NovelToon NovelToon
Pernikahan Di Usia Muda

Pernikahan Di Usia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Susy Rahelmi

Keyla Radian Saputra adalah potret sempurna seorang remaja dari keluarga terpandang di Kota A. Berusia 17 tahun dan menimba ilmu di SMA Harapan Bangsa, Keyla adalah putri bungsu dari Bapak Radian Saputra, seorang pengusaha sukses, dan Ibu Susi Maharani. Kehidupannya terbingkai dalam kemewahan, ditemani sang kakak sulung, Devin Radian Saputra (25), CEO muda di perusahaan ayah mereka, dan kakak perempuan Claudya Radian Saputra (22), seorang model ternama.
Dunia Keyla yang teratur dan nyaman turut diwarnai dengan dua sahabat nya Putri Mahardika 17 tahun, putri dari keluarga terkaya ketiga di kota itu, dan Cindy Yuvia 17 tahun. putri dari rekan bisnis ayahnya. Bersama mereka, Keyla menjalani hari-hari sekolah yang normal, berbagi tawa dan cerita layaknya remaja pada umumnya.gara-gara insiden pertemuan di sekolah membuat Keyla nikah muda dengan CEO msi crop, mek lois davinci 25 tahun terkenal di dunia dan seorang mafia,dan membuat dunia mek yang kaku dan cuek hilang setelah ketemu Keyla,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susy Rahelmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan dengan Michael dan arumi

Mek Lois DaVinci kini berada di ruang rapat, dikelilingi oleh para pemegang saham yang sudah menempati kursinya masing-masing. Satu per satu, mereka menjelaskan rencana dan strategi untuk memajukan perusahaan. Mek Lois, sebagai pemegang saham mayoritas dengan 70 persen saham, mendengarkan dengan saksama. Akhirnya, rapat pun selesai. Mek Lois melangkah keluar dari ruang rapat dengan gayanya yang angkuh.

"Tuan, bagaimana nanti malam? Mau datang atau tidak pertemuan dengan Bapak Michael dari Italia?" tanya Arsen.

"Ya, Arsen, kamu atur saja. Saya mau ke ruangan saya dulu," jawab Mek Lois singkat.

Insiden dengan Sekretaris Baru

Setelah berbicara dengan Arsen, Mek Lois menuju lift khusus CEO dan memencet tombol lantai 30. Saat pintu lift terbuka, Mek berpapasan dengan sekretarisnya.

"Selamat sore, Tuan Mek," sapa Intan, sekretaris baru Mek. Ia mencoba menggoda Mek dengan menyentuh dada bidang pria itu.

Tindakan itu membuat Mek Lois murka. "Jauhi tangan kotor kamu, Intan, dari tubuh saya!" Mek mendorong Intan hingga tersungkur ke lantai. Mek hendak maju untuk mematahkan tangan Intan, membuat Intan sangat ketakutan melihat reaksi Mek.

"Ampun, Tuan! Maafkan saya, Tuan!" Intan baru teringat perkataan karyawan lain bahwa Tuan Mek memiliki sisi lain yang agak berbahaya. Karena Intan adalah sekretaris baru, ia belum paham betul sikap Mek. Ia sangat menyesal. Intan berlutut di kaki Mek, membuat Mek semakin jijik melihatnya.

"Keluar kamu sekarang dari perusahaan saya! Jangan kembali lagi, kamu saya pecat!" Mek Lois membentak. Ia sangat membenci perempuan penggoda seperti Intan. Mek melangkah masuk ke ruangannya dengan sangat kesal.

"Masih ada saja perempuan penggoda," gumam Mek.

Mek duduk di kursi kebanggaannya di ruang CEO. Ia langsung memeriksa berkas dan menandatanganinya. Waktu berlalu begitu cepat. Pukul 7 malam, Mek baru teringat ada pertemuan dengan rekan bisnisnya. Saking banyaknya berkas yang belum ditandatangani, ia sampai lupa waktu pulang.

Tok tok. Ketukan pintu terdengar. "Permisi, Tuan," kata Arsen. "Apa Tuan sudah selesai? Bentar lagi kita akan ke Kafe FF, Tuan. Mau ketemu Tuan Michael dan putrinya, Tuan."

"Oh, baiklah. Tunggu saya di bawah. Bentar lagi selesai," jawab Mek dari dalam ruangan.

Mek bergegas keluar dan menuju lift, memencet lantai 1 menuju lobi. Setelah keluar dari perusahaan, sebuah mobil sport Lamborghini membunyikan klakson.

"Ayo, Tuan," panggil Arsen. Mek membuka pintu dan duduk di kursi penumpang. Mobil melaju membelah jalan ibu kota di Kota A.

Mereka tiba di Kafe FF dan disambut oleh resepsionis. "Selamat datang, Tuan, di Kafe FF. Semoga Anda nyaman," kata resepsionis.

"Mbak, di mana ruangan Bapak Michael?" tanya Arsen.

"Oh, di ruangan VIP satu, Pak. Mari saya antar," jawab resepsionis. Mereka melangkah menuju ruangan VIP.

"Silakan masuk, Tuan, ini ruangannya," kata resepsionis.

"Ya, makasih, Mbak," jawab Arsen.

Mereka masuk dan melihat Michael serta putrinya sudah berada di dalam. "Selamat datang, Tuan Mek dan Arsen," sapa Michael.

"Ya, Pak Michael, maaf membuat Anda telah lama menunggu," ujar Arsen. Mek hanya berdiri cuek dan angkuh.

"Oh, tidak apa-apa, Tuan," kata Michael. "Perkenalkan, Tuan, putri saya Arumi Michael, model terkenal di Italia."

"Oh, salam kenal juga, Arumi Michael," kata Arsen sambil berjabat tangan dengan Arumi.

Sementara itu, Mek Lois hanya fokus memainkan ponselnya, dengan gaya angkuh mengabaikan perkenalan dengan Arumi. Melihat sikap Mek Lois terhadapnya, Arumi justru tertarik pada Mek Lois. Arumi berbisik di telinga ayahnya, "Ayah, kayaknya saya mau nikah sama Tuan Mek, Ayah."Michael menyeringai tipis mendengar bisikan putrinya. Ini adalah kesempatan emas yang tak boleh dilewatkan. Ia menatap Mek Lois, yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Tuan Mek," ujar Michael dengan suara yang lebih lantang, mencoba menarik perhatian Mek. "Putri saya, Arumi, sepertinya sangat terkesan dengan Anda. Dia bahkan baru saja mengatakan ingin menikah dengan Anda."

Arsen, yang sedari tadi berdiri di samping Mek, terkejut mendengar ucapan Michael. Ia melirik Mek, khawatir akan reaksi dingin tuannya. Namun, Mek Lois hanya mengangkat pandangannya dari ponsel, menatap Michael dan Arumi dengan ekspresi datar. Tak ada keterkejutan, tak ada emosi berarti. Gunung es itu tetap kokoh.

"Menikah?" ulang Mek Lois, suaranya pelan dan tanpa intonasi. Ia mengalihkan pandangan ke Arumi, mengamatinya sejenak. Arumi, yang tadinya percaya diri, sedikit salah tingkah di bawah tatapan mata Mek yang tajam namun kosong.

Michael, tak gentar dengan respons Mek yang minim, melanjutkan. "Tentu saja, Tuan Mek. Saya rasa ini akan menjadi aliansi yang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik secara bisnis maupun pribadi. Anda adalah pengusaha muda yang sukses, dan Arumi adalah model internasional. Bersama-sama, kita bisa mencapai banyak hal."

Mek Lois meletakkan ponselnya di meja, tatapannya kini lurus ke arah Michael. "Saya tidak tertarik dengan perjodohan bisnis, Pak Michael." Nada suaranya dingin, seolah membekukan udara di ruangan itu. "Dan saya juga tidak tertarik menikah hanya karena kesan sesaat."

Arumi, yang tadinya merasa di atas angin, kini merasa sedikit malu. Namun, ia tidak menyerah. "Tapi, Tuan Mek," Arumi mencoba menyela, "saya yakin kita bisa menemukan kecocokan. Saya—"

"Maaf, Nona," potong Mek Lois tegas, mengalihkan pandangannya dari Arumi kembali ke Michael. "Saya datang ke sini untuk urusan bisnis, bukan untuk membahas pernikahan."

Michael mengangguk-angguk, meskipun raut wajahnya menunjukkan sedikit kekecewaan. Ia tahu betul reputasi Mek Lois yang sulit dijangkau dan sangat profesional. "Baiklah, Tuan Mek. Saya mengerti. Mari kita kembali ke pembahasan utama kita."

Arsen menghela napas lega. Ia tahu sifat tuannya, dan Mek tidak akan pernah memaksa dirinya untuk sesuatu yang tidak ia inginkan, apalagi terkait pernikahan. Namun, dalam hati Arsen bertanya-tanya, apakah penolakan Mek ini murni karena profesionalisme, atau karena pikirannya masih terpaku pada Keyla, gadis 'ingusan' yang selalu mengganggu tidurnya?

Bersambung,,,,,

1
Huesne Doang
lanjut tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!