Kim Sohyun gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.
Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?
"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.
"Ugh! A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya," batinnya.
Flashback.
Seorang gadis dengan setelan hitam putih nya berjalan dengan riang menuju rumah nya. Ia tidak sabar untuk memberi tahu keluarga nya bahwa ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Tetapi hal buruk terjadi....
Lanjut di chapter 1->>
⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Selamat!!
"Jungkook-ah selamat telah menyelesaikan konser mu. Kami ada hadiah untuk mu," ucap jimin memberikan hadiah.
"Terima kasih Hyung," ucap nya.
"Kenapa tiba-tiba kau lesu begini," tanya namjoon.
"Eoh iya, aku tidak melihat jieun dan jaemin hari ini, ku kira mereka akan menemuimu setelah konser," ucap taehyung.
NamJoon dan jimin saling bertatapan. "Pantas saja," ucap mereka berdua bersamaan.
"Apa jieun mengatakan ia tidak bisa datang??" tanya nanjoon.
"Hahhhh... Jieun dan jaemin menghilang Hyung, sekarang aku tidak tau dimana mereka."
"MWO!!" apa kau sudah mencari nya?"
"Sudah Hyung, aku sudah mengunjungi apartemen nya, toko nya, tempat jaemin bekerja, bahkan sudah ku kirimi pesan dan aku hubungi ratusan kali. Mereka tidak menjawab pesan ku. Sekarang aku tidak tahu harus mencari mereka kemana lagi, aku tidak bisa fokus mencari mereka karena pekerjaan ku dan aku juga tidak bisa fokus bekerja karena memikirkan mereka." jelasnya.
"Begini saja, kami akan mencari jieun dan jaemin, kau fokus pada pekerjaan mu. Setelah semua nya selesai, kau bisa membantu kami mencari mereka, bagaimana?" tawar namjoon.
"Baiklah"
"Bagus"
...»»————> ... <————««...
"Hiks."
Tiba tiba saja sohyun Teringat kedua orang tuanya dan juga adiknya, kenapa nasibnya harus seperti ini. Di kehidupan pertama nya ia kehilangan keluarga nya dan hidup sebatang kara, setelah ia mulai berdamai dengan keadaan sohyun kembali di timpa musibah, dirinya tertabrak truk dan jiwa nya berpindah ke tubuh seseorang yang nasibnya tidak berbeda jauh darinya.
Kriett...
"Halo anak-anak tidak berguna," tiba-tiba hyunsuk masuk ke dalam ruangan di ikuti jihoon dan langsung duduk di kursinya.
"Jadi bagaimana, apa keputusan mu anak pungut," tanya nya to the point.
Jaemin melirik jieun sekilas. Jieun memalingkan wajahnya, jaemin menghela napas lalu berbicara.
"Ak-aku... Aku akan menandatangani nya," ucapnya ragu.
"Apa!? Bicaralah lebih keras, aku tidak dengar!"
"Aku akan menandatangani nya!"
Hyunsuk menyeringai. "Bagus, berikan dokumen nya," jihoon memberikan surat itu kepada jaemin. Tanpa berlama-lama jaemin langsung menandatangani surat itu.
Mulai sekarang semua perusahaan milik adiknya telah resmi menjadi milik hyunsuk seutuhnya.
"Sesuai perjanjian sekarang lepaskan kami," ucap jaemin setelah menandatangani surat itu.
"Sejak kapan aku berjanji? Aku tidak ingat," ucap hyunsuk mengejek.
"Sialan, dasar paman bodoh!" umpat jaemin.
"Apa!? Bodoh, sekarang siapa yang bodoh di sini hahahaha... Dengar ya aku tidak pernah berjanji, aku hanya mengatakan jika kau menandatangani nya kau akan aku lepaskan hahaha," ucap nya lalu ia menuju ke arah jieun.
Hyunsuk menarik dagu jieun, terlihat wajah jieun yang ketakutan. Hyunsuk menampiknya smrik nya.
"Lepaskan rantai nya!" perintahnya.
"KAU MAU APA HAH?! JANGAN BERANI KAU SAKITI KAKAK KU!!" ucap jaemin emosi.
DIAM!! ATAU KAU AKAN KU BUNUH SEKARANG JUGA!" ucap hyunsuk tak kalah kencang.
Jihoon melepaskan rantai yang mengikat jieun. Lalu mereka membawa jieun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan jaemin sendiri.
Jihoon membawa jieun ke sebuah ruangan.
"Mulai sekarang ruangan ini akan menjadi kamar mu," ucap jihoon.
"Kenapa kau tidak melepaskan adikku?" tanya jieun.
"Maaf, saya hanya mengikuti perintah tuan hyunsuk," ucap nya menunduk.
"Untuk apa kau membawaku kesini? biarkan aku bersama adikku saja,"
"Tidak bisa, besok nona harus ikut tuan hyunsuk menemui rekan kerjanya. Tidurlah, besok saya akan kembali lagi," ucap jihoon lalu ia pergi dari kamar jieun.
Setelah jihoon pergi jieun mendudukkan dirinya di sudut ruangan sembari memeluk lututnya, ia mulai menangis. Ia ketakutan, apa lagi yang akan pamannya lakukan kepadanya kali ini.
...»»————> ... <————««...
Cip... Cip... Cip...
Suara kicauan burung mulai terdengar tanda hari sudah berganti. Bulan mulai tenggelam dan Matahari mulai menunjukkan wujudnya.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu kamar jieun, ia terbangun masih di posisi yang sama yaitu meringkuk di sudut ruangan. Ia bangkit lalu membuka pintu, terlihat jihoon dan berberapa pelayan di depan kamarnya.
"Ada apa?" tanya jieun.
"Mereka yang akan membantumu bersiap hari ini," ucap jihoon. Kemudian ia memerintahkan para pelayanan tersebut untuk masuk dan membantu jieun.
"Kalau begitu saya permisi dulu," ucap jihoon lalu pergi.
Jieun hanya pasrah menuruti perintah hyunsuk. Ia sudah tidak tau lagi mau berbuat apa.
1 jam berlalu. Setelah membersihkan diri saat ini jieun sedang di rias oleh beberapa pelayan.
"Namamu siapa?" tanya jieun kepada salah satu pelayan yang membantu nya.
"Namaku Jung Aera nona," jawab nya. Jieun hanya mengangguk.
"Aera, apa kau tau kenapa aku harus ikut tuan hyunsuk dan berdandan seperti ini?" tanyanya.
"Nona akan di jodohkan dengan rekan kerja tuan hyunsuk yaitu tuan lee, dan hari ini nona akan bertemu dengan keluarga tuan lee," jawabnya.
"A-apa!?"
"Sudah selesai nona, nona jieun terlihat sangat cantik," tutur Aera memuji.
Tok! Tok!
Kriettt...
Pintu terbuka menampakkan jihoon di ambang pintu.
"Nona jieun. Tuan hyunsuk sudah menunggu di bawah," ucapnya.
Dengan langkah ragu Jieun keluar dari kamarnya untuk menemui hyunsuk.
Setelah sampai di bawah hyunsuk melihat jieun lalu berkata.
"Kau anak yang penurut juga, dengarkan ini baik-baik nona jieun, kau harus melakukan semua yang aku perintahkan, jika kau menolaknya maka aku tidak akan segan untuk menyakiti adik kesayangan mu itu," ucap nya.
"Ah iya, mulai hari ini kau harus memanggilku ayah, aku tidak mau tau sandiwara ini harus berhasil. Kau harus menerima perjodohan ini jieun," tambahnya.
Jieun hanya menunduk mendengar kan pamannya yang menjelaskan semuanya.
"Nah sekarang panggil aku ayah."
"..."
"Ayo panggil aku ayah!. Cepat!!"
"I-iya ayah," ucapnya terbata-bata.
"Bagus, ayo berangkat."
Mereka pun berangkat menuju tempat yang sudah di siapkan oleh tuan Lee. Jieun hanya bisa menuruti semua permintaan pamannya karena dirinya yang terus diancam, jadi jieun tidak bisa berbuat apa-apa.
Harapan satu-satunya yang ia punya adalah jungkook, jieun yakin Jungkook akan mencarinya karena ia tiba-tiba pergi tanpa kabar.
Tetapi apakah Jungkook mampu untuk menemukan jieun di tengah jadwalnya yang padat ini.
Atau ia akan menyerah begitu saja dan melupakan jieun? Kita lihat nanti...
Bersambung..........