Semangat

Hari sudah semakin siang, matahari mulai menampakkan dirinya dengan utuh. Suara mesin waktu tak lagi terdengar akibat gemuruh mesin pengocok telur yang terdengar dengan sangat nyaring, juga alat pemanggang yang sudah bekerja sejak dari tadi

"bu,, arin tinggal sebentar ke pasar ya buat beli bahan untuk kue pesanan yg mau di buat" aku berteriak sedikit kencang dengan ibu, takut ibu tidak dengar karena mesin yang sangat berisik.

Ibu mengangguk kepadaku dan mematikan mesin pengocok itu, ibu sibuk dengan kegiatannya namun ia tetap berbicara kepadaku

"hmm... rin, sekalian nanti kamu kerumahnya nek asa dulu sebelum ke pasar ya, rumahnya ada diujung jalan. Bilang mana baju yang mau dijahitnya?"

Aku bingung, "baju??" gumamku

"Jahit baju apa bu?" aku bertanya pada ibu

"itu baju sekolah cucunya, nek asa bilang tidak bisa melihat dengan jelas lagi kalau menjahit. Jadi beliau minta tolong ibu untuk menjahit baju cucunya. Lumayan kan tambah-tambah penghasilan" ibu tersenyum padaku

Tenggorokanku langsung tercekat, seakan susah menelan saat ibu bilang begitu, aku merasa bersalah melihat ibu mencari uang tambahan kesana kemari

"bu arin minta maaf yaa, sampai sekarang arin masih belum bisa banggain ibu. Sampai sekarang arin belum juga berpenghasilan, masih merepotkan ibu" ucapku dengan rasa bersalah yang membesar

Ibu diam mendengar aku berbicara, dan mulai menghentikan pekerjaannya

"kamu ini bicara apa??" dengan tatapan yang aku juga tidak tahu "emang kamu hutang hidup dengan ibu?, semangatlah rin cari kerjanya jangan selalu sedih dan jadi murung begitu. Anak muda itu harus semangat, kamu juga semangat terus dulu saat masih kuliah. Kenapa jadi turun semangatnya?"

ibu mulai melanjutkan kegiatannya dan aku masih setia mendengarkan nasihat ibu

"kalau memang mau buat ibu bangga yaa jangan mudah menyerah. Orang kalau diniatkan dan diusahakan dengan baik insyaallah ada hasil yang baik juga.

Dan jangan lupa doa supaya kalau dapat kerja kamunya kerasan dan nyaman di sana lingkungan kerjanya baik, dapat teman-teman yang baik, juga bos yang baik, emang mau kalau kerja dapat bos yang galak? atau bosnya genit??"

Ibu tertawa terbahak-bahak saat melihatku menahan nafas,

"ihh ibu apaan sih?, janganlah.... amit-amit bu"

Aku menggelengkan kepala merinding membayangkannya

"kok aku jadi takut ya?" gumamku

"udah ah sana keburu siang juga ini, nanti pasarnya keburu tutup rin" ibu masih melanjutkan mengoles loyang kue dengan butter

Aku berjalan mendekati ibu, kupeluk erat ibu dari samping

"oke siap ibu peri, arin akan cari kerjanya lebih semangat lagi. Janji nggak akan mengecewakan, dan pasti buat bangga ibu" ku cium pipinya yang sedikit berkerut, tapi harus kuakui kecantikan ibu tetap terjaga walau umurnya membuktikan bahwa ibu telah menjalani asam garam kehidupan dunia untuk waktu yang terhitung lama

"arin pamit dulu bye bu, assalamualaikum" ku kecup punggung tangannya, dan berlari kecil meninggalkan ruko

"waalaikumsalam, hati-hati di jalannya sayang"

Setelah arin nampak berjalan menjauhi ruko, tampak matanya berkaca-kaca, sedih karena tak bisa menghidupi putri kecil yang ia sayangi agar kehidupannya sama dengan kebanyakan anak lain di luar sana.

Senang karena anak yang ia sayangi sedari kecil kini tak lagi putri kecilnya, melainkan perempuan cantik dengan senyuman yang selalu terpahat di wajahnya

Bangga karena arin selalu menjadi perempuan yang mandiri dan berprestasi sejak dari dulu, arin mampu mengeyam pendidikannya dengan upaya dan kerja keras dirinya sendiri tanpa membuat dirinya kesusahan

"arin sayang, kau tetap putri ibu. Putri kesayangan ibu, kebanggaan ibu, kebahagiaan ibu, tidak sekalipun kamu membuat ibu susah. Kamu anak yang selalu membanggakan ibu rin, kamu menjadi anak yang sopan, berprestasi, sayang pada ibu dengan sepenuh hatimu. Dan kamu sekarang sudah mulai dewasa rin, huff.... kesayanganku ini sepertinya sudah pantas untuk mengenal cinta dan yaa lambat laun arin akan menemukan cintanya dan menjalani hidup dengan keluarga kecilnya sendiri"

Ia tersenyum dan terkekeh memikirkan bagaimana jika putri kecilnya itu dilamar oleh seorang pria. Walau arin anak yang mandiri, namun masih saja arin sering merajuk dan merengek kepadanya, hal itu pasti akan sangat merepotkan untuk suaminya kelak.

________________

"eh neng arin, pagi neng.. tambah manis saja kalau diperhatiin setiap hari" abah mal menyapa, saat aku melewati gerobak bubur ayam dagangannya

"hehe abah, pagi menjelang siang bah" aku sapa abah jamal kembali dan dia hanya tersenyum padaku lalu kembali meladeni pelanggan lain yang sedang membeli

Aku merasa nyaman tinggal di daerah ini, entah karena baru tinggal atau memang orang-orangnya yang lebih ramah dari tempat kontrakan yang kami tinggali sebelumnya

Aku dan ibu baru tiga bulan tinggal disini, sebelumnya? ya kami tinggal di kontrakan dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain. Hingga sampailah kami di ruko ini, tidak begitu besar namun cukup untuk aku dan ibu tempati untuk tinggal dengan nyaman

Dari rumah kami harus berjalan sedikit kedepan jalan untuk menjumpai angkutan umum atau busway, dan kenapa aku memilih transportasi umum lain dari ojek online karena ojek online agak sedikit mahal harganya hehe. Yaa hitung-hitung uangnya bisa disisihkan untuk kebutuhan yang lain

"terima kasih pak" aku tersenyum dan kuberikan ongkosku pada bapak sopir

"sama-sama neng" ucapnya

Hari sepertinya sudah makin siang, matahari benar-benar terik. Jalanan macet serta bunyi klakson kendaraan yang saling bersahutan tidak ingin mengalah, rasanya panas sekali berada ditengah jalan raya saat siang bolong begini

Tring tring..

Ponselku berdering didalam tas

"ya halo bu?" jawabku

"dimana rin?, kenapa belum sampai?" tanya ibu dari seberang telepon

"ini sudah di jalan pulang bu, jalanan agak sedikit macet" aku mengeraskan suaraku ditelepon

"ya sudah hati-hati pulangnya"

"iya bu, arin tutup teleponnya yaa

Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Saat ini aku sedang duduk dimotor bersama abang ojek online, ya aku rasa cukup lelah kalau harus berjalan dan menenteng banyak barang belanjaanku. Ya mungkin itulah keunggulan transportasi online masa kini, bisa mengantar sampai depan rumah dan sangat membantu saat sedang kelelahan seperti ini.

Next episode,,

Terpopuler

Comments

re

re

Cerita awal

2021-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Doa pagi hari
2 Semangat
3 1. Doa pagi hari
4 2. Semangat
5 3. My sista
6 4. Cincin kakek
7 5. HSM Group
8 6. Bodyguard tersembunyi?
9 7. Layak kah?
10 8. Abang ojek online
11 9. Interview kerja
12 10. Sang pemilik..
13 11. Loading lama
14 12. Menemuinya
15 13. Tuan arka
16 14. Kakek gila
17 15. Dua perempuan
18 16. Diterima kerja
19 17. Hari pertama
20 18. Menjelaskan
21 19. Kedatangan gama
22 20. Dimulai
23 AUTHOR
24 21. Kenapa ini?
25 22. Kekasih kakek
26 23. Gugup
27 24. Bersamanya lagi
28 25. Makan sate
29 26. Menyukai?
30 27. Dasar mona
31 28. Kepikiran kamu
32 29. Jalan terbuka
33 30. Tanganku
34 31. Kelakuan arkana
35 32. Bareng mona
36 33. Kakak perempuan
37 34. Gadis kecil imut
38 35. Yang terbaik
39 36. Kakak laki-laki
40 37. Berita baik
41 38. Tidak tenang
42 39. Om dan tante
43 40. Salah paham
44 41. Cemburu
45 42. Pengaturan rencana
46 43. Papa
47 44. Melihatmu
48 45. Penjelasan
49 46. Apa iya??
50 47. Ini kenapa?
51 48. Jalan-jalan
52 49. Obat rindu
53 50. Kini kakek tahu
54 51. Waktu yang berhenti
55 52. Haa? maksudnya??
56 53. Lebih tenang
57 54. Ular di restoran
58 55. Tidak akan terjadi
59 56. Mas arkanya arin
60 57. Salah mengartikan semuanya
61 58. Tidak mampu bicara
62 59. Berbalas
63 60. Emosi yang menggebu
64 61. Bertahanlah
65 62. Kondisi arin
66 63. Karena gama
67 64. Kebenaran
68 65. Berkenalan
69 66. Tidak suka
70 67. Gugupnya
71 68. Anniversary perusahaan
72 69. Tidak diragukan lagi
73 70. Panggilan telepon
74 71. Orang gila
75 72. Kangen banget hm..
76 73. Perancang terbaik
77 74. Senyuman manis
78 75. Unofficial
79 76. Gemes banget
80 77. Ice cream
81 78. Itu Penting
82 79. Yang terjadi
83 80. Melarikan diri
84 81. Untuk kamu
85 82. Gadis baik hati
86 83. Perkiraan yang tepat
87 84. Kabar mona
88 Menunggu
89 Merindukanmu
90 Accident
91 Berang
92 Tidak disadari
93 Kesayanganku
94 Kebenarannya
95 Gerutuan mona
96 Suasana penuh haru
97 Kita bersama
98 Bercerita
99 Memang begini
100 Menghabiskan waktu
101 Progres baik
102 Kepulangan segera
103 Kembalinya ke indonesia
104 Hari bahagia
105 Pesta resepsi
106 Menjadi milikmu
107 Membiasakan
108 Merusak mood
109 Melegakan
110 Mengejar
111 Ketahuan
112 Pengalaman baru
113 Ah senangnya
114 Kebahagian itu terasa
115 Grand opening
116 Bersikap manja
117 Kepanikan seisi mansion
118 Penerus yang hadir
119 Makhluk kecil
120 Sahnya Gama dan Mona
121 Seutuhnya
122 Hari yang manis bukan?
123 Kebahagian penuh syukur
124 Mama pinter anak pasti pinter
125 Tangis Haru
126 Suasana yang berbeda
127 Vivi yang cemburu
128 Doa terbaik untuknya
129 Doa dan harapan
130 Pemikirannya Arin
131 Hikmah yang indah
132 Selalu Bersama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Doa pagi hari
2
Semangat
3
1. Doa pagi hari
4
2. Semangat
5
3. My sista
6
4. Cincin kakek
7
5. HSM Group
8
6. Bodyguard tersembunyi?
9
7. Layak kah?
10
8. Abang ojek online
11
9. Interview kerja
12
10. Sang pemilik..
13
11. Loading lama
14
12. Menemuinya
15
13. Tuan arka
16
14. Kakek gila
17
15. Dua perempuan
18
16. Diterima kerja
19
17. Hari pertama
20
18. Menjelaskan
21
19. Kedatangan gama
22
20. Dimulai
23
AUTHOR
24
21. Kenapa ini?
25
22. Kekasih kakek
26
23. Gugup
27
24. Bersamanya lagi
28
25. Makan sate
29
26. Menyukai?
30
27. Dasar mona
31
28. Kepikiran kamu
32
29. Jalan terbuka
33
30. Tanganku
34
31. Kelakuan arkana
35
32. Bareng mona
36
33. Kakak perempuan
37
34. Gadis kecil imut
38
35. Yang terbaik
39
36. Kakak laki-laki
40
37. Berita baik
41
38. Tidak tenang
42
39. Om dan tante
43
40. Salah paham
44
41. Cemburu
45
42. Pengaturan rencana
46
43. Papa
47
44. Melihatmu
48
45. Penjelasan
49
46. Apa iya??
50
47. Ini kenapa?
51
48. Jalan-jalan
52
49. Obat rindu
53
50. Kini kakek tahu
54
51. Waktu yang berhenti
55
52. Haa? maksudnya??
56
53. Lebih tenang
57
54. Ular di restoran
58
55. Tidak akan terjadi
59
56. Mas arkanya arin
60
57. Salah mengartikan semuanya
61
58. Tidak mampu bicara
62
59. Berbalas
63
60. Emosi yang menggebu
64
61. Bertahanlah
65
62. Kondisi arin
66
63. Karena gama
67
64. Kebenaran
68
65. Berkenalan
69
66. Tidak suka
70
67. Gugupnya
71
68. Anniversary perusahaan
72
69. Tidak diragukan lagi
73
70. Panggilan telepon
74
71. Orang gila
75
72. Kangen banget hm..
76
73. Perancang terbaik
77
74. Senyuman manis
78
75. Unofficial
79
76. Gemes banget
80
77. Ice cream
81
78. Itu Penting
82
79. Yang terjadi
83
80. Melarikan diri
84
81. Untuk kamu
85
82. Gadis baik hati
86
83. Perkiraan yang tepat
87
84. Kabar mona
88
Menunggu
89
Merindukanmu
90
Accident
91
Berang
92
Tidak disadari
93
Kesayanganku
94
Kebenarannya
95
Gerutuan mona
96
Suasana penuh haru
97
Kita bersama
98
Bercerita
99
Memang begini
100
Menghabiskan waktu
101
Progres baik
102
Kepulangan segera
103
Kembalinya ke indonesia
104
Hari bahagia
105
Pesta resepsi
106
Menjadi milikmu
107
Membiasakan
108
Merusak mood
109
Melegakan
110
Mengejar
111
Ketahuan
112
Pengalaman baru
113
Ah senangnya
114
Kebahagian itu terasa
115
Grand opening
116
Bersikap manja
117
Kepanikan seisi mansion
118
Penerus yang hadir
119
Makhluk kecil
120
Sahnya Gama dan Mona
121
Seutuhnya
122
Hari yang manis bukan?
123
Kebahagian penuh syukur
124
Mama pinter anak pasti pinter
125
Tangis Haru
126
Suasana yang berbeda
127
Vivi yang cemburu
128
Doa terbaik untuknya
129
Doa dan harapan
130
Pemikirannya Arin
131
Hikmah yang indah
132
Selalu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!