Pagi ini Farez sudah bersiap-siap kembali ke Bandung untuk menemui adik kecilnya.
Senyum bahagia tidak pernah luntur dari wajahnya.
"Sebentar lagi aku akan menemukanmu dan segera membawa mu pulang my little girl."gumam Farez dalam hatinya.
Sedangkan di kediaman Nelson...
"Mi , papi akan langsung ke rumah sakit sekarang. Tadi pagi dokter menelpon ku ia bilang hasilnya sudah keluar."ucap Brata.
"Baiklah , segeralah pergi aku sudah tidak sabar untuk melihat putriku"ucap Ceysa.
"Belum juga aku membawa putri ku , tapi kau sudah mulai melupakan ku bahkan mengusirku"ucap Brata dengan nada bercanda.
"Ah kau ini , masa cemburu dengan Putri mu sendiri , sudah lah sekarang buruan berangkat dan jangan lupa bawa kabar bahagia untuk ku"ucap Ceysa sembari mengecup pipi suaminya.
skip rumah sakit...
Brata sudah sampai dirumah sakit , ia buru-buru keruangan dokter karena sudah tidak sabar untuk melihat hasil tersebut.
"Akhirnya kau datang tuan , mari duduk"ucap dokter tersebut.
"Ah ya , aku tidak ingin Berbasa-basi cepat perlihatkan hasilnya"ucap Brata yang sudah tidak sabaran.
Mengerti dengan keadaan , dokter tersebut langsung memberikan hasil tes pada Brata. Brata langsung membuka dan terlihat wajah berbinar penuh kebahagiaan di kedua tatapan matanya.
"Ternyata benar , kau adalah putriku yang selama ini ku cari"ucap Brata sembari meneteskan air matanya.
Brata pun segera menghubungi Jack untuk menyiapkan keperluannya untuk ke bandung.
"Halo Jack bersiaplah , kita akan ke Bandung sekarang. Aku ingin kau membawa beberapa bodyguard untuk menemani ku"ucap Brata.
Jack : baik tuan .
Setelah menelpon Brata pun bergegas keluar dari rumah sakit dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada dokter tersebut.
...*****...
Aurel baru saja pulang dari sekolah nya dan bergegas menuju ketempat kerjanya.
Baru saja ia ingin memasuki cafe handphonenya berbunyi dan itu panggilan dari ibu Wita
"Halo Bu , ada apa bu?"tanya Aurel
Ibu Wita : halo sayang , bisakah kau pulang cepat hari ini?
"Emangnya ada apa bu?"tanya Aurel.
Ibu Wita: ada yang ingin bertemu denganmu sayang.
"Siapa Bu? kenapa ia ingin bertemu denganku?"tanya Aurel lagi.
Ibu Wita : nanti saja ibu jelaskan , sekarang kau pulanglah , jangan lupa minta izin dulu dengan nak Ando
"hm ,baiklah Bu"ucap Aurel sembari menutup telponnya.
Aurel berjalan keruangan raja lalu mengetuk pintu ruangan tersebut.
tok tok tok..
"Masuk saja"ucap raja berteriak.
Aurel membuka pintu tersebut dan langsung masuk kedalamnya.
"oh kamu Rel , Abang pikir siapa. Dan ada apa kamu keruangan Abang Rel."Tanya raja lembut.
"Hm , bang hari ini Aurel boleh izin gak? soalnya ibu tadi bilang Aurel harus pulang cepat hari ini"ucap Aurel.
"Oh , abang pikir ada apa. Tentu boleh Rel , pulanglah Abang mengizinkan mu"ucap raja.
"Terima kasih Bang raja , Aurel pulang dulu ya"ucap Aurel sembari keluar dari ruang tersebut.
...****...
Farez baru saja sampai di depan panti asuhan yang dikatakan oleh Adrian. Baru saja ia keluar dari mobilnya ia melihat ada beberapa mobil lagi yang baru datang di panti , dan salah satu dari mobil itu seperti mobil papinya.
Ketika orang dalam mobil tersebut itu keluar Farez pun tersadar jika itu memanglah papinya.
Farez buru-buru keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri papi.
"Papi"ucap Farez
Brata yang merasa terpanggil lalu menoleh ke asal suara.
"Farez , kenapa kau disini?"tanya Farez.
"Menemui adikku"Jawab Farez singkat.
"Kau sudah tau? dan dari mana kau tau?"tanya Brata.
"Namanya , namanya sama seperti adikku , dan apakah papi sudah lama mengetahui nya?"tanya Farez.
"Tidak , papi baru tau dua hari yang lalu"Jawab Brata.
"Kenapa papi tidak memberi tahuku?"tanya Farez.
"Papi ingin memberikan kejutan pada semua keluarga kita , dan papi juga baru mendapatkan hasil tes DNA jadi papi tidak ingin gegabah untuk memberi tahu yang lain dulu"ucap Brata.
"Dan bagaimana hasilnya Pi?"tanya Farez.
"Kau liat papi berada disini sekarang , berarti sudah pasti jika hasilnya cocok"ucap Brata dengan senyumannya.
"Syukurlah , aku juga mengharapkan hasil tersebut cocok , ayo pi sekarang kita masuk aku sudah tidak sabar untuk bertemu princess ku"ucap Farez sembari menarik tangan papinya menuju kedalam panti.
tok tok tok...
"Tunggu sebentar"ucap seseorang dari dalam panti.
pintu panti terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya yang tampak sedikit terkejut karena kedatangan dua pria berjas dan beberapa bodyguard di belakangnya.
"Maaf tuan , ada yang bisa saya bantu?"ucap wanita tersebut yang bukan lain adalah ibu Wita.
"Apakah di panti ini ada yang bernama Princessa Aurellia Nelson?"tanya Brata.
"Hm , Aurel? tapi namannya Princessa Aurellia N saja tuan"ucap Wita sopan.
"Ah iya , itu maksudku. N di belakang nama tersebut adalah Nelson nama keluarga kami"ucap Brata.
"Ah , berarti kau adalah ayah kandung Aurel? maaf tuan sebaiknya kalian masuk tidak enak bicara di depan pintu begini"ucap Wita sembari mempersilahkan Brata dan Farez untuk masuk.
Brata dan Farez pun masuk kedalam panti tersebut dan langsung memperkenalkan dirinya pada ibu Wita.
"Perkenalkan nama saya Adibrata adhilino Nelson dan di samping saya adalah putra saya Farez."ucap Brata sembari menjabat tangan ibu Wita begitu juga dengan Farez.
"Saya Wita tuan , saya ibu yang mengasuh anak-anak serta menjaga panti ini"ucap Wita sembari membalas jabatan tangan tersebut.
"Kalau boleh saya tau dimana kau menemukan putriku?"tanya Brata.
"Waktu itu saya menemukannya di dekat halte pada malam hari tuan dan tidak jauh dari sana saya juga melihat ada seorang mayat perempuan yang memakai pakaian baby sitter.
"Ah iya , aku ingat sekarang ia adalah baby sitter yang aku tugaskan untuk membawa Putri ku lari karena waktu itu keluarga ada sedikit masalah yang mengharuskan aku dan Putri kecil ku berpisah."ucap Brata.
"Lalu dimana Aurel sekarang?"tanya Farez.
"Jam segini seperti nya dia sudah berada di cafe tempatnya bekerja tuan"jawab Wita.
"Bekerja? putriku bekerja?"tanya Brata.
"Iya tuan , saya sudah melarangnya untuk bekerja tapi mau gimana lagi dia sangat keras kepala"ucap Wita.
"Ah ya pi , dia bekerja di cafe pelangi di sanalah pertama kali aku menemukan princess"ucap Farez.
"Bisakah kau menelpon dan menyuruh nya untuk pulang sekarang?"tanya Brata.
"Hm , baik tuan. Maaf saya tinggal sebentar.
Wita pun masuk kedalam ruangannya dan langsung menelpon Aurel untuk segera pulang.
...****...
Aurel baru saja sampai di depan panti , ia sangat terkejut karena begitu banyak mobil dan pria yang berbadan besar. Dengan perlahan Aurel memasuki panti untuk menutupi kegugupannya.
"Ibuuuuu Aurel pulang"ucap Aurel sembari masuk kedalam panti.
"Akhirnya yang di tunggu datang juga"ucap ibu Wita sembari menarik Aurel untuk duduk di sampingnya.
"Mereka siapa Bu?"tanya Aurel berbisik tapi masih bisa terdengar oleh Brata dan Farez.
Dari tadi pandangan Brata tidak lepas dari putri kecilnya , Aurel sangat mirip dengan istrinya tapi Aurel lebih sedikit imut dengan pipi tembam , mata bulat , hidung mancung dan bibir kecilnya.
"Mereka keluarga mu yang selama ini kamu tunggu Aurel"ucap ibu Wita.
"Keluarga?"tanya Aurel bingung.
"Perkenalkan kan Aurel , aku Brata papi kandungmu dan ini Farez Abang tertua mu"ucap Brata dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Papi? benarkah?"tanya Aurel.
"Iya sayang , ini papi. Bolehkah Papi memelukmu?"tanya Brata.
Tanpa aba-aba Aurel langsung memeluk papinya. Brata langsung membalas pelukan dari putrinya.
Setelah lama berpelukan Aurel mengikis jarak lalu memegang wajah Brata sembari menghapus air mata papinya.
"Papi jangan menangis nanti Aurel jadi ikutan sedih"ucap Aurel.
"Papi menangis karena bahagia sayang , jadi kamu jangan bersedih"ucap Brata menenangkan putrinya yang sebentar lagi juga ikut menangis.
Farez yang melihat kedekatan Aurel dengan papinya terlihat jengah , karena dari tadi Aurel selalu saja menempel dengan papinya.
"Papi , apa bang Farez tidak menyukaiku?"tanya Aurel karena dari tadi melihat wajah tak bersahabat dari Abangnya.
Farez yang mendengar penuturan dari adiknya tersebut langsung terkejut. Lalu mengambil alih Aurel dari dalam pelukan papinya.
"Hei , kenapa adik Abang bisa berpikiran seperti itu? mana mungkin Abang tidak menyukaimu"ucap Farez sembari mencium kedua pipi Aurel.
"Maafin Aurel bang"ucap Aurel sembari menundukkan kepalanya.
"Tidak perlu minta maaf sayang , tadi Abang hanya kesal melihat papi tidak memberi Abang kesempatan untuk bisa memeluk mu"ucap Farez.
"Jangan menyalahkan ku boy"ucap Brata menyindir.
Farez hanya membalas dengan mendelikan matanya pada Brata.
"Mau kah kamu ikut bersama papi dan Abang untuk pulang kerumah Aurel? semua keluarga pasti sudah menunggumu"ucap Brata.
"a-aakuu tidak.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
shakila
kurang greget dech lngsung pelukan hehhee
2021-08-13
1
Darmawati
terharu
2021-07-09
3
Syafikaa Rozali
Yes..up lagi Thor
2021-04-21
4