Ayah sakit

Hyuri menikmati perjalanan sambil memakan bekal yang di buatkan bibi, untuknya.

Tidak banyak cerita. setelah makan, Hyuri hanya bisa tidur sembari menunggu kereta berhenti di kota tujuan nya.

Dua tahun kemudian..........

"Jelaskan, apa maksud semua ini?!.", nampak suara seorang pria yang sedang marah pada pasangan nya sembari melempar beberapa berkas ke arah perempuan itu.

"Sayang, apa maksud nya?!. aku tidak mengerti.", ucapnya.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu. aku membencimu.", ujarnya. ia membuang muka dengan amarah yang memuncak di dadanya.

Pria itu berbalik, meninggalkan wanita itu. tapi, si wanita berlari dan memeluknya erat. memohon agar ia tidak di tinggalkan.

"Sayang, aku mohon jangan begini.",

"Dengarkan penjelasan ku dulu!.", rengeknya. ia terus berusaha memeluk pria itu yang sedari tadi berusaha melepaskan diri dari pelukannya.

"Dengar, Mina!.",

"Aku menikahi mu, karena aku tulus mencintaimu.",

"Aku ingin memiliki anak denganmu. ingin membesarkan anak kita bersama. membangun sebuah keluarga kecil yang indah. tapi, apa?!....

"Kau menghancurkan segalanya.",

"Kenapa kau melakukan hal ini?!.", tanya Dom, yang sudah tidak lagi bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Dom, kau tahu impian ku menjadi model terkenal. aku sangat ingin memiliki tubuh yang indah, yang sempurna.",

"Jika aku hamil, bukankah itu akan merusak penampilan ku?!. aku tidak akan bisa menjalani profesi yang aku senangi ini lagi.",

"Aku mohon mengertilah, Dom!.", ujarnya, mencoba memberi penjelasan.

"Lagi pula, masalah anak. kita bisa mengadopsi, bukan?!.", tawarnya.

Dom tersenyum kecut. "Aku menyesal, menikah denganmu.", ujarnya, lalu pergi begitu saja.

"Dom, tunggu!.",

"Sayang!. tunggu, jangan begini!.", teriak Mina sembari mengejar Dom, yang sudah masuk ke dalam mobil, tapi di tahan oleh beberapa bodyguard.

"Jalan.", perintah Dom, pada asisten nya tanpa menghiraukan Mina yang sedang berteriak memanggilnya.

Ya, Dom benar-benar kecewa pada istrinya. ia ingin sekali memiliki putra-putri buah cinta mereka sendiri, bukan anak sambung ataupun anak adopsi. tapi, Mina malah membuatnya murka.

Ya, tanpa sepengetahuan nya wanita itu telah melakukan operasi pengangkatan rahim.

Bukan karena di sebabkan oleh penyakit, tapi karena ia takut hamil, yang mana karena kehamilannya bisa merusak penampilan nya sebagai seorang model.

Dom pun, baru mengetahui nya hari ini. setelah tepat dua tahun mereka hidup bersama sebagai pasangan suami istri.

Seminggu sudah berlalu, Dom tidak kembali ke rumah nya sejak pertengkaran itu. ia memilih tinggal di apartemen nya karena belum bisa mengontrol emosi nya setiap kali melihat Mina.

Sementara Mina, setelah kejadian itu sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai photo model.

POV of Hyuri.

Gadis itu nampak berlari kecil menghampiri ojek yang selalu standby di stasiun kereta api.

"Kita kerumah sakit ya, pak.", ucapnya setelah duduk di kursi belakang, motor itu.

Tukang ojek itu mengangguk, mengiyakan permintaan Hyuri. ia mengantarkan Hyuri ke rumah sakit, tempat ayahnya d rawat.

Ya, ia pulang mendadak hari ini begitu mendengar kabar ayahnya di bawa ke rumah sakit karena tiba-tiba tidak sadarkan diri.

"Terimakasih.", ujar Hyuri, sembari memberikan ongkos ojek, lalu melepas helm nya.

Setelah nya, gadis itu nampak buru-buru masuk ke rumah sakit dan menghampiri petugas resepsionis.

"Permisi. apakah ada pasien atas nama Kim Jeong yang baru masuk pagi ini?!.", tanyakan.

"Ooh, ada.", jawabnya setelah beberapa saat mencari di daftar nama pasien.

......................

Setelah mendapatkan informasi tentang kamar ayahnya d rawat. Hyuri bergegas menuju ke ruangan itu.

Dari kejauhan, nampak paman dan bibinya sedang duduk di kursi tunggu menunggui ayah Hyuri yang sedang di periksa oleh dokter.

"Paman, bibi.", panggilnya. ia menghampiri mereka, lalu memeluk paman dan bibi yang sudah seperti orang tua sendiri bagi Hyuri.

"Bagaimana keadaan, ayah?!", tanyanya. gadis itu jelas nampak sangat khawatir.

"Sedang di periksa dokter. jangan takut, ya?!.", jawab bibinya, yang langsung membawa Hyuri ke dalam pelukannya.

"Kita belum tahu apa yang terjadi?!. tapi, paman yakin ayahmu akan baik-baik saja. bukankah, dia adalah pria yang kuat?!", ujar pamannya, mencoba menghibur Hyuri.

Begitu dokter keluar, mereka segera berdiri dari duduk dan bertanya.

"Bagaimana keadaan kakak saya, dok?!.", tanya paman.

"Keadaan tuan Kim cukup memprihatinkan. hanya saja, sekarang sudah lebih baik.",

"Tuan Kim mengalami serangan jantung. penyebab nya apa?!, kami masih terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut.",

"Untuk sementara ini, hanya itu yang bisa kami sampaikan.", ujar dokter.

"Tapi ayahku akan baik-baik saja kan, dok?!.", tanya Hyuri, polos.

"Kita lihat nanti, ya?!.",

"Yang penting, jangan lupa berdoa.", ujar dokter lalu meninggalkan mereka.

Paman dan bibi mengajak Hyuri untuk masuk melihat kondisi ayahnya.

Hyuri langsung berlari menghampiri ranjang sang ayah. nampak ayahnya tengah tertidur lelap.

Gadis itu, duduk di kursi dekat ranjang, agar bisa lebih dekat dengan ayah nya.

"Ayah, Hyuri datang.", bisiknya, sembari menggenggam tangan ayahnya.

"Ayah harus cepat bangun. cepat sehat, karena sebentar lagi ulang tahun, ayah.", bisiknya. di

"Jangan menangis. kami tidak suka melihat putri kami bersedih seperti ini.", ucap bibi, sembari menghapus air mata yang meleleh di pipinya.

"Bi, aku mau keluar sebentar.",

"Aku mau menelfon temanku, untuk meminta izin agar bisa lebih lama merawat ayah.", pamitnya. bibi Hyuri mengangguk, mengiyakan.

Hyuri segera pergi keluar untuk menelpon teman sekaligus majikannya, Momo.

Sudah dua hari Hyuri menjaga sang ayah di rumah sakit ini. ia pun mulai berpindah unu mencari kerja yang dekat dengan rumah. jadi, ia bisa sering-sering menjenguk ayah.

Sebenarnya, ia belum membicarakan hal ini pada Momo. tapi, ia ingin mencari pekerjaan yang pas untuk nya. jadi, kalau betah kerja disini ya lanjut, kalau enggak, ya sudah.

"Bi, titip ayah, ya?!.",

"Hyuri, mau interview dulu.", pamitnya pada bibi, yang mendapat jawaban sebuah anggukan.

Hyuri segera pergi menuju sebuah cafe. ya, ia melamar pekerjaan sebagai pelayan disini.

Setelah interview, Hyuri di izinkan untuk langsung bekerja. jadi, hari ini juga ia mulai bekerja menjadi pelayan di cafe itu.

Tanpa ia sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi mengamati nya dari bangku pengunjung.

"Hyuri?!. benarkah dia?!. aku begitu merindukan nya beberapa bulan ini. dan kini, tuhan mempertemukan aku dengan nya.

Malam datang. Hyuri baru saja keluar dari cafe tempat nya bekerja. ia nampak kelelahan, namun harus tetap semangat karena ia akan segera bertemu dengan ayahnya lagi. ya, sepulang dari cafe, dia memutuskan untuk ke rumah sakit menjumpai paman dan bibinya serta sang ayah.

Namun di tengah jalan, tiba-tiba ada yang membekap mulutnya sehingga ia tidak bisa berteriak. memberontak pun sama, hasilnya ia malah pingsan lebih dulu, karena efek bius.

...----------------...

Episodes
1 Gugup
2 Gagal
3 Episode baru
4 Menjenguk
5 Ayah sakit
6 Hilangnya kesucian
7 Draft
8 Memaksa
9 Draft
10 Biexiu
11 Memulai lagi
12 Mulai tersenyum
13 Jangan tanyakan lagi
14 Harus bangkit lagi
15 Maaf
16 Draft
17 Magnet
18 Tentang malam
19 Sebuah penawar, mungkin
20 Sarapan bersama
21 Gendutan
22 Sempit
23 Aku janji
24 Sepi
25 Aku merindukanmu
26 Teringat malam kelam
27 Jangan ingat mimpi kelam itu, cukup ingat aku
28 Aku datang
29 Hamil
30 Anak siapa?.
31 Aib
32 Bersiap mengakhiri hidup
33 Tidak berharap
34 Aku tidak berbohong
35 Mengantar
36 Dominic Kiehl
37 Buatkan teman bermain anakku
38 Calon istriku, sedang mengandung anakku
39 Merasa tidak nyaman
40 Draft
41 Ibumu?
42 Surprise
43 Hadiah perkenalan
44 Awal hari bahagia
45 "Hap"
46 Menghilang
47 Siapa tuanmu?....
48 Baby kita
49 Villa kenangan
50 Tanpa kabar
51 Ketakutan
52 Dia menemukanku
53 Mulai bohong
54 Draft
55 Misterius
56 Keputusan
57 Final
58 Kembali
59 Calon istriku
60 Sihir
61 Draft
62 konferensi pers
63 Draft
64 Aku bahagia
65 Sama-sama terluka
66 Aku bisa
67 Tidak ingin
68 Memutuskan
69 Apalagi ini?
70 Jangan membodohiku!
71 Bukan cemburu
72 Sudah bisa di tebak
73 Manja
74 Bukan aku!!!
75 Ragu
76 Trust me!!
77 Aku bukan bajingan sepertimu!!
78 Terimakasih
79 Aku harus bagaimana?!
80 Aku kembali
81 Bagaimana??
82 Dimana?!...
83 Ayo pulang!.
84 Everything is ok
85 Sepakat
86 DNA
87 Hujan meteor
88 Mulai curiga
89 ok
90 Mimpiku
91 Jajanan bumil
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Gugup
2
Gagal
3
Episode baru
4
Menjenguk
5
Ayah sakit
6
Hilangnya kesucian
7
Draft
8
Memaksa
9
Draft
10
Biexiu
11
Memulai lagi
12
Mulai tersenyum
13
Jangan tanyakan lagi
14
Harus bangkit lagi
15
Maaf
16
Draft
17
Magnet
18
Tentang malam
19
Sebuah penawar, mungkin
20
Sarapan bersama
21
Gendutan
22
Sempit
23
Aku janji
24
Sepi
25
Aku merindukanmu
26
Teringat malam kelam
27
Jangan ingat mimpi kelam itu, cukup ingat aku
28
Aku datang
29
Hamil
30
Anak siapa?.
31
Aib
32
Bersiap mengakhiri hidup
33
Tidak berharap
34
Aku tidak berbohong
35
Mengantar
36
Dominic Kiehl
37
Buatkan teman bermain anakku
38
Calon istriku, sedang mengandung anakku
39
Merasa tidak nyaman
40
Draft
41
Ibumu?
42
Surprise
43
Hadiah perkenalan
44
Awal hari bahagia
45
"Hap"
46
Menghilang
47
Siapa tuanmu?....
48
Baby kita
49
Villa kenangan
50
Tanpa kabar
51
Ketakutan
52
Dia menemukanku
53
Mulai bohong
54
Draft
55
Misterius
56
Keputusan
57
Final
58
Kembali
59
Calon istriku
60
Sihir
61
Draft
62
konferensi pers
63
Draft
64
Aku bahagia
65
Sama-sama terluka
66
Aku bisa
67
Tidak ingin
68
Memutuskan
69
Apalagi ini?
70
Jangan membodohiku!
71
Bukan cemburu
72
Sudah bisa di tebak
73
Manja
74
Bukan aku!!!
75
Ragu
76
Trust me!!
77
Aku bukan bajingan sepertimu!!
78
Terimakasih
79
Aku harus bagaimana?!
80
Aku kembali
81
Bagaimana??
82
Dimana?!...
83
Ayo pulang!.
84
Everything is ok
85
Sepakat
86
DNA
87
Hujan meteor
88
Mulai curiga
89
ok
90
Mimpiku
91
Jajanan bumil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!