Shen Lao memandangi tubuh Chi Rong cukup lama sambil menutupi wanita itu dengan kain seadanya.
Shen Lao membawa Chi Rong menuju penginapan yang berada dekat dengan Hutan Kegelapan. Sekilas bangunan berwarna hitam itu adalah penginapan biasa pada umumnya, tetapi sebenarnya adalah penginapan khusus pendekar aliran hitam.
Shen Lao memasuki Penginapan Bunga Indah. Ketika Shen Lao masuk, tatapan pendekar yang sedang minum arak dan dikelilingi wanita terdiam karena melihat wanita yang dibawa Shen Lao.
Tanpa Shen Lao ketahui, Penginapan Bunga Indah adalah penginapan milik Organisasi Air Hitam. Pemilik penginapan merupakan salah satu dari lima ketua Organisasi Air Hitam. Dengan penuh percaya diri, Shen Lao mendatangi seorang pria paruh baya yang dikelilingi wanita disekelilingnya.
“Mau apa kau kesini anak muda? Arak? Wanita? Berikan uangmu baru kau boleh menginap dan menikmati gadis-gadis ini!” Pria paruh baya itu menatap tajam Shen Lao dengan nada bicara yang sombong.
“Tangkap!” Shen Lao melempar seratus keping emas pada pria paruh baya yang memiliki penampilan kekar. Seketika suasana di penginapan menjadi hening.
“Antarkan dia ke kamar. Sepertinya anak muda ini sudah tidak tahan bermain dengan wanitanya.” Pria paruh baya itu menerima uang pemberian Shen Lao tetapi matanya mengarah pada Chi Rong penuh nafsu.
Shen Lao mengikuti dua pria yang mengantarnya menuju kamar. Sesampainya di kamar, Shen Lao merebahkan tubuh Chi Rong di ranjang dan mengunci pintu kamar.
‘Sebaiknya aku tinggalkan disini...’ Shen Lao mengambil piring dan gelas yang telah disediakan penginapan. Dia menaruh Buah Api dan air minum yang merupakan Air Mata Phoenix.
Sembari menunggu perempuan ini siuman, Shen Lao membaringkan tubuhnya disamping Chi Rong sambil memandang wajah cantik wanita yang sedang pingsan itu dalam waktu yang lama.
Bersamaan dengan Shen Lao yang mulai tertidur di samping Chi Rong. Seluruh anggota Penginapan Bunga Indah langsung memakai topeng hitam, pemilik penginapan pergi ke tempat persembunyian Organisasi Air Hitam untuk memberitahu keberadaan Chi Rong.
Shen Lao tertidur semalaman disamping Chi Rong karena menunggu pelayan menyiapkan makanan. Matanya terbuka secara bertahap, kemudian dia tersenyum ketika melihat Chi Rong memeluk tubuhnya.
“Dia tertidur sangat lelap...”
Chi Rong terbangun ketika matahari terbit sesaat setelah Shen Lao memegang rambutnya. Wanita itu menggumam pelan dan terdiam lama ketika melihat tangannya memeluk perut Shen Lao.
“Aku masih hidup...” Chi Rong mengguman pelan dan masih memeluk tubuh Shen Lao.
“Kau sudah bangun. Syukurlah, kupikir kau akan pingsan selamanya.” Ketika matanya menatap wajah Shen Lao, seketika Chi Rong langsung berdiri dan melompat dari ranjang.
“Dasar lelaki jahanam! Beraninya kau menodaiku! Akan kubunuh kau!” Chi Rong melepaskan tenaga dalamnya, tetapi tubuhnya masih lemah sehingga dia langsung ambruk ke lantai.
“Makanlah Buah Api. Jangan lupa meminum air yang ada di gelas itu.” Shen Lao tidak mempedulikan Chi Rong yang terlihat kesusahan untuk berdiri.
‘Sepertinya aku salah masuk penginapan. Pria sialan itu tidak mengantar makan malam.’ Shen Lao membasuh wajahnya di kamar mandi sebelum bergegas keluar kamar.
Suasana di penginapan begitu sunyi, ketika Shen Lao hendak keluar penginapan, dia mendapati tubuh beberapa wanita bersimbah darah.
“Jadi kalian berniat mengincar wanita yang kubawa...” Shen Lao memejamkan matanya dan merasakan puluhan pembunuh sedang bersembunyi.
“Tindakan kalian ini membuatku muak! Jika bersikeras menantangku, majulah! Dengan senang hati aku akan melayani kalian semua!” Telapak tangan Shen Lao terbuka dan membentuk pedang tak kasat mata.
Ketika puluhan pembunuh bertopeng hitam keluar dan menyergapnya. Shen Lao langsung memainkan pedangnya dengan lincah membunuh pembunuh bertopeng hitam dalam satu kali tebasannya.
“Bagaimana dia bisa membunuh?!”
“Aku tidak salah lihat bukan? Dia hanya memukul udara tetapi tubuh kawan kita terpotong!”
Shen Lao menatap lima pembunuh bertopeng hitam yang tersisa dan bergerak dengan kecepatan tinggi membunuh kelimanya. Setiap dia membunuh, Shen Lao mendapatkan aura pembunuh yang baru pertama kali dia dapatkan.
“Jadi ini aura pembunuh. Aku harus mengolahnya menjadi Aura Raja Naga dan Aura Raja Phoenix.” Shen Lao memeriksa jubah setiap jasad pembunuh bertopeng hitam.
Ketika Shen Lao selesai mengambil beberapa barang yang menurutnya penting, pintu penginapan terbuka. Segera Shen Lao menoleh dan melihat dua pria yang tersentak kaget melihat lantai penginapan menjadi penuh dengan darah.
“Oi, pria sialan! Aku ini adalah pelanggan dan kau tidak memberikanku makanan! Beraninya kau membuka penginapan seperti ini di dekat hutan!” Bagaimanapun Penginapan Bunga Indah yang dia kunjungi terlihat mencurigakan, tetapi Shen Lao justru memasukinya.
“Saudara Zhao. Bukankah kau bilang dia yang membawa Peri Bunga? Jika benar, maka kita akan mati disini...” Pria yang datang bersama pemilik penginapan berbisik.
“Saudara Xiong, tenang saja. Walau terlihat kuat, tetapi pemuda ini tidak lebih adalah orang bodoh. Buktinya dia memasuki Penginapan Bunga Indah yang menjadi markasku.” Pemilik Penginapan Bunga Indah yang bernama Zhao Tian membalas pelan.
“Pendekar muda. Perempuan yang kau bawa telah berada di markas kami. Jika kau mau menyelamatkannya, maka turuti perintahku.” Zhao Tian berbicara dengan nada mengancam.
Shen Lao tidak menggubris dan langsung mengecek kamar penginapan. Benar saja di kamar tidak ada Chi Rong.
“Sebenarnya aku tidak peduli, tetapi dia beraninya pergi tanpa mengucapkan terimakasih padaku! Lagipula aku mempunyai tujuan sendiri!” Shen Lao berpura-pura terlihat kesal, “Baiklah, aku akan ikut ke markas kalian!”
Setelah berkata demikian, Shen Lao mengunci tingkat kekuatannya. Sehingga sekarang Shen Lao terlihat seperti pendekar suci.
Zhao Tian langsung mengikat tubuh Shen Lao menggunakan rantai.
‘Sudah jelas kelompok pembunuh ini adalah aliran hitam. Aku akan mencari informasi tentang Sekte Pedang Dosa dan Lentera Iblis Tunggal dari mereka!’ Shen Lao membatin sembari memainkan perannya menjadi tahanan.
“Apakah perempuan itu baik-baik saja? Apakah kalian telah menyentuhnya?” Shen Lao berbicara dengan nada gagap.
Zhao Tian tersenyum menyeringai, “Tenang saja, wanitamu itu hanya kami kurung. Jika kau mau memberikan semua ilmu dan kekayaanmu, maka kau dan wanitamu akan bebas. Tetapi dengan satu syarat, kau harus menerima siksaan kami.”
Zhao Tian berpikir jika Shen Lao adalah pemuda kaya sehingga dia berniat memeras harta kekayaan Shen Lao.
‘Bodoh, setelah sampai di markas kami, kau akan mati! Kekayaan dan semua ilmu yang kau miliki akan menjadi milik kami, Organisasi Air Hitam!’ Zhao Tian tertawa penuh kemenangan dalam hatinya.
Ketika Shen Lao menjauh dari Penginapan Bunga Indah, wanita berparas cantik melihat dari sekat penginapan dan mengetahui pengorbanan Shen Lao sehingga dia merasa tersentuh. Walau yang sebenarnya Shen Lao sama sekali tidak peduli dengan kondisi Chi Rong.
‘Dia berniat menyelamatkanku. Pemuda itu telah menyelamatkanku untuk kedua kalinya...’ Chi Rong merasa bersalah. Setelah memakan Buah Api pemberian Shen Lao dan meminum Air Mata Phoenix, tubuhnya sudah pulih lebih cepat.
“Tidak ada pilihan lain. Aku juga harus membalaskan dendam adikku! Selain itu aku belum berterimakasih padanya!” Chi Rong bergerak dengan kecepatan lambat mengikuti Shen Lao yang dibawa menuju markas Organisasi Air Hitam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Lanjut
2023-05-18
0
Muslimin
bagus
2023-04-01
0
Dewa Abadi
br turun gunung langsung ngegas.....
makan dl thoor, lapar mcnya.
2021-12-14
2