1.5 Jakarta

2 bulan

4 bulan

6 bulan

6 bulan lebih sudah Bulkrish tak mendengar kabar Mei, Bulkrish juga mengetahui kalau Mei sudah tak pulang atau memberi kabar ke rumahnya selama 6 bulan itu, Bulkrish menjadi khawatir dan kekhawatirannya bertambah saat dirinya mendengar berita di daerah Denpasar sudah terjadi begal besar besaran, Bulkrish mencoba menghubungi Mei kembali setelah mendapat nomor ponsel Mei dari Dinar, namun nomor itu juga tidak aktif, Bulkrish pun menjadi menyesal karena telah menjauh dari Mei.

Bulkrish mencari Mei kesana kesini namun tidak ketemu, dan Bulkrish baru ingat jika Mei mengontrak di suatu tempat di Denpasar, Bulkrish pun pergi kekontrakan Mei,

Saat sampai dikontrakan, Bulkrish bertemu dengan ibu kost,

"Adek, adek cari siapa ya?" tanya sang ibu kost

"Saya cari Mei bu," Bulkrish

"Mei Rastiti maksudmu," Ibu kost

"Iya bu, apa dia ada di kamar kost nya?"

"Dia lagi kuliah sore dek, jam setengah 9 nanti baru mungkin dia pulang," kata sang ibu kost, "jika ibu boleh tau, adek siapanya Mei?" tanya sang ibu kost

"Saya kekasihnya Mei bu," jawab Bulkrish yang memang sudah menganggap Mei adalah miliknya

"Kalian pasti habis bertengkar hebat ya, dari 6 bulan yang lalu Mei terlihat sedih sekali, terkadang dia selalu menangis didalam kamar kost nya," Ibu kost

Mendengar penjelasan sang ibu kost, hati Bulkrish terasa tercubit,

"Sebaiknya adek minta maaf kepada Mei, ibu kasihan melihatnya murung," Ibu Kost

"Iya bu, saya pergi menjemput Mei dikampus, terima kasih informasinya bu," Bulkrish pun pergi.

.

Saat jam 8 malam lewat tiba, Bulkrish masih enggan untuk pergi kekampus Mei,

"Udah jam 20.07 , Mei pasti sebentar lagi keluar dari kampus, tapi aku takut jika Mei tidak mau memaafkanku dan mengacuhkanku, ahhhh Eka dimana otak cerdasmu," Bulkrish merutuki dirinya sendiri yang dirasanya terlalu pengecut, "benar kata Mei, aku ini memang bodoh, bodoh dan payah sekali," Bulkrish

.

Dilain sisi, Mei sudah pulang dari jam 8 tadi karena dosennya ada kepentingan mendadak dan kelas dipulangkan lebih cepat, Mei yang memakai tanktop tipis berwarna hitam dan kemeja putih dan juga rok diatas lutut warna senada dengan tanktop berjalan kaki sendirian di malam hari,

"Ya Tuhan ini jalanan sepi banget, apa manusia didunia ini sudah musnah. Aku juga kenapa pakai pakaian tipis dimalam yang dingin ini," gerutu Mei kepada dirinya sendiri

Tiba tiba datang 6 orang pria yang sedang mabuk berat,

"Ehhh teman teman, lihat ada wanita sexy disini," pria 1

"Lihat saja saat masih pakai pakaian lekuk tubuhnya sudah wow, bagaimana jika tidak ada sehelai benang pun," kata pria 5

"Bisa melongok kita hahaha," pria 2 itu tertawa

Mei semakin ketakutan, "ka-kalian boleh mengambil harta bendaku,tapi kumohon lepaskan aku," pinta Mei

"Tidak semudah itu, kami sudah lama tidak merasakan surga wanita," pria 6

Para pria itu mendekat ke Mei yang mulai menangis, Mei berusaha lari namun dirinya sudah terkepung,

"Mau kemana lagi hah," pria 3

"Teman-teman ayo kita nikmati tubuhnya, sepertinya dia masih perawan," pria 4

Pria 4 dan 3 pun mulai meraih tangan Mei agar tidak melarikan diri,

"Kumohon hiks lepaskan aku hiks," Mei

Saat pria 1 mulai merobek kemeja Mei, tangis Mei semakin pecah, saat hanya tertinggal tanktop hitamnya,

"Huuuu dia sangat mempesona sekali," pria 1, saat pria 1 mencoba merobek tanktop Mei,

Tiba tiba saja datang seorang pemuda dan memukul pria bejat itu, kedua pria yang memegangi tangan Mei pun melepaskan Mei, dan sang pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Bulkrish langsung meraih tangan Mei dan menyeretnya ke belakang punggungnya,

"Ada penganggu yang sok jagoan ya" pria 3

"Kalian jangan berani mencoba menyentuh wanita ini lagi, jika tidak..." Bulkrish

"Jika tidak apa hah?" Pria 5

"Aku akan menghabisi kalian semua," ucap Bulkrish dingin dan datar

Keenam pria itu tertawa, "hahaha menghabisi kami, kau tidak tau siapa kita ini hah," pria 6

"Aku tidak peduli siapa kalian, yang aku tau kalian adalah para pria tua berhidung belang dan pengecut, kalian hanya mencari wanita lemah saja, kalian benar benar pencundang," ujar Bulkrish dengan nada mengejek

"Kurang ajar kau bocah!!!"

Pria 1 itu menerjang Bulkrish namun Bulkrish bisa menangkisnya dan mendorong Mei kebelakang agar tidak terkena imbas dalam perkelahiannya,

Ke-5 teman pria 1 itupun ikut menyerang Bulkrish, namun karena kehebatan bela diri Bulkrish jauh diatas para pria hidung belang itu membuat ke-6 pria itu kalah dalam beberapa saat saja,

Akan tetapi saat Bulkrish lengah, pria 6 yang posisi nya lebih dekat dengan Mei, pria itu mengambil pisau lipatnya dan berjalan menuju Mei yang menangis, dan Bulkrish dengan cepat menyadari itu, saat pria itu akan menusuk Mei, Bulkrish dengan sigap melindungi Mei dari tusukan dengan punggungnya, dan Bulkrish memuntahkan darah dari mulutnya,

"Bul-Bulkrish," lirih Mei

"Maafkan aku Mei, aku mengaku salah, aku memang Eka Baka, kumohon maafkan aku Mei," Bulkrish melepaskan jaketnya dan memasangkannya ke Mei, lalu memeluk erat Mei walau pisau lipat itu masih menancap di punggungnya,

"Angkat tangan, kalian sudah dikepung,"

Aparat polisi secara tiba tiba datang dan mengepung ke-6 pria, para hidung belang pun ditangkap polisi, dan Bulkrish yang sudah pingsan dipelukan Mei dibawa ke rumah sakit terdekat,

Sampai di rumah sakit, Bulkrish langsung dimasukan ke UGD,

Mei termenung diluar ruang UGD, saat ada kepala polisi datang,

"Permisi, apa anda keluarga dari saudara Eka?" tanya sang polisi

Mei mengangguk, "iya, saya Mei, bibinya," lanjut Mei

"Ohh anda yang bernama Mei, wanita yang selalu diceritakan Eka," Polisi

"Anda mengenal Eka," tanya Mei

"Iya. Eka walaupun umurnya masih 17 tahunan, dia sangat ahli dalam mengatur siasat dan bela diri, dan seharusnya anda sudah tau kalau Eka memenangkan banyak penghargaan bela diri tingkat nasional bahkan internasional, karena itu kepala polisi daerah luar dan saya menginginkan Eka belajar menjadi prajurit negara, tapi sayang dia menolak, namun katanya karena suatu alasan dia mau ikut bergabung dalam anggota kepolisian, bahkan kami menggajinya," jelas sang kepala polisi,

Mei hanya bungkam mendengar penjelasan kepala polisi itu,

"Dan juga tadi sebenarnya, sebelum Eka pergi untuk menyelamatkanmu, Eka menelepon kami untuk datang ke TKP dengan memakai cara A, cara itu adalah cara dimana polisi datan dengan tanpa suara sirine polisi dan lampu depan, rencana itu paling ampuh untuk menangkap begal seperti para pria tadi," polisi, "kalau begitu saya akan pergi mengurus begal begal tadi, permisi," polisi itu pergi,

"Eka Baka emang bodoh," ujar Mei pada dirinya sendiri,

Saat operasi selesai, Bulkrish dipindahkan di ruang rawat khusus atas perintah dari kepala polisi itu,

Didalam ruangan itu, hanya ada Mei dan Bulkrish yang bertelanjang dada dengan lilitan perban di badannya,

"Baka kau jahat, kenapa pada saat seperti ini kau malah tidur, aku takut sendirian di rumah sakit," Mei menundukan kepala dan menangis

"Siapa yang mengajarimu menangis Mei,"

Mei mengangkat kepalanya karena mendengar suara serak milik keponakan kesayangannya, Mei tersenyum melihat Bulkrish walau masih lemah tetap tersenyum dihadapannya,

"Bulkrish,"

"Sudah cukup aku yang menjadi orang payah disini, kamu jangan menjadi seperti diriku," Bulkrish, "jangan menangis sayang," lanjut Bulkrish

Mei menghapus air matanya, "Aku gak nangis kok," Mei mengerucutkan bibirnya

Bulkrish tersenyum geli, dan sisanya hanya keheningan,

"Mei,"

"Hm,"

"Aku minta maaf, ngak seharusnya aku menciummu waktu itu," Bulkrish

"Hn ya, aku sudah memaafkanmu," Mei

"Lalu kenapa kamu pergi selama berbulan bulan? Dan nomormu kenapa tidak aktif?" Bulkrish

"Ada hal penting yang harus kulakukan, lagipula aku sekalian ingin fokus ke skripsiku, sekarang skripsiku sudah selesai jadi bentar lagi tinggal nunggu wisuda aja, lagipula kamu harus fokus ke skripsimu jugakan, masalah nomor, nomorku sudah mati, karena itu aku ganti kartu," Mei

"Ooo,"

"Ya udah sekarang kamu tidur ya, aku akan tidur di sofa,"

"Tidak Mei, kamu tidurlah disampingku,"

"Ta-tapi,"

"Ranjang ini cukup untuk 2 orang Mei, lagipula aku tidak bisa tidur terlentang, jadi kamu masih bisa tidur disampingku" Bulkrish

"Tapi Bulkrish-" Mei

"Ayolah, atau ngak aku akan tidur dilantai saja jika kamu maksa tidur disofa," Bulkrish

"Baiklah, tapi jika kamu kesakitan bilang ya," Mei

"Kamu obat dan dokterku, kamu tidak akan membuatku kesakitan," Bulkrish

Mei pun naik ke ranjang Bulkrish, Mei tidur posisi terlentang dan Bulkrish tidur posisi menyamping, ranjang yang sempit itu pun penuh dengan 2 orang berbeda jenis,

"Bulkrish,"

"Hn,"

"Kenapa kau bisa mencintaiku?"

Bulkrish memeluk Mei,

"Karena aku mencintaimu, entah kapan perasaan itu muncul, aku telah memendam perasaan ini selama bertahun tahun lamanya, aku sudah dewasa sekarang karena itu aku berani mengungkapkan perasaanku, aku tidak mau kamu dimiliki oleh orang lain, aku benar benar mencintaimu Mei," Bulkrish

"Benarkah?"

"Apa kamu perlu bukti?"

"Iya,"

Bulkrish mencium Mei, Bulkrish memperdalam ciuman mereka dengan tak memikirkan sakit di punggungnya, cukup lama mereka berciuman, Bulkrish akhirnya melepaskan ciumannya,

"Aku mencintaimu Mei," ujar Bulkrish

Mei terdiam,

"Kenapa Mei?" Tanya Bulkrish

"Aku ingin kamu ikut aku ke Jakarta setelah kamu lulus kuliah Bulkrish, apa kamu bisa meninggalkan keluargamu untukku sebagai tanda bukti cintamu?"

Bulkrish sempat terkejut, namun Bulkrish tersenyum,

"Tentu, aku akan selalu bersamamu,"

"Terima kasih Bulkrish,"

Setelah beberapa lama Mei mulai tertidur dipelukan Bulkrish,

Bulkrish hanya tersenyum, "aku sangat mencintaimu Mei, aku berjanji padamu aku akan selalu bersamamu Mei," bathin Bulkrish, Bulkrish mencium kening Mei yang tidur dengan nyenyak nya,

Bulkrish melihati wajah cantik Mei yang mendengkur halus, hingga Bulkrish mengantuk dan akhirnya ikut tertidur.

●○●○

Besoknya, keluarga Bulkrish datang untuk menjenguk Bulkrish,

"Sayang kamu baik baik saja kan, ada yang masih sakit?" tanya Dwi

"Tidak bu, jika ada Mei disini aku pasti baik baik saja," Bulkrish

"Wik jaga Eka bentar ya, aku mau ke kantin," Mei

"Tidak, kamu tetap disini Mei, aku ngak mau terjadi sesuatu padamu lagi," Bulkrish

"Tapi aku lapar, dan juga ini rumah sakit jadi tidak mungkin ada orang jahat bodoh," Mei

"Jika kamu pergi, aku juga akan ikut bersamamu,"

"Eka Baka, kamu keras kepala banget," Mei

"Kepalamu juga keras Mei," Bulkrish

"Sudah sudah, hentikan perdebatan kalian, kalian berdua membuat kepalaku sakit, Mei kamu tetaplah disini menemani Eka, aku akan membelikan makanan untukmu, kamu mau makan apa?" Dwi

"Hmmm aku mau makan mie ayam sama es teh aja deh, oh ya sama camilan juga ya hehehe," Mei tersenyum lebar

"Huuu dasar rakus," Dwi pun pergi,

Mei lalu duduk disebelah Bulkrish yang terduduk di ranjangnya,

"Baka melihatmu pakai infus kayak gitu membuatku ngilu tau," keluh Mei

"Kalau kamu ngak suka, aku akan lepas saja infus ini, aku ngak akan ngelakuin apa yang kamu ngak suka," Bulkrish

"Kau ini bodoh sekali ya, udah tau kamu habis ketusuk, tapi kau-"

Sebelum Mei melanjutkan perkataannya, Bulkrish sudah mencium bibir peach Mei, melumatnya cukup lama hingga pasokan oksigen mereka habis membuat Bulkrish melepaskan bibir kesukaannya,

"Yang aku tau hanya satu Mei, aku mencintaimu, aku menginginkanmu, hanya kamu," Bulkrish

Bulkrish mencium singkat bibir Mei yang sudah membengkak karena ulahnya,

"Aku mencintaimu Mei,"

"Aku tau itu," Mei tersenyum,

Sedangkan Bulkrish merasa sedih karena Mei belum membalas cintanya, tapi ia akan terus berusaha memperjuangkan cintanya.

.

Hari berlalu dengan cepatnya, dan setahun pun berlalu, Bulkrish sengaja mempercepat kuliahnya karena Mei menginginkan Bulkrish cepat selesai kuliah dan ikut bersamanya ke Jakarta,

Saat Bulkrish baru sehari setelah wisuda, Mei dan Bulkrish langsung memesan tiket untuk dua orang ke Jakarta,

Pada saat Mei dan Bulkrish sedang menunggu pesawat berangkat,

"Eka Baka, aku takut," Mei

"Kenapa kamu takut sayang, bukannya kamu udah sering naik pesawat," Bulkrish

"Iya sik, aku takut kalau ibu dan nenek dari ayahmu marah," Mei

"Kenapa kamu memikirkan itu hm, menurutku dengan kita berangkat berdua ke jakarta, bisa membuat kita semakin dekat," Bulkrish

"Tapi aku kuliah disana, dan-"

"Aku akan bekerja, mengumpulkan uang yang banyak untuk membangun keluarga kecil bersamamu, saat kita mempunyai an-"

"Bulkrish pesawatnya udah mau berangkat, ayo kita ke pesawat sebelum kita ketinggalan," ujar Mei sambil menarik tangan Bulkrish

"Ahhh baiklah," Bulkrish

Mereka pun naik ke pesawat yang sudah siap untuk berangkat.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!