NovelToon NovelToon
Lingkaran Cinta Kita

Lingkaran Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Murid Genius / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / LOL / Bad Boy
Popularitas:39.6k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Rui Haru tidak sengaja jatuh cinta pada 'teman seangkatannya' setelah insiden tabrakan yang penuh kesalahpahaman.

Masalahnya, yang ia tabrak itu bukan cowok biasa. Itu adalah Zara Ai Kalandra yang sedang menyamar sebagai saudara laki-lakinya, Rayyanza Ai Kalandra.

Rui mengira hatinya sedang goyah pada seorang pria... ia terjebak dalam lingkaran perasaan yang tak ia pahami. Antara rasa penasaran, kekaguman, dan kebingungan tentang siapa yang sebenarnya telah menyentuh hatinya.

Dapatkah cinta berkembang saat semuanya berakar pada kebohongan? Atau… justru itulah awal dari lingkaran cinta yang tak bisa diputuskan?

Ikutin kisah serunya ya...
Novel ini gabungan dari Sekuel 'Puzzle Teen Love,' 'Aku akan mencintamu suamiku,' dan 'Ellisa Mentari Salsabila' 🤗

subcribe dulu, supaya tidak ketinggalan kisah baru ini. Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

Waktu kecil, kembaran itu harus selalu bersama dan selalu serupa. Berjalan berdampingan, tertawa bersamaan, memakai pakaian senada, seakan dunia hanya bisa menerima satu versi dari dua jiwa.

Tapi, kami hanya kembar fraternal. Kembar sepasang yang sangat berbeda. Sejak kecil aku harus seperti putri dalam dongeng karena aku perempuan. Dan kembaranku adalah pangeran yang harus berjalan setapak lebih jauh Dariku.

Pakaian kami selalu berpasangan, dari piyama malam hingga gaun pesta dan kaus piknik. Kami seperti sepasang merpati. Terbang beriringan, seperti kekasih, tapi kami adalah saudara.

Dan aku percaya pada satu hal.

Aku percaya bahwa kembaranku adalah bagianku yang lain yang harus kuikuti, harus kucopy, karena kami lahir bersamaan, maka kami harus tumbuh dalam langkah yang sama. Jika dia berlari, aku pun harus mengejar. Jika dia berhenti, aku ingin berdiri di sisinya.

Buatku, menjadi kembar artinya menjadi satu. Aku ingin seperti dia. Kuat, pintar, tangguh, dan... tak tergantikan. Tapi Ray…

...tidak pernah melihatku begitu.

Baginya, aku bukan cerminnya. Aku adalah adiknya. Dan sebagai abang, dia merasa harus menjaga jarak, bukan karena tidak sayang, tapi karena ia ingin aku tumbuh sebagai diriku sendiri.

Dia tak ingin aku mengekori bayangannya, karena bayangan tak pernah punya pijakan sendiri. Dia ingin aku punya langkah, bukan sekadar meniru langkahnya. Dia ingin aku bersuara, bukan hanya menyanyikan lagu yang dia mulai.

"Jadilah dirimu, Zara," katanya suatu hari.

"Tapi abang adalah duniaku," bisikku dalam hati.

Dan mungkin…

Di situlah letak perbedaan kami. Aku ingin selalu bersamanya, sementara dia ingin aku belajar berdiri sendiri. Meski begitu, Kami saling menjaga, saling menyembuhkan luka, karena kami keluarga.

Dan dalam hatiku, mungkin aku tak butuh siapa-siapa, selain abang Ray yang membuatku merasa utuh adanya. Dia begitu cerdas dan begitu dewasa, menyayangiku dengan cara yang tak bisa kugenggam sepenuhnya.

Seiring waktu, caranya berubah.

Semakin kami tumbuh, semakin banyak pintu yang ia tutup rapat untukku. Dia mulai membatasi langkahku, menyuruhku berteduh di dunia yang katanya ‘milikku sendiri’. Mungkin, takut kita jadi saling... Suka?

Tapi aku tak pernah betah tinggal dalam bayang. Aku bandel, terlalu keras kepala untuk mengerti kata "jangan". Aku selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi, karena sesungguhnya, duniaku adalah dia.

Inilah kisah kami...

"Sudah kubilang kamu jangan ikut, Zara."

"Enggak! Aku mau ikut!"

"Ini bahaya. Ini urusan cowok, bukan buat kamu."

"Nggak masalah."

"Aku carikan mobil online deh buat jemput kamu cepat, biar kamu pulang aja."

"Aku nggak mau pulang, Bang Ray! Aku nggak mau di rumah sama Oma. Ikut abang lebih menantang, tau nggak!"

Ray menghela napas panjang, menatap Kembaran perempuannya yang berdiri dengan tangan terkepal dan mata membara, penuh perlawanan. Sudah berulang kali ia melarang Zara ikut. Tapi gadis itu tetap bersikukuh, seolah keberanian dan kenekatannya lebih besar dari rasa takut.

"Bang Ray… Aku ikut ya?"

"Ugh! Kamu tuh bandel banget. Kebal perintah, nempel terus kayak perangko!"

Perdebatan ini tidak akan ada habisnya jika diteruskan sampai satu bab penuh. Akhirnya, dengan pasrah, wajah Ray yang sudah tersembunyi separuh itu membuka pelindung leher dan mulutnya, lalu memasangkannya ke wajah Zara.

Ia menarik rambut panjang adiknya dan menyelipkannya seperti memakai ciput, lalu menjejalkan topi hitamnya ke atas kepala Zara.

Matanya menyipit. Menilai penampilan si gadis. Jelas masih kelihatan cewek meski memakai celana bergo, apalagi crop-top dan wajah bulat yang terlihat terlalu manis.

"Ini masih kelihatan banget Zara-nya." Ray menggerutu, lantas melepas jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Zara.

"Nah! Sekarang baru kayak cowok. Walau... cowok semeter tak sampai. Ini bikin gue heran, kita ini kembaran tapi kamu tuh mungil banget. Huh!" Ia menepuk kepala Zara iseng.

"Namanya juga cewek," timpal Zara.

Ray menunjuk wajahnya. "Denger ya, kamu boleh ikut. Tapi diem. Jangan banyak gerak, jangan bikin ulah, dan jangan jauh-jauh dari aku. Kita cuma ngintelin mahasiswa yang dicurigai terlibat judi online. Prof. Rui minta aku bantu, secara aku satu kelas sama dia di matematika."

"Yokai, abang!" Zara mengangguk mantap.

Setelah menyempurnakan penyamaran, Ray hanya menyisakan masker di wajahnya. Mereka melangkah masuk ke sebuah bar kecil yang tampak sepi dari luar, meskipun jam menunjukkan sore.

Lorong remang menyambut mereka dengan bau alkohol dan suara musik samar.

Tiba-tiba, dari arah dalam, suara panik terdengar.

"Ray! Sial! Dia kabur!" seru teman Ray dari kejauhan.

"Apa?!"

"Itu! Dia ngelewatin elo barusan! Gebl*k!"

"Ah! Sh*t! Gue nyusul!" Ray bersiap mengejar, tapi tangan Zara justru menahan lengannya.

"Bang! Mau ke mana?!"

Ray mendesah tajam. "Zara! Ini yang bikin aku pusing! Aku nggak bisa ninggalin kamu di sini juga." Ia menarik tangan adiknya keluar dan menyeretnya ke pinggir jalan.

"Duduk di halte ini. Jangan ke mana-mana. Aku kejar Danish. Tunggu di sini. Diam. Manis. Paham?!"

"Tapi—"

"Zara. Taat dulu!"

Ray lalu berlari menghilang. Tapi tentu saja, Zara tak tinggal diam. Ia berlari pelan, mengikuti arah yang sama. "Ish! Abang larinya kayak dikejar jin!"

Zara terus berlari hingga saat berbelok di sebuah tikungan...

Bruk!

Tubuhnya mental seketika ke belakang dan jatuh terduduk. "Owawawaw bok*ng comelku... Sakit..."

"Ups! Sorry!" ucap pria di hadapannya. Jelas tubuh pria tinggi dan tegap mengalahkan tenaga Zara yang menubruknya.

"Bisa nggak sih elo hati-hati!" Zara berseru.

Pandangan pria itu menyipit, memperhatikan wajah Zara dari balik topi. "Ray?" Dia heran sambil mengulurkan tangan membantu Zara berdiri. "Elo ngapain di sini?"

Tapi begitu menyentuh tangan Zara, ekspresinya berubah. Telapak tangan itu... kecil dan halus. Bukan seperti tangan cowok.

"Elo Rayyanza, kan? Tapi… kok bisa nyusut begini? Apa yang terjadi sama tubuh lo?"

Zara panik. "Ma—maaf!"

Dia mencoba kabur. Dan tanpa sengaja tubuh Zara malah terhantam ke dadanya. Kontak yang terlalu dekat membuat pria itu membeku.

Kaget.

Saat ia merasa asing ketika menyentuh bahu yang terasa kecil. Bahu yang tak seharusnya dimiliki oleh seseorang bernama Rayyanza.

"Siapa dia sebenarnya?" pria itu menatap ke arah Zara yang telah kabur. Hanya satu hal yang ia yakini saat ini. Insiden kecil itu... mungkin akan mengubah seluruh takdirnya.

[POV] Zara

Benturan pertama, dan dunia bergeser sedikit.

Aku berlari dan tikungan sempit seolah memanggilku

untuk berpetualang tanpa alasan. Tubuhku tiba-tiba terhempas ke belakang seperti layang-layang putus tali. Dan bumi menyambutku dengan keras.

Aku terjatuh.

Seketika pria itu mengulurkan tangan. Dan aku yang bodoh ini menyambut uluran itu. Lupa kalau kulitku tak bisa bohong. Tangan ini... Jauh dari tangan Ray. Darahku seolah melompat ke ubun-ubun.

Panik.

Refleks mau kabur. Tapi justru... Tubuhku malah m nabrak dadanya. Detak jantungku seperti genderang perang. Sementara dia? Membeku. Seperti patung hidup yang baru sadar: Bahu yang disentuhnya ini... bukan milik laki-laki.

Dan saat aku kabur, aku tahu, pandangannya masih tertinggal di punggungku. Dia belum tahu siapa aku. Tapi aku yakin… aku baru saja menyentuh masa depan. Yang lebih menakutkan dari ketahuan menyamar, adalah kemungkinan bahwa...

...aku baru saja bertabrakan dengan takdirku sendiri.

1
Afi Afifah
Bro Haru please jangan overthinking, ntar tambah sakit dada 😭❤️
Afi Afifah
GUE auto ke mode NOOO BROOO STAY STRONGGGG 😭😭😭

Thorr... Haru ngk boleh kenapa2 😭😭😭
Afi Afifah
‘aku nggak peduli… tapi aku peduli banget sebenernya’. Fix Ray = soft tsundere edition. 💔📞
Afi Afifah
Gue bakal pingsan kalo Haru kenapa2 Thor 😭😭
Afi Afifah
Respect + kasian vibes campur jadi satu 😭🤖💔
Afi Afifah
sambil lempar HP jangan-jangan ini script Squid Game Season 3 💀😭
Afi Afifah
komedi absurd vs tragedi Gree 😭😭
,, Zara lagi bahagia2nya,, Haru malah gini Thor...
Afi Afifah
vibes keluarga cemara banget, tinggal ada OST mellow aja 🎶😭
Afi Afifah
Awalnya mereka: 😐
5 menit bareng Zara: 🤡🤣
Absurd is contagious, beware 🦠✨
Afi Afifah
itu Burger King, sis, bukan Poneglyph 😭🍔💀
Afi Afifah
penggemar one piece 😂😂
Afi Afifah
Ray: ngerang kesal, kuping kepanasan
Netizen: Bro bukan cemburu lagi, itu kuping lo udah bisa dipake goreng telor saking panasnya. 🍳🔥🤣🤣
Afi Afifah
Haru tuh kalau ngomong manis banget sampe gula di Indomaret minder. 🍯💘

Zara: aku useless
Haru: enggak, kamu priceless
Ray di pojokan: priceless kuping gue kebakar dengerin beginian 🔥👂😂”
Afi Afifah
wkwk Investor sampe pengen unsubscribe gara2 dendam pribadi 🤦‍♀️🤦‍♀️
Afi Afifah
Bro, itu bukan cara jadi menantu idaman… itu cara jadi kurir J&T ekspres. Ray literally dijadiin paket COD biar bisa video call-an ama Zara. 🤣📦✨

#SaveRay
Afi Afifah
DALAM BANGET, gue bacanya aja ikut insecure 👉👈 ini bukan dialog doang, tapi surat terbuka buat semua anak yang hidup di bayangan sibling overachiever 🤧
Afi Afifah
Sepaham itu sama si Zay 🥲🥲
Afi Afifah
YA ALLAH 😭😭
Afi Afifah
PLISSS 🤣🤣
Afi Afifah
Cewek-cewek kalau udah kena rayuan fuckboy memang suka auto weak 😭

Astaga Asyifa, bangun bestie, itu bukan love potion tapi racun bucin (bualan cinta) 🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!