Sepulang dari Universitas, seperti biasa Cho Yin memberikan hasil novel buatannya ke rumah kakek Huo.
"Kek Huo....ini hasil novelku yang baru" kata Cho Yin sambil memegang sebuah buku yang tebal. Jadi nama kakek yang sekarang mempunyai 3 restoran itu namanya Kakek Huo.
"Oh iya nak....taruh saja di meja itu" jawab kakek Huo yang sedang membersihkan rumah.
"Ya sudah...aku pulang dulu kek"
"eh....eh....tunggu dulu nak, ada yang ingin kakek sampaikan padamu" kakek Huo lalu berlari mengejar Cho Yin.
"Aduduh kek...iya, ada apa? jangan lari-larian gitu donk. Kakek tuh udah tua, dan apa yang mau kakek bicarakan? nanti ibuku marah karena aku tidak pulang" Jawab Cho Yin tersenyum.
"Uh....kakek gak tau kamu akan tersinggung atau nggak. Yang jelas.....ehm, kakek gak tega ngomongnya" ujar Kek Huo ragu.
" ga papa, seberat apapun aku dengerin kok. Kakek jangan memendam sendiri ya kek" jawab Cho Yin
"Huhuhu....Cho Yin memang anak yang baik. Se...sebenernya, novel Cho Yin yang waktu terakhir Cho Yin beri pada kakek, i...itu di protes banyak orang" ucap Kek Huo.
"oh ya... apakah itu yang berjudul 'Putri Kecil Yang Malang' yang itu ya kek?"
"Ah...benar yang itu, hmmm maafkan kakek ya kakek tidak bisa menjadi kakek yang baik. Bahkan kakek tidak bisa mengurus orang yang protes masalah novel itu"
" Untuk masalah itu, Aku memang sudah niat ingin menutup pemesanan buku novel itu. Soalnya banyak yang protes antagonis nya kasian karena di bunuh sama orang-orang yang antagonis itu percaya. Aku juga gak nyangka bakal jadi begini. Padahal kan harusnya berfokus pada Nuriel sang pemeran utama wanita" jawab Cho Yin kebingungan.
"Ya udah deh....hapus aja ya kek. Tolong buang semua novelku tentang itu yang sudah terjual dimana-mana," tambahnya.
"Oke... tapi gak papa nih?" tanya Kek Huo
"iya....gak papa kok. Udah kakek istirahat makan tidur aja yah. Aku mau pulang sebelum ibu tiri ku marah nanti" jawab Cho Yin tersenyum ramah.
Cho Yin bergegas pergi ke rumahnya, dan meletakkan alas kakinya di rak.
"Bu.." panggil Cho Yin.
Saat Cho Yin berjalan ke dalam rumahnya, Ia tak sengaja melihat ibunya membongkar suatu brankas yang berisi surat.
Di surat itu terlihat foto ibu kandung Cho Yin. Karena berhubungan dengan ibunya, Cho Yin langsung meraih dan mengambil surat itu dari tangan ibu tirinya.
"Ah....si, siapa?" kata ibu tiri Cho Yin panik
Ibu tiri nya pun kaget karena Cho Yin yang mengambil surat itu. Ia langsung panik sambil merebut suratnya.
"Kembalikan!!! ce...cepat. Kau tidak mau aku adukan ke ayahmu kan kalau kau membantah perintah ku?" kata ibunya tergesa-gesa. Namun,
Cho Yin tidak menanggapi dan berusaha membuka isi suratnya.
Cho Yin membuka isi surat itu, ia tiba-tiba menangis sambil berkata, "i...ibu.." Cho Yin menutup mulutnya, tidak percaya dengan apa yang ia baca. Ia meneteskan air mata, memeluk erat foto ibunya yang juga telah ia rebut.
"Jadi, selama ini.." Cho Yin terdiam, tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
Siapa sangka.....kalau penyebab ibunya meninggal bukan karena kecelakaan truk seperti yang ia tahu selama ini, melainkan dibunuh oleh pembunuh bayaran suruhan ibu tirinya itu. bahkan ibu kandungnya diambil organ-organ tubuh nya itu dan dijual ke dokter organ. Siapa anak yang tidak sedih melihat itu.
...Aku sangat membenci wanita itu, jika kau berhasil membunuhnya, aku akan memberikan bayaran yang mahal untukmu....
...Oh, kau bahkan boleh menjual organ dalamnya! Tapi ingat, jangan sampai kelakuan kita ketahuan! Aku sengaja memanggilmu, pembunuh bayaran terkuat di kota, agar pekerjaannya tidak main-main. Jadi, jangan kecewakan harapanku!...
Isi surat tersebut.
"Ah...Kem..kembalikan tidak!!" ibu tirinya memaksa merebut surat itu sampai-sampai tangan Cho Yin terluka karena cakaran kuku ibu tirinya.
Seketika Cho Yin mendekati ibu tirinya itu.
"Plakkk...."
tamparan keras Cho Yin itu mengenai wajah ibu tirinya.
"Ah...mu, mukaku!!! dasar anak nakal!" kata ibu tirinya, ia mengangkat tangannya dengan wajah penuh emosi, hendak menampar balik anak tirinya.
Cho Yin berlari keluar rumah dan ingin memberitahu polisi dan ayah kandungnya. Ia takut kalau jika hanya menggunakan kekuatannya saja, tidak akan cukup untuk melawan ibu tirinya
Tapi....karena takut diketahui oleh orang lain atas tindak kejahatannya, ibu tiri Cho Yin itu mengambil sebuah pisau yang memang juga ada di brankas itu.
"Cresss...." Seketika, tubuh Cho Yin berlumuran darah.
Tapi, karena keyakinan Cho Yin untuk memberitahu isi surat itu, dan meminta keadilan untuk ibu kandung nya. Selain itu, tusukan yang mengenai jantung Cho Yin tidak tepat, jadi ia masih bisa bertahan untuk beberapa waktu.
"Uh....kau, kau tak akan bisa menghentikan ku!" Kata Cho Yin sambil meringis kesakitan. Walau tubuhnya sudah berlumuran darah dan keadaannya juga lemas, tapi Cho Yin tetap kuat dan berusaha berdiri.
"Ah...ke, kenapa tidak mati juga!!!" karena panik, ibu tiri Cho Yin lalu menusuk perut Cho Yin yang hendak berusaha bangun.
"Mati kau!!! ma, mati kau!!!" teriak ibu tirinya, wajahnya penuh amarah dan ketakutan dalam dirinya.
Karena lukanya parah sekali, akhirnya Cho Yin meninggal dan tak bisa memberikan surat itu pada ayahnya.
"i...ibu, maafkan anakmu ini yang tidak berguna. Bu.. seandainya aku bisa menyelamatkan ibu.." batin Cho Yin sambil menangis di detik-detik terakhir sebelum ia meninggal dunia.
Cho Yin pun meninggal di tempat.
"Ah...ba, bagaimana ini? a...aku membunuh seseorang? tidak!!!! hehehe...aku sudah gila. Mana mungkin aku membunuh Cho Yin. Hehehe....sudah kuduga banyak orang yang ingin membunuhnya! Sepertinya, ia mati saat masuk ke dalam rumah? Mana mungkin, aku membunuhnya!" kata ibu tiri Cho Yin yang tidak sadar kalau semua itu adalah ulahnya, seperti orang yang sudah tidak waras.
*******
Malam hari, saat ayah kandung Cho Yin pulang, ayah kandung Cho Yin kaget dan mencari ibu tiri Cho Yin serta Calie karena terdapat Cho Yin yang tergeletak berlumuran darah di depan pintu masuk. Ibu tirinya itu mengaku, namun anehnya, ia tidak merasa bersalah kalau ia yang sudah membunuh Cho Yin.
"Cho Yin..Cho Yin.. bangun nak!" panggil sang ayah histeris.
"Suamiku, kau sudah pulang?" tanya ibu tiri Cho Yin tersenyum.
Ayah Cho Yin berdiri begitu melihat istrinya, ia mencengkram kedua lengan atas istrinya dengan kuat. "Apa yang terjadi dengan Cho Yin? Kenapa ia bisa seperti ini?!" tanya ayah Cho Yin.
"Ehm, suamiku...bukannya bagus kalau dia mati? Tidak ada pengganggu antara kita dan Calie, anakku. Dan, jujur saja, aku yang membunuhnya!" jelas ibu tiri Cho Yin tersenyum lebar.
Degg! Jantung ayah Cho Yin berdetak kencang begitu mendengar jawaban sang istri. "BICARA YANG BENAR! APA YANG TERJADI PADA CHO YIN?!" teriak ayah Cho Yin.
"Kenapa? Kau tidak suka, hm?" keberuntungan juga buat kamu, kau berkata tidak mempunyai cukup uang sekarang, jadi.. jual saja organ Cho Yin. Ya walau harganya gak setinggi organ Mildya (nama ibu kandung Cho Yin) huh" kata ibu tiri Cho Yin sambil tertawa.
"A..apa!!! Organ? kau sudah gila. Dan...dan kau yang membunuh Cho Yin serta istri pertama ku Mildya lalu mengambil organnya dan menjualnya?! kau...jangan bercanda!!!" kata ayah kandung Cho Yin tak percaya.
"heh...benar kok. Mana mungkin aku bohong" kata ibu tirinya itu sambil tertawa.
Plakkk...... pukulan keras dari ayah kandungnya itu. Ayah Cho Yin berkali-kali mengecek pernapasan Cho Yin, namun sayang.. semuanya sudah terlambat.
Ia lalu membawa istri keduanya ke kantor polisi, setelah itu ia mengubur anaknya di tempat yang layak.
"Anakku....maafkan ayah yang tidak berguna ini" kata ayahnya sambil menangis.
"Ini....ini barang peninggalan ibumu. Ayah tak sanggup menjaganya lagi. Bahkan ayah menikahi seorang yang sudah tega membunuh ibumu" kata ayahnya sambil menaruh kalung giok di atas tanah kubur Cho Yin. Tapi...ayahnya tidak tahu kalau itu adalah giok reinkarnasi yang ditinggal kan keluarga Mildya turun temurun.
Tapi sayang.... tidak ada satu orang pun selain Kepala keluarga pertama di keluarga Mildya yang bisa reinkarnasi melalui kalung giok itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
insos
tidak semua ibu tiri jahat kok
aku skrng tinggal sama ibu tiriku setelah ayah meninggal 🥰🥰
2025-02-10
0
anggrek violet
makanya jgn suka nikah,,,,dah tau ibu tiri jahat malah mau cari ibu tiri buat anakmu,,,,rasakan
2022-04-28
0
Ida Blado
makanya pak mas bang aa,,,jgn sekali2 bawa ibu tiri kerumah walaupun gk semua ibu tiri jahat.tpi rata2 ibu tiri di novel itu bkn jahat lgi tpi ganas dn sadis.
2022-01-24
1