NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Kakak, apa aku harus memanggilmu Saintess mulai besok?" Tia, anak kecil yang pernah di bantu Aluna, mengutarakan pertanyaannya.

Aluna tersenyum tipis menanggapi anak itu. Selama beberapa hari ini, dia mulai dekat dengan Tia. Gadis kecil itu selalu mengunjunginya tiap hari dan akan mengikutinya kemanapun Aluna akan pergi.

Seperti sekarang, Tia mengikutinya ke taman dan berakhir duduk bersama sembari mengupas apel.

"Kau boleh tetap memanggil ku kakak. Aku tidak mempermasalahkan hal kecil semacam itu," Ujar Aluna.

Eugene berhasil membuatnya terkejut dengan berita kalau dirinya akan diangkat sebagai Saintess. Pengangkatannya akan di lakukan di Istana Kerajaan. Raja sendiri yang akan memberikan gelar Saintess padanya.

Yang Mulia Raja sesungguhnya cukup baik pada Agatha. Dia selalu tersenyum dan sering memberikan hadiah kepada gadis itu. Hanya saja, Raja sama sekali tidak menghentikan Alexander saat pemuda itu berselingkuh. Raja juga menyetujui hukuman penggal yang di berikan pada Agatha. Walau, Putra Mahkota memang banyak melakukan tekanan agar Agatha dijatuhi hukuman ma-ti.

"Apa kakak sungguh akan datang ke Istana? Kakak harus mengenakan gaun cantik nanti. Aku yakin semua orang pasti akan terpesona dengan Kakak," kata Tia. Gadis itu memperlihatkan deretan gigi nya dengan riang.

"Disana akan banyak gadis cantik selain kakak. Kamu sudah pernah melihat Putri Mahkota kan? Dia juga akan hadir."

"Apa?!" Tia langsung berdiri setelah mendengar perkataan Aluna. Gadis kecil itu menatapnya khawatir.

"Kakak, kamu harus berhati-hati. Putri Mahkota menyebalkan itu mungkin berusaha mengincar mu lagi." Tia melihat bagaimana perlakuan Putra Mahkota dan kekasihnya. Mereka terus mencoba menyudutkan malaikat penyelamat cantik yang sedang berada di hadapannya ini.

Aluna terkekeh pelan. Tangannya terangkat guna mengelus surai hitam milik Tia. Ketulusan gadis kecil itu membuatnya merasakan hangat.

"Tentu, aku akan selalu berhati-hati." Tia tersenyum cerah. Dia bisa bernapas lega berkat jawaban Aluna.

"Ternyata kalian ada disini. Aku mencarimu kemana-mana, Adara." Eugene mendekati mereka dari kejauhan. Pemuda secerah mentari itu mendudukkan dirinya di sebelah Aluna.

"Kenapa mencari ku?" tanya gadis itu penasaran.

"Aku merindukanmu," katanya dengan senyum main-main. Aluna menatapnya datar sebelum memusatkan perhatiannya kembali kepada Tia.

"Aku tidak berbohong. Aku sudah memanggilkan perancang baju khusus untukmu. Aku yakin besok kau akan menarik perhatian semua orang."

Eugene menumpukan dagunya di bahu Aluna. Tangannya melingkari pinggang gadis itu yang terasa sangat pas di tangannya. Apakah ini juga kehendak takdir? Eugene jadi ingin tertawa.

"Harusnya kau bilang daritadi, Eugene," kata Aluna. Gadis itu hendak berdiri dan menemui perancang baju itu. Eugene dan Tia ikut bangkit dari duduk. Mereka berjalan ke ruangan khusus tamu yang ada di Kuil.

"Lady Agatha, lama tidak melihatmu wahai permata indah ku," sapa seorang wanita modis penuh semangat. Dia segera menghampiri mereka yang baru membuka pintu dan masuk ke ruangan itu.

"Madam Regina, lama tidak bertemu," balas Aluna. Sebagai seorang mantan gadis bangsawan, Agatha sering bertemu dengan perancang baju paling terkenal di Kerajaan.

Madam Regina selalu mengagumi Agatha. Wajahnya yang mempesona kerap menjadi inspirasinya membuat gaun. Karena itu, Agatha adalah satu-satunya gadis yang bisa menunjukkan dengan sempurna keindahan gaun buatannya.

"Astaga Sayang, kau masih sangat cantik seperti dulu. Ah tidak, kau terlihat lebih cantik lagi sekarang." Madam Regina begitu antusias. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa melihat gaunnya dikenakan oleh Agatha.

"Terimakasih, Madam."

"Aku membawa beberapa koleksi spesial milikku. Cobalah beberapa dan pilih yang kau suka."

Madam Regina memperlihatkan gaun-gaun indah yang ia bawa. Dia sudah mengenal ukuran tubuh Agatha dan pilihan warna yang cocok dengan gadis itu. Tapi, diantara semua warna Agatha paling menyukai warna merah. Dia sering tidak mendengarkan pendapatnya tentang hal itu.

"Kakak, lihat baju ini. Sangat cantik! Aku yakin ini akan sempurna untuk Kakak." Tia menatap kagum gaun berwarna putih yang ada di depannya.

"Itu terlalu sederhana untukmu, Aluna. Lihat yang aku temukan. Ini pasti akan sangat cocok untuk kau kenakan," kata Eugene tak mau kalah.

Mereka berdua sangat antusias melebihi Aluna. Gadis itu pasrah membiarkan mereka berbuat berbuat sesukanya. Madam Regina mengamati mereka. Tanpa sadar, senyumnya tumbuh. Lady Agatha yang dia kenal dulu sudah sangat berubah sekarang.

•••

Duke Blanche memberhentikan gerakan tangannya. Dia melirik asistennya yang tengah menundukkan kepala. Tidak berani menatap langsung ke arahnya.

Seringai lebar muncul di wajahnya.

Pikirannya melayang ke sosok gadis yang sudah lama tidak ia temui. Gadis yang telah dirawatnya sejak kecil, namun telah memberontak dan merugikannya sekarang ini. Dia penasaran bagaimana keadaan gadis itu. Lalu, kenapa dia tidak ma-ti?

"Agatha akan diangkat menjadi Saintess. Sebagai seorang ayah mana mungkin aku tidak datang. Itu adalah momen paling spesial untuknya." Dia tidak sabar menemui anak gadisnya lagi.

"Apa menurutmu aku ayah yang buruk?" Pertanyaan itu datang begitu saja setelah beberapa saat ia diam.

"Tidak, Tuan. Anda adalah sosok ayah yang sangat baik untuknya. Kejadian terakhir terjadi karena kesalahan Lady Agatha sendiri. Dia sudah terlalu keterlaluan dan merugikan Anda jika saat itu Anda menolongnya," jawabnya.

Duke Blanche terkekeh pelan. Dia memainkan jemarinya di meja. Membuat sebuah irama dengan jemarinya.

"Walaupun aku telah membu-nuh bibi pengasuh kesayangannya saat dia kecil? Aku pernah mengurungnya di kamar selama tiga hari tanpa makan. Memintanya menghukum dirinya sendiri saat tata kramanya ada kesalahan. Aku juga pernah menyuruhnya mengayunkan pedang untuk membunuh salah satu pelayan dengan tangannya sendiri."

"Apa itu tidak membuatku menjadi ayah yang buruk?" Duke Blanche menelisik ekspresi wajah asisten yang sudah bekerja bertahun-tahun untuknya. Dia sendiri yang melatihnya agar tidak lagi memiliki emosi dan tunduk di bawah kakinya.

"Semua yang Anda lakukan untuk kebaikannya, Tuan. Jika ada perilaku yang membuat Lady Agatha marah, itu berarti dia hanya salah paham."

"Hahahahaha, kau benar! Gadis itu hanya salah paham kalau dia marah terhadap perilaku, ku." Duke Blanche tertawa. Jawaban asistennya ini tidak pernah mengecewakan.

Sesungguhnya, Duke Blanche sempat merasa gagal sebagai seorang Ayah. Dia gagal mendidik anaknya biar menjadi penurut.

Tapi, karena sudah terlanjur begini, apa boleh buat. Dia hanya bisa memberikan pelajaran berharga sekali lagi untuk Agatha. Dengan harapan kali ini usahanya akan merubah gadis itu menjadi lebih penurut.

"Apa ada yang perlu saya persiapkan?" tanya Si Asisten.

Duke Blanche tersadar dari lamunannya. Dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Tangannya bertengger di dagu. Berpikir apa yang harus dia berikan sebagai hadiah pertemuan.

"Tentu, aku akan memberikan hadiah spesial untuknya." Semoga saja, Agatha akan menyukai hadiah kecilnya ini.

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!