Astaga! Baiklah, ini memang diluar akal sehat tapi setidaknya ini yang dilihat Rika dengan matanya sendiri.
Lalu sambil melihat dari arah kanan dan matanya terus berjalan lalu berhenti di satu arah. Seseorang duduk membelakangi mereka di salah satu kursi sofa itu dan beberapa buku bertumpuk di meja kaca itu.
"tuan, aku membawanya." ucap Alfred setelah membukakanku pintu dan menutupnya setelah Rika masuk.
"hmm.. suruh dia kemari." ucap pria itu dengan nada dingin.
"Apa? Jangan-jangan ini pemiliknya? Suaranya menyeramkan....." gumam Rika dalam hati setelah mendengar suara itu dan membuatnya gemetaran.
Rika pun terpaksa mengikuti Alfred dari belakang setelah Alfred berjalan beberapa langkah. Astaga.. Rika gugup setengah mati, bahkan keringat dinginnya mulai keluar meskipun ini masih awal akan masuk musim dingin.
Tam-tampan.. itulah yang dikatakan seorang Rika dalam hati saat menatap dengan dekat pria yang duduk di kursi sofa itu.
"Namanya Rika Sanders, dia berusia 22 tahun dan tinggal di London." Ucap Alfred lalu mengarahkan tangannya ke arah Rika.
"Sa-salam kenal tuan." Ucap Rika dengan membungkuk sedikit dan kembali ke posisi berdiri lalu melihat ke arah pria itu.
"Mmm.." gumam pria itu singkat dan masih membaca bukunya itu lalu meletakkan bukunya di meja di depannya dan melihat ke arah Rika.
"baiklah, rambutmu.. diikat dan pakaianmu pakai baju yang disediakan serta barang-barangmu sudah harus dipindahkan kesini mulai besok. Lalu kau tidur di kamar yang disediakan Alfred nanti. Jadwalmu dan pekerjaanmu akan ditunjukkan oleh Alfred nanti." Jelas pria itu lalu kembali mengambil bukunya dan membacanya.
"a-aku langsung diterima?" tanya Rika sempat terkejut menoleh ke arah pria itu namun tidak ada jawaban dan kemudian dia memandang ke arah Alfred "iya, nona." ucap Alfred singkat. "Kau sudah boleh menghapus kata Nona, Alfred." ucap pria itu yang masih membaca.
"Kalau kau memang mendengarkan kami, setidaknya perkenalkan namamu." ucap Rika tiba-tiba. Yah walau dia memang sedikit kesal karena dikacangin barusan.
"Apa katamu?" Tanya pria itu lalu menurunkan buku dari wajahnya dan memandang Rika Sanders beberapa detik. Kemudian pria itu tersenyum sinis, "kau boleh katakan itu kalau kau mampu bertahan bekerja disini selama 1 bulan, Rika Sanders!" Ucap pria itu lalu menatap bukunya kembali.
Kata-kata itu adalah tantangan untuk seorang Rika Sanders, "baik. Kuterima tantanganmu itu!" Gumamnya singkat lalu menoleh ke arah Alfred seakan ingin Alfred menunjukkan apa saja pekerjaan yang harus dilakukannya.
Alfred hanya tersenyum kecil lalu menunjukkan arah keluar dari ruang perpustakaan dan Rika pun dengan segera meninggalkan ruangan itu.
"Baiklah Alfred, boleh jelaskan semua tugasku?" Tanya Rika saat mereka berada si luar pintu perpustakaan.
"Iya, mulai dari aku perkenalkan diriku sekali lagi. Aku Alfred Robert, aku sekretaris atau biasanya disebut tangan kanan tuan di kantor. Atau Rika mau tau nama Tuan?" Tanya Alfred ditengah menjelaskan dirinya. "Ah.. Tidak usah!" Jawab Rika sambil mengelengkan kepalanya dan tersenyum sedikit.
"Tugas Rika sebagai kepala pelayan disini adalah untuk memerintah apapun yang harus dilakukan pelayan di rumah ini serta koki. Intinya yang berhubungan dengan pekerjaan rumah." Jelas Alfred lalu terhenti sejenak melihat kebingungan di wajah Rika. "Pelayan? Kalau ada pelayan disini, kenapa kalian mencari pelayan lain lagi?" Tanya Rika bingung sambil meletakkan tangannya di dagu mencoba menyerap kembali penjelasan Alfred barusan. "Tugas kepala pelayan yaitu yang menyalurkan semua itu kepada Tuan dan dengan kata lain. Kau yang mewakili semua pelayan dan koki melayani tuan secara langsung." Jelas Alfred lagi.
"Tunggu.. Artinya hanya kepala pelayan yang boleh bertemu dengan tuan dan sisanya hanya membantu di belakang?" Tanya Rika memperjelas keyakinannya. "Betul, Rika." Ucap Alfred singkat. Lalu Alfred menjelaskan lebih lanjut lagi....
Mulai dari pagi hari, Rika sudah harus bangun pukul 6 pagi dan langsung menuju ke dapur menemui pelayan yang sudah siap menyiapkan teh lalu membawanya ke kamar tidur tuan dan kemudian membangunkannya lalu membuka tirai jendela. Mengeluarkan baju yang sudah disiapkan sesuai dengan jadwal serta membawakan baju kotor dan juga membantu memakaikan jas apabila adanya jadwal rapat. Lalu memberitahukan sarapan dan mengantarkan hingga ke meja makan. Rika juga yang mengambilkan makanan yang sudah disiapkan pelayan dan koki di dapur dan mengantarkannya ke meja makan. Setelah itu, Rika juga mengantarkan tuannya sampai ke pintu depan dan menunggunya hingga pergi. Lalu kembali ke dalam mansion menugaskan pelayan untuk membersihkan tempat tidur lalu mencuci baju dan membersihkan lantai dan lain-lain. Dan sambil mengecek apakah semua hal sudah beres dan menunggu tuan pulang di malam hari lalu membukakan pintu serta mempersilahkan masuk dan kembali mengantarkan makanan dan membantu segala kebutuhan yang diminta secara langsung.
Memang terdengar sulit, namun tidak menguras tenaga seperti mencuci ,memasak dan lain sebagainya melainkan hanya memerintah dan mendengarkan serta berbicara seadanya.
Lagipula.. Mansion sebesar ini hanya ditinggali seorang pria, apakah dia tidak punya orang tua?
Mohon di vote!!!👇👇👇👇⭐️⭐️⭐️👇👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Elise MoeZza
latihan jadi nyonya besar ini mah 🤣🤣🤣
2022-02-25
1
Iiq Rahmawaty
jd nyonya aja itu mah skalian😂😂
2021-12-12
1
Nur hikmah
kyy tuan muda itu yg tlp srh ksih lowongan pkerjaan buat rika...
2021-07-12
1