Angga mabuk

"PERGI ! "

"Ma--mmaaf"

"Jangan sampai Gue berbuat kasar sama lo !"

"Maafin Aku ga"

"Pergi ! "

"Kaki Kamu ga papa kan ?"Rania menatap Angga khawatir.

"Gue bilang pergi !"Tegas Angga dingin.

"Maaf" Rania menunduk dengan perasaan bersalah.

"Pergi Ran!!!"bentak Angga membuat Rania menggeleng pelan.

"Kenapa sih kamu benci sama Aku ? dulu kita tuh dekat--"

"DULU"Angga memotong perkataan Rania.

"Sekarang anggap Saja semuanya sudah berakhir Selain itu, Gue suka sama Airin dan lo hanya bagian masa lalu yang ingin gue lupakan!"

Desakan pilu itu mengikis hati Rania. hingga ia terdiam mematung. mencerna semua yang dikatakan angga. Setelah mengatakan kata-kata yang menyakitkan. Angga berbalik hendak pergi meninggalkan Rania. namun langkahnya terhenti saat mendengar perkataan Rania.

"Aku gak perduli, Aku akan membuat Kamu menyukaiku dan melupakan Airin"

"silahkan, karena hari itu tidak akan pernah terjadi" ujar Angga lalu pergi meninggalkan Rania. Setelah Angga benar-benar pergi, Rania terkulai lemas. Rania sebenarnya menahan gejolak sakit perut yang terus berputar kuat menembus jantungnya, hingga membuat gadis itu banyak mengeluarkan keringat. Ia juga tidak bermaksud menginjak kaki Angga namun sakit diperutnya membuatnya harus melakukan hal tersebut untuk perlindungan dirinya.

"AHHHH"Jerit Rania meremas kuat perutnya yang sakit. rasanya sangat menyakitkan, Rania lupa kalau Ia mengidap asam lambung, harusnya ia jangan sampai telat makan. apalagi perutnya seharian tidak terisi. gadis itu meringkuk dilantai, ia tidak perduli kotornya lantai itu. rasa sakitnya lebih mendominan daripada rasa malunya.

"RANIA !"

Samar-samar Rania mendengar seseorang memanggil namanya. gadis Itu sempat tersenyum ditengah rasa sakitnya. lalu setelahnya penglihatanya gelap. Rania tergeletak tak sadarkan diri.

......................

"Ran Lo ga papa ?"

Saat netra Mata Rania terbuka, ia sedikit kecewa melihat siapa yang ia lihat.

"Gue kenapa bisa disini?" Tanya Rania melihat sekitar.

"Lo tadi pingsan, mangkanya gue bawa ke uks" ucap Bagas yang tidak sengaja bertemu Rania yang tergeletak di koridor sekolah. pria itu berniat untuk pulang, namun ia urungkan saat melihat Rania yang terkapar di koridor.

"Angga dimana?"

Bagas menggeleng pelan. "Dia sudah balik duluan"

Rania menghembuskan nafas dengan perasaan kecewa. "Gue mau pulang"Rania hendak berdiri.

Bagas menahan pergelangan tangan Rania ,"Makan dulu, Gue udah beliin Lo makanan sama buah." ucap Bagas sambil membuka kotak makanan yang barusan ia beli dikantin.

"Gue gak nafsu!"

"Gue ngak minta lo buat nolak"

Rania menatap Bagas kesal. sejak kapan pria ini bertindak berani padanya.

"Untung aja Lo temenya Angga."

"emang kalau bukan kenapa?" Bagas akan menyuapi Rania.

Rania terpaksa membuka mulutnya saat Bagas memaksakan masuk nasi tersebut ke mulutnya.

"Apaan sih!"ucap Rania sambil mengunyah. Bagas terkekeh melihat raut kesal Rania.

......................

Angga pulang kerumah dengan muka kusut. emosinya masih terbawa saat menghadapi Rania.

"Aku gak perduli, Aku akan membuat Kamu menyukaiku dan melupakan Airin"

Angga kembali mengingat perkataan Rania yang membuatnya kesal.

Angga mengacak rambutnya frustasi."Kenapa gue jadi ingat dia. sialan!"

Angga merogoh ponsel di saku celananya dan menelepon seseorang di seberang sana.

"Suruh anak-anak buat ngumpul di markas sekarang!" perintah Angga kepada seseorang di seberang sana. Iapun segera memutuskan sambungan dan bersiap-siap akan pergi keluar.

Angga memakai jaket kulit hitam kesayangannya, jaket yang selalu ia kenakan setiap kali Ia merasa kesal. Ia merasakan adrenalinnya meningkat saat memasang helm dan menyalakan motor. Deru mesin motor kesayangannya, Black Phantom, menggema di seluruh halaman rumahnya.

"Tuan Angga mau kemana ?"Tanya pak wisnu ketika melihat Angga akan keluar pagar bersama motor besarnya.

"Bilang ke ayah dan bunda kalau Angga nginap dirumah Agil"ucap Angga kepada pak Wisnu. Agil adalah sepupu dari Angga.

"Baik tuan"patuh pak Wisnu.

Tanpa basa-basi setelah pagar itu dibukakan oleh Pak Wisnu, Angga keluar dengan motornya. Dengan kecepatan tinggi, Angga melaju menuju markas, tempat di mana semua anggota geng motor mereka, Bej4d Geng, berkumpul. Tempat itu bukan sarang penjahat apalagi begal. Mereka adalah komunitas pecinta motor. Bej4d bukan berarti merusak, tapi merupakan singkatan dari "Blaring, Eminent, Judicious, and Dazzling," yang artinya menggelegar, unggul, bijaksana, dan menyilaukan.

Bej4d Geng dibentuk tiga tahun lalu oleh Angga dan beberapa temannya yang memiliki kecintaan yang sama terhadap motor. Mereka ingin menciptakan komunitas yang bukan hanya sekedar berkumpul untuk hobi, tetapi juga menjadi keluarga kedua bagi anggotanya. Angga, dengan karismanya, terpilih sebagai ketua pertama dan satu-satunya hingga kini. Ia dikenal bukan hanya karena kemampuannya mengendarai motor, tetapi juga karena sifatnya yang bijaksana dan tegas dalam memimpin.

Di markas, yang sebenarnya adalah sebuah bengkel motor yang mereka ubah menjadi tempat berkumpul, Angga melihat seluruh anggota sudah siap. Beberapa sedang duduk di atas motor mereka, sementara yang lain berdiri dengan ekspresi penasaran. Angga memarkir motornya dan segera maju ke depan.

Di markas tersebut, hanya ada 5 inti yang Angga panggil, mereka adalah Agil, Farrel, Kevin, Ryan, dan dirinya sebagai ketua geng.

"Kenapa ga ? Ada masalah?" tanya pria yang duduk di atas motor. Pria itu bernama Agil, seorang pria tengil yang selalu penuh semangat dan sering kali berbicara blak-blakan.

"Gue bosan di rumah,"ucap Angga seraya melepas jacketnya dan menyisakan kaos putih.

Ryan mengangkat kepala dari ponselnya, dan siap memukuli Angga dengan pulpen yang ia ambil dari Kevin yang saat itu berkutat dengan beberapa bukunya.

"Gue Kira apaan njir, ngak penting banget lo suruh kita kumpul.

Angga menahan tangan Ryan"Hahaha, sorry bro. ya mau gimana lagi, gue lagi suntuk dirumah."

"Pulpen gue balikin sat!"Kesal Kevin mengambil kembali pulpenya.

"Tetangga lo lagi yang buat kesal"tebak Farrel yang langsung dianggukin oleh Angga.

Tentang Rania yang mengejar Angga. sudah diketahui oleh anggota inti Bej4d. Bagaimana obsesinya Rania kepada Angga, membuat mereka bergidik ngeri, walau diakui Rania sangat cantik. mereka tidak pernah melihat Rania secara langsung, hanya dari Foto sosmed yang Angga perlihatkan. hanya Agil yang pernah melihat Rania, saat berkunjung kerumah Angga.

"Kepikiran terus, jangan-jangan suka"goda agil diikuti ketawa Ryan dan Farrel. hanya Kevin yang tetap diam.

"Najis, sampai sapi bertelur gue ngak akan pernah suka sama cewek aneh kaya dia"

"Biasanya yang benci gini, bisa jadi cinta nantinya hahaha"goda Ryan yang mendapat tatapan tidak bersahabat dari Angga.

"Ngaco!" seru Angga, sementara yang lain hanya saling beradu tatapan.

Ketika Kevin akhirnya selesai dengan pelajarannya, dia ikut serta dalam percakapan.

"Sudah selesai Vin ?"tanya Farrel saat melihat Kevin menutup buku pelajaranya.

"Yoi"

"mending kita minum-minum deh, have fun gais hari ini" ajak Farrel mengambil 2 botol minuman berakohol di dalam kulkas. belum sempat ia mengambil gelas, Angga Sudah merebut botol minuman ditangan Farrel dan langsung meneguknya dengan cepat, seakan yang ia minum adalah air Putih"

"Gila, haus kali nih anak!" celetuk Ryan, sementara yang lain hanya menggeleng-geleng.

Angga merasa sedikit mabuk karena minuman yang diminumnya begitu cepat.kadar akohol dalam minuman tersebut lumayan tinggi. Sambil berjalan menuju pintu keluar, ia tersandung dan hampir jatuh, membuat mereka semua tertawa.

"Mending Lo ikutin sepupu lo Gil, takut dia kenapa-kenapa"perintah Farrel yang disetujui oleh Agil.

Sedang disisi lain, Rania habis pulang nongkrong bersama teman-temanya, jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam. wanita itu buru-buru pulang kerumah, ia merasa mengutuki dirinya yang pulang kemalaman. abangnya pasti akan marah padanya, batas Rania keluar rumah jam 10 dan ini sudah lewat dari jam 10. Rania terlalu asik mengobrol dengan teman-temanya sehingga ia lupa hari sudah semakin larut. ia sudah ditelpon abangnya, tapi Rania tidak mau mengangkatnya. wanita itu takut mendengar kemarahan abangnya dibalik telpon.

Rania memesan ojek online di apknya. sebenarnya Sarah dan sisil ingin mengantar Rania pulang kerumah, tapi Rania menolaknya. ia tidak ingin orang-orang mengetahui tentang dirinya. bagaimana keadaanya dirumah, Rania Malas ditanya-tanya. ia pasti tau abangnya sudah menunggu didepan gerbang rumah.

Rania melihat dari kejauhan seseorang yang berjalan sepoyongan di Jalan raya, Rania berpikir orang itu Sangat ceroboh.

"Duh, mana sih Ojeknya"Rania merasa gugup. jujur Ia sangat takut.

namun matanya membulat saat sekali lagi Arah netra matanya melihat sosok lelaki yang begitu ia kenal. pria itu adalah Angga.

"Angga awas!"Panggil Rania dan dirinya panik saat Arah Mobil yang berlawanan menuju kearah Angga. Rania segera menghampiri dan memeluk belakang Angga dan membawanya berguling-guling ke aspal.

siku Rania lecet, dan Angga yang setengah sadar itu merasakan Sangat pusing ia melihat dengan Samar-Samar wanita yang terbaring dibawahnya. posisinya Angga diatas Rania. lelaki itu mengangkat badanya sembari memegang kepalanya yang terasa pusing.

"ssst"Rania mendesah kesakitan. namun ia sedikit lega ketika melihat Angga baik-baik Saja.

"Ganteng banget sih"ucap Rania tanpa Sadar. wanita ini sampai lupa jika Ojek online yang ia pesan sudah pergi karena terlalu lama menunggu balasan Rania.

tatapan mereka bertemu saat Angga menatap Rania. Rania menelan ludah, saat menatap Mata sayu Angga. dadanya berdebar, dan takut secara bersamaan. walaupun ia menyukai Angga, tapi ia juga tidak mau terjadi sesuatu padanya, apalagi Angga dalam kondisi mabuk.

"Ka-kamu mau ngapain ?"

Angga mengusap pipi Rania dan menyentuh bibir wanita yang terbaring dibawahnya.

"beautiful"

Saat Angga akan mendekat kewajah Rania , wanita itu sontak memalingkan wajah dan berteriak minta tolong. beruntung Agil datang tepat waktu.

"Woi Angga stop!"Agil mengangkat Angga yang diatas Rania. Pria itu sepoyongan dengan ocehanya yang tidak jelas.

"Gue benci lo rania, tapi kenapa lo cantik banget malam ini"

Agil mengelus dadanya."Gila lo ga!"

Rania berdiri dengan rambutnya yang sudah berantakan. air Mata wanita itu mengalir dipipinya, ia menatap Angga takut.

"Lo rania Kan?"tanya Agil yang masih mengigat wajah Rania dipertemuan pertama mereka.

Rania mengangguk cepat.

Gak lama setelah itu, farrel, reyn dan Kevin ikut menyusul.

"Ada apa ini ?"Tanya Reyn. ia melihat Angga meracau tidak jelas.

"Sebaiknya kita balik ke markas, dan gue minta tolong Sama kalian buat bawa cewe ini ke markas kita"perintah Agil.

Rania menyilangkan Dada Saat ke 3 pria itu mendekatinya."Eh, kalian jangan macam-macam ya!"

"udah ikut kami, ngak ada yang selera juga dengan badan lo yang tepos"celetuk Farrel yang membuat Rania berteriak Marah.

"Yaaaa!!!"

Episodes
1 Prolog
2 Awal
3 Cinta yang terabaikan
4 gadis aneh 2
5 Angga mabuk
6 Gadis Angkuh
7 Cinta itu membingungkan
8 obsesi cinta
9 Pergi dari rumah
10 Masa lalu Rania
11 Cinta Sepihak
12 I Love You
13 Menyangkal Perasaan
14 Seperti Ampas
15 Mencari pekerjaan
16 Diajak pulang bareng
17 Angga sangat Aneh
18 Masalah mulai datang
19 Mimpi Rania
20 Semakin dikejar semakin sakit
21 Kehilangan akal
22 Flashback 3 hari yang lalu
23 Terluka
24 Salah paham
25 Angga Marah besar
26 Rania tak pantas untuk Angga
27 Flashback
28 Save Kontak
29 Calon istri
30 Angga mendadak hangat ?
31 Rindu
32 Rania dingin, Angga gelisah
33 Rania kembali
34 Calon Suami
35 Angga dan Rania resmi Jadian ?
36 Angga mulai khawatir
37 Bergandengan tangan
38 Ciuman ?
39 Hal lucu
40 Lamaran tidak romantis
41 Kenyataan pahit
42 Malam pertama yang menyakitkan
43 Tidak akan menyerah
44 penjahat rahasia
45 Flashback ke Angga
46 pelukan hangat
47 kejadian tidak terduga
48 Istri tak berharga
49 Rahasia tersembunyi
50 Konflik baru dimulai
51 Balas dendam
52 nama yang diciptakan Angga
53 Rumah baru
54 Trauma masa lalu
55 Dilema Angga
56 Pernikahan menyakitkan
57 Perselingkuhan
58 Healing
59 istri tak berharga
60 Wanita ular
61 Angga mengambil haknya.
62 Perjanjian konyol
63 perasaan bersalah
64 perjanjian
65 Kebahagiaan menyakitkan
66 apakah harus menyerah ?
67 Agil datang kekampus Rania
68 Jalan-jalan romantis
69 penyatuan kembali
70 Ingin lebih lama
71 Draft
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Awal
3
Cinta yang terabaikan
4
gadis aneh 2
5
Angga mabuk
6
Gadis Angkuh
7
Cinta itu membingungkan
8
obsesi cinta
9
Pergi dari rumah
10
Masa lalu Rania
11
Cinta Sepihak
12
I Love You
13
Menyangkal Perasaan
14
Seperti Ampas
15
Mencari pekerjaan
16
Diajak pulang bareng
17
Angga sangat Aneh
18
Masalah mulai datang
19
Mimpi Rania
20
Semakin dikejar semakin sakit
21
Kehilangan akal
22
Flashback 3 hari yang lalu
23
Terluka
24
Salah paham
25
Angga Marah besar
26
Rania tak pantas untuk Angga
27
Flashback
28
Save Kontak
29
Calon istri
30
Angga mendadak hangat ?
31
Rindu
32
Rania dingin, Angga gelisah
33
Rania kembali
34
Calon Suami
35
Angga dan Rania resmi Jadian ?
36
Angga mulai khawatir
37
Bergandengan tangan
38
Ciuman ?
39
Hal lucu
40
Lamaran tidak romantis
41
Kenyataan pahit
42
Malam pertama yang menyakitkan
43
Tidak akan menyerah
44
penjahat rahasia
45
Flashback ke Angga
46
pelukan hangat
47
kejadian tidak terduga
48
Istri tak berharga
49
Rahasia tersembunyi
50
Konflik baru dimulai
51
Balas dendam
52
nama yang diciptakan Angga
53
Rumah baru
54
Trauma masa lalu
55
Dilema Angga
56
Pernikahan menyakitkan
57
Perselingkuhan
58
Healing
59
istri tak berharga
60
Wanita ular
61
Angga mengambil haknya.
62
Perjanjian konyol
63
perasaan bersalah
64
perjanjian
65
Kebahagiaan menyakitkan
66
apakah harus menyerah ?
67
Agil datang kekampus Rania
68
Jalan-jalan romantis
69
penyatuan kembali
70
Ingin lebih lama
71
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!