Aku pun duduk dibangku yang ada didekat nya dengan langkah ragu. Ini pertama kalinya bagiku berduaan bersama seorang laki-laki didalam kamar, rasanya sangat canggung dan kaku.
"Ambil ini, mulai sekarang panggil aku mas saja. Turuti semua perintah ku dan jangan membantah" Ucap Dayat mengawali pembicaraan dengan penuh penekanan.
Ku ambil selembar kertas yang diberikan Dayat padaku. Ku hembuskan nafas berat setelah membaca halaman pertama.
"Lagi-lagi surat perjanjian" Ucap Ku malas didalam hati.
Ku tatap dan ku baca seisi surat perjanjian itu, sebut saja itu surat kontrak pernikahan.
Isi Surat Perjanjian itu.
Dengan ini menyatakan Bahwa:
Pihak kedua(Melly) tidak diijinkan keluar tanpa sepengetahuan pihak pertama(Dayat)
Pihak kedua (Melly) diwajibkan mengurus segala keperluan pihak pertama (Dayat) selama pernikahan berlangsung.
Pernikahan antar Pihak pertama(Dayat) dan juga Pihak kedua (Melly) akan berakhir hingga Pihak pertama (Dayat) benar-benar sembuh total dan sudah bisa berjalan. Terlepas dari itu, Pihak kedua (Melly) tidak diijinkan menggugat cerai.
Pihak kedua (Melly) harus menjaga sikap dan berprilaku baik. Serta menjaga kehormatan dan martabat dari keluarga pihak pertama (Dayat).
Dan Blaaaaa Blaaaaa Blaaaaa
Aku memutar bola mata malas, perjanjian ini benar-benar mengurung ku bagaikan penjara.
Ya, walaupun masih memiliki harapan akan terlepas. Itupun kalau Dayat sudah benar-benar sembuh total, dan aku tidak tau kapan.
"Apa kamu sudah selesai membacanya?" Tanya Dayat dengan wajah dinginnya.
"Sudah" Jawabku singkat.
"Baiklah, hal yang perlu kamu tau. Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini, karena mama selalu saja memaksa ku itu sebabnya aku menikahi mu. Jadi kamu jangan banyak berharap padaku" Ucapnya dengan wajah dinginnya.
Entah kenapa, mendengar pengakuan Dayat. Rasanya sangat sakit bagaikan ditusuk duri tajam. Istri yang tak diharapkan, begitulah diriku saat ini.
Namun aku juga bersyukur, karena aku juga tidak menyukai laki-laki berwajah dingin dan angkuh seperti dirinya.
Yang perlu aku lakukan hanya mengurusnya hingga sembuh, setelah itu aku akan bebas dari jeratan pernikahan ini. Begitulah pikirku.
"Sekarang kamu boleh pergi, dan kemasi barang mu disana. Dan jangan pernah menyentuh barang-barang ku sedikitpun" Sambung Dayat lagi. Sambil menunjuk sebuah lemari disamping lemari pakaiannya.
"Baik mas" Balas ku dan berlalu pergi dari sana.
Ku kemasi barang-barang ku yang ada didalam tas, tidak terlalu banyak, karena aku sengaja hanya membawa sedikit baju kesana.
Ku pandang dari kejauhan, Dayat hanya duduk di kursi rodanya dengan tatapan lurus keluar jendela. Entah apa yang Dayat pikirkan, tapi aku malah kasihan kepadanya yang nampak memiliki beban yang begitu berat.
Hari sudah hampir sore, ku putuskan untuk mandi dan membersihkan diri.
Ku bawa handuk kesayangan ku, serta pakaian ganti untukku.
"Mas dimana kamar mandinya?" Tanyaku kepada mas Dayat, karena ini pertama kalinya bagiku berada disana, jadi aku tidak tau dimana biasa orang kaya mandi.
"Kamu buka saja pintu itu" Tunjuknya kepada sebuah pintu yang sejak tadi aku pikir itu pintu keluar lain selain pintu yang aku lewati tadi.
"Itu?" Tanyaku lagi memastikan.
"Iya, masuk saja kesana" Balas nya dengan nada kesal.
"Baiklah" Ucap ku dan berlalu pergi.
"Orang kaya mah emang hebat ya, kamar mandi aja ada di dalam kamar, tidak seperti rumahku, mandi saja jauh dibelakang rumah" Ucap ku didalam hati.
Sesampainya didalam kamar mandi, aku terpana akan kamar mandi yang super mewah ini. Ukurannya yang begitu besar, bahkan 2 kali lipat dari ukuran kamarku yang hanya berukuran 2×3 m³ saja.
Kutelusuri setiap benda yang ada disana, dengan perasaan ingin tau. Aku masuk kedalam bilik kaca transparan yang ada didalam kamar mandi.
"Apakah ini tempat mandi, bagaimana cara menghidupkan air nya?" Ucap ku tidak tau. Dan ku lepaskan pakaian serta handuk ku dan ku sangkutkan didekat pintu.
Ku lihat tombol yang ada disisi kanan benda itu, dan ku tekan dengan asal.
"Ahkkkkkkkkkkk" Aku berteriak kesakitan, mas Dayat yang ada diluar terperanjat dan dengan sigap mengayunkan rodanya menuju kamar mandi.
Karena kamar mandi itu tidak aku kunci, jadi mas Dayat masuk begitu saja tanpa berpikir panjang.
Aku terus menjerit kesakitan, dibawah guyuran air Shower itu.
Mas Dayat langsung memencet tombol bewarna hijau, dan air itu langsung mati.
"Pakai handuk mu, dan tutupi tubuhmu" Mas Dayat memberikan handuk kepadaku.
Mendengar perkataan mas Dayat, lagi-lagi aku berteriak dengan kencang dengan mengambil handuk ditangan Dayat dengan kasar untuk menutupi seluruh tubuhku.
"Kamu sengaja ya mau melihat tubuhku" Bentak ku dengan geram.
Dayat nampak mendecah kesal, "Dasar orang miskin gak tau terimakasih" Ucapnya dan berlalu pergi.
Aku hanya diam memandangi kepergian Mas Dayat, nampak Mas Dayat berhenti diambang pintu dengan sedikit menoleh kebelakang.
"Jika masih ingin mandi pencet tombol warna hijau, yang bewarna merah itu air panas" Ucapnya sebelum meninggalkan aku di kamar mandi.
Aku sedikit menoleh kearah tombol yang mas Dayat katakan, memang benar, tombol nya ada dua warna. Hanya saja tadi aku tidak tau kegunaan nya.
"Melly, Melly. Seharusnya kamu bertanya saja dulu sebelum semua ini terjadi. Aku sangat malu kepada Dayat" Gerutu ku kesal kepada diriku sendiri.
Aku memencet tombol bewarna hijau dengan ragu. Takut? itulah yang aku rasakan.
"Ahh, tenyata benar. Airnya adem dan nyaman" Ucap Ku dengan lirih.
Setelah selesai mandi, aku keluar dengan baju tidur yang sudah aku pakai serta handuk yang ku balut di rambutku yang basah.
"Mas" Seru ku dengan lirih. Kepada mas Dayat yang duduk di balkon kamarnya itu.
Mas Dayat tidak menjawab, "Mas, aku minta maaf. Dan terimakasih sudah menolongku, anggap saja apa yang mas lihat tadi tidak pernah terjadi" Ucap ku dengan perasaan yang sangat malu jika mengingat kejadian dikamar mandi itu.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung,,,,,,,
Please jangan lupa vote, komen dan Like ya. 🥰🥰
Baca juga novel aku yang lainnya,
-Menikahi CEO Yang Kejam 1
-Menikahi CEO Yang Kejam 2
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
moga Dayat orang nya baik..dan bisa melayani Melly sebaiknya
2023-06-29
0
Annisa Nisa
Awas ntar U Bucin Dayatt
2021-12-26
0
luiya tuzahra
kenapa namanya dayat siih,jdi ngebayangin visualnya dayat temenku maintenen
2021-10-16
1