NovelToon NovelToon
Aku Bukan Simpanan

Aku Bukan Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh
Popularitas:47.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Liburan

Aletta dan Thalia yang terlihat jalan-jalan di Mall.

"Kakak kita mau cari apa sebenarnya?" tanya Aletta dengan kesal yang sejak tadi tampak lelah mengikuti kakaknya masuk dari toko yang satu ke toko berikutnya.

"Kakak belum menemukan sepatu yang cocok untuk kak Devan," jawab Thalia.

"Bagaimana mau ada yang cocok jika kakak terus saja mencari yang lebih lebih lagi. Tidak satupun yang sesuai dengan selera Kakak," jawabnya dengan kesal.

"Pacar Kakak sedang berulang tahun dan memang harus menyiapkan hadiah yang sempurna. Kamu jangan bawel dan ikuti aja!" tegas Thalia.

"Kalau tidak ingin aku bawel. Kakak seharusnya tidak mengajakku untuk ikut!" kesal Aletta.

"Jika kamu tidak ikut Kakak akan seperti orang gila yang akan berbicara sendiri mau mencari yang mana. Sudah kamu tidak perlu protes dan kamu harus menemani Kakak sampai mendapatkan hadiah yang kakak inginkan dan harus memberikan rekomendasi!" tegas Thalia mengangkat satu jarinya yang tidak mengizinkan adiknya berbicara lagi.

Aletta lagi-lagi hanya memperlihatkan wajah kesalnya. Beginilah kalau sudah pergi bersama sang Kakak. Maka tidak akan ada kebahagiaan bagi Aletta yang ada dia akan terus kalah jika sudah berdebat.

***

Aletta, Thalia dan bersama kedua orang tuanya yang sedang quality time di ruang tamu.

"Memang harus Aletta ikut?" tanya Ratih.

"Aku pernah menjanjikan kepada Aletta untuk mengajaknya liburan dan liburan di kapal pesiar di acara ulang tahun Devan sudah bisa menepati janji kepada Aletta yang terus menagih ini," jawab Thalia.

"Aku menagih janji kepada Kakak untuk liburan dan bukan menemani Kakak pacaran," sahut Aletta.

"Aletta Kakak itu akan banyak sekali pekerjaan dan tidak memiliki waktu untuk liburan. Jadi kakak hanya cuti dari kantor beberapa hari dan itu juga karena berkaitan dengan perayaan ulang tahun dan bisnis kak Devan. Jadi sekalian aja kamu ikut dengan Kakak!" tegas Thalia.

"Tapi itu tidak akan menyenangkan," protes Aletta merengek.

"Aletta liburan di atas kapal pesiar adalah liburan yang paling mewah dan sangat menyenangkan. Kamu bisa melihat benua, bukan hanya lautan yang luas saja, lagi pula kita juga akan ke daratan dan itu juga ke Luar Negeri. Jadi liburan kamu sudah double-double!" tegas Thalia.

"Tetap saja Kakak akan pacaran dan sisanya aku akan seperti orang gila yang nggak tahu harus apa," ucap Aletta.

"Ihhh, biasanya juga kalau liburan keluarga kamu juga suka ngilang-ngilang sendiri dan lebih suka sendiri," sahut Thalia kesal.

"Kalian berdua ini jika tidak berdebat satu hari saja maka tidak akan puas hah?" tanya Danu.

"Thalia hanya berusaha menepati janji pada Aletta dan caranya seperti itu," sahut Thalia.

"Aletta kamu sudah mendengarkan semua alasan yang diberikan Kakak kamu. Kemungkinan Kakak kamu tidak akan bisa mengajak kamu liburan lagi mengingat pekerjaannya yang banyak. Jadi hanya ini cara satu-satunya. Semua keputusan juga ada di tangan kamu jika kamu ingin pergi maka pergi dan jika tidak maka jangan dipaksakan. Tetapi Bunda tidak mau mendengar nanti kamu ribut lagi sama Kakak kamu hanya karena menagih janji!" tegas Ratih.

"Tuh dengar," sahut Thalia.

Aletta yang terdiam berpikir sejenak, dia memang sangat menginginkan liburan di tengah baru masuk kuliah yang membuatnya stress. Thalia menjadi sasaran Aletta yang memang sebelumnya Thalia pernah menjanjikan pada Aletta.

"Baiklah aku ikut," sahut Aletta mau tidak mau yang akhirnya ikut.

"Tapi awas saja. Kalau Kakak mengabaikan ku dan sibuk dengan pacar Kakak," tegas Aletta memberikan peringatan terlebih dahulu.

"Isss, namanya juga punya pacar. Ya boleh dong," sahut Thalia.

"Thalia kamu tidak boleh seperti itu. Ingat kamu memiliki tanggung jawab karena sudah membawa adik kamu dan kamu harus menjaga baik-baik. Bunda akan sangat marah jika nanti sampai adik kamu kenapa-napa!" tegas Ratih.

"Iya, Bunda, kapan aku tidak pernah menjaga anak bandel ini. Aku akan menjaganya dengan baik," sahut Thalia yang tiba-tiba merangkul adiknya yang membuat Aletta jadi geli sendiri dan langsung menghindar.

"Isss apa sih. Jangan dekat-dekat!" tegas Aletta dengan kesal.

Kedua orang tua mereka hanya geleng-geleng kepala saja melihat anak-anaknya seperti itu.

***

Aletta dan Thalia yang akhirnya pergi juga ke kapal pesiar. Aletta harus bergabung dengan orang-orang dewasa yaitu teman-teman Thalia dan juga teman-teman Devan untuk merayakan hari ulang tahun Devan.

Dengan wajah cemberutnya Aletta sangat kesal berdiri di samping Thalia dengan koper mereka berada di samping mereka.

"Thalia adik kamu cantik juga," sahut seorang pria yang juga merupakan teman dari Devan.

"Benar, lebih canti adikmu daripada kamu," sahut yang satunya lagi.

"Kurang ajar kalian. Kalau mau memuji seseorang dan menjatuhkan seseorang jangan mendampingikan orangnya. Benar-benar ya," kesal Thalia.

Sementara Aletta hanya tanpa kesal melihat dua pria itu yang sejak tadi menatapnya sangat nakal.

"Kalian berdua jangan macam-macam di sini. Thalia ataupun Aletta itu adalah tanggung jawabku dan awas ya jika kalian aneh-aneh!" tegas Devan memberi ingat kepada dua rekannya itu.

"Iya-iya kita hanya bercanda saja," sahut pria yang bernama Sony.

"Ya. Sudah sayang sebaiknya sekarang kamu sama Aletta akan aku antar ke kamar kalian," ucap Devan.

"Aku sama Aletta satu kamar?" tanya Thalia.

"Hmmm, apa kalian ingin tidur di kamar yang berbeda?" tanya Devan.

Dia memang sangat mengenali kekasihnya itu dan adiknya seringkali berdebat dan memang tidak cocok untuk disatukan dalam satu kamar walau hanya beberapa hari saja.

"Aku mau satu kamar sama kamu aja," ucap Thalia tampak manja merangkul lengan kekasihnya itu yang membuat Devan hanya tersenyum miring dan sementara Aletta mendengarnya mengerutkan dahi.

"Dasar gatal!" gumamnya pelan.

"Kita akan satu kamar ketika sudah menikah," jawab Devan.

"Nggak mau, maunya sekarang aja," sahut Thalia dengan geleng-geleng kepala yang sangat manja.

"Udah-udah. Sana kalian berdua langsung satu kamar aja. Devan kalau gue jadi lo nggak bakalan nolak. Udah gue habis itu cewek di dalam kamar seharian," sahut Sony dengan candaannya yang mulai menjurus ke arah pikiran kotor.

"Sembarangan lo ngomong. Lo pikir cewek gue apaan," sahut Devan yang pasti sangat menjaga harga diri kekasihnya dan Thalia juga sangat kesal dengan omongan dua sahabat Devan yang sejak tadi memang sangat tidak sopan.

"Ayo aku antar ke kamar kalian," sahut Devan yang lebih baik membawa dua wanita itu beristirahat terlebih dahulu.

Thalia menganggukkan kepala dan memegang tangan adiknya agar tidak hilang darinya sementara dia pun membawa koper Thalia dan juga Aletta.

"Adiknya cantik tapi jutek," ucap Sony.

"Devan beruntung banget dikelilingi dua wanita cantik," sahut Rangga.

"Iya lagi, itu menjadi bonus ketika memiliki wajah tampan," sahut Sony dengan keduanya saling mengobrol satu sama lain.

Devan yang membuka pintu kamar dengan membawa 2 koper dan menyusul Aletta di belakangnya namun tidak terlihat Thalia.

"Aku berharap kamu menyukai kamarnya Aletta," ucap Devan.

Aletta memasuki kamar tersebut melihat kamar itu cukup luas dengan dua bet yang mungkin Devan sengaja memilihkan dua tempat tidur agar adik kakak itu tidak bertengkar.

Kamar itu juga memiliki kamar mandi, sofa dan juga fasilitas yang sangat lengkap.

Bersambung....

1
Nafsiah
Wah thalia udah mulai tamda" nih 🤗🤗
Nafsiah
Alhamdulillah akhirnya thalia sadar juga
Adinda
semoga Alletta cepat sembuh kasihan suami dan anaknya
Adinda
thalia sok jadi korban devan Saja dari awal tidak cinta sama kamu
mbok Darmi
pasti thalia tertawa bahagia mendengar penderitaan arleta dasar saudara egois pengen menang sendiri playing victim kenapa justru arleta yg sakit kanker rahim harusnya thalia saja biar dia sadar diri jadi wanita tidak sempurna biar tidak makin sombong dan egois
Adinda
Aletta itu bodoh harusnya yang harus tau diri itu thalia sudah punya suami malah mengharapkan laki orang
mili: Gregetan sama Thalia...gak dewasa mikirnya selalu ingin di istimewakan
total 1 replies
Nafsiah
Yaudah sii thalia ikhlasin semuanya,,, toh skrg kamu punya bayu yg harus kamu perhatiin,,,
Lanjut ka....
suka-suka saya
MURAHAN BANGET SI ALETTA BANGST SOK CNTIK NJIRR MURAH
mbok Darmi
thalia menggali kuburan nya sendiri bukannya dendam mu terbalaskan justru kamu yg ajan menderita menikah dgn bayu krn bayu juga memanfaatkan kamu saja jd jgn nyesel kedepannya, semoga arleta hamil lagi biar thalia makin cemburu
guest1053527528
Alhamdulillah akhirx mba thalia menemukan jodohx
mbok Darmi
wah bayu dan thalia sekongkol ingin balas dendam jgn takut arleta semua yg diawali dgn balas dendam yang tidak baik akan berbalik kepada mereka jgn lemah tetap waspada
Adinda
dari awal saja devan gak cinta sama kamu thalia
mbok Darmi
thalia kamu saja yg oon bin goblok krn kamu egoisi ngga mau membuka mata dan hatimu untuk sedikit mengalah dan legowo bagaimana pun vallen keponakan mu
mbok Darmi
ternyata thalia juga egois banget padahal saudara kandung dan sudah punya vallen dari awal juga devan ngga begitu mencintai thalia
Adinda
bayu kau nikahin saja thalia kalau memang kasihan jangan ganggu rumah tangga orang
mbok Darmi
bayu ngapain juga nguping kamu orang luar yg bikin masalah tambah besar, udah pergi aja ternyata kamu juga biang keroknya juga
mbok Darmi
keluarga toxic semrawut ngga ada yg waras yg thalia baru jd tunangan aja merasa istri dan arleta yg bodoh hanya diam saja udahlah salah satu mati saja hbs perkara
mili
kayak nya si Thalia ada gangguan kejiwaan,mka nya Aletta selalu ngalah
Adinda
ngatain Alletta pelakor memang kau istrinya devan,sadar diri kau thalia kau gak ada ikatan suami istri sama Devan ,jangan mau mengalah Alletta demi anak dan suamimu kau juga korban karena kakakmu kau dijebak
mbok Darmi
kalau arleta menyetujui permintaan thalia berarti memang arleta labil goblok bin oon jadi wanita berpendidikan tapi ngga bisa mikir secara logika isi otaknya hanya merasa bersalah dan minta maaf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!