HASIL KARYA SENDIRI❗PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI❗BUKAN PLAGIATISME❗
Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada.
Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB 2 - HASSAN TERUS MENGEJAR
Zahra sedang bertemu dengan teman-temannya diarea bowling, tiba-tiba Hassan datang membawa bunga sambil mengeluarkan kata-kata pujangganya. Zahra sangat malu DIDEPAN semua orang, Grace sahabat Hassan sejak sekolah sampai kuliah juga satu kantor tersenyum lebar melihat sahabatnya mengejar Zahra dengan gila belum pernah Grace melihat Hassan seperti itu.
"Bangun kamu ngapain kaya gitu?! aku malu Hassan!" Ujar Zahra pelan dengan penekanan, mengedarkan pandangannya ternyata banyak mata melihat kearah mereka.
Hassan tersenyum lalu meninggikan suara nya "Aku nggak malu Zahra! Buka hatimu untukku! aku berjanji akan menjaga mu seumur hidupku!" Tegas Hassan dengan lantang
Zahra langsung berjalan menuju tempat penyewaan sepatu dia ingin kabur dari tempat itu karena malu yang besar atas perbuatan Hassan. Justru semua itu tidak menghentikan niatnya, Hassan semakin gila untuk membuktikan pada Zahra.
Hassan berkata lagi"Zahra kalau kamu butuh bukti, aku akan buktikan!" Hassan melihat ada pisau steak table tamu lain nya
"Inikan yang kamu mau!" Hassan menggores pisau ditangan berkali-kali, semua orang terkejut beranjak dari tempat duduk mereka. Mata Zahra membulat, dia langsung berlari merampas pisau dari tangan Hassan, dilempar begitu saja pisau nya entah dimana.
Zahra teriak pada Hassan "Kamu gila ya?! Apa nanti kata orangtuamu! Pikirkan diri kamu juga keluarga kamu!" Zahra menatap Hassan sangat cemas
Hassan langsung memeluk Zahra "AKU MENCINTAIMU ZAHRA! SANGAT MENCINTAI!" Hassan menangis dalam pelukan Zahra, Zahra sering menemui lelaki yang nekat. Tetapi Hassan lebih gila dari lelaki yang sering dilihatnya, begitu banyak kegilaan yang dilakukan Hassan.
Brian dan Grace menghampiri mereka berdua "Baru kali ini gue lihat Hassan melakukan hal gila sama cewe, kalau dia sampai melakukan perbuatan segila ini. Berarti dia benar-benar mencintai lo Zahra! Dia jujur dengan perasaan nya, emang udah lama sich gue ga liat dia sama cewe sejak dia ngejar lo, Ra!" Ujar Grace masih kaget dengan gilanya sahabatnya, dipukul nya lengan Hassan
"Gue laporin sama Daddy!" Ujar Grace, Hassan tidak merespon, karena dia tidak perduli. Dia pura-pura tidak mendengarnya, yang diinginkan Zahra menyambut cintanya.
Zahra melepas pelukan Hassan
"Gimana dia bisa lindungi aku, kalau dia lemah gitu!" Zahra mencebikkan bibirnya, menatap Hassan yang juga menatapnya
Hassan tersenyum lebar "Aku akan buktikan kalau aku bisa lindungi kamu sayang, kamu mau terima aku sayang??" Ujar Hassan excited
Zahra menatap Hassan intens kejujuran terlihat jelas diwajahnya, akhir nya Zahra menganggukkan kepala memberikan Hassan kesempatan untuk membuktikan ucapan nya. Hassan langsung memeluk Zahra lagi dan Zahra membalas pelukan Hassan, 6 bulan mengejar Zahra akhirnya membuahkan hasil, walau harus melakukan Hal ekstrim dulu.
Zahra mengeluarkan syal yang selalu ia bawa didalam tasnya lalu ia berkata "Ini harus diobati, jangan sampai infeksi. kamu ada p3k dimobil? aku ada dimobil, tapi sekarang aku lagi malas bawa Mobil" Ucap Zahra serius, Hassan tidak mengalihkan pandangan mata nya. Dia mendengar yang dikatakan Zahra
"iyaa sayang ada, nanti aku Antar pulang yaa sayang?" Jawab Hassan lembut terus menatap Zahra, Zahra menganggukkan kepala.
Setelah selesai membalut luka ditangan Hassan, mereka berdua berjalan menghampiri teman-teman nya. Mereka tertawa kecil dan merangkul Hassan, beberapa teman nya menggelengkan kepala salut dengan sikap Hassan untuk menaklukan hati seorang Zahra. Harus bertindak ekstrim belum tentu dapat dilakukan lelaki kebanyakan, tidak sedikit orang juga yang membodohi tindakan Hassan. Bagi Hassan pro dan kontra atas tindakannya itu suatu yang biasa, namanya pasti muncul perbedaan. Hassan meyakini satu hal, Zahra wanita yang layak untuk dia perjuangkan.
Sepanjang perjalanan menuju keluar gedung tiba-tiba Zahra masuk apotik "Aku mau beli betadine dan perban dulu, kelamaan kalau ke Mobil kamu" Jelas Zahra menggandeng tangan Hassan masuk bersama kedalam apotik
"Iyaa sayang" Jawab Hassan tersenyum, Setelah selesai mereka menuju kasir disaat Hassan hendak bayar. Tangannya ditepak Zahra
"Aku yang ajak, aku yang bayar!" Ujar Zahra, Hassan terkejut lalu tersenyum
'Satu lagi keunikan sayangku' Dalam hati Hassan, mereka menuju food court
"kita duduk disana yaa, obati tangan kamu" Ujar Zahra, Hassan tersenyum mengangguk.
Zahra menuang air dikapas, lalu dibersihkan tangan hassan yang Luka. Hassan terus saja melihat Zahra, setelah selesai Zahra berkata "Kamu mau makan?" Hassan justru balikkan pertanyaan "Aku aja yang beli sayang, kamu mau apa?"
Zahra menggelengkan kepala "Aku aja yang beli, biarkan aku mengurus kamu. Cepat mau makan apa? Ga ada bantahan!" Tegas Zahra
"Aku mie yamin aja sayang" Jawab Hassan tersenyum
"Okay stay here! Don't go honey!"Tegas Zahra, Hassan tersenyum lebar hatinya menghangat mendengar kekasih nya mengatakan itu pada nya.
Saat Hassan berikan dompetnya untuk bayar makanan justru diabaikan Zahra, Hassan semakin kagum pada kekasih hatinya. 'Insting ku ga Salah ! yang aku kejar wanita limited edition' Gumam Hassan tersenyum
Hassan semakin dengan hatinya, Zahra wanita yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya. Zahra tidak memanfaatkan dirinya, nggak banyak bertanya. Begitu irit bicara, Hassan juga melihat sisi lain dari seorang Zahra. Dia melihat dari mata kekasihnya seperti menyimpan beban yang sangat berat, tetapi anehnya tidak ada satupun dari teman-temannya yang mengetahui kehidupan Zahra. Mereka tidak pernah mendengar Zahra curhat apapun tentang keluarga dan dirinya, justru kata mereka yang Hassan dengar Zahra selalu membantu mereka yang sedang kesulitan dalam urusan keuangan atau sekadar cerita dan Zahra memberikan solusi yang membuat tenang orang yang cerita.
Dari situlah tumbuh rasa yang besar dihati Hassan untuk menjadikan Zahra pelabuhan terakhirnya, Hassan tidak mau Zahra mendapatkan lelaki yang salah dalam hidupnya. Dia harus menikah dengan dirinya, begitu pikir Hassan dengan tekat yang sudah mantap. Bahkan Hassan berniat untuk mengenal semua keluarga kekasihnya, dia ingin membuktikan bahwa cintanya bukan main-main atau sekadar retorika semata. Apapun akan dia lakukan untuk kebahagiaan Zahra, Zahra sudah menjadi tanggug jawab. Berati dia harus menepati janjinya untuk selalu melindungi kekasihnya dari segala bentuk yang hendak menyakiti hati kekasinya.
Zahra tidak hanya cantik tetapi dia miliki hati yang luar biasa luas, terlihat dari cara dia berinteraksi dengan oranglain. Kecerdasannya mengolah kata saat menyampaikan pendapat agar orang tidak sakit hati atau merasa dihakimi. Hassan mengejar Zahra selama enam bulan, terus mengikuti gerak gerik kekasihnya. Belum lagi ilmu bela diri yang Zahra miliki, Hassan semakin jatuh cinta pada Zahra. Hassan membutuhkan wanita yang tangguh seperti Zahra, untuk bisa melindungi dirinya sendirinya. Hassan belum tau apa lagi yang Zahra kuasai, karena Zahra selalu punya kejutan.
Bersambung
RIP Prof Dadang Hawari