Pada suatu hari, Mei sedang cuti kuliah, Mei sedang di kamarnya yang berantakan dengan piring yang juga berserakan, tiba tiba seorang pria masuk dan menatap Mei dengan amarah, pria itu menarik kaki Mei yang membuat Mei terjatuh dari ranjangnya yang cukup tinggi, pria itu langsung menjambak rambut Mei dengan kasar dan menariknya yang membuat Mei berdiri sambil menangis,
"Bangs*t kau!!! Kau itu gak berguna, udah berapa kali aku bilang jangan naruh piring dikamar," bentak pria itu
"Apa pedulimu hah?! Kau yang gak berguna, dasar penjahat!" Mei balok berteriak
Pria itu memukul Mei hingga Mei terjatuh dam sudut bibirnya berdarah dan memar di pipinya,
"Dasar ******!!! Kau wanita yang gak berguna, rasakan ini!!!"
Saat pria itu akan melempar kepala Mei dengan piring, Bulkrish tiba tiba datang dan melindungi Mei yang membuat kepala Bulkrish yang kena piring yang lumayan besar itu,
"Akh!" Rintih Bulkrish
"Bulkrish," lirih Mei
"Aku baik baik saja, aku akan atasi orang itu, kamu hubungi seseorang,"
Bulkrish memberikan ponselnya ke Mei lalu berdiri dan menghadap ke pria itu,
"Apa kurang ibuku yang pernah kau pukuli sampai kau memukuli adik bungsumu,"
"Diam kau anak kecil, kau baru SMA saja sudah sok jadi jagoan, aku hanya ingin memberikan pelajaran pada ****** itu,"
Bulkrish memukul pria itu cukup keras dan membuat pria itu terjatuh,
"Maaf, tapi perkataanmu pada Mei sudah sangat keterlaluan Paman Gede,"
Pria bernama Gede itu berdecih lalu berdiri,
"Dasar bocah sialan kau!!!"
Saat Gede akan menyerang Bulkrish, Gede terhenti karena ada paman paman Mei yang masih cukup muda yang memeganginya dan membawa pergi Gede, saat Bulkrish melihat ke Mei, Bulkrish melihat Mei sudah pingsan, Bulkrish pun membawa Mei ke klinik terdekat dengan menggunakan mobil dari Kakak kakeknya.
●○●○
Setelah Mei mendapat perawatan, Bulkrish yang sudah diperban kepalanya menunggu Mei sadar, saat Mei sudah tersadar,
"Bulkrish dimana aku?"
"Kamu di klinik Mei,"
"Aku mau pulang,"
"Kita pasti akan pulang, tapi kamu harus istirahat dulu ya,"
"Hn, kepalamu terluka, apa kau merasa sakit?"
Bulkrish menggeleng,
"Luka ini tak seberapa, dan kamu, apa yang dilakukan 'dia' padamu,"
"Hiks dia, dia menjambakku dan memukul wajahku hiks," ujar Mei sambil menangis
"Maaf Mei, aku tidak becus melindungimu, maafkan aku,"
Mei menggeleng sambil menghapus air matanya,
"Tidak, akulah yang harusnya minta maaf, aku telah membuatmu terluka,"
"Luka ini akan menjadi bukti Mei, bukti kalau aku akan selalu bersamamu mulai sekarang, aku tidak akan meninggalkanmu Mei,"
Bulkrish memeluk Mei.
●○●○
Hari pun berlanjut, Mei kembali meminta Bulkrish untuk loncat 2 kelas yang berarti diusia Bulkrish yang ke-16, Bulkrish harus sudah lulus SMA, dan Bulkrish kembali mengiyakan permintaan Mei.
Setelah Bulkrish berhasil lulus berkat otak pintarnya, Bulkrish masuk kuliah jurusan militer atas titah Mei, kegiatan Bulkrish pun semakin memadat karena dirinya juga memiliki pekerjaan sebagai guru private, pelayan kontrak di hotel, dan ahli strategi di kepolisian Bali.
Jadwalnya yang padat tidak membuat Bulkrish melupakan Mei, setiap jam Bulkrish selalu me-chat Mei untuk menanyakan keadaan Mei, namun Mei tak pernah membalas chat nya dan membuat Bulkrish menelepon atau video call Mei.
●○●○
Hingga pada suatu hari, Mei sedang dirumah Ayahnya, dan kamar Mei pun berantakan lagi karena kebiasaan buruk Mei yang malas menaruh piring kotor dan bersih bersih, tiba tiba Gede datang, Gede pun kembali murka, Gede kembali menjambak rambut dengan kasar, lalu menariknya ke arah kamar mandi yang memang berada didalam kamar Mei,
Gede melempar Mei dengan keras kelantai kamar mandi dan kepala Mei terbentur dinding dan berdarah, Gede lalu memgambil tongkat kayu dibelakang pintu kamar Mei, Gede kembali ke Mei yang menangis di sudut kamar mandi. Gede pun memukuli Mei memakai tongkat kayu itu dengan mebabibuta, namun baru beberapa pukulan, Bulkrish datang dan kembali menjadi tambeng,
"Bulkrish hiks," lirih Mei
Bulkrish tersenyum lalu menghapus air mata Mei,
"Aku baik baik saja Mei, kamu tenang saja, air matamu lebih menyakitkan untukku daripada 1000 timah panas, jangan menangis, kumohon,"
Beberapa saat kemudian, para cowok dikeluarga Mei datang dan membawa Gede dari sana, Bulkrish yang pingsan di larikan ke rumah sakit, sedangkan Mei hanya dibawa ke klinik.
.
Saat Bulkrish terbangun dari pingsannya, Bulkrish hanya melihat ayahnya yang bernama Digo dan ibunya yang bernama Dwi,
"Sayang, kamu udah sadar nak?" Dwi
"Mei, mana Mei Bu? Mei terluka juga, apa Mei sudah mendapatkan perawatan dilukanya Bu?" Tanya Bulkrish dengan bertubi tubi
"Tentu nak, sekarang kamu istirahat saja ya, pulihkan tenagamu," Dwi
"Tidak, aku ingin menemui Mei, suruh Mei kesini Bu, ah tidak, Mei pasti harus istirahat, aku saja yang akan kesana," Bulkrish
"Jangan nak, kamu harus istirahat," Digo
"Aku udah terlalu banyak istirahat saat pingsan tadi Ayah, aku harus melihat keadaan Mei secara langsung Ayah," Bulkrish
"Tidak nak, baiklah, Ibu akan mengantar Mei kepadamu, tapi kamu harus tetap disini oke," Dwi
"Iya," Bulkrish
Dwi pun pergi,
"Eka sejak kapan kau memanggil adik iparku dengan namanya saja?" Tanya Digo
"Aku memang memanggilnya seperti itu Ayah," jawab Bulkrish dengan enteng
"Apa kau mempunyai hubungan terlarang dengannya sampai kau sangat protective padanya?" Tanya Digo
"Ngak, aku sangat protective padanya karena aku sangat mencintainya,"
Digo sempat terkejut, namun Digo segera menepis negative thinkingnya dan mencoba positive thinking pada putra tunggalnya.
.
Saat Mei sampai di rumah sakit, Mei langsung masuk ke ruang rawat Bulkrish,
"Bulkrish,"
Merasa nama "khusus"nya disebut, Bulkrish membuka matanya dan melihat Mei yang kepalanya terlilit perban,
"Mei,"
Mei langsung berlari ke Bulkrish yang sudah dalam posisi duduk lalu memeluknya dengan erat, Bulkrish membalas pelukannya Mei, setelah beberapa lama, Mei melepas pelukannya,
"Kamu baik baik saja kan Bulkrish?" tanya Mei
"Mei apa kepalamu masih merasa sakit? Apa kamu mendapat luka berat? Dimana aja kamu terluka Mei" Bulkrish balik bertanya
"Sttt berhentilah bertanya Baka. Aku baik baik saja, aku hanya mendapat luka lebam di beberapa titik tubuhku, kepalaku juga tidak terlalu sakit sekarang. Bagaimana lukamu, kamu belum menjawab pertanyaanku," Mei
"Selama kamu ada di sisiku, aku akan baik baik saja," Bulkrish
Bulkrish lalu mendekatkan kepalanya ke kepala Mei,
"Mei aku mencintaimu,"
Mei tercekat dan sebelum Mei tersadar, Bulkrish sudah mencium bibir Mei dan bukan hanya mencium, Bulkrish juga ******* bibir peach Mei yang tanpa lipstick itu,
"Aku mencintaimu Mei," bisik Bulkrish disela ciuman mereka
Setelah Bulkrish melepaskan ciuman mereka,
"Bulkrish," lirih Mei
"Mei sungguh, aku sungguh mencintaimu Mei, aku mencintaimu, jangan pergi dariku Mei,"
Bulkrish memeluk Mei dengan erat, Mei membiarkan Bulkrish memeluknya sampai Bulkrish tertidur, setelah Mei melepaskan pelukan Bulkrish, Mei pergi meninggalkan Bulkrish di ruang rawat Bulkrish.
.
Setelah kesehatan Bulkrish pulih total, Dwi melarang Bulkrish untuk menemui Mei dirumah atau di tempat kost, namun Bulkrish tidak mendengarkan larangan ibunya, saat Bulkrish sampai di tempat kost Mei, Bulkrish terkejut melihat Mei sedang berciuman dengan seorang pria yang seumuran dengan Mei, Bulkrish menjadi cemburu buta dan memilih pergi.
Bulkrish memutuskan semua kontaknya dengan Mei, nomor Mei di ponsel Bulkrish sudah Bulkrish blokir dan hapus, dan Bulkrish kembali menyibukan diri dengan kuliah dan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments