HAHAHAHA...
HAHAHAHA...
Gemuruh tawa pasukan Partai Hyena menertawakan Bos Batok yang sedang merah padam wajahnya, karena penghinaan dan ejekan Juli.
“Apa?!” Risa sangat terkejut dan syok begitu melihat Juli muncul lagi, ‘Bukannya lari malahan mengejek Batok dengan hinaan yang dapat dipastikan akan teringat seumur hidupnya.. Anak bodoh, apa dia tidak mengerti pangkat? Batok itu pangkat tiga kuning di lengannya pastilah adik kecil ini sekali serang akan mati di tempat’ batin Risa yang mulai terbeban tanggung jawab kembali.
HAHAHAHA
Gemuruh tawa semua anggota Partai Hyena saat mendengar perkataan Juli yang terlihat ketus, namun itu semua menusuk hati Batok karena yang Juli katakan benar adanya, beberapa rekan Batok mulai angkat bicara menanggapi perkataan Juli.
“Bocah! Bagaimana kau tahu kalau Bos Batok masih lajang tulen, dan banyak kecoak buntung dirumahnya, huh?”
“Hey gendut! Kau lihat saja dia, kalau tampangnya aja seperti itu, pasti kerjaannya belah jeruk perut tiap malam, hahah.. Coba dikaji.. Kalau kak Risa lewat depan kalian wanginya sampai Hyena saja gampang menemukan wanginya, jika yang lewat dukun itu yang ada bau kentut… dan bau kemenyan, hahahah, jika begitu katakan padaku siapa yang mau kawin dengannya? Hahaha” Ejek Juli semakin memancing emosi Batok.
HAHAHAHA
“Hahahaha, Anak gila ini sungguh pintar, dia bahkan tahu kalau batok suka belah jeruk perut dan bakar kemenyan! Hey Anak gila, kau bicara begitu apa tidak takut dihajar batok? Huh?” Mereka sangat penasaran dengan keberanian Juli.
Batok sudah merah wajahnya seperti bom yang siap meledak, dia terus dihina hingga kemarahannya semakin memuncak, “Diam Bocah! Aku akan memenggal kepala mu!” Batok perlahan mendekati Juli dengan menunggang Hyena.
Risa mulai gemetar “Adik lari lah” gumamnya pelan namun suaranya hampir tidak terdengar oleh dirinya sendiri.
Namun Juli terus menggila, “Hahaha! Kakek tua, kalau kau ingin bertarung ayo! Satu lawan satu” Ajak Juli yang membuat semua mata terbelalak.
“Apa?!”
“Anak itu gila?!”
“Anak itu benar-benar sangat gila” Gumam Risa tidak dapat berpikir apapun lagi ‘Adik ini benar-benar gila’ batin Risa mulai jatuh berlutut di tanah dan tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya lagi.
Hahahaha
Hahahaha
Semua pasukan tertawa senang, mereka penasaran apalagi yang akan dilakukan anak gila itu, yang memang terlihat tidak sehat sama sekali.
“Iya juga ya! dari segi mulut anak itu lebih hebat dari Bos Batok! Apa pertarungan juga bisa dimenangkan oleh anak itu ya? Aku jadi penasaran”
Batok memukul-mukul kepalanya, matanya mencorong, mulutnya komat-kamit, “Kau… kau bocah berani menghina diriku, sekarang ku penuhi keinginanmu! Turunlah kemari! kita bertarung satu lawan satu! Aku mau lihat berapa lama kau bisa berdiri dihadapan ku” teriak marah Batok besar.
“Hahaha.. ku pikir kau orang tua kuat, kalau kau berani melompat kemari saja, itupun jika kau mampu” ejek Juli duduk santai goyang-goyang kaki.
Batok merasa terhina dengan ejekan Juli, “Baiklah bocah bau! Aku akan kesana!”
Wusss!
Batok dengan cekatan langsung melompat keatas batu, “Bocah apa kau sudah siap!” Tanya batok senyum dingin mengancam Juli dengan aura pembunuh, pedangnya langsung dicabut ingin memenggal anak kecil didepannya.
Juli perlahan bangkit berdiri, “Siapa bilang kita akan bertarung dengan pedang? Kau pikir bertarung itu hanya menggunakan otot saja” Tanya Juli santai.
Batok semakin marah, ia menatap wajah Juli lebih dekat aura pembunuh jauh lebih besar dari sebelumnya hingga membuat anggotanya gemetar hebat, “Katakan padaku jenis pertarungan apa itu?” Ucapnya penuh ancam.
“Hm?!” Juli menatap Batok dengan tatapan mata bodohnya, “Pertarungan kali ini pertarungan “Syut” Siapa menang kalah “Syut”, akan kena tinju sekali setiap kalah, dan bisa ditinju ditempat manapun anggota tubuh yang disukai, apa kau siap bertarung “Syut” dengan ku?! Dan… Jangan bilang bahwa “Syut” ini bukan pertarungan! Kalau takut?! Turun saja sana.. tidur di rumah” Ejek Juli menunjuk kebawah batu.
“Apa apaan pertarungan syut!!” Batok sangat marah, hingga darahnya naik ke ubun-ubun namun jika dia menolak menantang anak kecil harga dirinya didepan anak buah semakin tercabik-cabik ‘Sial Bocah ini’ batinnya sangat jengkel.
HAHAHAHA…
Sontak tawa pecah dari kalangan Pemburu Partai Hyena,
Syussss…
Seorang anggota pemburu melompat kesamping batok yang berdiri diatas batu besar seraya membisikkan kata-kata pada telinga Batok yang penuh dengan ide-ide cemerlang,
“Bos! Terima saja jangan takut! Sepuluh kali pun kau kalah.. bila tangan kecil itu memukul mu.. kamu bahkan tidak terasa gatal sedikit pun.. namun sekali saja kau menang, tinjumu bila berlabuh padanya maka rahangnya akan keluar dari pipinya, sudah terima saja! Inilah membuktikan kecerdasan seorang Batok pada bawahanmu” Bisik anak buahnya yang sangat bisa dipercaya.
Batok kembali senyum ceria wajahnya mekar merona, ia melihat kearah anak buahnya, sehingga berbagai macam tanggapan muncul dibenak anak buahnya yang menonton.
“Bos kenapa? Kenapa senyumnya seperti kambing minum Alkohol saja?”
“Iya tu.. Senyumnya seperti senyum keledai sakit saja? Apa Bos Batok baik baik saja setelah menerima bisikan orang kepercayaannya”
“Oi! Apa yang telah kamu bisikkan? dia sekarang malahan terlihat seperti orang step!”
“Bukan step! Tapi ayan! Hahaha”
Berbagai tanggapan aneh terdengar dari penonton, namun Batok tidak menghiraukannya sama sekali, “Ok! Saya terima, tantangan syut nya! Syutnya tiga jari ya? Gajah! Semut! Orang! Paham kau bocah? Ini bukan syut “Batu Gunting” Pernah main syut ini kan? Kalau belum pernah main tanya pada paman di rumah..” ejek Batok mulai serius.
“Baik! Tentu aku mengerti ayo mulai” Juli terlihat bersemangat.
“Siap siap! Mulai”
Teriak batok sambil membaca pergerakan jari Juli saat akan diadu, ‘Anak ini terlalu bodoh, dia tidak tahu apa pangkat ku, setingkat ku malahan bisa melihat pergerakan tangan kecilnya itu dengan akurat, mata ku sungguh tajam dan cepat, seperti mata elang saat menangkap manggsa, Oooo.. rupanya kau ingin menurunkan gajah, aku ini… harus…’ Batin batok dengan senyum ceria.
“Semut!”
“Semut!” ucap batok saat melihat jari juli rupanya “orang”.
“Apa?! Bagaimana bisa ‘Orang’! Seharusnya kau tadi ‘Gajah..’ bukan ‘Orang..’?!” Teriak Batok marah dan terkejut setengah mati.
Karena Batok sangat wakin saat tanggannya dilayangkan Juli mengeluarkan “Gajah” pas diadu sudah “Orang” Batok marah besar namun harus bagaimana lagi karena ia sudah kalah harus menerima pukulan dari Juli.
“Tidak mungkin? Apa aku lupa? Kau harusnya tadi Gajah!” Batok memukul kepalanya dengan sangat jengkel ‘Atau, apa mungkin dia menukarnya.. dari Gajah jadi Orang? Itu tidak mungkin dilakukan oleh manusia buangan, ini benar aku tadi silap’ pikir Batok mengut-mangut.
Juli menatap Batok dengan tatapan bodoh “Kenapa kau yang mengatur ku? Suka-suka aku dong? Mau Gajah! Mau Orang, mau Semut… ayo berdiri yang pas aku akan menojokmu” Ucap Juli dengan tawa penuh kelicikan.
Batok berdiri tegap jantunya berdetak kencang “En.. entah kenapa.. perasaanku seperti tidak enak…” gumam batok mulai bergeringat dingin saat melihat wajat gila Juli penuh dengan kelicikan.
Juli perlahan jalan mendekati Batok yang telah berdiri siap, “Dukun! Tutup mata mu! Ini mungkin akan menyakitkan” ucap Juli pelan yang membuat semua penonton dibawah menjadi pucat.
Juli melonggarkan bahunya sebelum melakukan tinjunya, “Sepertinya telah lama aku tidak meninju cucak rowo orang bodoh… sekarang waktunya…” kata Juli terus melonggarkan lengannya seolah ada batu besar yang akan diangkatnya.
Sementara Batok berdiri tegap, mulutnya mulai komat kamit sambil menghimpit cucak ruwonya serapat mungkin dengan pahanya, keringat dinginnya terus membasahi maju hingga bisa diperas.
Juli senyum sambil meniup tinju kecilnya, “Dukun! Siap! Siap! Siap!”
“1.. 2…. 3……..!”
Wusssss…
BHUUUAAAAAPPPPP!!
OOOOAAAAAKKKKK!!
OOOOAAAAOOOOOO!!
Mata Batok Juling, air mata dan air hidung keluar secara bersamaan, hampir tidak ada kata yang pas untuk diucapkan kala itu,
“Ti… Tidak! Pe..pecah telorku! Oh.. telurku… aku.. mannndul…..” kata Batok terbata-bata sebelum jatuh pingsan dengan mata juling dan lidahnya terjulur keluar.
“Aaaakkkkk”
“Oh.. Tidak!”
“Hahahah, Dukun cabul akhirnya mandul!! Apa ada lagi yang mau coba? Hahahaha” Juli terus tertawa terbahak-bahak karena senang telah mengerjai batok.
Sementara semua penonton menelan ludahnya, Para Hunter Partai Hyena tidak menyangka bocah gembel itu bisa mengalahkan Batok dengan mudahnya, keringat dingin terus bercucuran di kening mereka, apalagi saat mengingat musibah yang menimpa telur rekannya, “Drrrr!!!” bergidik saat memikirkannya.
“Drrrr..!! Anak itu benar-benar gila, cepat angkat Bos Batok, kita harus melaporkan kejadian ini pada ketua, kita tidak bisa membiarkan dukun kita pingsan disini, karena tanpa dia kita tidak mungkin bisa mendapatkan bocah yang kita cari, sebaiknya kita pulang dan rawat dia dulu”
“Ba.. baik! Ayo semua kita cabut! Nanti kita kembali lagi”
“Baiklah ayo! Tapi bagaimana dengan gadis ini?”
“Lupakan saja! Nanti kita kembali lagi”
Semua pasukan Hyena meninggalkan tempat itu mereka bahkan tidak tertarik lagi pada Risa setelah melihat kejadian yang menimpa teman mereka, Juli perlahan turun dari batu ia merasa kasilah melihat Risa yang sedang frustasi berat.
“Hehehe! Jangan khawatir! Sekarang mari kita kegunung itu, karena sebentar lagi mereka akan meyusul kita, dan akupun masih banyak permainan dengan mereka” kata Juli senyum perlahan ia membangunkan Risa yang masih berlutut.
“Kak! Apa kau masih bisa jalan?”
“I.. Iya masih!”
"Kalau begitu ayo kita berangkat"
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Mbah Kenyung
perut risa kd kram
2023-04-07
2
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Semangat Thor 💪💪
2023-03-01
2
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Joosss...!! 👍👍
2023-03-01
2