🌷Happy reading
Tak terasa sudah hampir setahun Reyna menjalani aktifitas perkuliahan di Jakarta dan usia Reyna sudah hampir 20 tahun, dan hari ini adalah hari terakhir Reyna menyelesaikan ujian akhir semesternya
"Sudah pada ngumpul semua ni...sorry aku telat ya..." Ucap Reyna sambil terengah-engah karena habis berlari
"Kamu tu Rey...kebiasaan mesti telat kalau ngumpul makan siang...sana gih pesen makananmu..!!" Kata Siska
"Iya...kan aku dah bilang maaf...kalian berdua kalau gak mesra-mesraan Mulu kenapa sih...belum muhrim tu dosa kalau pegang-pegang.." kata Reyna kesel melihat Siska dan Iwan kemana-mana gandengan tangan
"Kita gandengan tangan untuk saling menjaga hati biar tetap tenang...masak gitu aja salah..." Sahut Iwan
Sementara Satria tersenyum genit siap untuk meraih tangan Reyna untuk di genggam, namun Reyna langsung menampel tangan Satria dengan keras
"Eh...mau ngapain...ishhh...!!!" Kata Reyna
"Galak banget...aku tuh pengen memberi ketenangan sama kamu yang habis menghadapi ujian..." Jawab Satria sambil mengelus tangannya yang sakit karena tampelan keras Reyna
"Otak kamu itu modus Mulu Sat... Memberi ketenangan gak harus dengan pegangan tangan juga kali..." Reyna berkata sambil melihat ke arah Siska, Iwan dan Satria
"Assalamualaikum..." Seorang laki-laki memberi salam dan ikut duduk di sebelah Reyna
"Waalaikum salam..." Jawab Reyna dan teman-temannya,
"Eh...pak Ardian...ikutan makan nih pak..??" Tanya Iwan
"Iya.. sekalian...lapar juga nih perut...sekalian pengen duduk sebelah putri cantik... Boleh kan Rey...??"
Semua langsung melongo mendengar jawaban Ardian sang dosen yang terkenal Casanova di kampus itu, memang gantengnya gak ketulungan, banyak cewek tajir melintir di kampus yang sudah berganti-ganti menjadi kekasih Ardian
"Maaf pak..disini gak ada putri cantik...yang ada cuma saya, Siska dan Ira...mungkin bapak salah duduk.." ucap Reyna tenang sambil melanjutkan makan dan bergeser untuk mengambil jarak yang pantas dengan Ardian
"Hemm...ini putri cantiknya..."sambil mengambil gerakan akan merangkul Reyna, dengan cepat Reyna menepis tangan Ardian yang sempat mampir di pundaknya sebentar
"Maaf pak...yang sopan...gak malu dilihat banyak orang...?" Reyna memperingatkan Ardian
"Berarti kalau gak banyak orang, boleh ya...hemm...?" jawab Ardian menggoda
"Tentu saja gak boleh... Reyna sudah ada yang punya...minggir...!" Bentak seseorang dari belakang yang tak lain adalah Rehan
Semuanya kaget dengan kedatangan Rehan yang tiba-tiba dan membentak dengan emosi, Ardian langsung berdiri dan meninggalkan tempat sambil melihat Reyna
"kita akan ketemu lagi cantik..." kata Ardian sebelum pergi
"Kalian kok diam saja melihat kelakuan laki-laki br***ek itu..?" Kata Rehan masih agak emosi dan duduk di samping Reyna
"Dia dosen di kampus ini, orang berpengaruh juga...jadi kita menahan diri gak mau ribut..." Sahut Reyna
"Ohhh...jadi gitu ya...?! trus kalau tadi dia meraba-raba..kamu diam saja gitu Rey..iya..?!" kata Rehan emosi melihat Reyna
"Di jaga kalau ngomong... diraba gimana maksut kamu...gak jelas.." sahut Reyna cuek
Melihat sikap Reyna, menambah emosi Rehan dan dengan gerakan cepat Rehan meraba dan meremas paha Reyna..
"Akhh...!!! Kamu kenapa sih Han...jangan kurang ajar ya..." Reyna berusaha melepas sentuhan Rehan yang membuat rasa aneh di tubuh Reyna
"Katanya mau di jelaskan apa itu meraba...ini aku praktekkan biar jelas..!!" Kata Rehan dan segera melepaskan tangannya dari paha Reyna
Sedangkan empat temannya... melongo tidak percaya dengan apa yang dilakukan Rehan terhadap Reyna
Reyna segera berdiri dan pergi dari meja itu, sementara Rehan berlari menyusulnya
"Rey...Rey...tunggu...!!" Rehan langsung menyambar tangan Reyna...dan terjadilah adu gerakan tangan dan tendangan dari Reyna, sementara Rehan hanya menghindar saja
Beberapa mahasiswa yang kebetulan lewat, tercengang dan tidak percaya melihat kelincahan Reyna melakukan gerakan yang menyerang Rehan, tentu saja tetap Rehan yang menang
"Apa sih mau kamu Han...selalu ngganggu aku terus...! dilihat orang-orang yang kamu lakuin tadi tuh gak pantes tau nggak...!"
"Maaf Rey...aku tadi kelewat emosi, kamu juga di tanya jawabannya malah bikin aku tambah emosi.
"Aneh...siapa yang pengen kamu tambah emosi..." Kata Reyna
"Ya kamu itu..masak di bilang meraba, gak ngerti maksutnya...sekalian aja aku praktekkan, biar kamu paham..." Jawab Rehan gak mau kalah
"Terserah kamu deh...pusing aku ngladenin kamu tu Han...bikin bete tau nggak..." Kata Reyna
"Kalau terserah...berarti boleh nih aku raba lagi...hemm...?" Tanya Rehan menggoda
Langsung Reyna menjitak kepala Rehan keras
"Ahh...sakit Rey...keterlaluan banget sih kamu tu..." Kata rehan memegangi kepalanya
Dan tiba-tiba ada suara deringan handphone Rehan, setelah berbicara sebentar di saluran handphonenya, Reyhan pamit ke Reyna
"Udah deh...aku balik dulu ya Rey... hati-hati, jangan mau kalau diraba-raba lagi...kecuali aku yang ngraba..." kata Rehan
"Ih...ke pede an...pergi Sono...!!" Jawab Reyna
Seiring menghilangnya Rehan, ada perasaan aneh yang membuat Reyna tersenyum mengingat kelakuan Rehan
***
Hari ini Reyna melakukan kegiatan kampus sampai sore menjelang Maghrib, setelah sholat,Reyna langsung pulang, teringat dengan pesanan makan malam untuk ke 4 temannya di rumah, Reyna berniat mampir ke salah satu Resto dan memesan makanan untuk di bawa pulang.
Setelah masuk Resto, Reyna langsung pesan makanan,saat menunggu pesanannya selesai, Reyna seperti melihat seseorang yang dia kenal
"Kayaknya Rehan deh..." Ucap Reyna lirih sambil menajamkan pandangannya untuk memastikan
Jelas terlihat itu Rehan dengan 3 orang temannya, ada satu cewek yang disebelah Rehan dan bersikap sangat mesra, tanpa sungkan satu tangan perempuan itu ada di paha Rehan
sesekali Rehan memindahkan tangan itu, tapi tangan perempuan itu kembali lagi dan akhirnya Rehan hanya diam saja, sambil melanjutkan makan dan berbincang. Reyna melihat itu semua dengan sangat jelas
"Kenapa aku jadi kepo...bukan urusanku juga..." Batin Reyna berusaha tidak menatap ke arah Rehan lagi
"Ishh... menjijikkan, dasar pria...dimana ada kesempatan ya dimanfaatkan... hehh..., Aku kira kamu berbeda Han...ternyata sama saja" batin Reyna sambil bernafas panjang.
Saat Rehan tertawa dengan teman-temannya, tanpa sengaja menoleh ke arah Reyna, dan Rehan langsung diam tersentak kaget, sementara Reyna yang sudah mau pulang melenggang santai melewati Rehan tanpa menoleh. Rehan benar-benar merasa tidak nyaman dengan sikap Reyna
"Rey...tunggu...!!" Rehan beranjak dari tempat duduknya dan berlari menghampiri Reyna
"Eh...ada apa Han...? " Tanya Reyna santai sambil mencari kunci motor dalam tasnya seolah gak perduli kalau ada Rehan di depannya
"Dari tadi kamu disini Rey..? Tanya Rehan
"Lumayan lah nunggu pesenan sampek selesai...emang kenapa Han..? Jawab Reyna
"Nggak ada...itu teman..." Belum selesai Rehan mau menjelaskan
"Maaf keburu malam...aku dah lapar...pulang dulu ya..." Sahut Reyna tanpa melihat Rehan
Setelah kejadian itu Rehan berusaha menghubungi Reyna lewat handphone, tapi selalu tidak di angkat. Kebetulan dua Minggu ini, Rehan ada kegiatan di luar kota mengenai bisnisnya,jadi tidak bisa datang langsung menemui Reyna untuk bertanya
"Rey...nih ada yang mau ngomong..!" kata Ira sambil memberikan handphone nya
"Siapa sih...? " Tanya Reyna sambil mengambil handphone Ira yang di sodorkan ke arahnya
"Halooo...?" kata Reyna
"Met malam Rey...gimn kabar, kenapa gak pernah ngangkat telpon dariku..?"
"Maaf aku sibuk...dah yaa..." Reyna langsung memutuskan telponnya dan menyerahkn kembli ke Ira
"Lain kali kalau Rehan yang telpon jangan kasihkan ke aku...bilang aja aku gak bisa nrima telpon... sibuk" kata Reyna memberitahu Ira
"La emang kenapa to Rey...?? Kamu ada masalah sama Rehan...???" Tanya Ira
"Gak papa.. Aku males nanggapi seorang laki-laki player.." jawab Reyna
"Hus...kamu tu Rey...kalau ngomong jangan sembarangan...mana mungkin pak Rehan seorang player...dia itu CEO di perusahaan besar di Jakarta Lo Rey.." kata Ira mengingatkan Rey
"Halahh ..zaman sekarang jangan tertipu sama penampilan...tampang aja bak malaikat pada kenyataanya seorang penjahat" kata Rey gak mau kalah
"Emang kamu tau kalau kak Rehan itu penjahat...?" Tanya Ira sambil menarik turunkan alisnya
"Tau lah...aku juga lihat sendiri kok dia lagi menikmati sentuhan cewek, bahkan di depan umum" jawan Reyna
"Hahh...!!" Ira terkejut tak percaya, tapi Ira tahu Reyna...yang tak akan asal nuduh tanpa bukti nyata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nana Niez
menangin talah Thor kl berantem sm reyhan
2024-04-09
1
Ani Ani
DIA tak Akan terima bukan bukan
2024-03-06
0
anisa
hai athor goblok😂
2024-03-04
0