Emy mengantar Jia pulang menggunakan mobilnya diperjalanan mereka tak berbicara diperjalanan, akhirnya emy memberanikan diri untuk memulai pembicaraan, "Jia menurutku aryan cukup baik" ucapnya, "hah dasar kau, aku tidak mau menikah dengan pria itu, sangat menyebalkan" ucap jia, "tetapi kalian sangat cocok" ucap emy, "jangan pernah menyebut namanya lagi didepanku, dan jangan menyapanya ketika bertemu dijalan, anggap kita tidak pernah bertemu dengan mereka" tegas jia, "tidak bisa, yumna dan tian mereka tidak bisa pura-pura tidak kenal" jawab emy, "aku tidak ingin kau membahas tentang hari ini" ucap jia, "baik nona aku tidak akan membahas tentang hari ini" ucap emy, "oh ya apakah kau tidak berfikir untuk mencari pacar?" tanya emy, "aku tidak mau pacaran, aku tak percaya dengan laki-laki" ucap jia, "tidak semua laki-laki jahat" ucap emy, "aku tidak bisa" jawab jia, "aku tidak tahu apa yang kau alami, tetapi cobalah buka hati mu lagi untuk seseorang" ucap emy, "mungkin ini saatnya aku menceritakannya padamu" ucap jia menatap emy dengan mata berkaca-kaca.
"Kau rahu ayahku ia kan, yang sangat setia didepan umum, namun dia bermain dengan banyak wanita dibelakang ibuku, ia tidak pernah setia sama sekali, ia berlagak romantis dihadapan ibuku, menjadi penyayang dan pria sejati, tetapi aslinya sangatlah berbeda" ucapnya menunduk, emy tak berani menatap sahabatnya itu, ia teringat saat ia dan jia memergoki ayah jia bersama wanita lain, "dan kau ingat pria yang ku suka saat smp? ia menyatakan perasaan kepadaku dia mengatakan ia mencintaiku, tetapi setelah beberapa bulan kami berpacaran dia berselingkuh dengan kakak sepupuku, bahkan ia memukulku, sejak saat itu aku tak percaya dan tak berani untuk dekat dengan ppria lagi, aku takut ia bersellingkuh, aku sangat takut jika kela aku akan memergokinya bersama wanita lain dan juga memperlakukanku dengan kasar" ucap jia meneteskan air matanya.
Emy memarkirkan mobilnya ke pinggir jalan lalu mengusap lembut kepala sahabatnya, "begitu banyak yang kau alami, kau baru menceritakannya sekarang, tidak apa-apa aku ada bersamamu" ucap emy menenangkan jia, "aku tak tahu apakah aku bisa jatuh cinta lagi atau tidak, aku sangat takut ketika ada pria yang mendekatiku walaupun dia hanya sekedar mengajakku mengobrol" ucap jia, "apa kau pernah mencoba membuka hatimu lagi?" tanyanyahati-hati, "aku pernah saat pertama kali kita masuk sekolah kelas 10 aku mulai merasakan kalau aku menyukai kakak kelas kita, tetapi saat itu aku tahu kalau dia sudah punya pacar dan aku tak berani lagi untuk menyukai siapapun" ucapnya pelan.
"Sudah hapus air matamu kita sudah dekat rumahmu, nanti ibumu khawatir" ucap emy yang tak tahan melihat sahabatnya menangis, iia melanjukan mobilnya, saat sudah sampai depan rumah jia ia memegang tangan jia, "jia ingatlah suatu saat akan ada seorang pria yang benar-benar mencintaimu dan tidak akan pernah menyakitimu" ucap emy, jia hanya tersenyum dan turun dari mobil emy, ia menarik napas panjang lalu menghembuskannya dan mengetuk pintu rumahnya, "ibu, jia pulang" ucapnya mengetuk pintu ibu jia membuka pintu, "dari mana saja kamu baru pulang?" tanya ibu jia, "tadi jia kerumah yumna bu, ibunya yumna ingin bertemu dengan kami" jawab jia, "apakah kau membuat masalah lagi? sudah ibu bilang jangan ikut terlibat dalam kasus jika kau tidak bisa memecahkannya maka kau lah yang akan dibuat malu" ucap ibu jia memarahi jia, "ibu kau tak perlu mengkhawatirkan ku, kau khawatirkan saja dirimu sendiri, waspada pada pria itu" ucap jia masuk kekamarnya, ia langsung kekamar mandi dan mencuci wajahnya, lagi-lagi ia mendebat ibunya karena kesal dengan kejadian lama yang ia ingat.
Jia merebahkann badannya keatas kasurnya lalu memandang ke langit-langit kamarnya ia mengingat masa-masa indahnya bersama keluarganya tetapi tiba-tiba kenangan buruknya melintas diingatannya membuatnya kesal dan menangis, "aku sudah tidak tahan dengan semua ini, bagai mana pun aku tidak mau lagi tinggal bersama mereka" gumamnya pelan dan menutup wajahnya, lalu ia terlelap.
********* Pagi hari********
Jia bangun lebih pagi seperti biasanya ia pergi dari rumah lebih dulu dari kedua orang tuanya, ia akan pulang larut sampai ayahnya tidur, ia tidak ingin bertemu dengan ayahnya ia merasa kenangan buruk akan terus menghantuinya jika ia bertemu dengan ayahnya, "aku selalu begini, aku akan segera menerima kontrak dan pindah dari rumah itu" gumamnya sambil berjalan menuju sekolahnya, "Hey jia kau mau kesekolah sepagi ini?" tanya seorang pria memberhentikan motornya didekat jia, jia menengok kearah sumber suara, "kau lagi tolong jangan mengikutiku, dan ingat aku tidak kenal denganmu" ucap jia meninggalkan pria itu, "kita akan berkerja sama dalam menyelesaikan misi maka kita harus menjadi rekan yang baik" ucapnya, "jangan bermimpi" ucap jia, "ayolah ku nohon" desaknya, "Raka aku bilang jangan mengikutiku, dan pergi sana, aku sedang tidak ingin berbicara" ucapnya lagi dan berjalan cepat, "gadis ini benar-benar sangat aneh" gumam raka, "baik aku duluan" teriak raka melajukan motornya melewati jia.
Jia menghentikan langkahnya tepat didepan gang rumah emy, ia memutuskan untuk kerumah emy tetapi ia melihat emy yang menaiki motor seorang pria, ia mengurungkan niatnya dan kembali berjalan keluar dari gang ketika ia melihat kebelakang motor itu berhenti dan emy turun dari motor, "Jia sedang apa?" tanya emy, jia melihat kearah pria yang dimotor jelas sekali itu raka, "kau kesini untuk berangkat bersama?" tanya emy, "Tidak aku tidak sengaja lewat" ucapnya lalu berjalan meninggalkan emy, "hey sebentar" teriak emy, jia menghentikan langkahnya dan berbalik, "ayo berangkat bersama" ucap emy mengandeng jia, jia melihat ke pria yang berada dimotor pria itu tersenyum namun jia melepas tangan emy yang mengandengnya, "em aku akan naik angkot kau berangkat saja dengan raka" ucapnya menghentikan angkot, "eh tunggu, tunggu dulu hey" teriak emy menghentikan namun jia memaksa supir agar jangan mendengarkan emy, "Kenapa?" tanya raka, "dia selalu begitu, memendam sendiri, aku sahabat yang jahat kenapa aku tidak menghentikanmu saat kau bilang akan menjemputku, padahal aku tau tadi malam ia sangat terpukul" ucapnya meneteskan air mata, "apa kalian bertengkar?" tanya raka, "Tidak" jawab emy lalu menaiki motor raka.
Sesampai didepan sekolah terlihat jia yang sedang menunggu emy dan yumna, emy dan yumna datang bersamaan mereka diantar oleh raka dan tian, "hey kalian aku menunggu lama kalian malah pacaran" candanya, "kau baik-baik saja?" tanya emy, "aku baik-baik saja" jawab jia seperti biasa ia kembali ceria walau pun terlihat matanya yang bengkak karena menangis, "hey kalian berdua tidak pergi hah?" tanyanya, "iya baik kami pergi" jawab tian lalu tian dan raka pergi, "Jia aku ada kabar baik" ucap emy, "apa?" tanya jia, "kita diterima oleh pimpinan detective zhou" ucapnya, "apa benarkah? " ucap jia semangat, "iya benar" ucap emy, "berarti kita ber3 sudah tergabung menjadi agen detective resmi?"tanya yumna, "benar" jawab emy, "akhirnya" ucap jia bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments