Keputusan Terberat

"Begini saja, saya beri kamu waktu 3 hari untuk menentukan keputusan kamu. Kamu tidak akan rugi jika anakmu itu mau menjadi menantu saya. Ini foto anak saya. Saya hanya ingin Melly mengurus segala keperluan anak saya. Jujur, keadaan anak saya sekarang sedang lumpuh, jadi pikirkan saja" Buk Sonia berlalu pergi setelah memberikan beberapa foto anaknya kepada ibuku.

Tok

Tok

Tok

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar ku.

"Mell, keluarlah nak. Ibu ingin bicara" Seru ibuku. Aku masih diam, tanpa ingin menjawab atau membukakan pintu kamar itu.

Sudah sekian kalinya ibuku mengetuk pintu, namun aku masih tidak ingin membukanya. Rasanya aku ingin pergi saja dari rumah ini, aku begitu marah dan kecewa ketika tau ibuku memiliki hutang tanpa sepengetahuan ku, apalagi sekarang ibu Sonia menginginkan aku sebagai jaminan hutang ibu.

Sudah dua hari aku mendiamkan ibu, aku hanya pulang dan pergi dari rumah. Ketika sudah pulang dari kampus, aku mengunci diriku di dalam kamar.

Uhuk Uhuk

Aku menghentikan langkah ku yang ingin masuk kedalam kamar. Aku berjalan menuju dapur, ku lihat ibu sedang membuat gorengan seperti biasa setelah pulang bekerja di kebun karet.

Wajahnya yang pucat, disertai batuk, sungguh membuatku tidak tega terlalu lama mendiamkan ibu. Apalagi dengan tubuhnya yang sudah semakin tua.

Aku kembali berjalan menuju kamarku, dengan perasaan bersalah. Bukankah sebagai anak, sudah seharusnya membantu setiap masalah yang dihadapi orang tuannya. Begitulah pikir Melly.

Sesampainya di kamar, ku pandang foto kenangan kami bertiga. Yaitu, foto ayah, ibu dan aku yang sedang bermain di taman sebelum ayah meninggal.

Air mataku menetes begitu saja, memang benar, selama ini ibu tidak pernah membebankan segala masalahnya padaku, rasanya terlalu egois jika aku marah sama ibu seperti ini dan tidak mendengarkan penjelasan sedikitpun.

Ku letakkan tas yang ada di tanganku, dan aku berlari menuju dapur. Rasanya aku ingin memeluk ibu saat ini.

Didepan pintu dapur, aku berdiri dengan mata yang sudah sembab. Ibuku menatap heran sekaligus khawatir.

"Melly, ada apa?" Tanya Ibuku dengan wajah khawatirnya.

"Maafkan aku bu, maafkan Melly" Ku peluk tubuh ibuku dengan erat, dan ibuku membalas pelukan ku.

"Kenapa kamu minta maaf sayang" Tanyanya.

"Maafkan Melly, karena Melly terlalu egois. Seharusnya Melly mendengarkan ibu terlebih dahulu" Jelas ku dengan suara isakkan tangis ku.

"Duduklah dulu" Ibu membawaku duduk.

"Seharusnya ibu yang meminta maaf, ibu menyembunyikan semuanya dari mu" Ucap ibuku ketika aku sudah mulai tenang.

"Jelaskan sama Melly bu, sebenarnya untuk apa uang itu?" Tanya ku.

"Uang itu ibu gunakan untuk membayar biaya pengobatan ayah kamu. Hutang itu pun sudah hampir lima tahun yang lalu, ibu pikir, ibu bisa membayarnya dengan hasil karet almarhum ayahmu. Namun ternyata, harga karet semakin turun dan ibu kewalahan untuk membayarnya. Ditambah lagi uang biaya kuliah kamu, jadi ibu tidak bisa membayarnya lagi" Jelas ibu dengan wajah sedihnya.

"Jika ibu memberitahuku, aku tidak akan kuliah bu" Ucap ku dengan penuh penyesalan.

"Ibu tidak ingin mengecewakan kamu Mell, apalagi kamu begitu semangat ingin kuliah" Ucap ibuku.

Aku semakin merasa bersalah kepada ibu, aku tidak pernah tau pemasukan ibu berapa selama ini dan pengeluarannya berapa.

"Bu, yang kemarin itu siapa namanya?" Tanyaku kepada ibu.

"Itu ibu Sonia, tempat ibu meminjam uang" Balas ibuku.

"Apa dia menginginkan aku menjadi menjadi menantunya? Kenapa dia menginginkan aku bu?" Tanyaku lagi pada ibu.

"Dia bilang, dia ingin kamu menjadi menantunya. Dengan begitu hutang ibu lunas, dan dia ingin kamu mengurus segala keperluan anaknya yang akan menikah dengan mu, karena anaknya sedang lumpuh saat ini" Jelas ibuku

"Tapi setelah ibu pikir, lebih baik ibu kehilangan rumah dan tanah kita dari pada ibu menjual anak ibu sendiri" Sambung ibuku lagi.

Aku memeluk tubuh ibuku lagi, "Jangan bu, aku bersedia menjadi menantu buk Sonia" Ucap ku, rasanya ini hanya mimpi bersedia menikahi pria yang sama sekali tidak aku kenal, entah apa yang akan terjadi setelah itu.

Ibuku terkejut mendengar keputusanku, "Nak, ibu tidak ingin kamu mengorbankan masa depanmu karena hutang" Ucap ibuku dengan panik.

"Tidak apa bu, ini tidak sebanding dengan pengorbanan ibu selama ini untuk Melly" Ucap ku.

"Tapi nak" Bantah ibuku.

"Ibu jangan khawatirkan masa depan Melly lagi. Bagi Melly, ibu adalah segalanya melebihi masa depan Melly sendiri"

Ibuku menangis, dan memeluk tubuhku dengan erat. Tubuh yang sudah rentan ini, menangis didalam pelukan ku sehingga aku tidak kuasa menahan tangis.

"Ibu jangan menangis lagi ya, Melly janji akan membahagiakan ibu" Ucap ku dengan di iringi suara isakkan tangis ku.

Keesokan harinya, aku sudah mempersiapkan diri untuk menjalankan keputusan yang sudah aku ambil.

Dengan tubuh yang gemetar, aku duduk di kasur empuk ku. Tempat biasa aku mengistirahatkan tubuh dan jiwaku, setelah seharian beraktifitas.

"Ya allah beri aku kekuatan" Ucap ku dalam hati, berharap keputusanku ini adalah yang terbaik.

Tidak berapa lama, suara mobil terdengar dari arah depan.

Aku semakin gemetar, rasanya belum siap jika harus menikah diwaktu sekarang.

Namun, keadaan mendesak ku. Dan ibu adalah segalanya untukku.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,

Please jangan lupa vote, komen dan Like ya. 🥰🥰

Baca juga novel aku yang lainnya,

-Menikahi CEO Yang Kejam 1

-Menikahi CEO Yang Kejam 2

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

keputusan yang sulit harus diambil oleh Melly

2023-06-29

0

Ridwan Rid

Ridwan Rid

semakin seru sepertinya

2022-09-12

0

Dewi

Dewi

mampir

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hutang 200 juta
2 Keputusan Terberat
3 Surat Perjanjian
4 Satu Kamar
5 Kontrak Pernikahan
6 Mulut Pedas Tuan Muda
7 Masalalu
8 Hari yang menyebalkan
9 Pertengkaran
10 Kekuatiran Melly
11 Kesucian yang terenggut
12 Hari Yang Berbeda
13 Masalalu
14 Meminta Maaf
15 Meminta Maaf 2
16 Malam Pertama di rumah Reot
17 Sikap Yang Aneh
18 Kekhawatiran ibu
19 Sikap mas Dayat yang berubah manis
20 Sentuhan yang memabukan
21 Benih-benih asmara
22 Untuk Apa Aku Malu
23 Kabar baik
24 Kehilangan mas Dayat
25 Pernyataan Cinta
26 Kesembuhan mas Dayat
27 Kepulangan kami ke kota
28 Kedatangan Fina
29 Makan malam
30 Pagi Penuh Cinta
31 Masakan Spesial
32 Ibu Sakit
33 Ibu Sakit 2
34 Merusak suasana
35 Rencana Bulan madu
36 Bulan Madu
37 Bulan madu 2
38 Mas Dayat menjadi sangat Agresif
39 Naik Perahu
40 Kepulangan Kami
41 Kehadiran Fina
42 Kekuatan Cinta
43 Disambut hangat oleh mama
44 Visual Gengs
45 Makan Malam
46 Hari Pertama Bekerja
47 Tingkah Yang Aneh
48 Hari Pertama Dikantor
49 Salah Paham
50 Sebuah Rencana
51 Sebuah rencana 2
52 Akhirnya
53 Kabar baik
54 Acara Syukuran
55 Kecelakaan Tidak Terduga
56 Sangat Terpukul
57 Mencurigakan
58 Menyelidiki 1
59 Kesadaran Melly
60 Kepulangan Melly
61 Kehilangan
62 Mencari Keberadaan Melly
63 Kebenaran 1
64 Kebenaran 2
65 Kecelakaan tak terduga
66 Kekhawatiran Melly
67 Kepulangan Dayat
68 Tamat
69 Pengumuman
70 Mendadak Dinikahi Bocah
71 Ekstra Chapter 1
72 Ekstra Chapter 2
73 rekomendasi
74 Rekomendasi Karya Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hutang 200 juta
2
Keputusan Terberat
3
Surat Perjanjian
4
Satu Kamar
5
Kontrak Pernikahan
6
Mulut Pedas Tuan Muda
7
Masalalu
8
Hari yang menyebalkan
9
Pertengkaran
10
Kekuatiran Melly
11
Kesucian yang terenggut
12
Hari Yang Berbeda
13
Masalalu
14
Meminta Maaf
15
Meminta Maaf 2
16
Malam Pertama di rumah Reot
17
Sikap Yang Aneh
18
Kekhawatiran ibu
19
Sikap mas Dayat yang berubah manis
20
Sentuhan yang memabukan
21
Benih-benih asmara
22
Untuk Apa Aku Malu
23
Kabar baik
24
Kehilangan mas Dayat
25
Pernyataan Cinta
26
Kesembuhan mas Dayat
27
Kepulangan kami ke kota
28
Kedatangan Fina
29
Makan malam
30
Pagi Penuh Cinta
31
Masakan Spesial
32
Ibu Sakit
33
Ibu Sakit 2
34
Merusak suasana
35
Rencana Bulan madu
36
Bulan Madu
37
Bulan madu 2
38
Mas Dayat menjadi sangat Agresif
39
Naik Perahu
40
Kepulangan Kami
41
Kehadiran Fina
42
Kekuatan Cinta
43
Disambut hangat oleh mama
44
Visual Gengs
45
Makan Malam
46
Hari Pertama Bekerja
47
Tingkah Yang Aneh
48
Hari Pertama Dikantor
49
Salah Paham
50
Sebuah Rencana
51
Sebuah rencana 2
52
Akhirnya
53
Kabar baik
54
Acara Syukuran
55
Kecelakaan Tidak Terduga
56
Sangat Terpukul
57
Mencurigakan
58
Menyelidiki 1
59
Kesadaran Melly
60
Kepulangan Melly
61
Kehilangan
62
Mencari Keberadaan Melly
63
Kebenaran 1
64
Kebenaran 2
65
Kecelakaan tak terduga
66
Kekhawatiran Melly
67
Kepulangan Dayat
68
Tamat
69
Pengumuman
70
Mendadak Dinikahi Bocah
71
Ekstra Chapter 1
72
Ekstra Chapter 2
73
rekomendasi
74
Rekomendasi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!