NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Tuan Arkana

Hasrat Terlarang Tuan Arkana

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Cinta Terlarang / Saudara palsu / Mengubah Takdir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.

ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.

"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",

"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",

"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",

"aku tahu, tapi...",

sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.

apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?

yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"kenapa kemarin minum obat tidur?", tanya Arkana,

" hah, obat tidur?", tanya rakeela bingung,

" kamu kemarin sebelum tidur minum obat kan?",

" iya, tapi bukan obat tidur kak, tapi obat sakit kepala",

" obat sakit kepala, yang ini kan? ",

Arkana menyodorkan sebuah botol kecil dari kaca berwarna gelap tanpa tulisan apapun itu pada rakeela,

"iya, kan itu obat yang dulu di berikan dokter putri, obat sakit kepala", jawab rakeela,

" kamu sakit kepala? ", tanya Arkana,

"iya kemarin kepala aku sakit banget, makanya kau minum obat itu, biasanya gak lama sakit kepalanya langsung reda, tapi kepala aku masih sakit banget, makanya aku minum lagi", jawab rakeela membuat arkana tercengang,

"jadi kamu minum 2 dalam jarak 3 jam?", rakeela hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Arkana,

"pantas saja kamu semalam tidur seperti orang koma, sampai apapun yang aku lakukan kami tidak terganggu sama sekali", batin arkana,

"oh iya, di dada aku kok ada bekas merah merah ya kak, perasaan aku tidak makan seafood, masa iya ruam alergi?", pertanyaan rakeela membuat arakan gelagapan, itu pasti bekas kissmark hasil karyanya semalam, kenapa dia bodoh sekali, rakeela pasti curiga.

"ya... Ya, mungkin itu ruam karena kamu minum obatnya langsung dua", jawab Arkana dengan tetap santai dan tenang,

"apa iya", ucap rakeela ragu,

"lagipula yang kamu minum itu obat tidur rakeela bukan obat sakit kepala", ucap arkana seraya mengambil satu botol kecil lain, kali ini berwarna putih bening,

"ini yang obat sakit kepala", Arkana menyerahkan botol itu pada rakeela,

"lha Iya, kenapa kau bisa lupa kalau botolnya bening, bukan yang gelap ini", rakeela memukul keningnya,

" pantas saja, kamu tidur seperti orang koma, kakak bangunin dari jam 6 Sampai jam 10 gak bangun bangun, mau kakak bawa kerumah sakit, tapi kamu hanya tidur, masih nafas, menggeliat juga, dasar kamu ini", Arkana menyentil pelan kening rakeela,

"ya tuhan aku salah minum obat berarti ya kak", rakeela kembali menepuk keningnya, bisa bisanya dia bisa lupa.

"tapi kamu tidak merasakan apapun kan, tidak merasakan ada yang aneh atau tidak beres dalam tubuh kamu?",

" enggak, malahan nih badan aku rasanya fresh dan lega aja",

" berarti selama ini kamu kurang tidur",

"iya kali", jawab rakeela.

keduanya sedang berada di rumah tamu apartemen arkana, sudah hampir seminggu rakeela tinggal bersama Arkana di apartemen kakaknya itu, orang tuanya belum kembali dan rakeela tidak suka kesepian dirumahnya yang besar.

Arkana Memang jarang pulang kerumahnya, dan lebih sering tinggal di apartemennya, karena jarak yang lebih dekat dan juga dia apartemennya suasananya jauh lebih tenang.

rakeela duduk dibawah, sementara Arkana duduk di atas sofa, posisinya di sisi kanan rakeela, telivisi besar di depan mereka sedang menyala tapi keduanya sedang asyik mengobrol.

"kak, kalau aku buka butik yang lebih besar, gimana menurut kakak?", tanya rakeela seraya menyandarkan kepalanya di atas sofa Samping arkana.

"ya gak pa pa keel, kan peminat hasil desain kami juga sudah banyak", jawab Arkana,

" tapi nanti kalau Daddy gak setuju dan minta aku buat fokus ke perusahaan gimana?", tanya rakeela, kini matanya menatap lurus pada Arkana yang juga menatapnya,

"kamu yakin Daddy bakal maksa kamu?",

"ya.... Gak tahu juga sih kak, tapi kan sejak dulu Daddy pengennya aku ikut terjun ke perusahaan karena kakak juga udah punya perasaan sendiri, jadi Daddy pasti minta aku fokus di perusahaan buat bantuin Daddy", jawab rakeela,

" Daddy bukan orang tua yang berpikiran kolot dan patriarki, Daddy Tidak akan memaksakan kehendaknya pada anaknya sendiri, buktinya kakak di biarkan punya perusahaan sendiri, yang bahkan perusahaan kakak bersebrangan jenis dengan perusahaan daddy", Arkana memberikan penjelasan pada rakeela,

sedangkan rakeela menghembuskan nafas kasar, benar juga, selama ini daddy-nya Tidak pernah memaksa anak anaknya untuk bisa ini itu, apapun yang dilakukan anak anaknya asalkan tidak merugikan orang lain, sang Daddy akan mendukungnya.

"jadi menurut kakak aku bisa buka butik yang lebih besar lagi dan Daddy pasti akan setuju, begitu kah?", tanya rakeela lagi,

" iya sayang, percaya sama kakak, kamu tuh hebat, bakat kamu di desainer, bukan di perusahaan, dan Daddy Tidak akan membatasi dan memaksa kamu untuk fokus di bidang yang bahkan kamu tidak minat sama sekali", Arkana memberikan support pada sang adik yang tanpa di sadari, dia mencintainya.

"huft, syukur deh kak, aku takut Udah lama sebenarnya pengen cari tempat yang lebih luas buat butik aku, tapi aku ragu, takut Daddy gak setuju", rakeela akhirnya bisa bernafas lega,

Arkana ikut duduk di bawah bersama rakeela, dia memegang tangan sang adik.

"kalau kamu butuh apapun, kamu bisa bilang sama kakak, apapun akan kakak lakukan untuk kamu", ucap arkana, dan rakeela segera berhamburan memeluk tubuh sang kakak,

"makasih kak, makasih sudah selalu ada buat aku, makasih Udah selalu mau nurutin apapun kemauan aku, makasih selama ini Udah jagain aku disaat mommy dan Daddy pergi dinas dan lama gak pulang pulang kayak sekarang ini", ucap rakeela,

Arkana menciumi puncak kepala rakeela Dengan penuh sayang, lalu melepas pelukan mereka dan menakup kedua pipi chuby rakeela,

"kakak akan selalu jadi garda terdepan buat kamu, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kakak untuk menjaga dan melindungi kamu",

Cup... Cup... Cup...

" kaakkk.... ", cicit rakeela dengan mata mengerjap kaget, saat Arkana malah mencium bibirnya, setelah mencium kening dan hidunya.

Arkana menatap rakeela, dia sudah tidak tahan lagi ingin melumat bibir rakeela yang sudah menjadi candu untuk dirinya itu, Arkana kembali mendekatkan wajahnya pada rakeela dan dengan perlahan Arkana melumat bibir rakeela dengan begitu lembut.

Mata rakeela terbelalak sempurna, bagiamana pun ini adalah ciuman pertamanya, dulu saat berpacaran dengan Xeon, dia tidak pernah melakukan hal hal melebihi batas, hanya sekedar gandengan tangan, Xeon yang mencium kening dan pipi rakeela, hanya itu, untuk ciuman di bibir, ini adalah pertama baginya.

tangan rekeela meremas baju Arkana, dia dalam sana, jantungnya berdetak begitu kencang, sampai sampai rasanya ingin melompat keluar saking shock nya.

tahu rakeela kaget dan shock, arkana melakukan lumatan lumatan secara bergantian di bibir atas dan bawah rakeela.

Tubuh rakeela menegang seketika, ingin sekali dia berontak dan mengatakan kalau ini adalah salah, mereka saudara, tidak seharusnya mereka melakukan hal seperti itu, tapi respon tubuhnya berbeda, rakeela bahkan Mulai hanyut dalam permainan lembut Arkana.

meskipun dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, tapi dengan insting dan pengalaman drama china yang yang sering dia tonton, rakeela Mulai membalas ciuman arkana.

merasa mendapat balasan dan respon, arkana malah menggigit kecil bibir rakeela Agara gadis itu membuka mulutnya.

dan benar saja, setelah rakeela membuka mulutnya arkana langsung melesakkan lidahnya kedalam mulut rakeela, memainkan lidahnya dengan lidah rakeela, tak lupa dia mengabsen gigi rapi rakeela.

tangannya dia gunakan untuk menahan tengkuk rakeela sedangkan tangan satunya mengelus perut dan punggung rakeela, sehingga terdengar lenguhan dari bibir rakeela, dan sialnya itu malah membuat jiwa lelaki Arkana semakin terbangun.

Rakeela segera melepaskan ciuman mereka saat nafasnya sudah sangat ngos ngosan, Arkana mengusap bibir rakeela yang masih terdapat sisa saliva mereka berdua.

Rakeela masih mengatur nafasnya, dia merutuki kebodohannya karena sudah membiarkan ciuman itu terjadi, bagaimana pun itu salah, karena mereka saudara, tapi sialnya tubuhnya memberikan respon lain, dan dia malah menerima bagitu saja dan malah terbuai.

bingung Dengan situasi rakeela segera beranjak meninggalkan Arkan, pikirannya kacau, dia juga malu serta canggung setelah kejadian tadi.

"aargh sial, kenapa aku tidak bisa menahan diri, kalau sudah begini bagaimana kalau rakeel malah benci dan menghindari aku", Arkana malah frustasi sendiri.

tapi jujur saja, ini kali pertama Arkana mencium bibir rakeela saat gadis itu sadar, dan rakeela juga sempat membalas ciuman arkana,

senang?? sudah pasti, tapi ada hal yang lebih penting dari itu.

Dia harus meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada rakeela, ya meskipun harus di bumbuhi sedikit kebohongan, tidak mungkin Arkana mengatakan kalau dia mencintai rakeela, bisa bisa rekeela benar benar menjauhinya.

1
Anggye syahab
aku suka sm ceritanya kak
laili: makasih Udah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!