Yasmin dan Daniel menonton disalah satu bioskop yang ada di mall kota Pekanbaru.
Setelah menonton Daniel membawa Yasmin ke restauran cepat saji. Daniel memesan makanan dan minuman yang akan mereka makan.
"Yasmin, aku sebenarnya ingin mengatakan sesuatu..."
"Katakan aja kak...emang mau ngomong apa"
"Jujur sejak pertama kakak melihatmu, kak Daniel sudah menyukaimu. Kak Daniel sudah berusaha menepis perasaan suka itu, tapi kak Daniel tak bisa membohongi hati ini jika kakak memang mencintaimu"
Yasmin kaget mendengar pengakuan Daniel, walau banyak temannya mengatakan jika Daniel menyukainya, tapi mendengar langsung dari Daniel membuat ia kaget juga.
"Apa kak Daniel nggak salah, apa yang membuat kakak bisa menyukaiku"
"Tak ada alasan untuk cinta itu, Yasmin. Jika mencari alasan kenapa cinta itu berarti bukan cinta"
"Tapi kak...."
"Kenapa Yas, apa kamu sudah ada kekasih"
"Bukan itu kak, ibu melarang aku pacaran karena ia takut nanti aku jadi lupa belajar dan nilaiku jadi turun" ucap Yasmin jujur
"Jika bukan karena ibu melarang, apa kamu mau menerima kakak"
"Aku takut kak...."
"Takut apa..."
"Kakak itu pintar, tampan dan baik, pasti banyak yang menyukai kakak. Aku takut nanti jadi banyak yang marah dengan aku setelah tahu kakak menyukaiku"
"Kenapa mereka marah, kakak memilih kamu karena hati kakak yang menginginkan. Dan mengenai ibu kamu, kamu harus buktikan jika nilaimu akan bertambah baik setelah bersam kakak. Kakak janji akan membantumu belajar, agar nilaimu makin bagus"
"Kita coba jalani begini aja dulu kak. Jika memang kita saling menyukai, pasti hati ini tak akan berpaling"
"Baiklah, tapi kamu harus janji tidak akan membuka hati buat cowok manapun"
"Baiklah..."
Setelah dari mall , Daniel mengantar Yasmin pulang.
################
Hari berganti hari. Hubungan Daniel dan Yasmin sudah makin dekat. Semua siswa disekolahnya tahu jika Daniel dan Yasmin ada hubungan yang lebih dari teman.
Daniel hampir setiap hari pergi dan pulang sekolah bersama Yasmin. Rina dan Merry sahabat Daniel sudah tahu hubungan mereka. Daniel sendiri yang mengatakan.
Sejak tahu Daniel menjalin hubungan dengan Yasmin Merry sedikit menjaga jarak. Ia jarang berkumpul dengan Daniel dan temannya. Ternyata Merry menyukai Daniel dari pertama mereka sekelas.
Dulu ia mengalah karena Daniel lebih memilih Diana, ketika Daniel dan Diana putus Merry mulai mendekati Daniel kembali. Ternyata kali inipun Daniel mengabaikannya dan memilih Yasmin.
Merry merasa patah hati dan mulai menjaga jarak dengan Daniel agar hatinya tak makin sakit.
Yasmin , Daniel dan sahabatnya yang lain sedang menyantap makanannya ketika Rina dan Merry masuk. Tony melambaikan tangan sambil berteriak mengajak buat duduk bersama mereka.
"Rina, Merry...sini makannya..."
"Kami di sini aja" jawab Merry dan duduk dekat jendela kantin.
"Rina dan Merry kenapa ya, kok jarang mau gabung lagi" ucap Chandra
"Mungkin mereka lagi ada masalah" ucap Tony
"Bosan kali ngumpul sama kita terus" ujar Daniel
"Niel, besok kita belajar kelompoknya dirumah kamu aja gimana" tanya Tony
"Boleh, kamu sekalian belajar ya" ucap Daniel dengan Yasmin
"Tapi pelajaran kitakan beda kak"
"Kakak akan ajarin kamu sekalian pelajaran yang kamu kurang mengerti kemaren, besok pulang sekolah langsung ke rumah aku aja. Kamu ngomong sama ibu ya, biar ibu nggak kuatir kamu pulang telat"
"Iya kak..."
###############
Keesokan harinya sepulang sekolah, mereka langsung menuju rumah Daniel. Rina dan Merry terpaksa ikut karena yang mengerti dan paling pintar di kelas mereka adalah Daniel.
Mereka belajar di ruang keluarga. Yasmin yang baru pertama kali datang ke rumah Daniel tampak canggung.
Orang tua Daniel sedang di luar menghadiri acara keagamaan mereka. Yasmin baru mengetahui jika papa Daniel seorang pendeta.
Daniel dan teman sekelasnya belajar membahas soal yang mungkin akan keluar saat ujian nanti.
Daniel meminta tolong Yasmin untuk buatkan minum bagi mereka.
Saat sedang asyik membuat es teh manis, seorang wanita yang cantik menghampiri Yasmin.
"Aduh ada anak gadis di dapur"
"Maaf bu...saya buatkan minum buat Daniel dan temannya"
"Kamu teman Daniel juga..."
"Iya bu..."
"Siapa nama kamu, tante mamanya Daniel"
"Oh...saya Yasmin tante. Maaf saya lancang menggunakan dapur tante...."ucap Yasmin sambil mengulurkan tangan
"Oh nggak apa, tante malah senang jika kamu mau langsung ke dapur membuatkan minum. Tante seharusnya mengucapkan terima kasih karena kamu telah bantu buatkan air. Tante baru kali ini melihat kamu"
"Saya adik kelas kak Daniel tante. Kebetulan ada pelajaran yang ingin saya diskusikan dengan kak Daniel , jadi sekalian aja gabung belajar dengan teman teman kak Daniel"
"Oh ya...kamu pacarnya Daniel" ucap mama Daniel langsung.
Yasmin hanya memberikan senyumnya,diam tak bisa menjawab, ia takut salah menjawab.
"Kenapa malu, Daniel sudah pernah ngomong sama tante kalau ia menyukai salah satu afik kelasnya. Kamu cantik, pantas Daniel suka"
"Tante bisa aja. Terima kasih tante..."
"Apa tante perlu bantu untuk membawa minumnya"
"Nggak usah tante, aku bisa bawa sendiri"
"Baiklah, nanti cemilannya biar tante yang bawa"
Yasmin membawa nampan yang berisi minuman buat Daniel dan temannya yang lain.
Di sana tampak seorang pria mapan yang wajahnya mirip Daniel. Yasmin menduga itu papanya Daniel. Ia lalu tersenyum ke arah pria itu.
"Oh ada anak gadis yang lain ternyata. Om kira kalian berlima aja yang belajar"
"Yasmin, kenalkan ini papa aku"
"Yasmin, om...." ucap Yasmin mengulurkan tangannya.
"Papa...Yasmin ini calon menantu kita loh" ucap mama Daniel yang datang membawa cemilan.
"Oh ya...jadi ini cewek yang kamu katakan itu"
Yasmin hanya tertunduk malu mendengar ucapan orang tua Daniel.
"Papa ,udah ah. Yasmin jadi malu. Ayo ke kamar, biarkan anak anak belajar jangan di ganggu" ujar mama Daniel melihat Yasmin yang malu.
"Papa pamit dulu ya...jangan sungkan."
"Iya, om. Terima kasih..." ucap yang cewek serempak.
"Jadi lu udah cerita tentang Yasmin dengan orang tua lu" ucap Tony
"Emang kenapa"
"Jujur juga lu. Kayaknya saat ini hubungan lu cukup serius. Yang dulu aja orang tua lu nggak tahukan"
"Dulu aku belum tujuh belas tahun. Lagi pula buat apa menutupinya. ..baik jujurkan"
"Apa lu yakin orang tua lu akan menerima Yasmin sepenuhnya" ujar Rina
"Maksud kamu apa , Rin"
"Bukankah kamu dan Yasmin beda keyakinan"
"Aku belum pernah memikirkan itu, yang penting saat ini kami jalani aja hubungan ini dengan apa adanya. Biar semuanya mengalir begitu aja.."
Yasmin kaget mendengar ucapan Rina, ia tak pernah memikirkan tentang perbedaan itu selama ini.
"Ya Tuhan , kak Rina benar. Aku dan kak Daniel berbeda keyakinan. Apa mungkin kami akan tetap bersama..."
**********************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Patrick Khan
.nenek sm kakek q nikah beda keyakinan..punya anak 4 smw ikut agama islam kakek
.smpai maut memisahkan nenek kakek q
🤗🤗 nenek q iklas anak2 nya ikut agama islam smw..
.
2024-04-21
0
Pisces97
beda keyakinan susah kalau hanya pacaran saja bisa saja tapi ke jenjang lebih serius butuh mental dan keyakinan hati yang kuat harus ada yang mau pindah ikut agama
tapi bukan Yasmin ya ikut agama Daniel
jadi murtad dong ceritanya 😁🤭🙏
2024-02-16
0
Lita Yanis
oooh trnyata si Mery yg suka DG Danil???o la laaaa, pantesan sewoot bnget, cinta brtpuk seblh tangan niih ye meryyy
2022-10-07
0