"Rika Sanders!" Seru pria itu terdengar dari dalam kamarnya. "Y-ya?" Tanya Rika saat sedang menunggu pria itu selesai memakai baju. Tapi apakah pria itu sudah selesai memakai bajunya? Karena masih ragu, Rika memilih menunggu di depan dan beberapa detik kemudian pria itu keluar dalam keadaan half naked yaitu hanya memakai celana panjang. Karena refleks Rika menutup matanya dengan kedua tangannya.. Astaga.. Kenapa pria itu tidak pakai baju???? Seketika Rika pun berteriak melihat pria itu yang masih berada di depannya. "Berisik!" Gumam pria itu lalu menariknya ke dalam kamarnya. "Ke-kenapa kau tidak pakai baju dan heyy.. Lepaskan aku!" Seru Rika meminta melepaskan tangannya. "Kalau kau masih mau berteriak, tidak akan kulepaskan!" Seru pria itu dengan nada ketus. "Tapi kau kan tidak pakai baju!" Seru Rika yang masih menutup matanya dengan satu tangan dimana tangan lain masih ditarik oleh pria itu.
"Kau tau apa yang kau lakukan? Kau menyuruhku memakai piyama termurah yang pernah aku punya? Dan hey ini sudah mau masuk musim dingin, kau mau aku mati kedinginan? Cepat ambilkan baju lain atau kau kupecat!" Seru pria itu lagi dengan nada ketus.
"Se-setidaknya tutupi dirimu dengan handuk!" Gumam Rika lalu berlari pergi ke lemari baju pria itu. Kali ini, Rika mengambil piyama dengan lengan panjang dan berbahan kain woll dan setidaknya itu bisa menghangatkan tubuh lalu menyerahkannya kepada pria itu yang masih half naked walaupun kali ini Rika mencoba tidak melihat pria itu, Akhirnya laki-laki itu tidak mengatakan apapun dan mengenakan piyama itu. Rika masih malu mengingat dada bidang pria itu tanpa bulu dan perutnya yang memang belum sixpack tapi sudah berbentuk.
Karena tiba-tiba mengingat akan teh dan buku yang ditinggalkannya, dia pun keluar dari kamar pria itu dan masih mengengam kain yang sempat dilemparkan pria itu tadi. Kali ini, Rika pun turun ke dapur dan menghampiri koki untuk pergi ke ruang perpustakaan mengambil teh dan menuju ke kamar pelayan untuk memerintah pelayan itu membereskan buku. Hanya itu saja bagian termudah yang dilakukan Rika di mansion itu. Lagipula Rika juga mendapatkan kamar yang cukup mewah dibandingkan dengan kamar pelayan lainnya. Walau hanya 3 pelayan, 1 koki, seorang pelayan dan Rika, masing-masing mendapat 1 kamar yang bisa dibilang tidak sempit.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 dan Rika dengan segera menuju ke kamar pria itu dan mengetuk pintunya untuk memberitahukan saatnya makan malam. Setelah bertanya tentang Alfred kepada pelayan, ternyata Alfred datang hari ini karena lowongan pekerjaan itu dan biasanya Alfred hanya ada saat jam kerja di perusahaan pria itu.
Makan malam pun disediakan koki lalu diantarkan ke meja makan, setidaknya Rika tidak melakukan kesalahan kali ini dan dia sedikit lega setelah pria itu mengatakan akan tidur. Yah.. Meskipun Rika memulai pekerjaannya hanya setengah hari saja dan itu benar-benar membuatnya lelah.
"Ini baru hari pertama.. Wajar lah aku melakukan kesalahan." Gumam Rika saat selesai mandi dan sedang berbaring di tempat tidur. "Setidaknya pelayan disini semuanya perempuan tidak seperti pekerjaanku sebelumnya." Gumamnya lagi dalam hati.
Sebenarnya apa yang dimaksudkan Rika tentang itu? Dan apakah itu ada hubungannya dengan dirinya yang suka gonta ganti pekerjaan?
Malam itu malam pertama Rika tidur di mansion besar itu. Yah sebenarnya belum terbiasa dan itu membuatnya sama sekali tidak bisa tidur dan memikirkan tentang kesalahan yang dia lakukan tadi. Dan Rika pun mengeluarkan buku agenda dari tas tangan yang dibawanya tadi itu dan menulis beberapa kata-kata. Jarang sekali bagi Rika untuk mereview kesalahan pekerjaan ini. Entah karena apa namun dia benar-benar merasa dia harus bertahan dalam mansion ini bukan hanya karna tantangan tetapi setidaknya ini pekerjaan tersantai yang pernah dia lakukan.
Mohon di vote yaaa!!!👇👇👇👇⭐⭐⭐👇👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments