dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 Luo Caier, bakat ramalan yang kebangkitan
Ia merasakan sesuatu terjadi dengan tubuhnya ,matanya sedikit menyipit dan berusaha merasakan apa yang telah terjadi dengan tubuhnya.
" ini kekuatan sama persis seperti yang di ceritakan oleh nona Caier " Matanya terbuka dan sekilas ada kilatan cahaya samar saat ia membuka matanya.
" tapi kenapa setelah aku makan daging kelabang, aku merasakan lonjakan kekuatan yang datang secara tiba tiba?"
" atau mungkin ini kelabang mutasi atau setara monster binatang level pertama, mereka memiliki ukuran dan kekuatan yang berbeda dari binatang biasa, "
Merasa bahwa ia telah mendapatkan jawaban yang ia yakini sebagai teori masa sekolahnya dulu ,seketika ia langsung bersemangat, tidak lagi mengeluh dan segera beranjak dari tempat duduknya, pergi untuk mencari lagi binatang monster level pertama dan membunuhnya .
Sepanjang perjalanan, ia menghabiskan waktu yang tidak ia ketahui, bahkan jam tangannya tidak berfungsi, hanya matahari yang bersinar dengan terang ,menyinari kulit dan juga kepalanya yang tidak memakai pelindung apapun.
Wajah Han Jiang terlihat kelelahan akibat terus menerus berjalan tiada henti dan juga tidak ada mangsa yang ia temukan.
Matanya menatap ke arah depan ,di mana itu adalah sebuah monumen makam yang sudah sangat tua .
Ia merasa heran dengan apa yang dilihatnya, " padahal seharusnya kalau ada makam pasti ada penghuninya " ucapnya dengan nada penuh keyakinan.
Mencoba mendekati ia melihat tanda nama di atas pohon yang tidak ada daunnya.
" makam para dewa !"
" huh omong kosong, itu tidak benar ..." ujarnya dengan langkah meninggalkan makam yang dia kira adalah sebuah harta karun atau senjata yang bisa digunakan untuk bertarung.
Namun saat ia akan berbalik dari tempat ia berdiri, ia secara tidak sadar mendengar seseorang berbicara kepadanya, namun ia tidak melihat apapun yang ada di sekitarnya ,hanya pilar pilar tanda nama makam yang tersusun rapi di masing masing makam .
" siapa yang berbicara tadi ,apakah hantu ?"
" tidak, ini masih siang dan yang aku dengar pasti ilusi " pikirnya dalam hati ,tetapi hanya beberapa langkah untuk pergi meninggalkan monumen makam para dewa ,tiba tiba panggilan itu terdengar kembali dan memaksa Han Jiang kembali ke monumen makam.
" haishh ,apa yang sebenarnya kalian lakukan padaku ,aku tidak punya masalah dengan kalian, apakah kalian iri ,cemburu dan benci kepadaku yang masih hidup ini ...hah ..!" Dengan marah Han Jiang menunjuk nunjuk papan nama yang ada di dekatnya.
Krakk.
Han Jiang langsung berdiri ,matanya menatap fokus ke arah makam yang ada tanda nama ,Guan Tongming .ia melihat bahwa tidak ada keanehan yang terjadi hanya papan nama saja yang retak dan tidak ada kejanggalan apapun.
Klutik
" ehh apa ini?" Han Jiang mengambil bola kecil yang memiliki ukuran kelereng, dan di setiap sudutnya ada awan tipis yang berputar.
" bola kecil macam apa ini " Han Jiang menimang nimang bola kecil itu dengan tangannya ,bertepatan itu ia melihat ada burung hitam terbang di atasnya dan entah siapa yang menggerakan tangannya hingga ia tanpa sengaja menelan bola kecil itu hingga tidak sadarkan diri.
......
Kota Beizhou. Kediaman Luo .
" ayah aku akan terus mencari di mana keberadaan kakak Jiang " seorang gadis muda dengan wajah cantik jelita menatap ke arah seorang pria paruh baya dengan pakaian beladiri tradisional Cina.
" Caier ,ayah tidak akan mengizinkan kamu untuk mencari anak miskin itu "
" kenapa ayah, apakah dia tidak pantas bersama Caier ,dia sangat baik ,penuh perhatian dan juga memiliki cinta yang tulus ayah "
" pokoknya ayah tidak akan mengizinkannya ,ayah sudah memiliki kandidat yang cocok untuk menjadi suami putriku ini " kata sang ayah dengan tegas.
" siapa dia ! Apakah dia baik ,ramah ,penuh perhatian ,dan memiliki rasa terhadap tetangganya, aku tidak mau ,bahkan kalau aku pergi dari rumah ini ,aku akan tetap mencari kakak Jiang,titik ..!"
" Caier dengarkan, cinta tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan juga cinta tidak akan bisa mengenyangkan perut ,hanya Chen Xian yang cocok denganmu Caier "
" tidak, aku sudah tahu dengan sikap dan sifat kurang ajar dari orang itu ayah ,aku pokoknya tidak mau .." Luo Caier menggelengkan kepalanya cepat ,menolak perkataan ayahnya yang sangat membuatnya kesal.dan jengkel.
" pokoknya kamu harus berhubungan dengan Chen Xian ,dan ayah bisa tenang sampai ayah dipanggil yang maha kuasa "
Wanita muda itu lalu berlari menuju kamarnya dengan isak tangis yang lirih.
" Hu....Hu....Hu.. Han Jiang kamu ada di mana ,apakah kamu keluar kota atau masih di kota Beizhou, Han Jiang keluar dong...!"
Wanita muda itu perlahan tertidur memimpikan Han Jiang yang ia rindukan, hingga saat terbangun dari tidurnya, matanya sedikit bengkak.
Ia lalu meraih ponsel yang ada di atas meja ,dan membukanya matanya melihat ke kiri dan kanan ,seperti sedang membaca sesuatu yang serius ,dan itu benar tampak di layar ponsel ada beberapa kalimat yang cukup menakutkan, hingga membuat siapa saja yang membacanya akan merinding .
" Entah kenapa akhir akhir ini muncul orang aneh yang menamakan diri mereka sebagai ahli beladiri, dan mulai mengacaukan sistem keamanan kota Beizhou ini"
" juga apa apaan ini ,monster mitolgi muncul kembali ,huh aku tidak percaya..!"
Luo Caier lalu berjalan menuju pintu dan tidak ada satupun orang yang ada di rumah ,hanya dia sendiri yang masih tinggal .
" udara sangat sejuk ,fuihh hari ini membuatku lelah " Luo Caier duduk di kursi dan kembali membaca berita diponselnya.
" kenapa bisa, ternyata Chen Xian seorang ahli beladiri yang baru bangkit ,dan sudah mendapatkan beberapa rekomendasi untuk masuk ke sekolah akademi beladiri, huh ,orang sombong itu cukup beruntung juga ,kalau aku mungkin bisa menggunakannya untuk beasiswa dan tinggal berpisah dengan ayahku "
" sudahlah buat apa aku pikirkan ,biar alam menjawab kegelisahanku hari ini dan semoga saja hari ini turun hujan "
Mata Luo Caier memandang ke atas langit yang awalnya cerah seperti kemarau panjang menjadi gelap gulita tanpa ada angin dan ia hanya bisa menutup mulut syok setelah tahu bahwa perkataannya akan menjadi kenyataan.
" bagaimana bisa terjadi, apakah aku juga seorang yang terbangkitkan ?"
" ahh sudahlah mungkin ini hanya keberuntungan saja "
Matanya menatap luar halaman melalui jendela kaca yang ada tepat di matanya bahwa hujan mulai turun disertai suara gemuruh yang sangat kuat serta keras bergemanya.
Duarrrrhhh...
Jderrrr...
Ledakan petir dan gemuruh di atas langit sangat keras, hingga mengguncang pohon yang menjadi tempat mereka berlindung saat ini ,mata mereka dipenuhi kecemasan, lagipula mereka sekarang ada di bawah pohon ek sebesar pohon kelapa dan bisa kapan saja runtuhnya .
Luo Caier memutuskan dalam hati bahwa ia akan menjadi seorang peramal dam mencoba menentukan arah masa depan seseorang.
" semoga saja kebangkitan bakat yanga aku miliki tidak menjadi masalah !"