IBUNDA RATU MENGETAHUINYA

Pasewakan agung digelar. Tiap- tiap pejabat kerajaan menyampaikan laporannya. Tidak tertinggal para panglima Senopati siaga menyiapkan laporannya.

Waktu pasewakan menghabiskan waktu cukup lama. Dimulai dari matahari yang perlahan-lahan mulai naik hingga sinar matahari benar-benar di ubun-ubun.

Ratu Sanura mendengarkan laporan demi laporan dan memberikan pengarahan di beberapa laporan yang membutuhkan koreksi. Setelah dirasa cukup para emban mengiringi Ratu Sanura ke taman istana Segaralaya. Sanura duduk termenung ada sesuatu hal yang dipikirkan olehnya. Sesuatu hal yang ingin dilaksanakan tapi bagaimana dengan kerajaannya bila melaksanakan hal tersebut. Yang dilakukan bukanlah sekedar melanglang wilayah semata yang hanya membutuhkan waktu hanya beberapa waktu. Hal yang hendak dilakukannya membutuhkan waktu yang lama dan mengharuskannya untuk meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin sebuah negeri.

"Putriku Sanura adakah yang sedang mengganggu suasana hatimu?" tanya Ibunda dari Sanura.

"Ibunda Ratu maafkan putrimu ini karena tidak menyadari kehadiran Ibunda," jawab Sanura.

"Ada Paman Mahapatih Manggala Swara juga. Kiranya adakah sesuatu yang penting sehingga membuat Paman Patih harus menemuiku secara khusus?" tanya Sanura kepada patihnya yang begitu setia mengabdi untuk kerajaan ini.

"Tidak ada hal penting yang khusus Ananda Ratu. Semua sudah selesai dibahas di pasewakan agung tadi. Paman Patih datang kemari karena semata-mata undangan dari Ibunda Ratu," jawab Patih Manggala Swara dengan pelan.

Sanura langsung duduk menghadap ke arah Ibundanya. "Ibunda Ratu gerangan adakah sesuatu hal yang menjadi beban hati Ibunda Ratu hingga Ibunda Ratu harus menjumpai Sanura ,dan mengundang Paman Mahapatih Manggala Swara untuk turut serta?"

"Putriku Ratu Sanura sebenarnya bukan Ibunda Ratu yang memiliki beban melainkan Sanura yang tampak memiliki beban yang begitu sulit untuk diselesaikan," jawab Ibunda Ratu dengan penuh kelembutan.

Sanura diam tak bergeming. Kegelisahannya sudah pasti dapat diketahui oleh ibunya, wanita yang sudah susah payah melahirkan dan membesarkannya. Wanita yang dengan penuh kesabaran mendidiknya untuk menjadi penerus dari mendiang ayahanda raja yang telah tiada.

"Anakku adakah yang mengganggu hatimu? Ibunda mendapat informasi dari para emban abdi dalem bahwa selama setahun ini Ananda banyak menghabiskan waktu dengan semedi seolah-olah ada kegelisahan yang belum mampu Ananda Ratu selesaikan," ucap Ibunda Ratu.

"Ananda Ratu Sanura mungkin paman patihmu ini bisa membantu untuk menyelesaikan batu ganjalan di hati Ananda Ratu. Jangan sungkan dengan pamanmu ini," ucap Mahapatih Manggala Swara.

"Ibunda Ratu dan Paman Mahapatih sebenarnya diriku memiliki sebuah ganjalan kegelisahan di hati. Tapi untuk menyelesaikan kegelisahan itu aku harus meninggalkan kerajaan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Rasanya tidak mungkin kalau Ananda meninggalkan tanggung jawab yang sebesar ini hanya untuk menyelesaikan sebuah kegelisahan di hati," jelas Sanura.

"Anakku apakah ini mengenai pasangan hidupmu," tanya Ibunda Ratu.

Paman Mahapatih Manggala Swara mengangkat wajahnya yang menunduk. Dirinya mengetahui bahwa selama ini sudah banyak yang berusaha untuk sekedar mengambil hati ratu junjungannya ini. Tapi tidak satupun yang berkenan di hati ratunya ini. Dirinya mengetahui bahwa mendiang raja dari Sanura kecil pernah berhutang budi pada salah seorang guru dari sebuah padepokan di sebuah kerajaan di daratan. Seorang guru yang telah mengobati Sanura kecil dari sakitnya yang tiada tersembuhkan. Dan sepengetahuannya Sanura kecil dijodohkan dengan putra bungsu dari guru tersebut. Raja dan guru dari kerajaan daratan tersebut sepakat janganlah anak-anak ini merasa menikah karena dijodohkan, biarlah mereka saling mencari dan menemukan. Biarlah takdir Sang Pencipta yang akan menyatukan mereka. Hati Sanura dan putra bungsu sang guru sudah saling terkait sedari kecil tapi biarlah mereka saling terkait tanpa harus mereka mengetahui.

Yang mengetahui hal tersebut hanya Mendiang Raja Segaralaya, Sang guru kerajaan daratan, Ibunda dari Sanura, dan dirinya. Dirinya pun mengetahui hal tersebut dikarenakan mendiang raja yang bercerita dan memberikan amanat jika Sanura menolak semua pinangan yang ada maka biarkanlah dikarenakan sudah ada jodoh sendiri untuk Sanura. Mahapatih Manggala Swara mengenang mendiang rajanya.

"Benar Ibunda Ratu. Sudah setahun ini setiap Sanura bersemedi hadir seorang pemuda dalam semedi Ananda. Seolah-olah pemuda itu menunggu Ananda untuk mencari dan menjumpainya," jelas Sanura kepada Ibundanya.

"Apakah hanya itu penyebabnya," tanya Ibunda Ratu.

Sanura terdiam. Dirinya terlalu malu untuk mengatakan bahwa dirinya sedang merindu kepada pemuda yang hadir dalam semedinya itu. Apa nanti kata Ibundanya, dan apa pula pendapat dari Mahapatihnya jika mengetahui bahwa dirinya merindukan seseorang yang tidak berwujud. Sanura terdiam cukup lama.

"Ananda Ratu Sanura jika Ananda Ratu ingin pergi melanglang untuk mencari pemuda itu ke negeri daratan maka pergilah. Ikuti kata hati. Selama ini Ananda Ratu sudah mengabdikan diri untuk kerajaan laut Segaralaya ini, sudah waktunya bagi Ananda Ratu untuk memikirkan kebahagiaan diri sendiri," Mahapatih Manggala Swara terdiam sejenak memberikan waktu kepada Ratu momongannya ini untuk bisa memaknai ucapannya.

"Untuk kerajaan ini untuk sementara waktu selama kepergian Ananda Ratu biarlah dipimpin oleh Ibunda Ratu, beliaulah wali yang sah saat Ananda Ratu sedang berhalangan untuk melaksanakan kewajiban sebagai pemimpin negara," jelas Mahapatih Manggala Swara.

"Ibunda Ratu apakah tidak mengapa jika Sanura menitipkan dampar kerajaan Segaralaya kepada Ibunda?" tanya Sanura dengan berat kepada Ibundanya.

"Tidak mengapa putriku. Pergilah mengikuti kata hatimu. Carilah dan dapatkan yang ingin kau dapatkan. Setelah selesai perjalanan kembalilah. Atau sesekali waktu kembalilah ke kerajaanmu barang sebentar, jika yang dicari belum kau dapatkan lanjutkan perjalananmu kembali," jawab Ibunda Ratu.

Sanura kembali termenung mencerna perkataan Ibunda dan Mahapatihnya.

"Baiklah Ibunda dan Paman Mahapatih, aku akan melanglang menjelajahi kerajaan negeri daratan untuk mendapatkan apa yang aku cari.

Diputuskan dalam pertemuan yang sekejap itu bahwa Ibunda Ratu setelah kepergian Ratu Sanura akan menjadi Ibunda Wali Ratu yang memiliki wewenang untuk mewakili Ratu Sanura untuk memerintah kerajaan Laut Segaralaya. Didampingi oleh Mahapatih Manggala Swara dalam menjalankan pemerintahan.

Sanura mengumpulkan para Panglima Senopati di wisma keprajuritan.

"Para Panglimaku aku akan melanglang untuk meninggalkan kerajaan laut Segaralaya. Selama aku meninggalkan dampar kepemimpinan maka dampar kepemimpinan aku serahkan kepada waliku Ibunda Wali Ratu untuk menjalankan pemerintahan yang ada. Aku harap kalian patuh kepada Ibunda Wali Ratu dan membantu menjalankan pemerintahan seperti kalian membantuku. Apakah kalian mengerti penjelasanku?" tanya Ratu Sanura dengan tegas.

Kasak-kusuk segenap Panglima Senopati menjadikan suara mereka berdengung seperti sekumpulan lebah.

Sanura berdiri dari damparnya. "Apakah kalian akan menjalankan perintahku?" tanya Sanura dengan suara keras menggelegar menunjukkan bahwa dirinya sedang berada dalam kemarahan. Tidak hormat kepada Ibunda Ratu sama saja tidak menghormatinya. Dan siapapun yang lancang berbuat hal itu maka sama saja melawannya, menghadirkan murkanya sebagai seorang ratu.

"Ampuni kami Panglimamu ini Ratu. Bukannya kami tidak patuh atau tidak hormat kepada Ibunda Wali Ratu, tapi keputusan Ratu untuk pergi melanglang sangatlah mendadak dan kami perhatikan tidak ada hal buruk atau peperangan yang sedang berlangsung di negeri ini," jawab Panglima Senopati Biru Loka sebagai salah orang kepercayaan Ratu Sanura.

Terpopuler

Comments

mutoharoh

mutoharoh

karya kamu keren kak 👍👍👍

mampir juga yah 🤗🤗🤗

2021-06-23

0

ig : skavivi_selfish

ig : skavivi_selfish

seriusan ini cerita bagus banget. Dari tulisan, peubi, alur, semua rapi.

sangat disayangkan jarang dibaca. Kalau boleh saran. covernya bisa di ganti biar lebih menarik mba. 🥰

2021-05-31

9

Tini Timmy

Tini Timmy

semangat terus nulisnya kakak

2021-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Ratu Sanura
2 DALAM SEMEDI
3 IBUNDA RATU MENGETAHUINYA
4 BUKAN UP
5 PERJALANAN DIMULAI
6 CANDANI PARAMITA
7 PETAKA DI DESA KARANGWUNI
8 MENGHILANG
9 PENGUMUMAN
10 PERTARUNGAN DI PINGGIR SUNGAI
11 LINTANG SAMUDERA
12 MAWAR PUTIH BERKELOPAK DELAPAN SUSUN
13 DUA HATI
14 KERIS SARPA HASTHA
15 APSARA DAN BALUH JINGGA
16 CINTA DI KARANGWUNI
17 PENYELIDIKAN PASUKAN KELANA
18 SANTIKA DARLIAH
19 MAKNA TERSEMBUNYI BUNGA MAWAR PUTIH BERSUSUN DELAPAN
20 SUASANA MENCEKAM
21 MALAM PEMBALASAN DENDAM
22 PERISAI AIR DAN ANGIN
23 UPACARA PEMUJA IBLIS
24 PERGI
25 GUNUNG WADAS PUTIH
26 NIMAS AYU PALUPI
27 KERAJAAN CITRALOKA
28 WASIAT
29 BERSATU WAKTU
30 LEMBAH CHEDANA
31 MATA-MATA
32 PASAK BUMI LEMBAH CHEDANA
33 PUTAR BUMI
34 RUH RIMBA
35 ULAR BURAKSA
36 PELINDUNG SEJATI
37 KABUT DAN EMBUN
38 RAJA ULAR MUDA
39 PERMINTAAN MAAF
40 RAJA DAN RATU ULAR
41 DI BAWAH SINAR BULAN
42 GOA RAHASIA
43 MANTRA PENJARA SUKMA
44 CINTA TAK BERBALAS
45 PERTEMUAN KEMBALI DENGAN PASUKAN KELANA
46 BUKAN UP
47 PASUKAN SILUMAN
48 MENANTI HARI
49 SERANGAN ILMU SIREP
50 SELAMAT TINGGAL PUTERI PAMBAYUN
51 PENGUMUMAN
52 SANDERA
53 ALAM SARPA HASTHA
54 SI ORANG TUA GILA
55 PENYUSUPAN
56 BUKAN UP
57 KABUR YANG MENGGEMPARKAN
58 MEMADU KASIH
59 SEPASANG MATA TERSEMBUNYI
60 SIHIR GADIS RAMANIYA
61 POHON JADI-JADIAN
62 SIHIR DARAH
63 GORA
64 JANGAN BERPALING HATI
65 SERANGAN DI PAGI HARI
66 PRAHARA KERAJAAN ULAR
67 MUSTIKA PELINDUNG SEJATI
68 PENCULIKAN
69 PENYELIDIKAN
70 GOA PENGANTIN
71 GUGUSAN BINTANG
72 PENYELAMATAN
73 API, ANGIN, PETIR
74 KELAHIRAN
75 BUKAN UP
76 RATU SAMUDERA
77 BAYANGAN
78 SAKA
79 PESONA
80 BUKAN UP
81 LATIHAN PERANG
82 MENJALANKAN RENCANA
83 PENJARA DASAR LAUT
84 SINGO BADI
85 BUKAN UP
86 LETUSAN GUNUNG BERAPI
87 PERBATASAN
88 PERSIAPAN PERANG
89 BALA TENTARA ULAR
90 BUKAN UP
91 CINTA DARI MASA LALU
92 DEWI BUNGA AIR
93 PERANG KESATU
94 PERANG KEDUA
95 KIDUNG KEMATIAN
96 BUKAN UP
97 AMUKAN
98 SEGEL
99 BERSATUNYA PASUKAN
100 PARA PERTAPA LAUT
101 JAGRATARA
102 TELAGA LANGIT
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Ratu Sanura
2
DALAM SEMEDI
3
IBUNDA RATU MENGETAHUINYA
4
BUKAN UP
5
PERJALANAN DIMULAI
6
CANDANI PARAMITA
7
PETAKA DI DESA KARANGWUNI
8
MENGHILANG
9
PENGUMUMAN
10
PERTARUNGAN DI PINGGIR SUNGAI
11
LINTANG SAMUDERA
12
MAWAR PUTIH BERKELOPAK DELAPAN SUSUN
13
DUA HATI
14
KERIS SARPA HASTHA
15
APSARA DAN BALUH JINGGA
16
CINTA DI KARANGWUNI
17
PENYELIDIKAN PASUKAN KELANA
18
SANTIKA DARLIAH
19
MAKNA TERSEMBUNYI BUNGA MAWAR PUTIH BERSUSUN DELAPAN
20
SUASANA MENCEKAM
21
MALAM PEMBALASAN DENDAM
22
PERISAI AIR DAN ANGIN
23
UPACARA PEMUJA IBLIS
24
PERGI
25
GUNUNG WADAS PUTIH
26
NIMAS AYU PALUPI
27
KERAJAAN CITRALOKA
28
WASIAT
29
BERSATU WAKTU
30
LEMBAH CHEDANA
31
MATA-MATA
32
PASAK BUMI LEMBAH CHEDANA
33
PUTAR BUMI
34
RUH RIMBA
35
ULAR BURAKSA
36
PELINDUNG SEJATI
37
KABUT DAN EMBUN
38
RAJA ULAR MUDA
39
PERMINTAAN MAAF
40
RAJA DAN RATU ULAR
41
DI BAWAH SINAR BULAN
42
GOA RAHASIA
43
MANTRA PENJARA SUKMA
44
CINTA TAK BERBALAS
45
PERTEMUAN KEMBALI DENGAN PASUKAN KELANA
46
BUKAN UP
47
PASUKAN SILUMAN
48
MENANTI HARI
49
SERANGAN ILMU SIREP
50
SELAMAT TINGGAL PUTERI PAMBAYUN
51
PENGUMUMAN
52
SANDERA
53
ALAM SARPA HASTHA
54
SI ORANG TUA GILA
55
PENYUSUPAN
56
BUKAN UP
57
KABUR YANG MENGGEMPARKAN
58
MEMADU KASIH
59
SEPASANG MATA TERSEMBUNYI
60
SIHIR GADIS RAMANIYA
61
POHON JADI-JADIAN
62
SIHIR DARAH
63
GORA
64
JANGAN BERPALING HATI
65
SERANGAN DI PAGI HARI
66
PRAHARA KERAJAAN ULAR
67
MUSTIKA PELINDUNG SEJATI
68
PENCULIKAN
69
PENYELIDIKAN
70
GOA PENGANTIN
71
GUGUSAN BINTANG
72
PENYELAMATAN
73
API, ANGIN, PETIR
74
KELAHIRAN
75
BUKAN UP
76
RATU SAMUDERA
77
BAYANGAN
78
SAKA
79
PESONA
80
BUKAN UP
81
LATIHAN PERANG
82
MENJALANKAN RENCANA
83
PENJARA DASAR LAUT
84
SINGO BADI
85
BUKAN UP
86
LETUSAN GUNUNG BERAPI
87
PERBATASAN
88
PERSIAPAN PERANG
89
BALA TENTARA ULAR
90
BUKAN UP
91
CINTA DARI MASA LALU
92
DEWI BUNGA AIR
93
PERANG KESATU
94
PERANG KEDUA
95
KIDUNG KEMATIAN
96
BUKAN UP
97
AMUKAN
98
SEGEL
99
BERSATUNYA PASUKAN
100
PARA PERTAPA LAUT
101
JAGRATARA
102
TELAGA LANGIT
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!