NovelToon NovelToon
Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Suami Tak Berguna
Popularitas:901
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari tahu

Disebuah rumah sederhana sedang ada perbincangan ringan antara seorang nenek dan gadis cantik. Ia adalah bunga dan nenek heni.

"Bagaimana pekerjaan mu nak"? Tanya nenek heni sambil mengelus kepala bunga yang kini sedang berbaring dipahanya.

"Ya seperti itu lah nek selalu saja ada yang tidak suka dengan ku. Mereka terus mencoba menjatuhkan aku dihadapan bos" jawab bunga les

"Biarkan saja nak. Orang yang memiliki rasa iri memang seperti itu. Mereka tidak akan puas dengan hasil nya sendiri. Kamu jangan seperti itu ya tetaplah berbuat baik walaupun orang lain berbuat jahat. Jangan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan"ucap nenek heni

"Iya nek bunga tidak pernah menaeuh5 dendam kepada mereka. Bunga hanya kecewa saja kepada mereka. Kenapa bisa mereka melakukan itu kepada bunga padahal kita kan sama-sama kerja" cerita bunga

"Sudah biarkan saja orang mau bagaimana kamu tetap harus menjadi orang baik. Didunia ini terlalu banyak orang jahat maka nya kita tidak bertemu dengan orang baik. Jika kita tidak bertemu dengan orang baik maka jadilah salah satunya" ucap nek heni lembut

Ia sangat menyayangi bunga. Ia sudah menganggap bunga sebagai cucunya sendiri. Sebelum adanya bunga nenek heni hanya sendirian. Anak nya memilih pergi karena tak sanggup hidup miskin. Ia juga membawa cucunya.

"Nek apa selama hidupku aku tidak akan bisa bertemu orang tua kandung ku" tanya bunga setelah beberapa saat terdiam

"Pasti bisa kok nak asalkan kita mau berusaha dan jangan pernah berhenti berdoa"jawab nek heni tulus

"Apa mereka juga akan mencari bunga nek? Atau mereka sudah menganggap bunga ini meninggal?" Tanya bunga lagi

"Hust! Kamu ini ngomong apa sih tidak boleh berbicara seperti itu. Percayakah pasti orang tua mu terus mencari keberadaan kamu" jawab nek heni

"Semoga saja ya nek! Semoga apa yang nenek katakan itu benar. Aku juga sangat ingin bertemu dengan orang tua kandungku" ucap bunga

Nenek heni hanya membalasnya dengan senyuman. Ia tahu jika cucunya ini sangat merindukan keluarga nya. Tak bisa dipungkiri jika nek heni juga sangat merindukan keluarga nya.

"Berdoalah sayang semoga Allah mempermudah jalanmu" ucap nenek Hani lembut

\~

Kini Nathan dan Boni sudah berada dalam perjalanan pulang dari mengantar beras ke pelanggan. Sejak tadi Boni tidak berhenti menggerutu membuat nathan pusing sendiri.

"Seharusnya Abang ga usah minta maaf orang itu salah dia kok" ucap Boni kesal

"Sudahlah bon dari tadi kamu terus mengoceh memangnya tidak capek apa" sahut Nathan lelah

"Capek bang! Tapi aku kesel sama wanita tadi mentang-mentang dia orang kaya seenaknya aja mau ngehina kita" ucap Boni menggebu

"Itu seperti sudah kodratnya bon, yang kaya akan menindas yang miskin. Yang ganteng atau cantik akan menghina yang jelek. Tapi percaya lah roda kehidupan itu berputar. Biarkan saja dan terima dengan lapang dada perlakuan mereka. Ingat Allah tidak pernah tidur" ucap nathan sambil tersenyum

Boni terdiam mendengar ucapan Nathan. Sepertinya memang benar jika ia harus banyak melatih kesabaran dengan Nathan. Nathan tidak seperti dirinya yang gampang tersulut emosi. Ia juga hanya diam aja jika dihina orang lain. Sungguh! Hati Nathan sangat mulia.

"Abang benar astagfirullah maaf kan aku ya bang aku tidak bisa mengontrol emosi jika sudah melihat orang seperti itu" ucap Boni meminta maaf

"Tidak apa-apa Abang ngerti kok. Intinya kita harus sabar jika kita terus meladeninya maka dia akan semakin menjadi"sahut nathan

Mereka kembali terdiam setelah dirasa tidak ada lagi hal yang ingin dibicarakan. Mereke menikmati perjalanan mereka dengan pikiran masing-masing.

Saat ini Nathan sedang memikirkan bapak dan ibunya. Bagaimana kabar mereka disana? Apakah setelah kepergian Nathan mereka masih dihina oleh tetangga? Pikiran seperti itu terus bergelayut diotak Nathan.

"Nathan janji buk pak, Nathan akan membuktikan pada semua orang bahwa Nathan bisa membahagiakan bapak dan ibu" ucap Nathan dalam hati

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh kini Nathan dan Boni sudah tiba dipasar. Mereka memarkirkan mobil lalu langsung berjalan menuju kios tempat nya bekerja.

"Assalamualaikum" ucap Nathan dan Boni serempak

"Waalaikumsalam" jawab Budi

"Ini pak hasil penjualan kita tadi Alhamdulillah beliau juga memberi bonus pak" ucap Nathan tersenyum

"Alhamdulillah ini ambilah untuk kalian" ucap Budi tersenyum

"Ini ga kebanyakan pak"? Tanya Boni

"Tidak ambilah itu anggap saja itu bonus dari saya akan kerja keras kalian" ucap Budi

"Alhamdulillah Terima kasih banyak ya pak semoga rezeki bapak lancar selalu" doa nathan tulus

"Aamiin" jawab Budi tersenyum

Hal yang paling membahagiakan adalah ketika kita bisa berbagi sedikit rezeki kita kepada orang lain. Bersedekah tidak akan membuat kita miskin. Allah akan menggantikan nya berkali-kali lipat.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Nathan dan Boni pun pamit pulang. Boni mengajak Nathan ke kontrakan nya untuk makan bersama. Karena tadi ibu nya Boni menelpon untuk mengajak nathan makan bersama.

Nathan yang melihat binar bahagia di wajah Boni pun tidak enak menolak. Ia pun langsung mengiyakan ajakan Boni. Saat ini mereka sedang menunggu angkutan umum.

\~

"Ayo pak bantu ibuk naro ini didepan Boni sudah dalam perjalanan pulang bersama temannya itu" ucap buk Dewi antusias

Hendra hanya menuruti saja perkataan istrinya. Ia tidak membantah lebih mencari aman daripada harus mendengar ceramah dadakan dari istrinya.

Tak lama setelah Dewi menyiapkan makanan nya Boni pun sampai dirumah kontrakan nya. Boni mengajak Nathan untuk masuk.

"Assalamualaikum" ucap Boni dan natyan serempak

"Waalaikumsalam" jawab pak Hendra dan buk Dewi

"Ayo ayo silahkan duduk nak" ajak buk Dewi

"Terimakasih ibu" ucap Nathan sambil tersenyum

Tidak banyak bicara mereka langsung makan karena waktu terus berjalan. Mereka makan dalam keadaan hening tidak ada suara sama sekali. Nathan juga menikmati makanan yang disajikan oleh ibu Dewi.

"Alhamdulillah" ucap nathan

"Maaf ya nak Nathan kalo masakan nya tidak enak. Ibuk belum tahu selera kamu seperti apa" ucap Dewi

"Tidak usah berbicara seperti itu Bu masakan ibu sangat enak tidak jauh beda dengan masakan ibu saya dikampung" jawab Nathan sopan

"Alhamdulillah kalo nak Nathan suka kapan-kapan makan lagi ya disini" ucap buk Dewi

"Insyaallah, sesekali ibu dan keluarga juga main kekontrakan saya kita makan dirumah saya lagi" ucap Nathan

"Baik nak atur saja waktu nya kapan" jawab pak Hendra

Setelah itu mereka berbincang ringan saling mengenal satu sama lain.mereka juga kadang tertawa bersama. Rindu pada orang tua nya dikampung terobati ketika sedang berkumpul bersama keluarga Boni.

Nathan juga merasakan kehangatan keluarga ini. Nathan adalah orang baru tapi mereka semua dapat menerima Nathan dengan baik.

1
Luke fon Fabre
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Risti rika Safitri: Terimakasih sudah mampir ka😇
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Risti rika Safitri: Trimksh kak☺️sdh mmpir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!