Nama ku Hayun, Aku lahir di kota dan tumbuh besar di kota, Namun Aku, Adik dan bunda harus pindah ke Desa karena Ayah pergi keluar Jawa untuk bekerja.
Kami tinggal di Desa yang cukup aneh, Rumah yang kami tempati yaitu Rumah Eyang atau nenek bunda. Disinilah Keanehan mulai muncul mengganggu ketenangan kami. Apa yang sebenarnya terjadi? Desa ini juga aneh! Desa Gondo Mayit!!!.
Semua kejanggalan yang kami alami masih misteri, kalian akan menemukan Jawaban dari misteri yang ada, Ikuti kisah ku dari awal sampai akhir.
CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab11. Kedatangan Teman-teman
"Lalu apa yang menyebabkan orang-orang banyak yang meninggal secara tidak wajar? ", tanya ku
"Pesugihan, Menyembah penunggu Curug didesa ini. Pesugihan ini meminta tumbal seorang gadis perawan. penunggu curug nya adalah Nyi Rewa!! ", Jelas Ustadz mamat
" Orang-orang berpakaian hitam dan selalu ke kedai sate pak jarot sebagai bescam lalu mereka menuju ke curug itu ternyata mereka juga melakukan pesugihan? ", tanya ku
" Iya, tapi mereka dari daerah lain kota lain, sedangkan di desa ini sendiri juga ada yang melakukan pesugihan itu dan menyembah Nyi Rewa!! ", jawab Ustadz mamat
" Siapa? ", Tanya ku
Ustadz mamat menghela nafas dan merapatkan bibirnya karena ragu untuk menjawab pertanyaan dariku, Sedangkan Ghaffi sepertinya dia mengetahui jawaban dari pertanyaan ku namun ghaffi memilih diam karena lebih baik yang menjawab adalah Ustadz mamat sendiri.
" Aku tidak bisa memberi tahu mu sekarang Yun, aku bisa menilai jika kamu gadis yang terlalu tergesa-gesa untuk menyelesaikan sesuatu dan itu akan membahayakan dirimu sendiri. Intinya mulai sekarang kamu dan keluarga mu harus lebih mendekatkan diri kepada allah agar terjauh dari mara bahaya!! ", Nasehat ustadz mamat pada ku
"Aku akan menjaga Hayun pakde!! ", Ucap Ghaffi dengan penuh percaya diri
"Tapi kamu juga harus berhati-hati ghaff!! ", Ucap Ustadz mamat
Setelah selesai berbincang-bincang dengan Ustadz mamat, ghaffi mengantarkan aku pulang. Sesampainya dirumah aku langsung masuk kedalam rumah karena sangat lelah.
" Dari mana Yun? ", Tanya bunda
"Dari jalan jalan keliling desa sama Gus Ghaffi bun!! ", jawab ku
" Bunda lihat-lihat kok kalian semakin dekat dan sering bersama ya. Jangan jangan Gus ghaffi suka kamu Yun!!,, Ucap bunda yang sedang menggoda ku
"Apa sih bunda ini, Enggak mungkin lah!! ", jawab ku dengan tersipu malu
Sebuah mobil pick up berhenti di depan rumah kami, nampak mereka turun dari mobil pick up dan masuk ke halaman rumah kami. bunda menemui mereka.
"Assalamu'alaikum!! ", Ucap mereka bersamaan
"Waalaikumsalam!! ", Jawab bunda
"Tanteeee!! ", Teriak Salah satu dari mereka yang bernama Linda
"Lhooo kalian kesini!! ", Ucap bunda terkejut saat mengenali mereka.
Aku yang mendengar keributan itu pun langsung keluar dari kamar.
" Guys??? ", Ucap ku terkejut dengan kedatangan mereka yang tidak terduga dan tanpa bilang bilang pada ku.
Yah, mereka adalah teman-teman ku dari kota. Linda, Sinta, Rio, Guntur, dan Kevin. Rasanya senang sekali Melihat kedatangan mereka, berkunjung tanpa bilang-bilang dulu pada ku.
Jika saja mereka bilang pada ku jika ingin berkunjung ke sini pasti aku akan mempersiapkan camilan untuk mereka. Saat pertama pindah kesini aku sudah memberikan alamat desa dan rumah ini ke mereka karena mereka meminta nya. siapa sangka ternyata mereka berkunjung jauh jauh ke sini.
"Duduk dulu, tak buatin teh sama camilan!! ", ucap bunda
Mereka pun duduk dan nampak senang sekali bertemu diriku. Linda duduk di samping ku dengan memeluk ku terus karena dia begitu merindukan aku.
"Sumpah Yun , kita semua kangen elu!! ", Rengek Linda yang beneren menangis
"Udah deh lin, lu dari awal berangkat nangis mulu, capek gue lihat nya!! ", Ucap Rio
"Udah Lin!! ", Ucap ku menenangkan Linda
"Omong-omong bukan Linda doang nih yang kangen, Ekhem Cowok itu juga gamon sama elu Yun!! ", Ejek Guntur sambil matanya melirik ke Kevin.
Kevin yang sedang berduduk santai langsung tersipu malu namun berlagak cuek.
"Apaan sih kalian!! ", Sahut kevin
"Vin elu bukannya pas berangkat bilang kalau mau minta balikan sama Hayun? ", tanya Linda menggoda Kevin
"Udah guys Telinga Kevin merah tuhh!! ", Ejek Sinta
"Udah guys udah... Omong-omong Kalian enggak kuliah? ", Tanya ku
"Kita alasan Sakit, biar bisa liburan ke sini. Gue juga sempet searching kalau di desa ini ada air terjun nya tapi katanya gak sembarangan orang bisa kesana!! ", ucap Sinta
"Air terjun? ", tanya ku
"Iya, dan menurut Maps lokasi air terjun nya nggak jauh kok dari rumah lu yun! ", ucap Linda
Aku terdiam karena bingung mau berkata apa, Air terjun yang mereka maksud adalah curug tempat pesugihan itu. Namun jika aku bilang yang sebenarnya ke mereka takutnya mereka tidak nyaman dan menyesal datang ke desa ini.
Disisi lain aku juga takut teman-teman ku kenapa-kenapa karena desa ini sedang tidak baik-baik saja. Apalagi aku dan Gus ghaffi sedang dalam misi mencari tahu dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan hal Mistis ini agar tidak membahayakan nyawa orang lagi.
" Ini camilan sama teh nya ayo monggo!! ", Ucap bunda yang baru datang dan menyuguhkan teh juga camilan.
"Tante ini udah Jawaaa banget!! ", Ucap Rio
"Bukannya kalian ya orang Jawa, masa gak bisa bahasa Jawa!! ", ejek bunda
"Bisa dikit tapi tan, Apalagi si Guntur ini bisa nya cuman Bilang Jancok, Rai mu, Ndas mu!! ", Jawab Rio
"Wehhh Lambe mu, bicara sama tante kayak gitu!! ", Sahut Sinta
"Ya kan aku cuman memeragakan doang!! ", jawab Rio
"Maaf tante, Emang mulut Rio sesat tan, jadi maklumin!! ", Ucap Guntur dengan Menonyor Kening Rio
"Ucapan kalian dijaga kalau di desa ini, jangan berbicara kasar!! ", Ucap eyang yang keluar dari kamarnya.
Teman-teman ku menatap eyang dengan tatapan takut.
"Itu eyang ku, yang pernah ku cerita in ke kalian!! ", Ucap ku
Mereka bernafas lega lalu menyapa eyang dengan sopan, eyang duduk di kursi goyangnya dan memerhatikan teman-teman ku satu persatu.
"Maaf nggeh eyang!! ", Ucap Kevin mewakili teman-teman ku
"Iya, jangan di ulangi lagi!! ", Jawab eyang
Sinta menyenggol lengan Rio agar Rio tidak mengulanginya lagi.
"Tapi guys kalian menginap dimana? ", Tanya ku
"Nah itu, kita udah cari info villa di dekat sini tapi nggak ada!!! jawab Sinta
"Kalian nginep disini aja kalau gitu!! ", sahut eyang
"Beneran eyang? ", tanya Linda
"Iya, tapi ya kalau kalian mau. soalnya kalian bakal tidur di sini ruang tamu depan TV ini. soalnya kamar disini cuman dua!! ", Jawab Eyang
"Iya enggak apa apa eyang!! ",ucap Guntur
"Yaudah tak ambilkan tikar yang lebar buat kalian tidur nanti malam!! ", ucap bunda sembari pergi ke dalam kamar untuk mengambil tikar.
Setelah adzan magrib Kami berkumpul berbincang-bincang bercanda di ruang tamu. Sedangkan Bunda dan eyang pergi untuk mengaji bersama ke rumah teman Hanum yang meninggal.
"Tambah cantik aja Hanum!! ", Ucap Rio
"Iya dong Hanum gitu lho!!", jawab Hanum dengan mengibaskan rambutnya membuat teman-teman ku tertawa karena gemas dengan Hanum.
"Yun hati-hati soalnya gue mencium bau-bau Rio ingin jadi adek ipar lu!! ", Ucap Linda
"Iya weh, Masih kecil di anggap adik pas udah besar langsung di taksir!! ", Ejek Sinta
"Apaan sih!! ", Gumam Rio
"Yun numpang kamar mandi ya!! ", Ucap guntur
"Gue ikut!! ", ucap Rio
Rio dan Guntur pergi ke kamar mandi, Rio bersandar di dinding samping ambang pintu kamar mandi. Rio menunggu Guntur keluar karena Rio juga ingin buang air kecil. Rio mengerutkan alisnya karena mencium bau yang tidak enak.
"Tiba-tiba banget bau busuk, bau apaan ini kek bau bangkee!! ", Gumam Rio dengan menutup hidung
"Oiii Tur Guntur lu berak ya, gilaa baunya kek Bangkek Asu asu makan apaan lu tur!! ", Ucap Rio Kesal dengan menahan mual.