Mereka membawa yumna ketempat biasa mereka membicarakan tentang misi mereka, "ayo ikut" Jia dan Emy mengandeng yumna, mereka berjalan, sesampai ditempat mereka biasa merencanakan, "Ini tempat rahasia kita, setiap ada misi aku akan memberi tahu dari grup ya, wechat mu" ucap Emy dan membuka hpnya untuk bertukar wechat.
Selain untuk berdikusi tentang misi medesak tempat rahasia itu juga digunakan oleh Jia dan Emy sebagai tempat belajar, "Disini juga tempat belajar yang nyaman, tenang bisa membuat kita lebih mudah belajar" ucap Jia, "tapi tempat ini apakah hanya kita yang menggunakannya?" tanya yumna, "tentu saja hanya kita yang menggunakan tempat ini" ucap emy, "tempat ini sudah disewa oleh ku dan emy, jadi tidak ada yang boleh masuk selain anggota kita" jelas jia, "sepertinya uang jajan kalian sangat banyak" ucap yumna sambil melihat-lihat sekitarnya, "uang sewa ini bukan dari orang tua tapi hasil dari pemecahan kasus" ucap jia, "wah kalian sudah memecahkan kasus?" ucap yumna semangat, "sekitar 55 kasus" ucap emy, "wow keren sekali" ucapnya takjub, "untuk sekarang kita tidak menerima kasus dulu karena kita harus fokus untuk ujian" jelas Jia.
Mereka masing-masing memegang buku pelajaran yang ingin mereka baca dan pelajari, Jia melihat kearah yumna yang malah membaca novel bukan buku pelajaran, ia berikan beberapa menit untuk yumna membaca novel namun yumna masih sibuk dengan novelnya, "yumna baca buku pelajaranmu" ucap jia, "baik" jawab yumna lalu menutup novelnya dan mengambil buku pelajarannya, "apakah kalian selalu serius seperti ini?" tanya yumna, "tidak, hanya akan ujian jadi harus serius" jawab emy, "hm sepertinya kita bertiga harus bersaing" ucap yumna, "terserah padamu, tapi jangan harap bisa melewati jia, aku bertahun-tahun ingin melewatinya tetapi tetap saja dia rangking 1 terus" ucap emy mengeluh, "emy ingatlah dia berprestasi diluar negri" ucap jia, "baiklah aku tidak akan berbicara" ucap emy melanjutkan membaca buku.
"Baik waktunya sudah habis ayo kita kembali kekelas" ucap jia, "cepat sekali, masih ada 30 menit" ucap yumna, "kita kekelas saja kau harus melihat sebuah pertunjukan" ucap emy menggandeng tangan yumna mengikuti jia dari belakang, "kunci pintunya" ucap jia berbalik dan melempar kunci pada emy lalu kembali berjalan menuju kelasnya, "dasar licik" ucap emy, "temanmu itu tidak bisa ditebak" ucap yumna, "kau bukan temannya?" ucap emy, "bukan begitu, dia juga temanku, tapi sikapnya itu tidak bisa ditebak" ucap yumna, "dia orang yang dingin dan jarang bebicara sekali ia berbicara dia tidak akan diam untuk beberapa menit" ucap emy sambil berjalan.
Mereka berjalan beriringan melewati ruang guru, dan terlihat beberapa orang berseragam tentara dan polisi didalam kantor, ketika mereka hampir sampai dikelas mereka bertemu pimpinan kepolisian dan pimpinan tentara, "selamat siang senan bertemu lagi dengan kaliam" ucap pimpinan polisi mengulurkan tangannya pada Jia, Jia tersenyum dan menjabat uluran tangan pimpinan kepolisian itu, "Senang juga bisa bertemu dengan bapak" ucap jia, yumna kagum melihat ekspresi dan cara jia berjabat tangan lalu berbicara, "Sayang sekali kalian tidak menerima misi selanjutnya kami sangat senang bekerja sama dengan kalian" ucap pimpinan tentara, jia tersenyum mendengar perkataan dari pimpinan kepolisian, "Bapak tenang saja, kami tidak menerima misi hanya untuk sementara waktu, selesai ujian kami akan kembali menerima laporan misi" ucap jia tersenyum, "anda sungguh berwibawa anda memang cocok menjadi pimpinan detective" ucap pimpinan tentara, jia tersenyum dan mengangguk "tapi mohon maaf pak saya bukan pimpinan tapi penasehat" ucap jia, "Saya pimpinan detective" ucap emy dengan gaya coolnya membuat yumna semakin kagum dengan 2 rekannya.
Kedua pimpinan itu hanya mengangguk dan tersenyum, "oh maafkan saya, saya tidak tahu" ucap pimpinan tentara, "tidak masalah" jawab emy tersenyum, "Jika ada misi besar bapak bisa simpan dulu hingga kami menerima kembali kerjasama penyelidikan" ucap jia, "tenang saja kami akan menyiapkan kasus luar biasa untuk kalian berdua" ucap pimpinan kepolisian, "sekarang kami bertiga" ucap jia, "bagus sekai, itu meringankan beban yang lain" ucap pimpinan kepolisian, "oh ya, saya lupa memperkenalkan ini, agen baru kami yumna dia dari luar negri" ucap jia memperkenalkan yumna, "kami tidak sabar bekerjasama dengan anda" ucap pimpinan tentara menjabat tangan yumna, "saya juga tidak sabar menyelidiki kasus bersama kepolisian" jawab yumna tersenyum tipis ia mencoba bergaya seperti kedua rekannya.
"Baik sampai jumpa lagi pak, kami akan kembali kekelas" ucap jia, "baik sampai jumpa lagi" ucap pimpinan kepolisian mereka bertiga mempersilahkan kedua pimpinan itu lewat terlebih dahulu lalu mereka kebali lagi menjadi gadis yang anggun kecuali emy yang memang bertingkah seperti laki-laki.
"Wow Jia kau keren sekali, kau juga emy keren sekali" ucap yumna takjub melihat kedua rekannya, "kau juga tadi sangata keren" ucap jia, "iya kau seperti seorang terpelajar" ucap emy, "ya kita memang keren" ucap yumna bahagia, jia dan emy saling tatap lalu tertawa, "apa yang kalian tertawakan?" tanyanya, "tidak ada" ucap jia mereka berjalan dan memasuki ruang kelas yang ternyata ada anggota tentara dan polisi didaam kelas, "permisih maaf terlambat kami tadi ada urusan sebentar" ucap emy, "kaliam telat, push up 50 kali" ucap salah satu tentara muda, "kau tidak tahu siapa kami" ucap yumna, jia dan emy bersamaan menutup mulut yumna, "jangan memberitahu siapa pun" bisik emy, yumna pun mengangguk, "baik".
Tentara itu menatap 3 gadis itu dengan tajam, "cepat laksanakan" tegasnya, "baik" ucap jia lalu push up didepan para siswa-siswi dan semua orang yang berada dikela, "siapa mereka? kenapa mereka seperti terbiasa dengan hal ini?" bisik salah satu anggota tentara kepada anggota yang menyuruh 3 gadis itu push up, "kamu ikut saya" ucapnya menyuruh jia untuk ikut dengannya, "siapa kamu? kenapa saya tidak merasa asing? apakah kita pernah bertemu?" tanyanya pada jia, jia tersenyum, "sepertinya kita pernah bertemu dikantor penelitian" ucapnya lalu mengulurkan tangan namun tidak dijabat oleh pria tersebut, "kantor penelitian? apa yang kau lakukan disana?" tanyanya, "baik karena anda sangat penasaran saya akan menjawab" ucapnya lalu ternyum.
"Saya Jia agen detective, saya berposisi sebagai penasehat untuk para agen dan bertugas penting dalam penelitian" ucap jia pria itu terlihat tidak percaya, "Jia penasehat detective? sangat konyol" ucapnya, "terserah anda mau percaya atau tidak tetapi itu kenyataannya" ucap jia lalu meninggalkan pria itu, dia memasuki ruang kelas dan kembali tempat duduknya, "bagaiman?" tanya salah satu anggota, "entah benar atau tidak, dia bilang mereka adalah agen detective" jawabnya berbisik, "benarkah?" tanya anggota itu, "iya benar" jawabnya, anggota yang mendengar itu berjalan kearah tempat duduk jia lalu berbisik, "kau benar agen detective?" bisiknya jia yang mendengar mendongak kearahnya lalu tersenyum dan memberi isyarat kepada anggota tentara itu untuk menutup mulutnya. anggota tentara itu mengangguk dan kembali ke depan kelas.
Mereka dibawa oleh para anggota polisi dan tentara keluar ruangan, mereka dilatih oleh para tentara dan polisi untuk bela diri namun ke 3 gadis itu merasa bosan karena yang diajarkan adalah teknik dasar, sedangkan ke3 gadis ini sangat mahir dalam bidang bela diri, ketika salah satu anggota polisi melatih emy ia berpura-pura untuk memukul, namun emy reflek menangkis dan membalas memukul anggota polisi tersebut, "Maaf kan saya, saya tidak sengaja" ucap emy, jia mendekat kearah orang yang emy pukul ternyata pria itu adalah orang yang mengajak jia untuk berbicara diluar saat jia push up, jia berdiri dan menatap dengan senyum puasnya, "Sekarang percaya?" ucap pada pria itu dan pergi, "mereka sungguh agen detective?" ucap anggota lainnya, "sepertinya mereka memang agen detective" ucapnya menatap jia yang berdiri melihatnya dari kejauhan dengan senyum licik dan puas diwajah jia membuat pria itu kesal dengan jia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments