PERJALANAN KE GUNUNG IBLIS

Kembali nya sang ratu di benua teratai biru untuk memberikan sebuah pesan melewati burung gagak, dan surat pun dibacakan kepada muridnya yang bernama Reni dan Yuna yang lagi menjalankan misi di hutan Alasaka Rainder.

Untuk membunuh seorang anak dari kerajaan burpalingga, misi mereka pun di batal kan untuk sementara waktu.

Dengan menerima misi baru dari Ratu Viola kerjaan salju. Memerintahkan kepada kedua muridnya untuk segera menuju ke gunung iblis yang berada di lembah kematian (gurun panas) mengambil bunga tiada warna.

Mendengar hal itu lmereka pun bersiap untuk berkemas, satu hari lagi mereka akan berangkat menuju gunung iblis dan di temanin oleh Rangga.

Reni dan yuna merupakan murid dari kerajaan sangat kuat yaitu kerajaan teratai salju, banyak anak anak di sana yang melatih kekuatan sihir. Dengan belajar sihir kerajaan itu sangatlah sulit di taklukkan oleh bangsa lain.

Yang bisa di taklukkan adalah Raja iblis dari kerajaan siluman , sedangkan dari kerajaan dewa yaksa masih bersaing dengan Ratu viola. Kekuatan mereka sangat besar dan bisa membuat gunung hancur.

Perjalan misi mereka sebenarnya adalah sebagai mata-mata untuk menghadang para pemberontak, yang bekerja sama dengan burpalingga. Ada salah satu dari pejabat yang bekerja sama oleh suku bar bar dan juga lmembunuh seorang pemuda yang di mimpikan oleh Ratu mereka.

Di sebuah kerajaan burpalingga terjadi pengkhianatan di dalam istana, dua orang itu di tangkap oleh sang pengawal elit kerajaan. Sebuah surat pun di balas oleh raja sulamin dengan kata-kata yang siap untuk berperang melawan suku bar bar dari hutan amazon.

Mendengar ancaman dari kerajaan burpalingga mereka suku bar bar siap melawan, karena usaha mereka di ketahui oleh kerajaan itu mereka akan siap dengan perang besar.

Tiga anak mudah yang masih umur dua puluhan tahun itu mereka mulai siap menyiapkan alat dan siap berangkat besok ke gunung iblis, dengan mempersipakan ramuan obat dan sebagainya tidak lupa senjata di pakai untuk menghadapi para monster di gunung nantinya.

" Apa benda yang berwarna biru ini?" ucap Rangga kepada Reni.

Reni menoleh dan menjelaskan bola yang kecil yang berwarna merah yang jernih dan sedikit berwarna putih.

" Itu adalah air mata ikan duyung harga nya bisa sejutaan. "

Rangga pun kaget.

" Wah... luar biasa sekali benda ini kalau di jual bisa dapat koin banyak kan?"

" Iya." ujar Reni.

Dengan rasa beruntung, Reni cuma menggelengkan kepalanya dan mengambil sebuah pedang untuk melatih kekuatan pedang nya sedangkan adik nya bernama Yuna sambil memurnikan obat ramuan.

Rangga yang duduk dan melihat Reni yang sedang berlatih, mulai mempunyai perasaan jatuh cinta kepada nya dia selalu melihat Reni sambil tersenyum.

*******

Di sebuah desa kolontobo yang saat itu adalah desa yang sangat terkenal dan ekonomi nya sangat bagus tapi kini perekonomian di desa Kolontobo semakin memburuk saat Sulamin Sendar di angkat menjadi Raja, Reni pun jatuh dalam kesakitan sedangkan Iskandar berburu dan menghidupkan masyarakat yang lagi kelaparan bersama kawan-kawannya.

" Sayang aku pulang.! "ucap Iskandar yang baru pulang dari pemburuan nya.

" Bagaimana hasil buruan mu kali ini? " sambil menyiapkan makanan untuk suami nya.

" Ini hari lumayan banyak makanan." ucap Iskandar.

Tidak lama, ada seorang yang datang di rumah mereka dan memberikan surat kepada mereka.

" Kami dari utusan sang Raja memberi kan sebuah surat untuk kalian berdua untuk menghadapi sang Raja. "ujar seorang prajurit di istana purlingga.

Mendengar ucapan itu Reni pun tidak ingin bertemu dengan sang Ayahnya karena sudah mengusir dirinya, dan merusakan merdian kekuatan nya Iskandar membuat suami menajdi ancaman bagi para musuh.

Utusan menyuruh prajurit untuk mengambil upeti yang sudah di sediakan oleh masyarakat, setelah mengambil nya mereka pun pergi meninggalkan desa Kolontobo menuju kerajaan dalam perjalan dua hari baru lah mereka sampai.

Raja Sulamin pun marah mendengar ucapan dari sang utusan itu dan menghukumnya, semuanya pun menjadi ketakutan dan tidak ada dari mereka yang berani berbicara.

Dia memerintahkan kepada utusan lain untuk pergi lagi ke desa itu, kalau tidak dia yang akan datang. kedua utusan kerajaan langsung pergi ke desa kolontobo.

Sedangkan di hutan yang jauh dari kerajaan burpalingga Rangga dan bersama dua orang gadis cantik sambil menempuh perjalanan jauh.

Sesampai di perjalan mereka istirahat dan duduk sejenak, perjalan masih panjang memakan waktu satu bulan baru bisa menujuh lembah kematian gunung iblis itu.

" Mengapa kalian ingin pergi kesana?"

" Kami tidak perlu tau itu, makan lah. Coba kamu rasakan daging bakar ini. "

" wah... Kenapa kita harus makan daging tikus besar ini? " dengan merasa menjijikkan.

Yuna pun berdiri sambil memarahinya, dan mengetuk kepalanya menggunakan kayu membuat keduanya sambil berdebat panjang.

" hey.. bocah ini makanan setiap hari kami makan saat terima misi di hutan, semua sejenis hewan apa pun kami akan makan." ucap Yuna kepada Rangga.

Rangga pun terdiam dan merasa sangat lapar hanya satu-satunya yang mingisi perut adalah daging tikus. Reni hanya tersenyum dan menikmati makananya setelah mereka selesai makan, tiba-tiba ada suara lari yang menuju ke arah mereka.

Reni dan Yuna membawa Rangga menaiki pohon bersembunyi di atas untuk melihat apa yang terjadi dengan sekelompok orang itu.

Betapa beruntungnya dia bisa di berdekatan dengan dua gadis cantik itu, mukanya memerah dan sambil melihat kiri kanan yang berada di tubuh perempuan itu.

dengan melirik dua persik yang ada di dada perempuan wajahnya pun terbayang seperti lagi melompat sambil metik buah persik.

" Wooww.... luar biasa sekali " ucap Rangga sambil mimisan.

Yuna pun memukul kepala Rangga mengunakan kayu yang di gunakan untuk membakar tikus tadi.

" kamu kenapa melihat ke arah bajuku mau apa kamu awas kamu ya ingin mengambil kesempatan yaa..." ujar si Yuna.

" aahh... tidak bukan seperti itu aku hanya gak liat apa-apa tadi." wajahnya pun merah.

" Sudah jangan ribut lagi, sepertinya mereka mulai mendekat." ucap Reni.

*******

Di kerajaan dewi salju ( kerajaan teratai salju) Ratu viola memerintahkan dua jendralnya untuk pergi ke kerajaan burpalingga, dan memberitahukan mereka segera membayar upeti yang dulunya pernah mereka sepakati.

Dua jendral itu pun berangkat menuju di tempat kerajaan burpalingga dan sampai di jalan, mereka bertemu dengan kelompok orang dari desa kolontobo mereka pun ikut bersama rombongan itu.

Ratu mengajak para tetua sekte untuk mengembang kan pil sembilan nyawa, para tetua pun sangat terkejut mendengar hal itu.

" Ratu apa kita tidak berpikir dulu untuk membuat pil sembilan nyawa? "ujar tetua

" Tenang saja aku akan menjamin kalian tidak akan terjadi apa-apa sama kalian."

Mereka pun pergi ke tempat ruangan pembuatan pil, tidak lama seorang anak mudah datang menghadap ke Ratu Viola.

" Ratu, hamba datang menghadap."

" Ada apa kamu datang kesini.? " kata Ratu viola.

" Ada seorang anak mudah bersama dengan Reni dan Yuna menuju gunung iblis? "

Mendengar perkataan itu dia langsung memerintahkan prajurit dan reyhan untuk pergi menyusul mereka, reyhan pun melaksanakan perintah dari sang ratu.

Bersama tiga pengikutnya menuju gunung iblis itu, untuk memastikan siapa pemuda itu bersama dengan Reni.

Reyhan adalah anak dari pejabat mentri pengelolaan pangan. dan juga kepala bidang industrian tambang.

...************...

" sssttt.... mereka semakin mendekat." ujar si Reni.

Mendengar suara kaki yang sambil berlari ke arah tempat itu ,mereka pun terdengar suara seseorang perempuan yang lagi minta tolong.

Perempuan itu berhasil di tangkap oleh empat orang preman.

" Jangan sentuh aku, tolong- tolong kumohon jangan sentuh aku." sambil meminta pertolongan tapi tidak ada orang pun yang mau menolongnya.

" Hahahaa... lebih baik kamu pasrah saja disini tidak ada orang yang akan mendengar suara mu itu, cuma kita saja disini hehehehe." ujar salah satu preman itu.

Rangga yang melihat perilaku mereka empat orang itu tidak sabar ingin memukul mereka, itapi di hadang oleh Reni jangan bertindak dulu.

Tidak lama perempuan itu berteriak karena bajunya di sobek oleh salah satu preman.

" Jangan! " melihat ke arah belakang, Rangga mulai menghilang di belakang mereka .

" Dimana rangga? "sambil melihat sekitar nya,

" itu dia kak " Yuna pun menujukan ke arah tempat itu.

Rangga pun diam-diam menendang salah satu preman itu dan sampai tersungkur di ke tanah, tiga orang itu pun terkejut melihatnya dan langsung maju memukul Rangga.

Dia pun berhasil menghindari serangan para perman itu, tapi tidak lama dia di tendang salah satu preman membuatnya jatuh.

Reni dan Yuna langsung bertindak dan terjadilah perkelahian antara mereka dan preman itu.

Sedangkan Rangga sambil membantu gadis itu dan memberikan dia sedikit air minum.

"siapa kamu kenapa bisa ada di hutan ini. " ujar si rangga.

Melihat penampilan perempuan itu mukanya langsung merah dia melihat tubuh perempuan itu sampai tidak bisa terlepas dari pandangannya.

Baju perempuan itu robek yang di lakukan oleh preman tadi, dia melihat sambil tidak terlepas dari pandangannya

" Dasar mesum berhenti melihat perempuan itu." ujar Yuna.

Dengan menyimpan sarung pisau. reni pun berhasil mengalahkan preman itu, dia langsung mendekati perempuan itu dan bertanya namanya.

" Hey. siapa nama mu? " jawab julia dengan lembut dan tenang.

" Namaku Salmi. Aku tinggal di desa sumaringga berbatasan dengan kerajaan timur.

Mendengar jawaban dari gadis itu Reni tidak percaya dan mengancamnya, Rangga langsung menghalagi Reni.

" Hey, kamu tidak boleh seperti itu kepadanya, kamu kasar sekali."

dengan merasa kesal dia pun menendang nya sampai tersungkur ditanah Rangga yang berusaha bangun menyerangnya di hantam lagi oleh Reni tapi Rangga tidak menyerah sedikit.

Semuanya sia-sia saja dia tidak mampu melawan Reni, sedangkan Rangga sambil berbaring di temani oleh Salmi.

" Kamu tidak apa-apa kan.? tanya Salmi

" Aku tidak apa-apa.! ucap rangga sambil menoleh ke belakang.

" Siapa sebenarnya dirimu, kenapa bisa sampai di tempat ini." tanya Rangga.

Rangga sambil menggarukan kepalanya sambil berkata kepada Salmi ,ingin tau asal usul perempuan itu.

" Aku lari dari rumah, dari keluarga besar Yaon Siji. Dan kini aku di buru sama sekelompok orang yang tidak ku kenal itu."

Salmi menceritakan kejadian itu semuanya kini tempat nya di rebut oleh sekelompok orang bar-bar, banyak yang dibunuh dan di culik hanya dia sajalah berhasil melarikan diri dari desa itu.

Walaupun ada yang mengejar nya sampai bertemu dengan mereka membuat rangga sangat peduli dengan perempuan itu.

Beberapa jam kemudian Rangga memanggil Salmi untuk kabur dari tempat itu, dia ingin Salmi membantu nya pergi ke suatu tempat hal yang sama seperti Reni dan Yuna pergi.

Mereka kabur dan mulai berjalan meninggalkan tempat itu, sedangkan Rangga sambil melihat ke arah belakang untuk waspada.

Reni dan Yuna terbangun dari tempat tidur, melihat ada selembar kertas. Dia sangat marah dan ingin membunuh mereka berdua dia langsung menyuruh Yuna mengejar mereka.

Perjalan yang gelap dan semak-semak tinggi dan pohon pohon besar semakin merasa kan sesuatu yang berbeda di tempat itu."

Sepertinya ini tidak baik " dengan nada yang sangat khawatir.

" Kabut apa ini?"

Mencium bau yang tidak enak dengan sebentar saja Yuna dan Reni pun pingsan, untung saja Rangga dan Salmi muncul dan membantu mereka berdua untuk mencari tempat yang aman bagi Reni dan Yuna.

" Tunggu dulu jangan kesana itu sangat berbahaya, ada kabut yang menyelimuti tempat itu." ucap Salmi.

" Apa. kenapa kamu bisa tahu kalau tempat itu beracun, apakah kamu perna pergi ke tempat ini? " ucap Rangga.

Aku pernah mendengar dari cerita ayahku, itu saja.

Mereka pun menggunakan sarung kain untuk menutup mulut dan mengaktifkan kekuatan pertahanan tubuh sambil menyeret Reni dan Yuna keluar dari tempat itu.

Sesampai nya di tempat yang aman Rangga menitip surat untuk Reni yang lagi pingsan bersama adiknya, Rangga dan salmi mencari jalan pintas supaya tidak di racuni oleh kabut hitam.

Setelah keesokan pagi nya tiba-tiba Reni bangun dari tempat pingsannya sambil melihat kiri dan kanan

" Dimana rangga dan perempuan itu apa yang terjadi kemarin? "

Dia pun bediri berjalan ke arah adik nya sambil membangunkan Yuna, adiknya melihat selembar kertas di sampingnya dan memberikan ke Reni.

Membaca surat itu sambil merasa kesal dan marah.

" Sialan kamu rangga aku akan membunuh mu kalau aku ketemu dengan mu lagi."

Dengan merasa bersalah dia pun membangun kan Yuna untuk mengejar Rangga, tidak lama kemudian beberapa jam datang reyhan dan bersama teman temannya ke tempat itu.

" Hm, mereka belum terlalu jauh." ucap reyhan.

Mereka pun melanjutkan mengejar dengan menggunakan kecepatan terbang itu, tiga orang yang tiba tiba melintasi di depan mereka. mereka adalah keturunan para dewa yang kini menjadi musuh berat di kawasan timur dan barat.

sambil memandang satu sama lain terjadi perlawanan di antara mereka, Rangga dan Salmi yang sudah jauh pun masih merasa kan ada kekuatan besar dari dua bela pihak.

Reni dan Yuna tidak mempedulikan hal itu karena mereka sangat tau yang datang adalah murid dari kerajaan mereka yang bertemu dengan anak anak dari kerajaan dewa api yang kini menjadi kerajan benua pasifik atau di kenal dewa pasifik api.

Gunung iblis pun mulai kelihatan oleh mata Rangga dengan rasa berhati hati melewati semak semak yang belukar, mulai saatnya mereka masuk ke dalam lembah itu dan atau di sebut lembah kematian.

" Rangga sialan kamu berani beraninya kamu ningalin aku.. cari mati ya.. "dengan nada yang emosi.

Dia mendengar teriak dari Reni yang membuat nya rasa takut, apa lagi bela dirinya masih lemah.

" tenang lah Reni, kita pasti akan menemukan mereka." kata Yuna.

Rangga dan salmi memasuki area yang terlarang yaitu di mana adanya para monster berlevel tiga, salmi yang berjalan di samping Rangga dan menarik nya ke tempat batu dan menutup mulutnya.

" Sssttt.... jangan bergerak monster itu mendekat kemari." ujar Salmi.

Para monster tadi sambil berjalan mencari sesuatu yang mereka cium dua binatang monster sambil dekat di arah batu itu.

" Uuuhh.. apakah monster itu mengetahui keberadaan kita? " ucap Rangga.

" kita istirahat disini dulu monster itu tidak akan mengetahui keberadaan kita di tempat ini. "

Salmi pun duduk dan menyimpan sesuatu yang dia pegang seperti sebuah tongkat yang rapuk, Rangga yang lagi membuka bajunya tiba-tiba tongkat itu bergerak, Salmi pun terkejut melihat tongkat tadi yang di bawa Salmi bergetar dengan kencang.

Salmi yang melihat tanda di belakang Rangga merasa seperti ada yang tidak asing, dan ketakutan sambil melepaskan tongkat yang dia pegang karena tongkat itu tidak bisa kendalikan lagi.

Tongkat itu terbang ke arah rangga sambil menghantam badanya tiga kali, tapi Tidak ada efek sedikit pun di rasakan oleh Rangga.

" Ka... kamu siapa sebenarnya kenapa ada simbol itu di belakang mu"?

Rangga binggung dan mendekati perempuan itu, tapi Salmi menghindar dan menyuruh rangga jangan mendekatnya.

" Hey.. apa terjadi dengan mu tadi kamu mendekati ku sepanjang jalan kini kenapa kamu menghindari ku? "

Salmi heran dan bertanya di dalam hati

" Apa dia selama ini tidak mengetahui nya ?" ujar salmi sambil memikirnya.

" Apa ada sesuatu di belakang ku? " tanya Rangga.

" Iya itu sangat mengerikan dan ada tanda sesuatu yang di dalam diri mu, seperti ada kekuatan yang sangat mengerikan." ucap Salmi.

Rangga bingung karena dia tidak tau pada dirinya sebenarnya, mereka berdua istirahat sambil memikirkan cara untuk menghindar dari ancaman monster, sedangkan Reni dan dan Yuna istirahat di berbatasan lembah kematian.

Di sisi lain petarungan antara dua kerajaan itu tidak ada selamat mereka telah mati karena, sama sama sangat lah kuat.

Terpopuler

Comments

Tanda apatuh

2023-12-04

1

Suga-ai✓

Suga-ai✓

raja bikin rakyat menderita..
asal nya makmur tu

2022-12-11

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

tanda apa

2022-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!