Di Lembah Garuda Sakti
Lembah Garuda Sakti terletak di wilayah selatan Gunung Bayu yang juga salah satu bagian dari Pegunungan Kera di wilayah barat Kekaisaran Purba, Lembah Garuda Sakti terkenal Indah dan subur serta menjadi pusat perdagangan karena kota ini diapit beberapa desa kecil di sekelilingnya, kota ini juga dijuluki kota paling damai di wilayah barat.
Kedamaian daerah ini bukan tidak beralasan, ini semua terjadi kerena wilayah ini dilindungi oleh seorang pemburu tua berpangkat lima titik kuning bernama Kutai si Pendekar Seribu Tangan, yang menjadi salah satu pemburu terkuat di wilayah selatan Gunung Bayu.
Kedamaian puluhan tahun itu kini mulai retak akibat desas desus kemunculan seorang anak perempuan berumur tujuh tahun berpangkat satu kuning, kemunculan pangkat seperti ini merupakan kejadian langka dan hanya muncul seratus tahun sekali dalam sebuah keturunan dan dianggap sebagai jenius yang harus dimiliki oleh sebuah partai.
Kemunculan anak jenius itu telah menggemparkan Partai-Partai pemburu besar di Kekaisaran Purba, kini semua Partai saling berperang satu sama lainnya guna merebutnya, Kutai selaku seorang pemburu yang bertanggung jawab ia selalu mempertahankan keamanan rakyatnya. Di samping itu dia sendiri tidak ingin menyerahkan anak jenius milik kampung halamannya kepada pihak lain.
Akibat keputusan ini, penganiayaan dan pembantaian terhadap warganya pun kerap terjadi, walaupun demikian semua warga memilih menutup mulut mereka, bahkan mereka lebih memilih disiksa hingga mati dari pada mengkhianati Kutai Si Pendekar Seribu Tangan yang menjadi panutan mereka.
Namun sekarang, Lembah Garuda Sakti didatangi Partai Hyena yang berjumlah 40 orang, Partai ini sangat berbeda dari partai-partai pemburu yang datang sebelumnya.
Partai Hyena merupakan partai yang lebih kuat dan paling tamak diantara semua Partai besar lainnya, partai ini milik salah satu bangsawan tinggi kekaisaran sehingga tidak ada yang berani menantangnya, oleh karena itu partai ini semakin merajalela dan membantai para warga lemah dan bahkan sampai membantai partai-partai pemburu kecil lainnya.
Kini keganasan Partai Hyena kembali dibuktikan dengan kedatangan mereka pada warga Lembah Garuda Sakti, pada saat itu semua warga bisa menebak niat mereka, dan warga menjadi putus asa karenanya,
Warga Lembah Garuda Sakti umumnya merupakan ‘Manusia Buangan’, hanya beberapa kepala keluarga yang menjadi pemburu berpangkat titik putih, oleh sebab itu, penyerangan Partai Hyena yang berpangkat titik kuning membuat warga patah semangat untuk melakukan perlawanan balik terhadap Partai kejam itu.
Akan tetapi Kutai si Pendekar Seribu Tangan tetap memilih menghadang gerombolan Partai Hyena yang berjumlah 40 orang dan semuanya menunggangi hewan ghaib Hyena yang di kepalai Seorang laki-laki kepala botak, berewokan, berkulit hitam dan sebuah kapak besar terselip di punggungnya, ia menunggangi Hyena berjalan paling depan diantara penunggang lainnya, sorotan matanya tajam semua orang pasti ketakutan melihatnya, ia dikenal dengan nama Aboki si Kapak Maut.
“Semuanya berhenti!”
Aboki mengangkat tangannya memberikan isyarat agar semua anak buahnya menghentikan Hyena tunggangan mereka, karena di hadapan mereka telah dihadang oleh seorang paruh baya berpangkat lima titik kuning.
“Oho! Si Tua Kutai! Pemburu terkenal! Ingatlah kutai kau hanya terkenal di Lembah Garuda Sakti, tapi di wilayah barat siapa yang tahu, Hahahaha” Gelagat tawa Aboki disertai tawa pasukan lainnya dengan nada mengejek.
HAHAHAHA
HAHAHAHA
Kutai seorang pemburu tua yang sangat dihormati di wilayah barat, ia adalah laki-laki bijaksana dan adil ia harus berhadapan dengan para partai yang haus darah hal itu sangat membuatnya jengkel.
“Katakan! Apa tujuan kalian kemari?!” Tanya Kutai dengan tatapan tajam, walaupun dia sendiri sudah bisa menebak niat mereka.
“Serahkan bocah berpangkat satu kuning itu padaku, dengan demikian aku jamin kotamu akan aman, dan tentunya anak itu tidak layak kalian pelihara bukan? hahaha”
HAHAHAHA
Galak tawa semua anggota Partai Pemburu Hyena secara bersamaan mengikuti gaya pemimpinnya.
“Maaf! Kami tidak memiliki anak yang seperti kalian cari, kalian hanya mendengarkan gosip yang mencoba memfitnah kampung kami, aku rasa perbincangan kita cukup disini” potong Kutai tegas mempersingkat perdebatan.
HAHAHAHA
“Kutai! Tidakkah kau lihat pangkat ku sama besar seperti milikmu, dan lihatlah anak buah ku, semuanya berpangkat kuning, apa kau akan mempertaruhkan belasan nyawa pemburu titik putih karena keegoisan mu? Hah!” Tanya Aboki sombong.
Belasan warga tiba-tiba keluar rumah, mereka bergabung dengan Kutai, “Ketua Kutai! Kami siap mati bersama mu!” ucap seorang pemburu berpangkat putih dua dengan penuh ketegangan.
“Baiklah! Kalau mereka maju akan kita lawan mereka hingga akhir!” Kutai bertekat dan langsung mengeluarkan pedangnya.
“HAHAHAHA!!”
“Baru kali ini aku melihat cicak melawan singa! Serang mereka dan sebagian geledah rumah-rumah warga!” Teriak Aboki segera menerjang maju melawan Kutai.
SERANG!!!
SERANG!!
Trang! Tring! Trang! Tring!
DROOMM!!
BHOMMM!
Pertempuran sengit terjadi, Kutai Si Tangan Seribu bukanlah nama omong kosong, ia mengamuk bagai singa jantan kehilangan anaknya ditengah kepungan.
Trang! Tring!
Swuuss! Swuss!
“Gawat! Melawan mereka diatas tunggangannya sungguh sangat merepotkan! Ayo cari gang-gang sempit agar bisa kita melawan musuh secara leluasa” Teriak Kutai memperingatkan anak buah yang kini mulai digigit Hyena.
Aaaaaaaakkk!!
HAHAHAHA…
“Percuma Kutai! Kau hanya memperlambat kami saja untuk membantai kalian! Hahaha” Galak tawa Aboki seraya memutar Kapaknya menerjang maju melawan Kutai yang terlihat sudah kelelahan.
“Ketua Aboki! Menurut informasi yang ku peroleh lewat air kejujuran yang kuberi minum kepada warga, mereka mengatakan kalau anak itu sudah melarikan diri ke gunung wilayah barat dikawal oleh beberapa Pemburu Pangkat Putih” lapor seorang pasukan yang terlihat seperti dukun pada Aboki.
“Batok! Kalian cepat bawa dua puluh pasukan untuk menangkapnya, dan biarkan si tua bangka ini menjadi bagian ku!” Perintah Aboki pada Batok selaku wakilnya yang berpangkat 3 titik Kuning.
“Baik Ketua!” Batok menoleh kearah rekan-rekannya “Ayo kalian ikut aku melakukan pengejaran! Tenang saja aku ada Kristal JPS, dan koordinatnya sudah tercatat, ayo!” Teriaknya memacu Hyena dengan gagah.
Seorang rekannya mengacungkan tangan dan bertanya, “Bos Batok! JPS itu apa bos? JPS itu ‘Jangan Panik Songgong!’ Sudah paham?!” Teriak batok marah pada rekannya.
“Sudah Bos Batok! Ayo berangkat!”
“Ayo!” Teriak sambutan 20 pasukan pemburu mengikutinya dengan aura pembunuh yang besar.
Disisi lain Kutai sangat panik saat mendengar Batok pergi melakukan pengajaran terhadap anak jenius yang digosipkan, “Para Pemburu! Cepat kalian lakukan pengejaran! Dan hadang mereka” teriak Kutai memerintahkan pada sebagian anak buahnya.
“Baik ketua!”
“Aku juga ikut!”
“Aku Juga!”
Beberapa orang segera berlari melakukan pengejaran, sehingga Kutai semakin kewalahan melawan banyaknya pasukan pengepungnya.
“Kalian majulah! Akan ku berikan perlawanan hingga kalian akan mengingatnya” teriak Kutai emosi menerjang maju menebas siapapun dihadapannya.
“Kutai kau mencari mati! Sekarang akan ku kabulkan” Teriak Aboki marah seraya membacok dengan kapak besarnya.
Trang! Tring!
Pertempuran hidup mati pun tak terelakkan, banyak warga turun membantu Kutai namun mereka mati bersimbah darah, sementara Kutai terus mengamuk bagai seekor singa dalam kepungan para pemburu Partai Hyena.
**
Di sebuah sungai gunung bayu.
Lima orang dewasa berbaju putih berpangkat rata-rata tiga titik putih, terdiri dari tiga orang wanita dan dua orang pria serta seorang anak perempuan kecil yang terlihat pergi dengan terburu-buru menyelusuri tepi sungai berbatuan.
“Hana! Ayo cepat! Aku takut mereka membawa dukun, dan itu sangat berbahaya bagi kita” Ucap seorang gadis berumur 20 tahun berpangkat dua titik putih, yang diikuti empat orang lainnya.
“Kakak Risa! Lihatlah didepan kita! Sepertinya ada seorang anak yang lagi sekarat” Hana menunjukkan kearah seorang anak gembel yang tergeletak lemah diatas batu di tepian sungai.
“Hana! Berhenti dulu, biar kami memeriksanya” Ucap Risa seraya memberi isyarat mengajak seorang temannya ikut, sementara tiga lainnya menjaga Hana dengan waspada.
"Anak warga biasa"
Risa memeriksa tubuh anak laki-laki berumur delapan tahun, ia mendapati bahwa anak itu kehabisan batu kristal “Ruyu! Bawakan cadangan Nyawa kemari, anak malang ini kehabisan Nyawa!” Risa meminta Kristal Siluman pada salah seorang gadis berusia sebaya dengannya yang berdiri mengawal Hana bersama dua lainnya.
“Baik!” Ruyu segera membawa kristal siluman sebesar kelereng dan diserahkan pada Risa, kristal yang diserahkan itu berwarna putih menandakan kristal itu berkualitas rendah.
Risa mengambilnya terburu-buru dan meletakkannya pada dada anak delapan tahun itu, “Ayolah dik! Jangan mati bertahanlah!?” gumam Risa dengan perasaan iba melihat bocah laki-laki gembel itu.
Wusss wusss
Kristal Siluman bereaksi, Anak kecil laki-laki itu segera membuka matanya, perlahan ia bangkit duduk dibantu oleh Risa, “Terimakasih, kak! Telah membantu ku” ucap anak itu sambil merenggangkan badannya yang seakan ia baru bangun dari tidurnya.
“Adik! Ini tempat yang berbahaya! Oya siapa nama mu?” Tanya Risa cepat sambil memberi isyarat pada kawan lainnya untuk mendekat, karena anak yang dijumpainya itu tidak berbahaya, hal itu jelas, karena Risa telah melihat legan anak itu yang tidak memiliki pangkat.
Anak itu melihat semua orang di sekelilingnya dengan tatapan bodoh, “Aku Juli” jawabnya singkat.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Mbah Kenyung
nama2 tokohnya lucu2
2023-04-07
2
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Tetap semangat Thor 💪💪💪
2023-03-01
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Cerita pada novel 1 dan 2 tingkatannya "Pangkat Titik" 😎 Pendekar disebut "Pemburu" 🤔 Klan atau Kelompok disebut "Partai". Baca novel ini diperlukan wawasan dan pemahaman tingkat tinggi. 😁😁
2023-03-01
1