Tak terasa udah tiga bulan Yasmin berada di sekolah menengah atas ini. Setiap hari perhatian Daniel tidak berubah. Hanya Yasmin tidak begitu menanggapinya. Ia tak mau nanti menjadi musuh kakak kelasnya yang pengagum Daniel.
Tiga bulan berada di sini, Yasmin menyadari jika Daniel memiliki banyak penggemar. Tidak salah sih, karena selain ketua OSIS, ia juga aktif diberbagai ekstrakurikuler lainnya.
Daniel juga termasuk siswa yang pintar. Ia sellau meraih juara di kelasnya. Hampir setiap upacara ia yang akan memainkan piano mengiringi siswa menyanyikan lagu kebangsaan. Daniel seperti paket komplit. Ditunjang dengan wajah tampan dan dari keluarga mapan.
Yasmin bukannya tidak pernah mendengar desas desus disekolah yang mengatakan jika Daniel menyukainya. Tapi Yasmin memang ingin berkonsentrasi dulu buat belajar.
Jam istirahat ini digunakan Yasmin buat belajar, karena nanti ada ulangan sejarah. Ia membuka buku sambil memakan nasi goreng bekal dari ibunya di taman sekolah.
Yasmin yang sedang asyik membaca tidak menyadari jika Daniel duduk disampingnya.
"Sepertinya nasi goreng yang kamu makannitu enak banget" ucap Daniel mengagetkan Yasmin.
"Eh kak Daniel, kapan datangnya"
"Makanya Yasmin, belajar boleh tapi jangan sambil melamun"
"Siapa yang sambil melamun...."
"Buktinya kamu nggak menyadari kehadiranku"
"Kakak tuh yang kayak jelangkung..."
"Kok jadi jelangkung..."
"Iyalah datangnya tak diundang, jadi aku tak tahulah kehadiran kakak"
"Nggak nyambung ah..."
"Biarin, biar nyambung nanti diikat tali"
"Idih...kamu bisa juga becanda. Yasmin, boleh minta nasi gorengnya. Dari tadi udah ngences nih ..."
"Emang kakak nggak jijik"
"Jijik kenapa...."
"Inikan bekas suapan aku..."
"Atau kamu yang jijik...nggak mau bekas suapan aku"
"Kalau nggak salah aku pernah dengar orang berkata, tidak boleh menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi"
"Oh ya...siapa sih orangnya..."
"Lupa..."
"Kamu tuh ya...sekarang udah berani ngeledek kakak" ucap Daniel mengacak rambut Yasmin.
"Yasmin...."
"Hhhmmmm...."
"Nanti sore kamu ada acara..."
"Nggak..."
"Kita nonton yuk, nanti kakak jemput"
"Boleh, asal kakak nanti ke rumah dan pmit langsung sama ibu"
"Oh itu gampang, ibumu jauh lebih baik dari anaknya"
"Oh jadi gitu ya. Aku ini jahat..."
"Habis kamu susah banget diajak jalannya"
Daniel memang sudah beberapa kali main kerumah Yasmin. Ibu Yasmin yang sangat ramah menyambut setiap kedatangan Daniel dengan baik.
Daniel memakan nasi goreng Yasmin dengan lahap sampai habis. Yasmin memandanginya dengan intens.
"Lapar apa doyan" gumam Yasmin tanpa sadar
"Dua duanya..."
"Uupss...." ucap yasmin menutup mulutnya ketika menyadari Daniel mendengar ucapannya.
"Ini , nggak ada tempat bekalnya"
"Emang kalau enak dilahap juga"
"Maybe..."
Bunyi bel tanda istirahat telah berakhir terdengar. Daniel berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Yasmin berdiri.
Yasmin menyambut uluran tangan itu. Setelh berdiri sempurna, Daniel bukannya melepaskan genggaman tangannya, tapi makin mempereratnya.
"Kak...lepaskan. Nanti ada yang lihat, bisa jadi bahan gosip seantero sekolah"
"Biarin, biar jadi terkenal"
"Jangan ngaco deh..." ucap Yasmin berusah melepaskan genggaman tangan mereka.
Siswa yang berjalan dibelakang mereka melihat itu langsung berbisik bisik.
"Ingat ya jam empat sore kakak jemput" ucap Daniel sedikit berteriak, dan langsung memuju kelasnya, membuat anak anak yang berada disekitar mereka memandangi Yasmin.
Yasmin memberikan senyumnya pada siswa yang memperhatikannya. Ia melangkah masuk ke kelas.
"Kamu udah jadian ya sama kak Daniel" tanya Ayu begitu Yasmin duduk di kursinya.
"Siapa yang jadian Ayu, aku pernah bilangkan antara aku dan kak Daniel tidak ada hubungan apa apa"
"Tapi anak anak tadi bilang, kamu dan kak Daniel makan sepiring berdua, dan jalan sambil menggenggam tangan"
"Itu gosip...apa aku udah jadi terkenal sekarang ya, kok digosipin"
"Emang kamu tuh udah terkenal sejak pertama masuk. Karena kedekatan kamu dengan kak Daniel. Siapa anak tingkatan kita yang tidak mengenal kamu"
"Masa sih, kamu bisa juga bercandanya" bisik Yasmin
"Kamu emang nggak tahu atau pura pura nggak tahu"
"Udah ah, bu guru tuh"
Yasmin dan Ayu lalu diam , dan memperhatikan ucapan guru yang memberi tugas ulangan.
Yasmin berjalan di lorong sekolahnya menuju pintu gerbang. Ia hampir terjatuh ketika ada dua orang kakak kelas yang menabraknya.
"uuppss ...sorry, jangan bilang sama ketua OSIS ya, kami nggak sengaja" ucap mereka dan berlalu begitu saja. Yasmin melihat mereka tertawa.
Yasmin berdiri di tepi jalan depan gedung sekolah menunggu angkot yang akan membawanya pulang.
Tiba tiba ada motor berhenti di depan Yasmin. Membuat ia kaget dan langsung mundur.
"Naik Yas..." ucap pengendara. Yasmin mengenal suara orang itu.
"Nggak usah kak, aku naik angkot aja"
"Nggak ada penolakan, ayo naik. Kita menghalangi pengendara yang lain nanti"
"Iya..." ucap Yasmin dan naik keboncengan.
Daniel mengendarai motornya perlahan setelah memberi helm buat Yasmin.
Sampai dirumahnya, Yasmin menawari Daniel mampir.
"Mampir kak..."
"Nggak usah, kakak langsung pulang. Sore nanti juga ke sini lagi. Salam buat ibu aja"
"Terima kasih ya kak tumpangannya"
"Oke sama sama, aku pamit. Jam empat ya"
"Iya kak...hati hati"
Setelah Daniel menghilang dari pandangannya , Yasmin masuk kerumah. Warung ibu tampak sunyi , ibunya pasti ada di dalam rumah.
"Assalamualaikum bu"
"Waalaikumsalam...tumben cepat sampainya"
"Tadi diantar kak Daniel..."
"Pantas, cepat sholat . Setelah itu baru makan"
"Iya ibu yang bawel"
"Kok bawel, disuruh sholat dibilang bawel..."
"Iya ibu yang cantik..."
"Gitu dong, kan ibu jadi muda lagi kalau dipuji"
"Idih...maunya ibu"
"Pahala loh memuji ibu, kan ibu jadi senang"
"Iya ibuku yang baik...biar tambah nih pahala" gumam Yasmin sambil masuk ke kamar mandi.
Setelah melaksanakan sholat Yasmin mengambil nasi sepiring beserta lauknya. Ia membaqa nasi ke warung. Yasmin makan di meja warung.
"Bu, nanti sore Yasmin izin mau pergi sama kak Daniel boleh"
"Mau kemana"
"Kak Daniel mengajak nonton"
"Jangan malam malam pulangnya, jika tiba waktu sholat jangan lupa kerjakan"
"Iya...mami"
"Nggak mau ah dipanggil mami, nanti kamu minta tambah uang jajan"
Yasmin tertawa mendengar ucapan ibunya. Ia dan ibunya memang sering bercanda.
"Kamu pacaran dengan Daniel" ucap ibu ,membuat Yasmin tersedak mendengar pertanyaan ibunya.
"Makan tuh jangan sambil termenung..minum cepat"
"Aku dan kak Daniel hanya berteman ,bu"
"Syukurlah, karena kamu harus belajar dulu. Jangan pacaran yang dipikirkan"
"Iya ibuku sayang..."
"Ibu bukan melarang kamu pacaran, ibu hanya nggak mau nanti karena pacaran kamu jadi lupa belajar"
"Kalau pacaran membuat nilai aku tambah bagus gimana"
"Emang bisa..."tanya ibu
"Bisalah, bu. Jika pacaran sehat. Kita jadi ada teman buat belajar bersama"
"Apa ini berarti kamu minta izin buat pacaran"
"Ih ibu ada aja...udah ah aku makan aja lagi"
Yasmin kembali menyuapi makanannya.
************************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Jasmine
abaikan mulut2 yg reseh dan julid Yas....hidup..hidupmu..
2023-01-29
0
Nena Anwar
seneng dengan kepribadian Yasmin yg humble dan taat
2022-06-04
1
Nazwatalita
Lanjut ....
2022-03-10
0