NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:136.5k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. APA INI HUKUMAN?

Setelah pengajian selesai. Ustadzah Dian kemudian mengenalkan Fiona dengan beberapa temannya.

Mulanya Fiona merasa malu. Namun, ustadzah Dian selalu berada di sisinya hingga membuatnya benar-benar merasa nyaman.

Saat ustadzah Dian sedang berbicara dengan beberapa wanita, Fiona memilih beranjak dari sana. Ia pergi ke taman dan duduk di tepi kolam ikan hias, kemudian ia beri makan yang tersedia di tepi kolam.

Fiona tampak termenung. Bayangan Teddy bersanding di pelaminan dengan wanita lain masih melekat jelas dari ingatannya.

"Ya Allah, apa maksud dari semua ini? Apakah ini hukuman atas tindakanku? Dulu, dia yang selalu mengejar ku, tapi aku selalu berusaha menjauhinya. Dan di saat aku ingin membalas perasaannya, Engkau malah menjauhkan dia dariku. Jika semua ini sudah menjadi kehendak-Mu, maka aku mohon, hilangkan lah perasaan yang sudah telanjur tumbuh di hatiku," gumamnya dalam hati.

"Assalamualaikum."

Sapaan salam seseorang membuat Fiona terhenyak dari lamunannya. Ia segera menoleh, yang kemudian langsung berdiri begitu melihat ternyata Damar, anak pemilik rumah yang datang menyapanya.

"Waalaikumsalam," balasnya.

"Maaf, kalau boleh tahu, kamu siapanya Ustadzah Dian, ya? Soalnya saya gak pernah lihat kamu," tanya lelaki itu yang penasaran sejak tadi. Ia kenal betul dengan keluarga ustadzah Dian, terutama anak-anaknya.

"Bukan siapa-siapa. Tapi Ustadzah Dian adalah orang yang sangat berjasa bagi saya. Beliau sudah banyak membimbing saya dari apa yang tidak saya ketahui. Dan Alhamdulillah, beliau sangat baik pada saya."

Damar tersenyum. Dari apa yang disampaikan gadis itu, ia menyimpulkan bahwa dia adalah salah satu santri di pondok ustadzah Dian. "Sudah lama kenal Ustadzah Dian?" tanyanya lagi.

"Baru beberapa bulan," jawab Fiona.

Lelaki itu mengangguk paham. "Oh ya, kenapa sendirian di sini, gak ikut gabung sama yang lainnya?" Ia melirik ke arah rombongan para wanita. Dimana terlihat sang mama tampak sedang berbincang-bincang dengan ustadzah Dian dan beberapa wanita seusia lainnya.

Disaat yang bersamaan, wanita paruh baya itu juga menatap ke arah putranya. Terbit senyum tipis di bibirnya melihat putranya sedang bersama gadis yang datang bersama ustadzah Dian.

"Gak apa-apa, pengen di sini aja," kata Fiona.

"Ya sudah, kalau begitu saya tinggal dulu, ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Ketika Damar beranjak pergi, sang mama segera menyusul. Wanita itu menarik lengan putranya dan membawanya menjauh dari keramaian.

"Ya ampun, Mama. Apa-apaan sih, main tarik-tarik aja!" kesal lelaki itu.

"Kalian tadi lagi ngobrolin apa?" tanya wanita itu tanpa menghiraukan raut kesal putranya.

Damar mengerutkan keningnya. Tidak paham dengan pertanyaan sang mama.

"Ya ampun, Damar. Tadi Mama lihat kamu nyamperin perempuan itu di Taman. Mama lihat kalian ngobrol, ngobrolin apa?" tanya wanita itu lagi dengan nada sedikit geram.

"Oh, santrinya Ustadzah Dian maksud Mama?"

"Iya, kalian lagi ngobrolin apa tadi?" tanya wanita itu tak sabar. Sebab apa yang dilihatnya tadi merupakan suatu momen yang langka. Ia tidak pernah melihat putranya bersama wanita apalagi mengobrol seperti tadi.

"Gak ngobrol apa-apa. Tadi aku cuma tanya dia siapanya Ustadzah Dian," jawab Damar.

"Kalian kenalan?"

"Enggak, tadi aku cuma tanya itu aja."

"Ya ampun, Damar. Gak bisa apa, basa-basi dikit. Nanya dia kerja apa kek, rumah dimana. Masa nyamperin dia cuma nahan siapanya Ustadzah Dian. Gak gentle banget sih kamu jadi laki." Wanita itu mendelik kesal pada putranya.

Damar mengulum senyum. Bisa-bisanya tadi ia lupa menanyakan siapa nama wanita itu. Tidak mungkin ia menghampirinya lagi hanya untuk menanyakan nama. "Mama tahu siapa namanya?" tanyanya kemudian.

"Bahkan namanya, kamu juga tadi gak tanya?" tanya sang mama.

Damar hanya bisa tersenyum sambil mengusap tengkuknya.

Wanita itu geleng-geleng kepala menatap putranya dengan mata yang sedikit melotot. "Namanya Fiona!" ujarnya ketus lalu pergi.

"Gimana mau punya menantu kalau anaknya aja begini," gerutunya.

Damar terkekeh mendengarnya. Setelah sang mama tak terlihat lag, ia bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Fiona, nama yang cantik," gumamnya. Tanpa sadar ia tersenyum. Kalau boleh jujur, ia terpanah saat pertama kali bersitatap dengan gadis itu. Mata indahnya seakan memiliki sihir yang membuatnya ingin terus menatapnya. Untuk yang pertama kali, ia memiliki kekaguman terhadap lawan jenis.

*****

"Gak mampir dulu?" tanya ustadzah Dian seraya melepas seat belt.

"Udah sore. Saya langsung pulang ya, Ustadzah. Insya Allah, besok pagi saya kesini bantu-bantu ngajar ngaji santri baru," ujar Fiona.

"Masya Allah, terima kasih, Fio."

"Justru saya yang harusnya berterima kasih. Saya diterima dengan baik di pondok ini, dan ustadzah sudah banyak membimbing saya."

Ustadzah Dian tersenyum. "Ya udah, kamu hati-hati di jalan, ya."

Fiona mengangguk. Setelah ustadzah Dian turun dari mobilnya, ia pun bergegas pergi. Melajukan mobilnya dan kecepatan sedang sembari sesekali melirik spion di sampingnya. Ia ingat, dulu mobil Teddy sering mengikutinya. Saat ia berhenti, lelaki itu langsung turun menghampirinya. Namun, ia abaikan dan langsung pergi begitu saja.

Andai waktu dapat diulang, ia tidak akan secuek itu pada Teddy. Mungkin lelaki itu telah lelah mengejarnya yang tiada kepastian, hingga menyetujui perjodohan itu dan akhirnya menikahi wanita pilihan orang tuanya.

"Astagfirullah." Ia beristighfar sembari mengusap dada. Tak seharusnya ia memikirkan lelaki itu lagi. Sekarang Teddy telah menjadi milik wanita lain, dan ia tidak pantas untuk memikirkan maupun menyesali yang telah terjadi.

Ia menambahkan kecepatan mobilnya. Sesampainya di rumah, ia langsung menemui kedua orang tuanya yang sedang bersantai di gazebo.

"Assalamualaikum, Pa, Ma," ucapnya lalu mencium punggung tangan mama dan papanya.

"Waalaikumsalam, baru pulang, Nak?" tanya mama Kiara.

"Iya, Ma," jawab Fiona seraya duduk. Ia menatap kedua orang tuanya. "Ada yang mau aku bicarakan."

"Apa?"

"Aku berencana untuk tinggal di pondok. Apa Mama dan Papa tidak keberatan?" tanya Fiona.

Sepasang suami-istri itu saling melempar tatapan.

"Papa gak keberatan. Justru itu adalah sesuatu yang baik. Kamu bisa memperdalam pengetahuan kamu tentang Agama. Tapi, Nak, kamu juga harus memikirkan masa depan kamu. Usia kamu sudah sangat matang untuk menikah. Sampai kapan kamu akan seperti ini terus," ujar papa Denis.

Fiona terdiam sejenak. Apa yang dikatakan papanya benar, sampai kapan ia akan terus seperti ini. Adiknya saja sekarang telah memiliki dua anak.

"Jika suatu hari nanti, datang sebuah niatan baik kepada Papa dan Mama untukku. Jika itu baik menurut Papa, Insya Allah aku akan siap menerima," ucapnya kemudian. Sudah seharusnya ia berpikir dewasa. Ia sudah tidak memiliki harapan pada orang yang telah ia kecewakan. Tak ada salahnya, ia mencoba menjalin hubungan dengan pilihan orang tuanya. Mana tahu itu adalah yang terbaik untuknya.

Sepasang suami-istri itu tersenyum menatap putri sulungnya. Akhirnya, mereka mendengar juga apa yang mereka dambakan sejak lama.

1
Eva Karmita
tinggallah hanya penyesalan untuk mu Damar... karena kamu terlalu bodoh ngambil keputusan
semoga kalian semua bisa hidup bahagia
Aditya hp/ bunda Lia
kamu tuh kan bego yah kalah sama cewek modelan si etika cuma karena takut kamu sebagai CEO gak ada powernya ... 🤮
Sugiharti Rusli
semangat terus tuk melangkah Fiona, takdir Allah selalu yang terbaik bagi hambaNya pasti😊😊😊
Sugiharti Rusli
demikian juga dengan hubungan masa lalunya dengan Teddy maupun Damar, karena kalo dia paksakan juga akan ada yang tersakiti pastinya
Sugiharti Rusli
karena apapun itu terkadang yang baik menurut kita, ternyata bukan yang terbaik menurut Allah
Sugiharti Rusli
melepaskan dengan ikhlas semuanya, semoga kelak Allah menggantikannya dengan yang lebih baik lagi
Sugiharti Rusli
dia harus terus melangkah menempuh masa depannya sendiri entah dalam hal karir maupun pribadi
Sugiharti Rusli
sepertinya Fiona memang harus melepaskan orang" di masa lalunya secara keseluruhan yah
Rina
Semoga semuanya hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻
mama
emmm kappk km Damar,makanya klu mau ap2 itu selidiki n dulu. jgn main grusa grusu tiba2 nikah, takut amat ama ancaman Seorang jalang.. minimal tes DNA dulu agar km biaa punya senjats. Kecuali klu itu bner2 ank km, baru km gk bisa ngelaak. oon amat jd cwo, takut cm dgn ancaman
Rabiatul Addawiyah
Fio mmg bukan jodohmu Damar, ikhlaskan Fio yg tidak bisa kamu miliki.
ken darsihk
Yang pertama 🤭🤭
Nurlinda: hehehe 😁🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Nadine Zahra
kasihan Agnes makan hati, mendingan lepaskan sj Teddy percuma juga raganya dimiliki tapi hatinya tidak apalagi anaknya fio ada
Dwi Rustiana
mantap Mak mereka memang harus dikasih syok terapi biar g lempeng2 aja hidupnya diatas penderitaan Fiona
dan jngan lupa segera datangkan pangeran Dubai 🤣🤣🤣
Nurlinda: harus gitu pangeran Dubai? gamau Pakistan atau Prindapan 🤭🙈
total 1 replies
Eva Karmita
jangan sedih Teddy kamu masih punya Agnes dan anaknya Fio , percuma air mata mu tak kan bisa membuat Fio jadi istrimu jadi ya jalani aja mungkin Fio hanya menjadi istri sementara dan akan jadi kenang"an yg indah di hidup mu, kan kamu juga yg udah menikmati madu kesucian Fio pertama kali
Nurlinda: ahaiii /Chuckle/
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Sedih dan perih banget pastinya Fiiona dgn kenyataan ini.
Lanjut thor
Valen Angelina
trus paksa pisah sama Teddy lalu mau sama damar gtu...klo nikah sama damar sama aja istri kedua Fiona hahahjaa
Nurlinda: hahahaa lucu ya
total 1 replies
Naufal Affiq
semoga kedepan nya lebih baik lagi fio
ken darsihk
Meng sedih tapi ini memang harus terjadi agar Fiona bisa menata hidup ke depan nya 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!