Ghaib dan biru

Raja sedang terkulai lemas di atas atas ranjang permadani dengan raut kesakitan dan terkulai tidak berdaya. Wajah sangat pucat mencari keberadaan sosok sang Ratu, tangan Raja kearah sang Ratu berusaha menggapai. Gerakan Ratu mempercepat langkahnya menuju Raja dengan menggenggam erat tangan lalu mengecup keningnya.

“Apapun untuk kesembuhan mu akan aku berikan, aku akan memberikan salah satu bola murni kehidupanku untuk mu wahai sang Raja yang Agung.” Ucap Ratu memeluk sang Raja yang tampak semakin sekarat.

Raja menggeleng kepala tanda tidak setuju dengan yang di katakan oleh sang Ratu. Panah yang di hunus oleh prajurit musuh adalah panah mata tajam beracun yang mematikan. Beberapa tabib istana sudah berjuang sekuat tenaga untuk mencari ramuan melawan racun yang dengan cepat menyerang organ dalam tubuh dan melumpuhkan separuh anggota badan. Sudut genangan membanjiri tangisan sang Ratu sedang Raja benar-benar sudah tidak berdaya. Siapa yang akan mendampingi panglima perang? Besok tanah kerajaan akan mengalami kekalahan jika kekuatan sang Raja begitu lemah.

“Arska..” lirih ucapan suara Raja mencari putri kerajaan yang sangat dia sayangi.

Arska yang sudah lihai memainkan pedang, memanah dan berkuda tidak walau bagaimanapun tenaga sosok jin wanita tidak sebanding dengan kekuatan kaum lelaki. Arska tidak ada di istana, dia sedang berada di hutan dekat lembah sungai jin mencari sisik ular penunggu gua untuk menjadi obat penawar sang Raja.

“Maaf baginda Raja, tuan putri Arska sedang tidak berada di kamar permadani.” Ucap dayang Nanjam menunduk ketakutan dan bersimpuh.

“Pengawal, cepat cari putri Arska!” seru sang Ratu berdiri menghentakkan tubuh.

...----------------...

Misi Arska kabur dengan melakukan tipuan baju pengawal istana dapat menembus gerbang kerajaan. Angin telah menampakkan bercak jingga berhias bagai anai-anai kelopak bunga sakura yang tertiup oleh angin kencang dari arah utara. Musim dingin menghunus kulit halus dengan membawa kabut putih menambah kesan mencekam.

Dia adalah seorang putri dari kerajaan jin yang tidak kenal rasa takut ketika sendirian. Sekalipun sedang berada di keadaan terdesak, peluit yang berada di kalung akan siap sedia dia tiup jika untuk mencari bantuan kepada Gangga. Dia mencari titik tujuan ke sebuah gua siluman dataran tinggi yang di apit oleh lembah sungai Seekor ular piton berwarna hitam penunggu ganas yang selalu memangsa bangsa jin sewaktu-waktu.

Suara desis ular yang terdengar oleh Arska begitu keras di tengah pergantian malam. Arska menemukan sarang ular piton hitam tersebut lalu memasuki gua kedap udara. Dari balik kegelapan tampak sepasang mata merah melata bentuk ular piton hitam berbau anyir mendekati Arska.

SSszztt. (Suara desis ular yang semakin mendekat menempelkan ekor yang begitu licin dan berlendir ke kaki Arska).

Arska tidak bergerak sedikitpun, dia sedang membaca pikiran siluman penunggu gua. Jika dia bergerak mundur maka akan terlihat kalau Arska begtu ketakutan berdiri di hadapannya. Hal itu akan memacu siluman ular untuk langsung memangsa Arska di tempat.

“Katakan padaku, apa yang kau inginkan?” tanya ular siluman sesekali menjulurkan lidah panjang yang berukuran satu meter dengan tetesan air liur yang mengental.

“Apakah kau siluman ular yang terkenal hebat itu? Kau bahkan begitu kelaparan melihat sepotong daging di hadapan mu” ucap Arska menarik sudut bibirnya.

“Akulah siluman ular hitam yang tidak terkalahkan!” gema suara ular piton mengibaskan ekor ke arah dinding gua.

Reruntuhan demi reruntuhan batu berjatuhan, salah satunya hancur saat akan menimpa kepala Arska.

“Aku anak dari satu raja jin yang terkuat, bahkan dagingku tidak akan masuk di sekujur badan mu”

Mendengar ucapan Arska membuat ular siluman menjadi sangat marah, dia memasukkan lidah panjang dan berdiri tegak mendekati Arska. Semakin tegak dan sangat tinggi.

“Aku akan memangsa mu..”

Rencana Arska untuk membuat ular tersebut marah sepertinya berhasil, semakin siluman penunggu marah maka dia akan bergerak menjauh dari gua sumber kekuatan untuk mengejar Arska. Dia sangat beringas dan penuh hawa nafsu yang membara agar segera melahap Arska. Angin dan hujan petir menjadi saksi pertempuran mereka di lembah sungai. Putri jin terkena tebasan ekor siluman piton karena menghindari bisa racun yang berkali-kali dia semburkan.

Dia terjatuh dari atas tebing di tangkap oleh kembaran gangga menjauh dari lembah. Arska melompat berbalik menuju lembah sungai, misinya dengan siluman ular belum selesai.

Pangeran permadi yang menyamar sebagai kembaran gangga berubah wujud menjadi ular putih raksasa dan membantu Arska melawan siluman ular dengan kekuatan ghaib. Dia terbang menuju Arska dan di sambut oleh tebasan pedang Arska.Nyaris saja leher sang pangeran putus dengan tamparan mata yang tajam dari sang putri jin.

“Ijinkanlah aku membantu mu wahai putri jati jajar!” seru ular putih bergerak melawan ular piton.

Siapa dia? Gumam Arska menekan pundaknya yang cedera ikut memasuki pertempuran sengit.

Suara kesakitan dari siluman ular menandakan kemenangan untuk putri Arska, siluman ular piton hitam sekarat mengalirkan darah di tepi sungai ghaib yang airnya berubah menjadi aliran air darah dari tubuhnya.

Ular putih merubah wujud asli, sosok pangeran Permadi yang berdiri tepat di hadapan putri Arska. Tubuh putri bergetar melihat musuh medan perang dua kerajaan yang tidak pernah damai, salah satunya sedang tegak berdiri membantu lawan. Arska berjalan mundur melihat berpikir apakah itu hanyalah tipuan dari sekutu. Pangeran mengarahkan pedang raksasa arah sang putri, lemparan manik netra seakan menghunus sekujur bayangan Arska.

“Hentikan! Jangan bergerak.” Ucap Arska bersiap memanah sang pangeran.

“Putri, cepat raih pedangku dan bunuh lah siluman ini” kata pangeran meraih tangan sang putri.

Mata kerlingan jin yang tidak biasanya berubah menjadi menyipit seakan melempar tebaran aneh kepada putri Arska.

“Jaga pandangan Mu, kau tetaplah musuh yang menghunus anak panah ke Raja!” tegas sang putri mengalihkan raut ke siluman.

“Cukup kita harus cepat bergerak sebelum kekuatan siluman utuh kembali” sang pangeran mengangkat pedang yang siap memenggal kepala ular piton hitam.

Gerakan tangannya terhenti tepat di ujung leher ular tersebut, Putri Arska telah menghalangi dengan menekan rasa iba berbelas kasih kepada makhluk hidup.

“Tidak dengan pembunuhan, aku hanya membutuhkan sisik nya saja” ucap putri Arska mengukir sisik ular dengan pedang milik pangeran.

Dia meletakkan di dalam kain putih dan membebaskan siluman ular dari kematian. Sang pangeran mengacuhkan dan mengamati setiap arti kata yang di sampaikan melalui isyarat putri Arska. Dia tidak sedatang air muka yang selalu putri putar ketika manik netra ingin beradu. Putri Arska meniup peluit memanggil gangga.

“Tunggu..” panggilan pangeran yang sudah tidak lagi terdengar terbawa keras kepakan sayap Gangga mengudara.

Terpopuler

Comments

Hanum Anindya

Hanum Anindya

Masya Allah subhanallah walhamdulillah, kakak. salut deh sama kak, yang bisa bagi tugasnya bikin novel dan aktivitas lainnya. tetap semangat ya kak, pokoknya dimana pun kakak berada. salut bisa bikin sampai episode 294 😊

2022-08-09

2

𝑵𝒐𝒆𝒓ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ🧚🌹

𝑵𝒐𝒆𝒓ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ🧚🌹

Arska putri yg tangguh

2022-03-21

0

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

lanjut

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Benteng luka
2 Ghaib dan biru
3 Anak panah musuh
4 Membentur tajam
5 Elemen udara Sweet Alyssum biru
6 Perjuangan
7 Rangkai tajam
8 Dua sosok jin bersimpangan
9 Menatap putri Arska
10 Petisan dan ibu Suri
11 Angin di musim dingin
12 Gelombang terjal
13 Antara rumpai
14 Serpihan sayap jin dan prahara
15 Tenanglah kamu
16 Ujung waktu
17 Pagar penghalang
18 Gerai semu
19 Pita biru tanda kembali
20 Cinta mengudara
21 Penyampaian akhir cerita
22 Tentang gemuruh
23 Wadah hati untuk mu
24 Dongeng itu nyata
25 Kesaksian ku
26 Menyusun dentuman
27 Tumpuan hari di negeri jin
28 Ketegangan berliku
29 Pasti sang cenayang salah
30 Hembusan asa
31 Segala yang menyergah
32 Bumerang jin
33 Rumit dunia jin
34 Kenangan meradang
35 Tuan Putri ku
36 Seutuhnya
37 Pergantian Raja
38 Gemerlap asa
39 Seulas lubuk
40 Suasana janggal
41 Pergerakan raja jin
42 Salju dan kumparan waktu
43 Hari yang sulit
44 Gerakan haluan tabir
45 Keheningan putaran ghaib
46 Filsafat kuno jin
47 Kartu hitam
48 Kematian Cenayang Karang
49 Falsafah liku
50 Menebar sinar muara hijau
51 Perbedaan mata angin jin
52 Han dan energi Karang
53 Ranting patah
54 Kelopak mata Ghaib kembali menyala
55 Menerka
56 Hari mendung
57 kurun waktu
58 Rajutan dua dunia
59 Mematahkan penyerangan
60 Alur ghaib memutar
61 Menghujani waktu
62 Biruku tetap sama
63 Kekacauan
64 Semua terasa sulit
65 Pilihan terberat
66 Jantung ku milikmu
67 Sayap besar jin yang hangat
68 Sihir Taraya
69 Meriam pembatas waktu
70 Racun belum menghilang
71 Mati rasaku
72 Pupus
73 Menenggelamkan waktu
74 Membanting racun
75 Kemelut makhluk lain
76 Menuju putri Arska
77 Bisikan roh jahat
78 Guncang
79 Penyerangan para penikam
80 Gema mengusik jiwa
81 Bantai
82 Menerpa kepakan membayang
83 Mengurai waktu di alam jin
84 Luka
85 Allysum biru mengudara
86 Isyarat Duka
87 Ulah ibu Suri
88 Membelalak penuh murka
89 Duri
90 Sisipan Answer and question
91 Deru seteru
92 Tegukan sebuah rasa
93 Kekakuan jiwa
94 Mengusik ketenangan
95 Serikat palsu
96 Gersang
97 Membakar semak belukar
98 Murka
99 Sebab akibat
100 Serpihan sayap Raja
101 Sergah
102 Mengguncang
103 Kematian sosok jin
104 Bilakah masanya
105 Kaitan muara hijau
106 Melepaskan
107 Memilukan
108 Membanting
109 Katanya sang Raja mencintai ku
110 Seteru
111 Arwah cenayang Karang
112 Beralih kepakan sayap raksasa
113 Tempat yang tidak terlupakan
114 Di balik rasa benci
115 ilalang yang menguning
116 Penyerangan Futon kembali
117 Hujan di hati ku
118 Setengah hati putri Arska meragu
119 Efek setengah ramuan ghaib
120 Isi gulungan yang sama
121 Perlawanan
122 Raja vs Gangga
123 Flashback kelahiran putri Arska
124 Kunang-kunang ghaib
125 Mengikis jiwa
126 Paksaan dari ibu suri
127 Sebab akibat
128 Langkah Raja kembali menuju pura muara hijau
129 Hari lelah
130 Mengusik
131 Sang Raja menggoda
132 Rencana putri Helena
133 Pertemuan Ratu & cenayang Karang
134 Mantra yang basah
135 Kedatangan Telaga Hitam
136 Di balik sikap pangeran Tranggala
137 Bisikan tajam
138 Puing harapan
139 Putri Helena bersekutu dengan Taraya
140 Taraya
141 Hambar
142 Penyelamatan di masa lalu
143 Membalas kebaikan Ratu Jati Jajar
144 Simbol tengkorak dari suku Taraya
145 Membayang ilusi
146 Guncangan kerajaan Jati Jajar
147 Menjadi pelindung mu
148 Selipan surat kepada pembaca
149 Serpihan pekat
150 Menghantam gelisah
151 Keputusan Raja Yaksa
152 Ini firasatku
153 Hantaman berlanjut untuk putri Arska
154 Sihir hitam
155 Selalu melindungi mu
156 Kalung permata hijau
157 Ku meragu
158 Kaitan lalu
159 Perihal melukai
160 Sidang
161 Mengangkat empati
162 Pembantahan
163 Skandal lipatan Gurun pasir
164 Bunga dari Raja Yaksa
165 Sindikat racun
166 Semusim pergi
167 Pengurungan putri Helena
168 Penculikan putri Arska
169 Rautan asa
170 Raja Permadi mencari putri Arska
171 Salin Waktu
172 Kekuatan cinta Biru
173 Melambungkan kisah
174 Sayang tidak berkesudahan
175 Keterlaluan mengkhawatirkan
176 Kekuatan bulan darah
177 Pengorbanan Raja Yaksa
178 Lautan resah
179 Seakan sirna
180 Runtuh hati jin bersayap
181 Kalung batu giok naga simbol Yaksa
182 Puing-puing cerita istana
183 Awal salah
184 Putri Arska menampar Raja Permadi
185 Sepi
186 Merangkum
187 Nakalnya sang Raja
188 Raja Permadi selalu saja menggoda putri Arska
189 Menggigit Raja Permadi
190 Kedatangan kembali pangeran Tranggala
191 jejak para putri di negeri seberang
192 Tiupan sihir tengkorak
193 Mimpi putri Arska penuh kekhawatiran
194 Melalui derita
195 Skandal ibu suri
196 Jadi perasaan raja tetap sama
197 Belang ibu suri
198 Nama itu terus mengejar Raja Permadi
199 Pengasingan ibu suri
200 Sudut kematian
201 Menghangatkan putri Arska
202 Dekapan Raja Permadi
203 Menepi
204 Menggapai jejak pelangi
205 Putri Helena membangkitkan para jin
206 Kenyataan sebenarnya
207 Pasukan putri Helena menyerang kerajaan Gurun Pasir
208 Kematian raja gurun pasir
209 Memilih keselamatan sang putri
210 Di ujung perpisahan
211 Kematian Raja Permadi dan putri Arska
212 Reinkarnasi di dunia manusia
213 Raja menjalani hari baru
214 Takdir
215 Rasa berbeda
216 Kegelisahan raja Permadi
217 Secara perlahan
218 Perbedaan di alam manusia
219 Hadirnya Taraya berwujud serigala jadi-jadian
220 Sosok wanita tua menyerang Maharani
221 Seiring berjalannya waktu
222 Korban
223 Balada hati
224 Kesetiaan
225 Menghampiri kekasih
226 Garis langit
227 Terombang-ambing mencari mu
228 Kembali di dunia jin yang sama
229 Jiwaku milik mu
230 Pengorbanan
231 Kehidupan untuk putri Jati jajar
232 Tabir khalik di masa lalu
233 Kembali mendekap putri
234 Perintah Raja Permadi kepada para pejabat istana
235 Tetap berjuang
236 Rautan gelisah
237 Raja selalu saja menggoda
238 Keterlaluan di dekap raja
239 Engkau dunia ku
240 Skandal
241 Penghalang
242 Sampaikan pada waktu
243 Celaka
244 Nyawa terancam
245 Terlebih serunai
246 Bermilyar sayang
247 Halau
248 Hadang
249 Sayap raksasa
250 Pembatas liku dunia jin
251 Perjuangan
252 Segala yang di perjuangkan
253 Raga ku menuju mu
254 Perlawanan
255 Kematian pangeran Tranggala
256 Melawan raja telaga hitam
257 Pedang berlumuran darah putri Arska
258 Sengit
259 Meredanya Kelabu
260 Kemenangan bersimbah darah
261 Kekuatan ghaib
262 Siasat
263 Tegar
264 Ruam
265 Kehendak para kementerian Jati jajar
266 Darah putri Arska yang di korbankan
267 Radar pelabuhan
268 Kehadiran raja jin bersayap
269 Ulah ibu suri
270 Siasat
271 Di goyahkan
272 Rautan ghaib
273 Bertahta di hati
274 Mengurai waktu
275 Halaqah detik
276 Seringan hari
277 Sayap hangat
278 Insiden
279 kumparan
280 Tidak terkendali
281 Hadang
282 Perjuangan
283 Tentang kolam keabadian
284 Biji ghaib
285 Kedatangan putri Kalingga
286 Sulut api
287 Menggoda putri
288 ilalang dunia jin
289 Putri terkena sihir
290 Deretan terjal
291 Antara takdir dan nasib
292 Cambukan
293 Ranjau
294 Penundaan dekrit
295 Haluan dunia jin
296 Simpan hujan debu
297 Shofar dan tabu di angkasa
298 Peperangan Dunia jin
299 Melebur
300 Singgah sementara
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Benteng luka
2
Ghaib dan biru
3
Anak panah musuh
4
Membentur tajam
5
Elemen udara Sweet Alyssum biru
6
Perjuangan
7
Rangkai tajam
8
Dua sosok jin bersimpangan
9
Menatap putri Arska
10
Petisan dan ibu Suri
11
Angin di musim dingin
12
Gelombang terjal
13
Antara rumpai
14
Serpihan sayap jin dan prahara
15
Tenanglah kamu
16
Ujung waktu
17
Pagar penghalang
18
Gerai semu
19
Pita biru tanda kembali
20
Cinta mengudara
21
Penyampaian akhir cerita
22
Tentang gemuruh
23
Wadah hati untuk mu
24
Dongeng itu nyata
25
Kesaksian ku
26
Menyusun dentuman
27
Tumpuan hari di negeri jin
28
Ketegangan berliku
29
Pasti sang cenayang salah
30
Hembusan asa
31
Segala yang menyergah
32
Bumerang jin
33
Rumit dunia jin
34
Kenangan meradang
35
Tuan Putri ku
36
Seutuhnya
37
Pergantian Raja
38
Gemerlap asa
39
Seulas lubuk
40
Suasana janggal
41
Pergerakan raja jin
42
Salju dan kumparan waktu
43
Hari yang sulit
44
Gerakan haluan tabir
45
Keheningan putaran ghaib
46
Filsafat kuno jin
47
Kartu hitam
48
Kematian Cenayang Karang
49
Falsafah liku
50
Menebar sinar muara hijau
51
Perbedaan mata angin jin
52
Han dan energi Karang
53
Ranting patah
54
Kelopak mata Ghaib kembali menyala
55
Menerka
56
Hari mendung
57
kurun waktu
58
Rajutan dua dunia
59
Mematahkan penyerangan
60
Alur ghaib memutar
61
Menghujani waktu
62
Biruku tetap sama
63
Kekacauan
64
Semua terasa sulit
65
Pilihan terberat
66
Jantung ku milikmu
67
Sayap besar jin yang hangat
68
Sihir Taraya
69
Meriam pembatas waktu
70
Racun belum menghilang
71
Mati rasaku
72
Pupus
73
Menenggelamkan waktu
74
Membanting racun
75
Kemelut makhluk lain
76
Menuju putri Arska
77
Bisikan roh jahat
78
Guncang
79
Penyerangan para penikam
80
Gema mengusik jiwa
81
Bantai
82
Menerpa kepakan membayang
83
Mengurai waktu di alam jin
84
Luka
85
Allysum biru mengudara
86
Isyarat Duka
87
Ulah ibu Suri
88
Membelalak penuh murka
89
Duri
90
Sisipan Answer and question
91
Deru seteru
92
Tegukan sebuah rasa
93
Kekakuan jiwa
94
Mengusik ketenangan
95
Serikat palsu
96
Gersang
97
Membakar semak belukar
98
Murka
99
Sebab akibat
100
Serpihan sayap Raja
101
Sergah
102
Mengguncang
103
Kematian sosok jin
104
Bilakah masanya
105
Kaitan muara hijau
106
Melepaskan
107
Memilukan
108
Membanting
109
Katanya sang Raja mencintai ku
110
Seteru
111
Arwah cenayang Karang
112
Beralih kepakan sayap raksasa
113
Tempat yang tidak terlupakan
114
Di balik rasa benci
115
ilalang yang menguning
116
Penyerangan Futon kembali
117
Hujan di hati ku
118
Setengah hati putri Arska meragu
119
Efek setengah ramuan ghaib
120
Isi gulungan yang sama
121
Perlawanan
122
Raja vs Gangga
123
Flashback kelahiran putri Arska
124
Kunang-kunang ghaib
125
Mengikis jiwa
126
Paksaan dari ibu suri
127
Sebab akibat
128
Langkah Raja kembali menuju pura muara hijau
129
Hari lelah
130
Mengusik
131
Sang Raja menggoda
132
Rencana putri Helena
133
Pertemuan Ratu & cenayang Karang
134
Mantra yang basah
135
Kedatangan Telaga Hitam
136
Di balik sikap pangeran Tranggala
137
Bisikan tajam
138
Puing harapan
139
Putri Helena bersekutu dengan Taraya
140
Taraya
141
Hambar
142
Penyelamatan di masa lalu
143
Membalas kebaikan Ratu Jati Jajar
144
Simbol tengkorak dari suku Taraya
145
Membayang ilusi
146
Guncangan kerajaan Jati Jajar
147
Menjadi pelindung mu
148
Selipan surat kepada pembaca
149
Serpihan pekat
150
Menghantam gelisah
151
Keputusan Raja Yaksa
152
Ini firasatku
153
Hantaman berlanjut untuk putri Arska
154
Sihir hitam
155
Selalu melindungi mu
156
Kalung permata hijau
157
Ku meragu
158
Kaitan lalu
159
Perihal melukai
160
Sidang
161
Mengangkat empati
162
Pembantahan
163
Skandal lipatan Gurun pasir
164
Bunga dari Raja Yaksa
165
Sindikat racun
166
Semusim pergi
167
Pengurungan putri Helena
168
Penculikan putri Arska
169
Rautan asa
170
Raja Permadi mencari putri Arska
171
Salin Waktu
172
Kekuatan cinta Biru
173
Melambungkan kisah
174
Sayang tidak berkesudahan
175
Keterlaluan mengkhawatirkan
176
Kekuatan bulan darah
177
Pengorbanan Raja Yaksa
178
Lautan resah
179
Seakan sirna
180
Runtuh hati jin bersayap
181
Kalung batu giok naga simbol Yaksa
182
Puing-puing cerita istana
183
Awal salah
184
Putri Arska menampar Raja Permadi
185
Sepi
186
Merangkum
187
Nakalnya sang Raja
188
Raja Permadi selalu saja menggoda putri Arska
189
Menggigit Raja Permadi
190
Kedatangan kembali pangeran Tranggala
191
jejak para putri di negeri seberang
192
Tiupan sihir tengkorak
193
Mimpi putri Arska penuh kekhawatiran
194
Melalui derita
195
Skandal ibu suri
196
Jadi perasaan raja tetap sama
197
Belang ibu suri
198
Nama itu terus mengejar Raja Permadi
199
Pengasingan ibu suri
200
Sudut kematian
201
Menghangatkan putri Arska
202
Dekapan Raja Permadi
203
Menepi
204
Menggapai jejak pelangi
205
Putri Helena membangkitkan para jin
206
Kenyataan sebenarnya
207
Pasukan putri Helena menyerang kerajaan Gurun Pasir
208
Kematian raja gurun pasir
209
Memilih keselamatan sang putri
210
Di ujung perpisahan
211
Kematian Raja Permadi dan putri Arska
212
Reinkarnasi di dunia manusia
213
Raja menjalani hari baru
214
Takdir
215
Rasa berbeda
216
Kegelisahan raja Permadi
217
Secara perlahan
218
Perbedaan di alam manusia
219
Hadirnya Taraya berwujud serigala jadi-jadian
220
Sosok wanita tua menyerang Maharani
221
Seiring berjalannya waktu
222
Korban
223
Balada hati
224
Kesetiaan
225
Menghampiri kekasih
226
Garis langit
227
Terombang-ambing mencari mu
228
Kembali di dunia jin yang sama
229
Jiwaku milik mu
230
Pengorbanan
231
Kehidupan untuk putri Jati jajar
232
Tabir khalik di masa lalu
233
Kembali mendekap putri
234
Perintah Raja Permadi kepada para pejabat istana
235
Tetap berjuang
236
Rautan gelisah
237
Raja selalu saja menggoda
238
Keterlaluan di dekap raja
239
Engkau dunia ku
240
Skandal
241
Penghalang
242
Sampaikan pada waktu
243
Celaka
244
Nyawa terancam
245
Terlebih serunai
246
Bermilyar sayang
247
Halau
248
Hadang
249
Sayap raksasa
250
Pembatas liku dunia jin
251
Perjuangan
252
Segala yang di perjuangkan
253
Raga ku menuju mu
254
Perlawanan
255
Kematian pangeran Tranggala
256
Melawan raja telaga hitam
257
Pedang berlumuran darah putri Arska
258
Sengit
259
Meredanya Kelabu
260
Kemenangan bersimbah darah
261
Kekuatan ghaib
262
Siasat
263
Tegar
264
Ruam
265
Kehendak para kementerian Jati jajar
266
Darah putri Arska yang di korbankan
267
Radar pelabuhan
268
Kehadiran raja jin bersayap
269
Ulah ibu suri
270
Siasat
271
Di goyahkan
272
Rautan ghaib
273
Bertahta di hati
274
Mengurai waktu
275
Halaqah detik
276
Seringan hari
277
Sayap hangat
278
Insiden
279
kumparan
280
Tidak terkendali
281
Hadang
282
Perjuangan
283
Tentang kolam keabadian
284
Biji ghaib
285
Kedatangan putri Kalingga
286
Sulut api
287
Menggoda putri
288
ilalang dunia jin
289
Putri terkena sihir
290
Deretan terjal
291
Antara takdir dan nasib
292
Cambukan
293
Ranjau
294
Penundaan dekrit
295
Haluan dunia jin
296
Simpan hujan debu
297
Shofar dan tabu di angkasa
298
Peperangan Dunia jin
299
Melebur
300
Singgah sementara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!