadir di antara mereka , Mana ada suami yang menghina isteri sebagai jalang sedangkan yang menebuk adalah dirinya sendiri .
Aretha Shanum
lama2 males bca, perempuan selalu jadi korban, author punya dendam y
Siti Zaid
Semoga karma pedih utk Rosa..Bram dan kevin juga utk semua orang yang sudah menyakiti dan membuat jo terluka...tinggal semua luka dihati kamu jo dan baiki dan sembuhkan kembali walau harus ambil masa utk menyembuhkannya....
Umi Kolifah
semangat Jo, tinggalkan dua manusia biadab itu dan bangkitlah tunjukkan kalau kamu bisa hidup tanpa mereka/Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
Anita Rahayu
bagus kalau bisa si jo pergi kerja di luar negeri dan untuk kevin dan ram kasi penyesalan yg amat perih karna si jo udah dapat suami tajir dan setia yg nerima dia apa adanya Dan untuk rossa sakitnya gk sembuh hingga ajal menjemput 😫😫😫😫😫😫😫😫😫😫
adil dan seimbang sakitnya
Sholikhah Sholikhah
cuma bisa nangis 😢😢😢😢😢
mbok Darmi
miris banget nasib jo mungkin kamu ancur lebur diawal nya tapi kamu tetap hrs bangkit tinggalkan Kevin dan Bram percayalah mereka berdua pasti akan mendapatkan karma atas perbuatannya, perbaiki diri dan jgn pernah lagi merebut laki" yg sdh beristri kamu masih muda dan suatu saat pasti akan ada jodoh terbaik yg bisa menerima dan mencintai mu dgn tulus jo
mbok Darmi
sabar jo semoga ada balasan setimpal untuk orang" yg menyakiti mu terutama yg membunuh mami mu
Anita Rahayu
thor tolong y buat jo pergi jauh dari bram
dan anak istrinya
untuk yg udh bunuh maminya jo di penjara tanpa di tolong
Siti Zaid
Kesian joanna..lagi2 dimalukan..dikatai palakor walau pun hakikat nya jo memang pelakor..harga dirinya dlukai..namun masaalah bisa diselesai kan dengan baik2...
Cahyaning Fitri: Tidak ada wanita yang ingin menjadi pelakor, tapi justru takdir yang memilih dirinya untuk menjadi pelakor. Dia sadar akan konsekuensinya, makanya dicerita ini Juana sadar bahwa suatu saat nanti dia akan kehilangan segalanya. Seorang wanita yang sudah sering disakiti, maka lambat laun hatinya akan mati rasa. cerita ini, menceritakan bahwa Juana tidak hanya disakiti dari pihak kekasih, akan tetapi juga disakiti dari pihak keluarganya sendiri. Teman dan bahkan suaminya.

Tapi sejauh ini, Joanna akan menjadi seorang perempuan tangguh yang suatu saat bahagia akan merengkuhnya....

Happy reading.....💖💖💖💖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!