selagi aura berpikir keras, tiba tiba saja Tiara memulai pembicaraan kembali. tentunya, tanpa disadari aura bahwa sahabat lamanya itu merencanakan sesuatu.
ia melihat Tiara sempat berbisik pada Peter, lalu pergi ke dekat dirinya dan mengajaknya bersosialisasi untuk menyesuaikan diri dengan sekitar nya.
lalu, setelah berbicara seperlunya menanggapi Tiara dengan orang di sekitarnya. aura mulai agak mengetahui identitas teman Tiara terutama Peter.
berbeda dari pria yang biasa ia baca di novel novel. yang bekerja sebagai CEO ataupun pangkat pangkat tinggi lainnya hingga bisa menyewa jet sendiri, Peter bekerja sebagai marketing di suatu bank.
lelaki itu sendiri memiliki keluarga dalam kondisi ekonomi menengah menurut percakapan yang ia simak sejak Tiara bersosialisasi dengan orang orang ini.
di saat yang sama, Peter tiba tiba mendekat ke aura. wangi parfum khas pria menelusup ke Indra penciuman aura dan sanggup membuatnya merasa terbuai sesaat.
"mau minum bersamaku di sana aura?"
perkataan Peter pun memudarkan buaian dirinya dan aura pun mengangguk saja.
"baiklah, Tiara aku pinjam aura ya!!" teriak Peter pada sahabat aura dan dibalas dengan acungan jempol.
aura mulai berjalan bersama Peter, dentuman musik yang agak keras tak mengusik imajinasinya mengenai pria di sampingnya ini. dengan cepat, aura menggeleng pelan dan menatap ke arah lain dari wajah Peter.
akhirnya, aura pun duduk di sebuah kursi bersama peter. suasana diantara mereka yang awalnya terasa gagap dengan mudah dibalikkan dengan ucapan Peter yang menyenangkan.
hingga tiba tiba....
"bolehkah aku meminta nomormu Rah?"
ucapan dari pria di dekatnya membuat aura bertingkah kikuk tak seperti biasanya.
"ha, em.. bentar ya," balas aura sembari mengeluarkan androidnya.
"makasih, nanti aku hubungi ya," ungkap Peter setelah menerima dan menyimpan nomor aura.
setelah itu, lelaki itu kembali memutar topik ke hal lain dan aura tentu saja menyimak dan menjawab bila perlu.
setelah agak lama, karena kondisi yang sudah agak malam, aura pun pamit duluan kepada Tiara. ia takut nantinya malah timbul hal tak diinginkan di malam malam bolong.
Tiara pun menyetujuinya.
ketika aura baru saja keluar sendirian, angin malam menerpa dirinya dan mengibarkan gaun yang ia pakai. beberapa pria lalu lalang sempat menoleh ke aura dan terbengong.
aura pun bersikap tak peduli dan berdiri di sisi samping jalan. sempat ia memanggil taxi, namun kondisi kendaraan penuh dan remangnya penerangan membuatnya susah untuk pulang.
tap, tap ,tap
"hei! mau kuantar tidak?!"
aura pun menoleh ke arah suara bertepatan saat ia baru saja ingin menghentikan taxi lagi.
ia pun membelalakkan matanya saat mengetahui bahwa Peter yang berteriak.
akhirnya, Peter berada di dekatnya dan mengambil kunci ke mobilnya tepat di depan posisi aura. lalu menoleh ke aura menunggu jawabannya
"tidak, terima kasih. aku dak mau repotin kamu," balas aura sambil tersenyum.
"tidak apa, anggap sebagai tumpangan malam ini saja. aku tidak mungkin biarin kamu sendirian," sanggah Peter
aura tetap bersikukuh dan berusaha menghentikan taxi taxi yang melesat di depannya. sedangkan Peter menyenderkan tubuhnya di samping mobil menunggu aura.
setelah 45 menit berlalu, aura masih saja tak berhasil menumpangi taxi ataupun kendaraan jenis lain. Peter sempat terkikik kecil melihat kelakuan aura tanpa disadari perempuan itu.
'huh.. jika seperti ini terus, aku yakin sampai dini hari pun aku tak bisa pulang,' batin aura sambil mendengus pasrah.
"jadi bagaimana? mau tidak bersama aku pulang? hitung hitung jadi berkah," gurau Peter.
aura pun berpikir dan menatap kembali kondisi penerangan yang semakin meredup. ia pun menatap Peter dan membalasnya.
"sepertinya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Sena judifa
muara cinta kita hadir thor
2023-09-23
0
Hanipah Fitri
lanjut ..
2021-07-04
0