“Adik Kecil! Apa kamu baik baik saja?! Kenapa kamu berada disini seorang diri?” Tanya Ruyu, namun matanya terus teralihkan pada lingkungan sekitarnya yang penuh jejak kaki bekas dilewati hewan ghaib tingkat tinggi.
Juli menggaru-garukan kepalanya seolah tidak begitu peduli, “Hm.. Aku seorang pengembara, bumi rumah ku dan langit menjadi atapnya, kemana pun aku pergi.. maka disitulah tempat tinggal ku” jawab Juli setengah bersajak dan raut wajahnya gembira.
“Eh?!”
Risa dan lainnya terkejut bukan main “Apa kata mu? Apa kamu gila dik? Sayang sekali, selama dunia semakin sulit anak imut dan tampan sepertimu sudah menjadi gila, aduhai dunia.. Sungguh kau telah menyebabkan anak ini hilang semangat untuk meneruskan hidupnya” Risa merasa sedih dan iba melihat raut wajah Juli yang dianggap anak gila.
‘Huh?? Apa aku terlihat gila? Padahal itu sajak terkenal, loh!’ Batin Juli jengkel.
Juli menatap keenam orang itu satu persatu dengan tatapan bodoh, matanya berakhir pada seorang anak perempuan kecil berkerudung dan menutupi wajahnya, bola matanya indah berwarna biru laut, kulit putih bersih akan tetapi pakaian yang dikenakan berbahan kasar, kalau tidak dia pasti dianggap seorang anak bangsawan tinggi,
Namun yang membuat menarik perhatian semua orang terhadap anak perempuan kecil itu ialah terletak pada pangkat di lengannya, diantara semua orang yang berada di sana dialah yang memiliki pangkat yang sangat mengerikan.
Juli menggaruk-garuk kepala sambil menguap, “Whoaamm! Bocah! Pangkat kau terlalu besar, kau pasti bukan manusia berasal dari tempat ini, kau pastilah orang yang berasal dari tempat yang jauh, bagaimana kau bisa berada di sini ya?” gerutu Juli ketus dan ia tidur lagi di batu bermalas malasan
“Eh! Siapa anak ini?”
“Kok bisa tahu dia, ya?”
“Dia hanya berbicara asal, jangan di anggap serius”
Gerutu ~~~~Juli rupanya membuat terkejut keenam orang itu, namun seorang pria berumur 40 tahun langsung angkat bicara, “Sudahlah! Anak ini hanya anak kurang waras, kalau seandainya kita meninggalkannya disini dia pasti mati kelaparan dan kehabisan Nyawa, sebaiknya aku gendong saja dan kita pergi dari sini” Pria itu langsung mengangkat Juli ke pompongnya.
“Hahaha, Benar saudara Dolah! Mari kita bawa anak ini bersama kita, dan kita pun tidak bisa berlama-lama di sini, hihihi” Risa tersenyum saat melihat wajah Juli yang terlihat bodoh saat dibopong di punggung Dolah.
“Hey! Dolah bodoh! Ngapain kau membawa aku bersama kalian, bukankah kalian lagi dikejar manusia kucing itu” tanya Juli sambil menunjuk kearah lereng gunung yang berjarak satu kilometer dari arah mereka.
“Apa?! Dimana mereka?”
“Aku tidak bisa melihatnya, itu terlalu jauh”
“Ya.. Itu Partai Hyena, ini bahaya”
Keenam orang itu sontak kaget dengan pemberitahuan Juli, mereka menyipitkan mata mencoba melihat jarak jauh, benar saja 20 penunggang Hyena sedang melakukan pengejaran terhadap mereka, mungkin sekitar dua menit lagi Partai Hyena sampai ke tempatnya, mengingat Hyena merupakan hewan ghaib yang sangat cepat larinya.
“Celaka kita harus bergegas! Mereka mengejar kita” Ucap Dolah sambil menurunkan Juli terburu-buru ia takut tidak bisa berlari cepat karena beban di punggungnya
“Adik Juli! Marilah kita pergi dari sini, kalau mereka melihatmu maka mereka akan membantai mu, mereka itu manusia kejam” kata Risa mengingatkan.
“Tidak! Tidak! Kalian tadi telah mengganggu tidurku, sekarang aku ingin tidur sebentar, kalian pergilah” Ucap Juli kembali tidur.
“Apa! Menggangu tidur katamu, padahal tadi jelas jelas dia pingsan” Dolah terlihat sedikit jengkel dengan sikap Juli.
“Ck!” Ruyu berdecak kesal, “Sudahlah! Ayo Kita pergi, waktu kita tidak banyak, lagi pula aku tidak yakin mereka akan membunuhnya” Ruyu langsung melangkah pergi sembari menarik tangan Hana.
“Ayo Hana!”
“Baiklah! Kak Ruyu”
Risa merasa ragu untuk meninggalkan Juli sendirian, namun untuk mengendong anak delapan tahun jelas mengganggu pergerakannya, “Adik baik! Kau jangan memberitahukan mereka kalau kami melewati jalan ini, ya! dan ini ada sedikit Nyawa untuk mu” Risa menyerahkan dua batang Kristal Siluman kualitas rendah yang dapat bertahan satu minggu untuk masing-masing kristal.
“Tidak usah! Ambil saja, ini terlalu mahal setidaknya 100 perunggu per batangnya dan aku rasa aku tidak membutuhkannya, jadi aku tidak mau menerimanya, lagi pula jika ku lihat dari wajah kalian… kalian juga orang orang susah! Hehehe.. lembu kurus menggembala sapi kurus.. aku tidak berminat..” kiasan Juli sambil merebahkan badannya keatas batu untuk melanjutkan tidurnya.
“Risa ayolah! Letakkan saja nyawa itu di sana, jangan berdebat dengannya! Kan sudah kau tahu dia anak miring” teriak Ruyu yang terlihat terburu-buru berjalan.
Phuk!
Risa meletakkan Kristal Siluman pada batu di samping tempat tidur Juli dan ia bergegas pergi, namun baru beberapa langkah ia pergi lalu berhenti kembali, Risa terlihat berpikir-pikir, “Ruyu! Kalian pergi saja ke sana, sampaikan pada kakek bahwa aku tidak bisa kesana hari ini!” Teriak Risa sambil cepat berbalik kearah Juli lagi.
“Risa apa yang kau lakukan! Jangan ceroboh! Apa kau itu ingin bunuh diri? Ingatlah Risa.. anak itu tetap tidak akan selamat walau pun kau menghadang mereka” Ruyu memperingatkan namun ia beserta yang lainnya tetap bergegas berlari meninggalkan tempat itu.
“Pergilah kalian jangan berdebat, biarkan aku menghadang mereka” Risa terlihat telah siap dengan berbagai resiko.
Syut wuss… tap..
Risa bergerak cepat secepat kilat ia menyambar kan tubuh Juli yang lagi tidur diatas batu, “Dik! Ayo kita sembunyi di balik batu besar ini” ajaknya sambil medekap Juli bersiap untuk melompat kebawah sambil menutup mulut Juli agar tidak bersuara.
“Eh!”
Wusssss
Tanpa mendengar komentar Juli, Risa langsung melompat turun dari batu membawa Juli bersamanya untuk bersembunyi di belakang batu besar,
“Sttt..!! Dik! Diam lah jangan ribut, mereka yang datang kemari orang jahat!” Risa bersembunyi dibalik batu dengan tubuh gemetar, tangannya di perkuat menutup mulut Juli agar tidak bersuara, belum sempat Juli berkomentar tiba-tiba penjahat yang dibicarakan sudah sampai di tempat mereka.
Drup! drop!
Krak! Krik!
Rooohh.. Rhooo..
Suara langkah Hyena terdengar jelas ditelinga Risa, Hyena serentak berhenti sementara hidungnya terus mendengus-dengus mencari wangi harum parfum yang dihasilkan Risa.
“Heh! Mereka bersembunyi dibalik batu rupanya?!”
“Hahaha! Kepung batu besar itu, aku yakin mereka pasti bersembunyi di sana” Perintah Batok pada anak buahnya dengan suara lantang hingga Risa terkejut bukan main,
“Celaka! Kita ketauan”
Risa terkejut, frustasi berat dan tubuhnya gemetar hebat, gigi terus gertakan, gemetar tubuh Risa sampai-sampai dapat dirasakan oleh Juli yang masih ditutupi mulutnya,
“Ini gawat! Adik! Kau lari lah.. biar aku yang menghadang mereka, kalau tidak, kita berdua akan mati disini” Perintah Risa memberanikan diri menghadapi musuh diantara ketakutannya sambil mencabut pedang.
Sying!
Risa melompat keluar menghunus pedang kearah dua puluh orang yang kini mengepungnya, keringat dingin terus bercucuran, rasa gemetar takut terhadap Hyena menambah gemetar tangan dan kakinya.
Hahaha
Hahaha
“Gadis manis! Sungguh molek dan cantik jelita, hey.. kalian semua jangan kalian gores sedikitpun tubuh gadis ini, sebab gadis ini akan jadi milikku, hehehe!” Batok sangat bergairah begitu melihat pendekar gadis yang sangat molek di tengah kepungan pasukannya.
“Ti.. Tidak! Kalian majulah!”
Risa terlihat bagaikan seekor anak kijang cantik diantara singa-singa lapar, ‘Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku harus bunuh diri agar mereka tidak melakukan hal-hal yang tercela terhadap ku’ batin Risa mulai putus asa di antara kawanan anggota partai Hyena yang haus darah.
Hahahaha
Tawa semua anggota Pemburu Partai Hyena, mereka terlihat bergairah dengan air liur terus keluar dari mulutnya, hal itu membuat Risa jijik dan semakin yakin untuk mengakhiri hidupnya, Risa perlahan mengalihkan pandangannya kearah persembunyian Juli, ‘Syukurlah, anak itu tau saatnya untuk pergi, kalau tidak, aku semakin berdosa karena kematian anak tak berdosa itu’ batin Risa semakin mantap untuk mengakhiri hidupnya.
“Sayang! Kemari lah.. jadilah istri Mas Batok yang ke sepuluh.. kemari lah.. sayang.. jatuhkan pedangmu itu..” rayu batok melembutkan suara cemprengnya.
“Hahahhah…”
“Hahahaha… Hey! Mbah dukun! Walaupun kau guna-guna dia sampai mulutmu kurapan… belum tentu dia itu mau menjadi istrimu, lagi pula kau terlihat lemas gemulai, masih sok-sokan memiliki sepuluh istri, ketika kita datang ke rumah yang banyak cuma kecoak! Hahaha, itupun kecoak buntung! Hahaha.. kalau pun ada kaki, kecoak pun lari, hahaha” Tiba-tiba Juli telah duduk diatas batu dengan santainya sambil mengejek Batok dengan perkataan pedas.
HAHAHAHA
HAHAHAHA
Gemuruh tawa pasukan Partai Hyena menertawakan Bos Batok yang sedang merah padam wajahnya, karena penghinaan dan ejekan Juli.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Kastini
hahaha
2024-09-22
0
Mbah Kenyung
juli molai braksi
2023-04-07
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Juli jadi nyanyi lagunya Rhoma 😁😁
2023-03-01
2