NovelToon NovelToon
Cinta Cucu Sang Konglomerat

Cinta Cucu Sang Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ichi Gusti

Jika sebelumnya kisah tentang orang miskin tiba-tiba berubah menjadi kaya raya hanyalah dongeng semata buat Anna, kali ini tidak. Anna hidup bersama nenek nya di sebuah desa di pinggir kota kecil. Hidupnya yang tenang berubah drastis saat sebuah mobil mewah tiba-tiba muncul di halaman rumahnya. Rahasia masa lalu terbuka, membawa Anna pada dunia kekuasaan, warisan, dan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichi Gusti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karyawan Baru

Suasana seketika menjadi hening.

Ah tentu saja ucapan itu bukan untuknya, tapi untuk wanita cantik dengan bros WG di dada kiri dan kartu karyawan tergantung di dada kanannya itu. "Iya, Pak William, kebetulan kami mampir di sini setelah makan siang," jawab wanita yang dipanggil Sherly oleh temannya tadi.

William tersenyum miring. "Aku tidak tahu kalau karyawan di mall ini memperlakukan pelanggan seperti ini!" suara pria itu terdengar berat dan dingin. Tatapan tajamnya ditujukan ke arah karyawan toko yang menyambut Anna dengan tidak ramah tadi.

Wajah karyawan toko pun terlihat pucat seketika lalu menunduk. Apa yang salah? bukankah wanita itu adalah sekretaris CEO? Kenapa tuan William malah marah pada orang yang memperlakukan sekretarisnya dengan baik?

"Ah. pak William, bukan begitu." Sherly maju. Ia adalah sekretaris William dan sangat percaya diri karena perlakuan William yang sangat baik kepadanya dibanding dengan karyawan wanita lain di kantor mereka. "Risha bilang kemeja ini cocok buat aku, dan mbak ini hanya melayani pelanggan tetap mereka dengan lebih baik." kata-katanya terdengar manis dibuat-buat.

William memasukkan kedua tangan ke kantong celananya, tampak sedang mempertimbangkan sesuatu.

Beberapa saat kemudian ia berkata, "Sherly! mulai hari ini kamu pindah ke departemen perbendaharaan barang." Pria itu tersenyum miring, mengambil kemeja yang menjadi rebutan tadi.

"Kamu! Besok melapor ke bagian sekretaris direktur!" Pria itu menyerahkan kemeja kepada Anna.

Semua yang berada di toko pun melongo tak percaya. Seorang William. Direktur utama WG grup, memberi kemeja ke orang asing yang meskipun berwajah cantik tapi terlihat buluk dengan kacamata yang melorot.

William melangkah meninggalkan toko. "Oh,ya. jangan lupa pakai kemeja itu besok!" Lalu mengangguk ke asisten nya yang langsung sigap mengeluarkan kartu untuk melakukan pembayaran.

Anna terpaku. Otaknya menelaah secara cepat. Pria itu pastilah CEO Wijaya Grup. Dan Pria itu mengenalinya!

**

"Pak Direktur, saya mohon jangan pindahkan saya!" Sherly memelas untuk dimaafkan setelah mengejar William hingga ke parkiran.

Wajah wanita cantik itu memerah dan air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

William terdiam, mencoba menahan rasa jijiknya. Dia paling tidak suka dengan wanita bermuka dua, pura-pura baik dan lemah di satu sisi dan si tukang tindas di sisi lain. Apalagi wanita adalah makhluk yang penuh dengan siasat dan intrik.

Namun, William harus mengakui bahwa dari segi pekerjaan Sherly memang bisa diandalkan. Kehadiran sherly menjadi senjata khusus bagi William untuk melayani rekan-rekan bisnisnya. Selain pekerjaan nya bagus, cara menarik perhatian rekan bisnis yang kebanyakan pria juga bagus.

Jika 'anak itu' yang menggantikan Sherly, belum tentu rekan-rekan bisnis akan suka dengan penampilannya yang tidak modis seperti gadis metropolitan, pikir William.

"Kamu mau tetap di divisi sekretaris?"

Sherly mengangguk cepat. Ada secercah harapan, buah dari usaha terbaik nya dengan memohon meski William terkenal tidak pernah menarik perintah yang sudah dikeluarkannya langsung.

William tersenyum. "Kalau begitu, bantulah wanita tadi untuk menyesuaikan diri sebagai bagian dari divisi sekretaris perusahaan."

Wanita berambut lurus itu tersentak. Tidak menyangka William seserius itu mengangkat sekretaris hanya karena perempuan itu mendapat perlakuan tidak baik dari sekretarisnya sendiri. Apa perempuan itu punya backing-an?

"Jangan berpikir macam-macam! Orang itu masuk melalui seleksi layaknya karyawan biasa serta mendapat rekomendasi kampus terbaik negeri ini!" ucap William saat menebak pikiran Sherly. "Ayo Kita berangkat!" seru William kepada supirnya- Putra, meninggalkan Sherly dan teman-temannya yang masih bengong

**

"Kenapa ga jadi beli barang kebutuhan rumah? Kenapa cuma bahan masak aja?" cerca Tony saat mendapati Anna tidak berbelanja sesuai yang direncanakan sebelumnya.

Anna menatap Tony lalu nyengir. "Gue lupa kalau saldo di rekening gue ga sebanyak itu, Ton. Gue ngumpulin duit gaji dulu deh, baru beli perabotan."

Sebenarnya Anna mempunyai uang tabungan yang cukup karena mendapatkan warisan dari sang nenek. Namun tentu saja ia harus tetap berhemat.

Tony manggut-manggut.

"Ini apa?" sebuah paper bag berada di tangan Tony.

Anna merampas paper bag itu. "Bukan apa-apa. Kemeja doang!" Lalu ia meletakkan paper bag itu di dalam lemari.

"Ya... ga perlu over gitu dong kalo cuma kemeja doang," sindir Tony. Rasanya ia pernah melihat merek itu. Merek yang bukan dan bahkan tidak bisa dibeli sembarangan. Ah sudahlah. Terserah Anna juga mau beli apa aja. Aku kan hanya teman rasa saudara, pikir Tony. "Makan apa kita malam ini?"

"Malam ini aku cuma mau makan mie. Lo ikutan, atau mau masak sendiri di tempat lo?" tanya Anna sambil mengeluarkan dua bungkus mie instan dari salah satu kantong belanjaan nya.

"Ikutan deh, An. Udah lama nih ga makan mie buatan Lo!"

Anna melirik Tony dengan sudut matanya lalu tersenyum simpul. "Bayar, ya!" ucap Anna kemudian. "Kan gue lagi ngumpulin duit buat beli perabot rumah."

"Ih, dasar pelit!"

Anna nyengir kuda dan berlalu ke arah dapur.

**

Matahari baru mulai muncul di balik kabut yang menutup langit pagi ini. Anna Pertiwi Wijaya siap dengan tampilan layaknya karyawan pada umumnya. Hari pertama bekerja merupakan hari yang sangat penting bagi karyawan baru seperti Anna. Penampilan juga hal yang penting, alih-alih memakai softlens, Anna lebih memilih tampil dengan kacamata berbingkai tebalnya pagi ini. Ia pikir dengan memakai kacamata nya seperti biasa, ia akan lebih terlihat seperti orang kantoran.

Anna menyanggul rambut nya seperti karyawan magang di Indoapril.

Tok. Tok.

"Anna! ayo berangkat!" Terdengar seruan Tony dari depan pintu apartemen nya. Kemarin mereka memang sepakat untuk berangkat kerja bersama pagi ini.

"Iya. Ini juga mau berangkat!" Anna pun tergesa memakai sepatu pantofelnya.

Anna selesai mengunci pintu saat Tony mengarahkan lengannya ke Anna, membuat seperti ia akan menggandeng seorang wanita ke pesta dansa.

"Jangan macam-macam, Ton! Lo mau pergi kerja apa pergi kencan?"

"Kalau dua-duanya boleh, Ga?" tanya Tony lalu melangkah cepat meninggalkan Anna, malu karena kelakuan spontan nya barusan.

"Apaan sih, Ton!" Anna ikut mempercepat langkah mengejar Tony yang lari menuju pintu lift.

Anna dan Tony berangkat bersama menuju gedung pencakar langit milik Wijaya Grup yang hanya berjarak sekitar lima ratus meter dari apartemen mereka.

Pagi itu Anna bersama dua karyawan baru lainnya disambut oleh Bagian personalia.

"Ini surat penempatan kalian!" sodor kepala Bagian personalia- Wulan.

Anna mengambil surat itu lalu tersirap karena seperti ucapan William kemarin, pagi ini ia ditugaskan di divisi sekretaris sebagai sekretaris direktur.

Padahal dalam wawancara terakhir dulu katanya Anna cocok di Bagian perencanaan dan pengembangan.

"Terimakasih Mba Wulan!" ucap para karyawan baru serempak.

"Anna Pratiwi W. W itu singkatan dari apa?" seorang senior sekretaris bertanya kepada Anna saat ia diperkenalkan oleh Wulan saat mengantar Anna ke divisi sekretaris.

"Yang jelas bukan Wijaya, kan?" potong yang lain. Lalu beberapa orang di ruangan divisi sekretaris itu pun tertawa.

Iya. Wijaya! jawab Anna dalam hati. Sekarang baru ia paham kenapa ia punya nama belakang Wijaya, namun penulisannya selain di KTP dan ijazah selalu disingkat.

1
Juliana Pieter
thir mana lanjutannya
Ichi Gusti: lagi direview🤭
total 1 replies
&-miss chan-&
Bikin merinding! 😱
Mưa buồn
Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.
Ichi Gusti: terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!