Sebuah gulungan surat rahasia
Kepada: Putri Arska di kerajaan jati jajar
Bunga ranum bersinar di tengah gemuruh, saling membantai membuat sejarah berdarah sepanjang abad dunia jin. Hari ini aku mengakui engkau putri jin terkuat, dengan sekali ayunan senjata dapat memenggal kepada para prajurit siluman jin tanpa gentar. Walau kerajaan kita saling berperang bukan berarti tidak bisa menimbulkan gelora yang hampir meruntuhkan kepakan sayap ku. Tapi kau harus tau, aku sedang mencari cara untuk mendapatkan mu bersama sambutan tangan dari mu yang sangat sulit untuk di sentuh. Dengar, aku akan memenangkan pertarungan ini dan kau akan segera jadi milikku. Perihal tombak yang aku lempar tepat di hadapanmu , aku hanya ingin menyelamatkan mu dari pedang yang ingin menghunus dari belakang. Temui aku di tepi sungai lembah jin bersama gangga. -Tertanda, pangeran permadi-
...----------------...
Arska tersenyum melihat isi surat yang sedang dia baca. Sebuah surat kertas putih dengan tulisan yang tersusun rapi di tambah semerbak harum bunga Sweet Alyssum berwarna biru. Di dalam gulungan tersebut, terdapat setangkai bunga alyssum yang sedang di pegang oleh Arska.
Putri kerajaan jin terkuat seolah semakin membuka gelak tawa yang membuat dayang Nanjam melirik ikut tertawa. Tidak biasanya dia melihat sang putri begitu bergembira. Ini adalah momen langka yang telah di abadikan oleh dayang nanjam. Dia membungkukkan badan dan menundukkan kepala kepada sang putri.
“Ada apa Nanjam? Tidak ada siapapun disini. Aku sudah menganggap mu seperti sahabatku, kemarilah” ucap Arska menunjukkan surat tersebut.
“Maaf putri, siapa pengirim surat misterius ini?” tanya Nanjam menahan tawa kembali.
Tuan putri Arska adalah seseorang berhati dingin. Dayang Nanjam sudah mengabdi bertahun-tahun sekian lama. Pada hari ini, Nanjam seolah melihat ada banyak kupu-kupu berwarna indah yang sedang mengganggu hatinya. Hanya sekilas sampai nanjam melihat perubahan air muka tuan putri Arska. Dia membuang bunga dan surat di dalam tong sampah dan kembali menuju kamar permadani.
“Tunggu putri, bagaimana dengan_” Nanjam menghentikan perkataan dan melihat sang putri sedang sibuk memilih sebuah busur dan beberapa anak panah.
“Tenanglah, aku akan menyiapkan kejutan untuk pangeran nakal itu. Dia seakan sedang mempermainkan ku.”
Arska memilih lengkungan, busur runcing dan kayu yang terkuat, dia juga meletakkan anak panah di dekat baju besinya.
Dia berencana menemui pangeran dan membidik anak panah tepat di jantung pangeran. Raja hampir tiada akibat peperangan yang tiada henti. lantas pada detik berganti dia mendapatkan kata rayuan yang ingin merebut tahta kerajaan.
Arska dan Gangga menuju lokasi pertemuan yang di rencanakan. Senja telah menggaris warna hitam di peraduan malam. Ramai suara hewan-hewan liar malam terdengar ketika Putri memasuki wilayah lembah sungai. Di tepian masih tersisa bekas darah ular piton hitam. Arska mendekati Gangga berdiri di depan badan Gangga.
“Sahabatku, sekarang adalah pertempuran putra dan putri mahkota dari dua kerajaan. Jika aku mengalami kekalahan maka jangan bantu aku. Biarkan aku gugur secara terhormat.”
Arska mengusap sayap gagah Gangga dengan sangat lembut. Gangga membalas dengan mendekatkan moncong ke tanah. Burung yang mempunyai sayap berukuran sepuluh meter dengan paruh kuat itu sangat menyayangi putri.
Sudah berjam-jam mereka menunggu pangeran, tanpa ada pemberitahuan pengunduran hari. Kembali putri Arska melepaskan semua busur panah ke arah sungai jin.
“Gangga ayo kita ke suatu tempat..”
Pangeran tidak datang, dia masih berada di alun-alun kerajaan. Ibu suri menahan dan meminta pangeran untuk mematangkan ucapan agar berlanjut mengikuti keinginan pemilihan pendamping putra mahkota.
“Nenek ku mohon beristirahatlah” ucap pangeran memelas. Dia mengabaikan baju kebesaran memasang wajah menggelikan agar sang ibu suri pergi.
Arska, apakah kau masih disana? Gumam pangeran mengetuk pilar istana begitu gelisah.
“Pangeran, rembulan telah hadir berkilau terang, lalu siapa yang sedang mengganggu pikiran cucuku?” tanya ibu Suri menatap pangeran.
Panglima perang mendatangi Ibu suri dan Pangeran memberi kabar bahwa Raja sedang di serbu di wilayah perbatasan utara.
Dia juga memberi tahu bahwa Tuan putri Arska andil di dalam penyerangan dengan pasukan tempur darurat.
“Apakah dia si putri pemberontak itu? Cepat kerahkan semua pasukan!”
...-To be contiued-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
🖤Lum ⬛
🖤🖤
2022-10-30
0
Astuty Nuraeni
sweet😍😍😍
2022-05-14
0
kopi*hitam
gila kaga konsen baca, banyak surat cinta... apalah daya si manusia jomblo dari lahir ini. satu kata yang mewakili hati...
IRI☺️
2022-01-20
0