Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Hampir jam 3 pagi Axel baru kembali kerumahnya dan masuk kedalam kamar membawa beberapa berkas .
" Zea , bangun kamu " Axel yang datang itu langsung membuka selimut Zea yang sudah tidur .
" Bangun " Axel membantu Zea duduk .
Zea yang masih linglung karena sedang tidur tiba-tiba dibangunkan dengan paksa rasanya sangat mengantuk dan duduk dengan oleng .
" Kamu baca dan liat semua vidio ini " kata Axel memberikan dokumen yang dibawanya ke tangan Zea .
" Berhenti menyalahkan aku " ucap Axel yang terlihat begitu lelah masuk kedalam ruang ganti .
Zea yang ditinggal sendiri itu menatap dokumen yang Axel berikan dan membacanya beberapa saat .
" Sekarang kamu tau kalau aku tidak bersalah , atau belum cukup dokumen itu menyatakan aku tidak bersalah liat ini " kata Axel yang berjalan mengancingkan piyama nya memberikan ponsel agar Zea bisa melihat rekaman secara langsung.
" Ibu Jordan terbunuh karena musuh nya yang lain memanfaatkan kesempatan penyerangan kami dan menembak ibu Jordan , jadi jelas bukan aku pelakunya" kata Axel naik keatas ranjang dan bisa berbaring dengan tenang sekarang.
" Apa kau juga ingin mengatakan aku tetap bersalah ?" pertanyaan Axel berbaring menghadap Zea yang masih duduk .
Zea mengembalikan ponsel Axel serta menyimpan dokumen itu di laci dan tanpa bicara sepatah katapun kembali berbaring.
" Zea tidak sopan membelakangi orang yang berbaring menghadap mu " kata Axel .
Zea berbaring telentang tidak mau juga menghadap Axel sepenuhnya lalu memejamkan mata nya kembali .
" Zea aku sudah terbukti tidak melakukan kesalahan apapun tapi kamu tetap saja marah padaku " ucap Axel menatap Zea yang seperti enggan menatapnya.
" Aku tidak marah " jawab Zea singkat .
" Lalu kenapa tidak mau menatap ku ?" ucap Axel .
" Karena aku mengantuk dan ingin tidur , apa sebagai tanda aku memaafkan aku harus memandang tuan sepanjang malam " ketus Zea .
" Setidaknya berbaring lah menghadapku, aku kan tidak bersalah " kata Axel .
" Ihhhh" kesal Zea yang sudah mengantuk dan ingin tidur namun Axel yang berada disebelah nya terus bicara membuat Zea tidak bisa tidur .
" Sekarang tidur " ucap Zea berbaring menghadap Axel agar pria itu diam .
" Aku, " Axel akan bangun lagi namun tangan Zea memegang nya .
" Pagi masih lama " kata Zea lalu mengelus kepala Axel seperti semalam , karena tidak ingin Axel meneguk minuman keras lagi hanya demi bisa tertidur .
Keesokan harinya.
Begitu Axel terbangun jam sudah menunjuk hampir jam 8 sementara Zea sudah tidak ada lagi di kamar .
" Apa Zea sudah berangkat ke kampus?" tanya Axel membuka pintu kamar .
" Nona Zea sudah berangkat sejak jam 7 pagi tuan " jawab pelayan dengan sopan .
" Kenapa dia tidak membangunkan aku " ucap Axel duduk ditepi ranjang dan menelfon Zea namun sama sekali tidak diangkat walaupun Axel sudah menelfon nya berkali-kali.
" Dia sama sekali tidak mengangkat telfon ku , awas saja jika pulang nanti " kata Axel yang langsung bad mood masuk kedalam kamar mandi .
Sepanjang hari dari pagi sampai siang mood Axel benar-benar jelek bahkan dia terus marah di perusahaan pada setiap orang yang dia temui .
" Hallo Nona Zea" kata Rich akhirnya memberikan diri untuk menelfon Zea karena merasa sangat takut melihat Axel yang emosinya sangat tidak terkontrol sejak datang .
" Nona Zea sepulang kuliah datanglah keperusahaan, tolong , tolonglah ya " mohon Rich.
Rich menyimpulkan kalau Axel bad mood karena Zea belum memaafkan nya atau hal lain , namun diluar semua itu Axel menjadi seseorang yang begitu menakutkan ketika marah .
Atas permintaan Rich yang sampai memohon akhirnya Zea memutuskan untuk datang keperusahaan Axel karena Rich meminta dia datang tanpa memberikan penjelasan .
Zea cuma khawatir Axel kenapa-kenapa dan semalam Zea juga sudah menuduhnya dengan begitu jahat .
" Tuan Axel ada didalam Nona " kata Rich bernafas lega melihat Zea datang .
Tanpa mengetuk lagi Zea langsung masuk karena berpikir Axel kenapa-kenapa didalam .
Axel langsung mematikan rokoknya dan membuang ketong sampah cepat-cepat begitu Zea datang .
" Dari mana saja ?" pertanyaan Axel menatap Zea yang berdiri di depan meja kerjanya.
" Ngampus" jawab Zea singkat.
" Aku menelfon mu berkali-kali Zea tapi tidak satupun yang kamu jawab apa a,"
" Tuan , sudah aku katakan kalau aku ngampus jika tidak mengangkat barangkali aku sedang dikelas ketika tuan menelfon " ucap Zea yang bingung kenapa Axel terlihat begitu marah hanya karena Zea tidak menjawab telfon dari nya .
" Baiklah, katakan , tuan ingin menyampaikan apa , padaku " ucap Zea duduk dikursi dihadapan Axel .
Axel langsung buang muka melihat keseriusan Zea sedangkan tadi Axel tidak ingin menyampaikan hal apa-apa yang penting juga .
" Tadi, aku hanya ingin menanyakan uang jajan kamu karena pergi tanpa membangunkan aku " kata Axel menemukan alasan yang tepat dan logis .
" Masih ada sisa uang jajan kemaren kok " kata Zea memainkan tali tas selempang nya sambil menunduk.
" Tuan aku ingin minta maaf , soal yang semalam karena telah ," ucapan Zea langsung dipotong Axel .
" Semalam kamu tidak mengatakan apapun saat aku memberitahu atau baru sadar hari ini " kata Axel langsung memojokkan Zea .
" Semalam aku, aku, mengantuk tuan " jujur Zea yang semalam memang tidak bisa berpikir banyak karena tidak konek .
" Mengantuk ?" kata Axel dengan senyum kecut .
" Bahkan kau melarang dan mengganggu aku minum semalam " kata Axel mengingat kejadian itu.
" Memang nya tuan minum semalam ?" pertanyaan Zea mengangkat sebelah alisnya.
" Tentu saja " kata Axel yang masih ingat namun sedikit heran juga melihat Zea yang mengangkat sebelah alisnya seolah tidak percaya .
" Kamu jangan coba-coba membohongi aku " kata Axel yang masih teringat Zea mengganggu nya semalam .
" Siapa juga yang berbohong, aku rasa tuan terlalu banyak bermimpi sampai merasa aku mengganggu Tuan semalam " ucap Zea geleng kepala.
" Zea jaga ucapan kamu yang mulai kurang ngajar , berani-berani nya kamu mengatakan aku banyak bermimpi " kesal Axel juga tidak terima.
" Aku tidak perlu banyak bermimpi, kalau hanya menginginkan wanita bisa aku bayar tanpa harus banyak bermimpi disentuh oleh mu " kesal Axel yang jadi merasa Zea menghina nya .
" Tuan kenapa marah aku hanya mengatakan kebenaran" ucap Zea dengan jujur .
" Coba ingat lagi semalam tuan pulang jam 3 lalu memberikan berkas itu dan setelah mengganti baju tuan tidur sampai pagi aku melihatnya jadi kapan minum " kata Zea .
" Zea jangan mengarang cerita " kata Axel .
" Sepertinya tuan bermimpi karena semalam aku mengelus kepala tuan sampai tidur , tidak ada tuan minum semalam " pernyataan Zea .
" Tapi , aku tidak tau juga saat tuan pulang apa sedang mabuk atau tidak " sambung Zea .
" Jadi aku hanya bermimpi dia mengganggu aku ?" batin Axel melihat kejujuran dimata Zea.