NovelToon NovelToon
Seputih Cinta Melati

Seputih Cinta Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Angst
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Tidak ada rumah tangga yang berjalan mulus, semua memiliki cerita dan ujiannya masing-masing. Semuanya sedang berjuang, bertahan atau jutsru harus melepaskan.

Seperti perjalanan rumah tangga Melati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Meriang yang dirasakan Viola sangat menggangu tubuhnya kini berujung kebahagiaan setelah rekan sejawatnya memeriksanya. Menyatakan kalau Viola tengah hamil muda. Ucapan selamat mengalir deras dari teman-temannya. Termasuk dari Dokter Langit.

"Harus dijaga kehamilannya, Dokter Viola."

"Tentu saja, ada suamiku yang akan selalu siaga untuk kami berdua. Iya 'kan, Mas Lingga."

"Iya," jawab Mas Kalingga singkat namun dengan senyum lebar. Menandakan pria itu bertanggung jawab serta bahagia atas kehamilan istrinya.

Ini untuk pertama kalinya Dokter Langit bertatap muka secara langsung dengan suami Melati yang merupakan suami Dokter Viola.

"Aku akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan kehamilan yang sudah aku dan suamiku nantikan. Dokter Langit bisa datang meramaikan pestaku."

"Aku usahakan untuk datang, Dokter Viola." Dokter Langit ingin melihat rumah tengga suaminya Melati dengan istri keduanya.

"Undangannya menyusul by email."

"Baik, Dokter Viola."

Viola dan Mas Kalingga sudah dalam perjalanan pulang.

"Kamu senang 'kan, Mas, aku hamil?." Sambil melirik pada Mas Kalingga.

"Iya," sahutnya singkat sembari tetap fokus pada jalanan. Ini bukan kali pertama Mas Kalingga mendengar berita kehamilan. Sudah ada Melati yang lebih dulu memberinya sejuta rasa bahagia dan warna dalam hidupnya dengan berita kehamilan Lili dan Sakura.

Momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidupnya. Tentang kedua putri yang sangat disayanginya.

"Karena aku sekarang sedang hamil, jadi kamu harus tinggal bersamaku." Percakapan yang menyulut emosi tapi Mas Kalingga untuk tetap menahan diri.

"Tidak bisa, aku harus tetap pulang ke rumah di mana ada Melati dan anak-anakku."

Mood Viola seketika menjadi buruk karena penolakan Mas Kalingga. Pria itu tidak peka terhadapnya yang sedang hamil calon bayinya.

"Oke, kalau begitu aku akan tinggal bersamamu di rumah di mana ada Melati dan kedua putrimu. Bagaimana, Mas Lingga?."

Mas Kalingga menepikan mobilnya di pinggir jalan setelah mendapat tempat yang aman. Terlalu beresiko bila bicara dalam keadaan marah di dalam mobil.

"Kita bisa bicarakan masalah ini di rumah 'kan?," Mas Kalingga menekan egonya.

"Bicara di mana juga sama saja, Mas, aku mau Mas Lingga tinggal bersamaku. Aku pasti akan sangat membutuhkan kehadiran Mas Lingga di sampingku. Calon anak kita pasti selalu ingin bersama Papanya. Lagi pula Sakura dan Lili sudah besar, jadi mereka tidak membutuhkan perhatian Mas Lingga lagi. Sudah ada Melati yang selalu menemani mereka, Mas. Kalau Mas Lingga tidak bisa tinggal bersamaku, ya, aku yang tinggal di mana Mas Lingga tinggal."

Mas Kalingga diam sambil menatap jalanan, hidupnya menjadi sangat semerumitkan ini setelah menikah lagi.

"Perjanjian kita di awal untuk merahasiakan pernikahan kita dari Sakura dan Lili demi menjaga perasaan mereka."

"Mas Lingga tidak adil," mata Viola berkaca-kaca dan suaranya bergetar.

"Yang aku kandung anak Mas Lingga juga, jadi Mas Lingga juga harus menjaga perasaan anak kita. Bukan hanya Sakura dan Lili." Air mata Viola tidak dapat dibendung lagi. Dia menangis untuk pertama kalinya sebagai istri di depan suaminya.

"Mas Lingga juga harus memikirkan perasaanku dan calon bayi kita. Aku happy calon bayi kita juga happy. Kalau perlu aku akan bicara pada Melati dan kedua anaknya kalau mereka tidak mengerti dengan kondisi kehamilanku." Ancam Viola masih sambil menangis.

Mas Kalingga hanya mampu diam sembari mengusap kasar wajahnya. Kemudian dia kembali melajukan kendaraannya. Dalam perjalanan pulang menjadi hening hanya sesekali terdengar suara isak tangis Viola.

Kehamilan Viola jelas sangat membahagiakan Ibu. Ibu kembali membahas cucu laki-laki dan sangat berharap anak Viola laki-laki untuk meyakinkan putranya mengenai keinginan almarhum Bapak.

Ibu akan selalu mendukung penuh semua keinginan dan rencana Viola untuk kebahagiaan mereka semua.

*

Setibanya di kantor Mas Kalingga berencana akan menghubungi Melati, dia harus segera bicara pada istrinya sebelum istrinya yang lain bicara.

Tapi sayangnya, ada beberapa pekerjaan pentingnya yang langsung mendatanginya sehingga Mas Kalingga melupakan rencananya. Ponsel yang sudah di tangan pun harus ditaruhnya kembali ke dalam saku jas. Dia tenggelam dalam kesibukannya sebagai seorang pengusaha.

Di lain tempat, Viola berhasil memaksa Melati untuk bertemu. Bicara empat mata dari hati ke hati sebagai sesama wanita yang memiliki suami yang sama pula.

Sebagai pembuka pertemuan, Viola menyerahkan hasil USG pada Melati.

Melati tersenyum sambil menerimanya, menatap gambar hasil USG tersebut. Menyembunyikan rasa sakit hati yang luar biasa dirasakannya.

"Selamat, Viola, kamu akan menjadi Ibu." Senyum itu terus menempel pada wajah Melati yang cantik.

"Aku berbagi kebahagiaan ini karena kamu sudah lebih dulu menjadi Ibu. Pasti tahu betul rasanya seperti apa saat sedang hamil."

Melati mengangguk.

"Mas Lingga minta aku bicara padamu, mengabarkan kebahagiaan yang tengah kami rasakan. Sekaligus aku meminta kamu untuk mengizinkan aku tinggal di rumah Mas Kalingga yang kamu dan anak-anak tempati karena Mas Lingga belum membeli rumah untukku dan anak-anakku. Jadi sementara waktu aku tinggal di rumah itu dulu karena Mas Lingga tidak mau jauh darimu dan anak-anak."

Entah sesakit apa yang dirasakan Melati detik ini, semua sakit dari segala sakit kehidupan rumah tangganya. Apa ada rasa sakit dari rasa sakitnya sekarang ini?. Sungguh sangat sakit dengan permintaan Viola yang tidak bisa ditolaknya karena wanita itu memang mendapatkan hak yang sama dan sedang dalam keadaan hamil. Melati tahu persis rasanya itu seperti apa.

Luka hati itu tetap dibalut senyum oleh Melati, jangan sampai sakit hati mengalahkan akal sehatnya.

"Silakan kamu datang kapan saja dan tinggal di rumah itu selama yang kamu mau. Karena itu rumahmu juga. Kamu berhak tinggal dan bahagia dengan Mas Kalingga."

"Tapi anak-anakmu, bagaimana?."

"Kamu tenang saja, aku akan bicara pada mereka."

"Terima kasih, Mel," sambil memeluk Melati.

Pelukan itu rasanya seperti ribuan belati tajam yang menghunus seluruh tubuhnya namun dirinya tidak tumbang. Tetap bertahan walau sangat sakit.

Melati membalas pelukan wanita yang sudah menjadi istri suaminya.

Melati masih diam di tempatnya setelah Viola pergi. Air matanya tak lagi jatuh menetes walau rasanya hidupnya dipenuhi kesakitan dan kesedihan.

Sebuah pikiran singkat melintas di kepalanya, bukan sesuatu yang bagus juga bicara pada anak-anak mengenai Viola dan kehamilannya di rumah itu. Dia pun memutuskan untuk pulang ke rumah Ayah, sekedar singgah dan mencari tempat untuk sejenak menjauh dari segala hal yang menyakitkannya.

Terkhusus teruntuk Sakura dan Lili yang sangat disayanginya. Pasti ini akan sangat berat sekali untuk mereka berdua karena dia pun tidak sanggup menjalaninya kalau bukan demi karena anak-anak.

Sebuah pesan singkat sudah dikirim Melati kepada Mas Kalingga. Bukan untuk meminta izin, tapi meminta waktu untuk menenangkan pikiran di tengah kekacauan rumah tangganya.

Dosa, biar dia yang tanggung karena sudah terlanjur sakit dengan semuanya.

Bersambung

1
Jolanda Lengkey
dasar suami egois/Toasted/
R⁸
paling perceraian nya pun hasil rekayasa c viola.. biar aja dy kena azab.. mati saat melahirkan.. n sebelum mati dy mengakui dosa2nya
Daulat Pasaribu
suami gk ada otak,uda berhianat bisa bisa nya diceraikannya istrinya yg berkorban banyak
Mumtaz Zaky
jangan lupa viola akan ada balasan dari setiap perbuatan mu, cepat atau lambat...
R⁸
semoga yg kesuntik c ibu dajjal nya tuh.. udah lumpuh pun ga ada tobat nya.. masih aja mo jahatin menantu sah nya😒😤😤😤
Mumtaz Zaky
gila semua tu orang,, si ibu jg udah tinggal nunggu waktu mati doang geh, masih aja ngelakuin dosa,,, naudzubillah
Siti Sarifah
aku tegang bacanya
R⁸
sumpah ya.. ini valakor nya bener2 ga tau malu, ga punya hati n perasaan, n ga punya otak juga
R⁸
aiiihhh knp mau di anu2 siiihh
R⁸
Luar biasa
R⁸
semoga c lumpuh ga bakal hidup normal lagi, n sampai akhir hayat hatinya akan selalu sepi n tersia2
R⁸
laahhh c setaannn.. ga mikir apa, laki2 yg lo ributin itu sebelum nya milik anak istri sah nya.. bukan milik pribadi lo taaann😒
R⁸
perempuan jika sakit hati mungkin masih bisa memaafkan, tapi bila udah kecewa, seumur hidup pun luka itu masih akan tetap ada n terasa pedih nya
R⁸
othor typo🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
R⁸: masama thor
total 2 replies
R⁸
pede amat 😒
Kaylaa
lama2 njelehi si Kalingga
R⁸
ibu mertua jihiniim.. semoga azab mu dibenci anak cucu mu di masa tua mu
Mumtaz Zaky
kurang tegas
Mumtaz Zaky
sesuatu yg di dapat dari yg tdk baik,, hasil nya pun gak bakal baik jeng...
Linda Yohana
Bagus novelnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!